Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 261 - Chapter 270

961 Chapters

Bab 261

Tirta sedang duduk di kursi kecil dan berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan memancing. Saat melihat Susanti mendekat, dia berusaha menenangkan diri dan bertanya, "Kamu ... masih mancing?""Nggak ... nggak mancing lagi. Kenapa sekujur tubuhmu basah semua?" tanya Susanti dengan kebingungan."Menurutmu? Semua ini gara-gara kamu," jawab Tirta yang masih ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya mengurungkan niatnya."Aku nggak sengaja. Semua ini gara-gara racun ular. Selain itu, jangan bilang pada siapa pun mengenai kejadian tadi. Anggap saja nggak pernah terjadi apa pun ...," kata Susanti dengan malu."Tentu saja aku nggak akan sebarkan masalah ini dengan sembarangan. Kita ini teman, aku harus menjaga nama baikmu," balas Tirta tanpa ragu-ragu.Tentu saja, setelah kejadian tadi, Tirta juga tidak yakin dengan posisi Susanti di hatinya."Ya ... kita ini ... teman," balas Susanti sambil mengangguk dengan ekspresi canggung.Tiba-tiba, ponsel Tirta berdering. Setelah mengangkat telepon i
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 262

"Apanya yang licik? Aku cuma bicara fakta. Kalau kamu merasa nggak bersalah, kamu nggak akan keberatan dengan ancamanku ini," ujar Susanti yang merasa dirinya sudah pasti menang."Hebat sekali kamu! Pokoknya aku nggak mungkin bergabung dengan kepolisian. Tapi, kalau ada kasus yang nggak bisa terpecahkan atau kasus rumit, kamu boleh minta bantuan dariku. Ini sudah batas toleransiku yang paling besar.""Kamu jangan dikasih hati minta jantung. Kalau nggak, nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" balas Tirta sambil mengepalkan tangannya dengan erat. Ingin sekali rasanya dia menggigit bagian tubuh Susanti yang montok."Boleh juga. Satu-satunya syarat adalah, kamu harus bersikap kooperatif kalau aku minta bantuan darimu," balas Susanti setelah berpikir sejenak."Nggak masalah," jawab Tirta seraya menghela napas.Tiba-tiba, muncul gelombang di permukaan air yang tenang sejak tadi. Awalnya gelombang itu tidak terlalu jelas, hanya terlihat seperti permukaan air yang tertiup angin. Namun lamb
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 263

Jenny mengabaikan godaan wanita berambut pirang. Dia mengambil sebuah laptop dari samping tempat tidur dan mulai memberi laporan. Fakta bahwa mereka mampu mengumpulkan semua informasi ini tanpa mengusik pihak kepolisian, menunjukkan betapa hebatnya orang-orang dalam organisasi ini."Memang agak sulit, tapi jalankan saja sesuai rencanaku." Mata biru wanita itu berkilat dingin."Joko, Jack, siapa pun di antara kalian yang telah membuat polisi mengetahui masalah ini, organisasi pasti akan membuat kalian menyesal telah dilahirkan di dunia ini!"....Waktu terus berlalu detik demi detik. Sementara Tirta dan Nabila semakin cemas menunggu. Di dalam klinik, Ayu dan Melati yang lama tidak melihat Tirta juga merasa gelisah dan tidak tenang."Nabila, kamu sudah gelisah sepanjang pagi. Apa itu karena Tirta? Katakan sejujurnya, apa yang dilakukan Tirta sebenarnya?"Kedua orang itu merasa kepergian Tirta pagi ini pasti berhubungan dengan datangnya begitu banyak polisi semalam. Oleh karena itu, merek
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 264

