Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 1071 - Chapter 1080

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 1071 - Chapter 1080

1219 Chapters

Bab 1071

Setelah memakai baju, Tirta mencium Bella dan memuji, "Bu Bella, kamu memang istri yang perhatian. Ke depannya aku pasti sangat bahagia kalau hidup bersamamu.""Dasar gombal! Sudahlah, cepat gosok gigi dan cuci muka," balas Bella. Biarpun terlihat tidak peduli, sebenarnya dia sangat senang. Bella tersenyum lebar.....Setelah selesai mandi, Tirta dan Bella pergi ke kamar Ayu. Mereka mengajak Ayu sarapan. Bella baru tahu hari ini Darwan keluar untuk mengurus bisnis setelah melihat ponselnya. Hal ini membuat Bella lebih rileks.Saat berjalan ke ruang makan, Bella bertanya kepada Ayu sambil tersenyum, "Bibi Ayu, apa semalam kamu bisa tidur nyenyak?"Ayu yang merasa malu melirik Tirta sekilas dan menyahut dengan gugup, "Semalam aku bisa tidur dengan nyenyak. Bu Bella, terima kasih atas perhatianmu. Bagaimana dengan kamu dan Tirta? Dia nggak tindas kamu, 'kan?"Selesai bicara, Ayu baru menyadari ucapannya kurang pantas. Wajah Bella memerah, tetapi dia ingin meminta bantuan Ayu untuk memberi
Read more

Bab 1072

Melihat respons Camila, tentu saja Tirta bisa menebak apa yang terjadi. Dia melirik Simon dan bertanya, "Pak Simon, seharusnya kamu yang bantu dia tulis, 'kan?"Simon menjawab, "Tirta, memang aku yang tulis. Semalam aku lihat dia nggak kuat lagi, jadi aku bantu dia karena nggak tega. Bagaimanapun, aku juga menyinggungmu. Tentu saja aku harus bertanggung jawab. Makanya ...."Suara Simon makin kecil. Tirta tidak bermaksud menyalahkan Simon. Dia menghela napas dan berkata dengan tulus, "Pak Simon, kamu nggak usah jelaskan lagi. Aku tahu kamu suka dia."Tirta meneruskan, "Aku juga bisa memahami tindakanmu. Kalau aku jadi kamu, mungkin aku akan bertindak seperti kamu. Tapi, wanita ini benar-benar nggak cocok dijadikan istri. Aku sarankan Pak Simon pertimbangkan hubungan kalian lagi."Sebelum Simon menanggapi perkataan Tirta, Camila mendengus dan menegur, "Aku dan Simon saling mencintai. Kamu itu cuma orang luar, sebaiknya jangan ikut campur urusan kami."Kemudian, Camila menarik Simon berja
Read more

Bab 1073

Simon menambahkan, "Kamu boleh minta kompensasi apa pun. Aku pasti akan memenuhinya."Mendengar ucapan Simon, wajah Camila menjadi tegang. Dia langsung bersandar di pelukan Simon dan memelas, "Simon, kamu pasti bercanda, 'kan? Ini nggak lucu, jangan takut-takuti aku, ya?"Simon mendorong Camila dengan pelan dan menyahut, "Camila, aku nggak bercanda. Sampai sekarang kamu nggak tahu kesalahanmu. Kamu benar-benar menyedihkan."Simon meneruskan, "Kamu punya nomor teleponku. Setelah memikirkan kompensasi yang kamu inginkan, kamu bisa hubungi aku kapan saja. Jangan salahkan aku terlalu kejam, aku juga terpaksa. Kalau terus bersama, kita berdua harus menanggung konsekuensi yang berat."Selesai bicara, Simon tetap mengantar Camila masuk ke mobil meski merasa tidak rela. Dia berpesan kepada sopir, "Antar Camila pulang ke kediaman Keluarga Arshad. Nanti aku naik taksi ke bandara, aku mau langsung pulang ke ibu kota. Kamu nggak usah pedulikan aku.""Oke, Tuan Simon," sahut sopir. Kemudian, dia me
Read more

Bab 1074

Siapa sangka, Bella menyipitkan matanya sembari mengancam saat melihat ekspresi Tirta yang tidak beres, "Tirta, apa kamu mau pindah ke sini? Dengarkan baik-baik, kalau kamu berani menolak, aku hajar kamu!"Tirta merasa gugup. Dia belum menemukan alasan yang tepat untuk menolak Bella. Tirta berkata, "Aku ... tentu saja aku mau, tapi ...."Situasi sekarang cukup berbahaya bagi Tirta. Dia tidak boleh membocorkan dirinya mempunyai banyak kekasih.Bella mendekati Tirta dan mendesak, "Apa? Cepat bilang!"Tirta menyahut, "Tapi, sekarang kita belum menikah. Kalau aku langsung pindah ke kediaman Keluarga Purnomo, takutnya akan memengaruhi reputasi Bu Bella."Bella mencubit Tirta dan menegur, "Kamu nggak usah banyak alasan! Semalam kamu nggak bilang begitu! Lagi pula, kabar pertunangan kita sudah tersebar. Dengan status kita berdua, siapa berani komentar biarpun kamu pindah ke sini?"Tirta mencari alasan lain, dia menanggapi, "Aku ... Bu Bella, sebenarnya aku agak konservatif. Aku merasa seperti
Read more

Bab 1075

Sebuah mobil Mercedes melaju di jalan tol. Camila yang duduk di kursi belakang tampak putus asa. Bahkan, dia tidak sadar ponselnya berdering.Saat ponselnya berdering ketiga kali, Camila baru menjawab panggilan telepon. Ibunya Camila bertanya, "Camila, kenapa kamu nggak jawab panggilan telepon dariku? Ibu mau tanya, bukannya kemarin Simon sudah beri tahu kakekmu untuk biarkan kamu yang memimpin Keluarga Arshad?"Ibunya Camila meneruskan, "Tapi, tadi aku baru mendapatkan kabar. Katanya Simon berubah pikiran lagi. Dia meminta Bella yang memimpin Keluarga Arshad. Apa kamu membuat Simon marah?"Ibunya Camila bernama Davina. Camila berucap sambil menangis, "Bu, aku sudah putus dengan Simon .... Dia mencampakkanku!"Davina yang terkejut menimpali, "Camila, kenapa ... Simon tiba-tiba putus denganmu? Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan menangis, kamu ceritakan pada Ibu dulu. Biar Ibu bantu kamu pikirkan cara. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan Simon kembali."Camila mengomel, "Bu, ini salah Kak
Read more

Bab 1076

Setengah jam kemudian, Bella, Tirta, dan Ayu sampai di rumah sakit pusat ibu kota provinsi. Ini adalah rumah sakit terbaik di ibu kota provinsi. Setiap hari, banyak pasien yang datang berobat di rumah sakit ini.Sebelum masuk ke rumah sakit, Tirta tiba-tiba mendengar suara seorang pria yang aneh. "Kak Fasahat, menurutmu ucapan Bryan benar, nggak? Naushad itu sudah mencapai tingkat semi abadi dan termasuk master terkenal di dunia misterius. Mana mungkin dia dihabisi oleh pemuda dari dunia fana? Ini benar-benar konyol!"Tirta mengernyit dan menghentikan langkahnya. Dia diam-diam melihat ke arah pria yang berbicara tadi. Pria itu berusia sekitar 28 tahun. Tubuhnya kekar dan cara berjalannya sangat tenang.Tirta melihat dengan mata tembus pandang. Dia bisa merasakan pria itu menyimpan energi berwarna kuning di bagian perutnya.Seharusnya pria itu juga merupakan pesilat kuno yang berasal dari dunia misterius. Tirta merasakan kekuatan pria itu masih kalah dari Bryan.Pria berusia sekitar 30
Read more

Bab 1077

Fasahat menambahkan, "Jangan sampai omonganmu didengar pesilat kuno lain. Kalau Guru tahu, dia pasti akan menyalahkan kita. Ke depannya, jangan ungkit hal ini lagi!"Lior langsung tersenyum canggung dan mengakui kesalahannya, "Iya. Aku memang salah, Kak Fasahat. Ke depannya aku nggak akan bicara sembarangan lagi."Tirta mendengar percakapan mereka dengan jelas dan melihat mereka berjalan masuk ke rumah sakit. Tirta bergumam, "Turnamen bela diri ... mereka juga pesilat kuno dari dunia misterius. Sepertinya, turnamen bela diri yang mereka bicarakan diikuti oleh pesilat kuno dari dunia misterius.""Aku sudah berjanji kepada Genta untuk bantu dia cari 10 ribu pesilat kuno supaya bisa menyerap energi mereka. Mungkin ini kesempatan bagus. Aku harus cari cara untuk ikuti turnamen bela diri ini sekalian cari tahu keberadaan Bryan. Aku harus habisi dia," lanjut Tirta.Tirta sedang memikirkan cara untuk mendekati Fasahat dan Lior. Dia ingin mencari tahu alamat turnamen bela diri dan keberadaan B
Read more