"Ini namanya nggak mau nolong? Tirta lagi nggak ada, kami semua nggak tahu caranya menawarkan racun. Mau bagaimana menolong mereka? Orang jahat memang suka berpikiran negatif!" maki Melati sambil meludah dan menutup pintu klinik dengan kesal.Boris dan Dina sedang merasa sangat pusing sekarang, sehingga tidak sempat lagi berdebat dengan Melati. Mereka bersiap-siap untuk memanggil taksi untuk pergi ke rumah sakit di kota."Sialan, kenapa tubuhku panas sekali? Kemaluanku keras sekali sekarang. Dina, biarkan aku menidurimu!" ucap Boris dengan terengah-engah setelah berjalan cukup lama."Kamu ini yang benar saja? Sudah keracunan masih bisa kepikiran hal begini?" Kepala Dina sangat pusing dan tubuhnya juga kepanasan sekarang."Duh, mungkin racun ini nggak terlalu serius. Kalau nggak, mana mungkin aku bisa sekuat ini? Sini kutiduri kamu! Mungkin setelah selesai nanti kita berdua sudah sembuh!" Pikiran Boris saat ini hanya ingin meniduri Dina dan membual seberapa kuatnya dirinya.Tidak peduli
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 265

"Apa racunnya sehebat itu?" Wajah Nabila langsung berubah pucat."Memang begitu. Cepat ambil bubuk belerang dan taburkan di sekitar klinik. Suruh tim konstruksi di lokasi pembangunan vila untuk pulang dulu!""Nabila, kamu bawa bubuk belerang pulang, lalu taburkan di sekitar rumahmu. Hati-hati jangan sampai tergigit!" Meski agak panik, Ayu tetap bisa mengatur semuanya dengan baik."Baiklah, aku suruh orang-orang di rumah lama untuk pulang duluan. Dik Arum, kamu bantu tabur bubuk belerang di sekitar rumah!" Setelah berkata demikian, Melati langsung berlari keluar."Oke, aku cari belerangnya!" jawab Arum.""Aku juga ikutan. Aku tahu di mana letaknya!" sahut Nabila mengikutinya. Setelah melewati semalaman bersama, beberapa wanita ini sudah mulai akrab."Bibi, aku pulang dulu!" Setelah menemukan bubuk belerang itu, Nabila mengambil sebagian dan berlari pulang ke rumah.Kemudian, dia menelepon Tirta, "Tirta, di sana ada ular berbisa nggak? Jangan sampai tergigit ya, nyawa bisa melayang. Mau
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 266

"Cih, aku masih perawan. Selain kamu, nggak ada pria lain yang pernah menyentuhku sama sekali. Mana mungkin ada airnya," ucap Susanti dengan nada manja dan wajah yang merona."Kalau kamu nggak mau makan ini, nggak ada makanan lain lagi yang kubawa!" Susanti sepertinya memahami bahwa Tirta tidak berani berbuat macam-macam padanya karena mengingat status Susanti. Hal ini membuatnya semakin ingin menggoda Tirta."Haeh, kalau kamu bukan polisi, aku memang ingin mencicipinya," keluh Tirta setelah menghela napas berat.Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah Susanti benar-benar tidak menganggapnya sebagai seorang pria? Apa dia pikir Tirta benar-benar tidak berani menidurinya? Ini keterlaluan sekali!"Cuma punya nafsu tapi nggak punya nyali. Kamu ini benar-benar pria paling pengecut yang pernah kutemui.""Huh! Kamu ini benar-benar keterlaluan! Aku nggak bisa bersabar lagi! Akan kuhabisi kamu hari ini. Kamu harus tahu kehebatanku!" seru Tirta.Ucapan Susanti yang penuh penghinaan ini membuat Tirt
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 267

Penampilan Susanti saat ini tampak serius sehingga membuatnya terkesan sangat keren. Hati Tirta tersentuh melihatnya. Dibandingkan dengan penampilannya yang menggemaskan saat diganggu Tirta sebelumnya, Tirta merasa Susanti yang saat ini lebih memesona."Oke, lakukan sesuai perintahmu saja. Setelah pelakunya ditangkap nanti, nggak ada urusanku lagi di sini," ujar Tirta sambil mengalihkan pandangannya.Dari celah di antara pepohonan, terlihat bahwa waduk yang terletak tidak jauh dari sana semakin bergejolak. Gelombang air yang berlapis-lapis tampak menakutkan seperti ombak lautan. Di tengah waduk, samar-samar terlihat sebuah pusaran air besar yang perlahan-lahan terbentuk!"Anggota Black Gloves datang di waktu yang tepat. Makam kuno di dasar waduk ini telah hampir sepenuhnya terbuka!" Tirta juga mulai ikut panik. Rahasia seperti apa yang tersimpan di dasar waduk ini sehingga membuat organisasi luar negeri mengincarnya?....Pada saat bersamaan, di sisi lain.Di jalan menuju Desa Persik,
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 268