Bab 1078

Sebenarnya Tirta bukan pesilat kuno. Setelah mendapatkan ingatan Genta, dia sudah termasuk pemurni energi yang sebenarnya. Namun, Tirta tidak mungkin mengungkapkan hal ini.Jadi, Tirta hanya mengangguk dan berkata, "Kalau begitu, terima kasih Kakek Omran."Sebelum datang, Tirta sudah meminta Bella untuk menyiapkan jarum. Dia pun mulai memeriksa luka Omran dengan teliti.Tirta menjelaskan, "Kakek Omran, lukamu cukup parah. Mungkin proses akupunkturnya akan sedikit sakit. Apalagi sekarang kamu sudah tua, aku khawatir kamu nggak tahan. Kalau nggak, aku pijat kamu dulu. Setelah kamu tidur, aku baru melakukan akupunktur padamu. Bagaimana?"Omran mengangguk, lalu menyahut, "Oke, nggak masalah. Nak, terserah kamu mau pakai cara apa untuk obati aku. Aku percaya padamu."Kemudian, Tirta mulai memijat bagian kepala Omran. Ditambah lagi, Tirta juga mengerahkan energi spiritual untuk menstimulasi otak Omran.Omran yang merasa sangat nyaman akhirnya tertidur. Bella yang antusias berkomentar, "Tirta
Read more

Bab 1079

Qaila langsung meremehkan Tirta begitu datang dan sikapnya begitu kasar. Ayu yang biasanya tidak suka berdebat juga menegur Qaila, "Dokter, nggak ada hal yang mutlak. Masa kamu meragukan kemampuan medis Tirta cuma karena dia masih muda?"Ayu melanjutkan, "Tirta sudah menyembuhkan banyak orang di Desa Persik. Para penduduk desa bisa membuktikan kemampuan medis Tirta sangat hebat. Bahkan, aku juga bisa bersaksi. Dulu aku buta, tapi aku disembuhkan oleh terapi akupunktur Tirta."Ayu menambahkan, "Kamu biarkan Tirta obati Pak Omran saja. Lagi pula, Tirta juga nggak membuat Pak Omran nggak sadarkan diri. Tirta memijat Pak Omran hingga tertidur."Qaila tidak memercayai Ayu. Dia menegaskan, "Pokoknya nggak boleh! Kalian mau keluar, nggak? Kalau nggak, jangan salahkan aku suruh orang usir kalian!"Bella membalas dengan ketus, "Dokter Qaila ... kenapa kamu nggak memercayai Tirta? Sebelumnya Tirta yang obati aku waktu tulangku patah ...."Tirta menyela, "Bu Bella, tenang dulu. Biar aku yang bica
Read more

Bab 1080

"Kamu ...," ucap Qaila. Dia sangat kesal melihat sikap Tirta yang tegas. Namun, Qaila memang tidak terlalu memahami ilmu pengobatan tradisional. Jadi, dia tidak berbicara lagi.Meskipun tidak memercayai Tirta, Qaila tetap tertarik dengan teknik akupunktur Tirta yang hebat. Dia merasa Tirta lebih mahir daripada dokter pengobatan tradisional terkenal yang pernah ditemuinya.Ucapan Qaila memang benar. Dengan kondisi Omran sekarang, menggunakan teknik akupunktur biasa tanpa bantuan obat-obatan tidak akan efektif.Namun, Tirta mengerahkan energi spiritual saat melakukan akupunktur untuk memulihkan luka Omran. Ditambah lagi, Tirta menggunakan ilmu medis pemurni energi dari ingatan yang diberikan Genta kepadanya. Jadi, Tirta bisa mengobati luka Omran dengan mudah tanpa bantuan obat-obatan.Belasan menit kemudian, Tirta sudah selesai melakukan akupunktur. Wajah Omran pun memerah. Detak jantungnya terdengar stabil.Tirta memeriksa luka Omran dengan mata tembus pandang. Saat ini, luka Omran suda
Read more
PREV
1
...
106107108109110
...
122
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status