Di mobil paling depan, duduk seorang wanita berjaket kulit dan berkacamata hitam di kursi penumpang. Orang itu tentu saja adalah wanita berambut pirang, Alicia. Dia adalah anggota inti Organisasi Black Gloves. Namun saat ini, tidak ada polisi yang menyadari kehadirannya!...."Mereka sudah datang!"Setengah jam kemudian, Susanti dan Tirta yang bersembunyi di belakang pepohonan telah melihat tiga mobil Mercedes-Benz yang melaju ke tepi waduk. Seketika, kedua orang itu langsung menjadi gugup.Sementara itu, kedua tim bantuan Susanti juga sudah tiba. Jumlah anggota kepolisian yang berada di lokasi itu sekitar 30-an orang."Bu Susanti, bukannya mereka mau merampok makam? Kenapa nggak ada pergerakan?" tanya seorang polisi muda.Ketiga mobil itu tiba di tepi waduk dan berhenti. Namun, tidak ada seorang pun yang turun dari mobil. Jelas sekali, hal ini sangat tidak wajar."Kalau mereka nggak bergerak, kita juga jangan bertindak dulu. Anggota kita nggak banyak sekarang. Tunggu sampai Kapten Tro
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 269

Jenny, Yohan, dan kedua sopir lainnya duduk di mobil mereka masing-masing dengan tenang. Tidak peduli bagaimana pun para polisi di luar mendesak mereka, mereka tetap tidak bergerak sama sekali. Semakin lama waktu yang diulur, situasi jadi semakin menguntungkan bagi mereka."Nggak mau buka? Langsung hancurkan saja kaca jendelanya, paksa mereka keluar!" Niko mulai panik dan menembak kaca jendela.Dor!Setelah terdengar tembakan, kaca jendela itu masih tampak utuh. Hanya terlihat sedikit titik berwarna putih di kaca jendela. Peluru yang ditembakkan malah terpental kembali dan mengenai paha Niko."Argh! Ini kaca anti-peluru. Nggak bisa ditembak!" teriak Niko sambil memegang pahanya dengan kesakitan."Biar kuperiksa lukamu." Tirta langsung maju untuk memeriksanya. Untungnya, peluru yang telah dipentalkan tidak begitu berbahaya lagi seperti saat baru ditembakkan. Tirta mengambil peluru tersebut dengan mudah, lalu merobek pakaiannya untuk membalut luka Niko dengan sederhana."Terima kasih, Do
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 270

Niko dan Troy beranggapan bahwa Tirta tidak mungkin bisa berhasil. Bahkan peluru saja tidak sanggup menembus kaca jendela itu, apalagi tinju."Bisa atau nggak, biar kucoba dulu. Kalau nggak hajar orang asing sialan ini sampai babak belur, jangan panggil namaku Tirta!"Emosi Tirta telah memuncak saat ini, sehingga dia tidak menggubris nasihat siapa pun. Dia menggerakkan aliran udara perak ke tinjunya, lalu melayangkan pukulan ke jendela anti-peluru.Krak!Sebuah retakan kecil mulai merambat dari bagian yang ditinju oleh Tirta."Astaga! Persetan! Mana mungkin ini bisa terjadi!" seru Yohan dengan kaget."Tinjunya menghancurkan kaca yang bahkan tidak bisa ditembus oleh peluru ...." Jenny yang awalnya hanya menyaksikan semuanya dengan diam dari samping, juga ikut terperangah melihat kondisi saat ini. Mereka menatap Tirta dengan tatapan takjub."Sial, mataku salah lihat ya?" Susanti, Niko, Troy, dan para polisi lainnya juga ikut tercengang."Kenapa teriak-teriak? Tunggu saja sampai tinjuku i
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
97
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status