Home / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / Chapter 1061 - Chapter 1070

All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 1061 - Chapter 1070

1399 Chapters

Bab 1061

Melihat tidak ada seorang pun yang mau membantunya memohon maaf kepada Tirta, hati Camila kembali dipenuhi kebencian dan ketidakpuasan.Namun, situasi tidak berpihak padanya. Jika dia tidak mengikuti apa yang diminta Tirta, kemungkinan besar dia akan kehilangan statusnya sebagai pacar Simon. Dengan berat hati, dia akhirnya menelepon kakeknya, Mahib, Kepala Keluarga Arshad."Cucu kesayanganku, sebelumnya Simon meneleponku dan minta posisi penerus Keluarga Arshad diberikan kepadamu. Ada apa? Kenapa tiba-tiba ingin mengembalikan posisi itu kepada sepupumu?" tanya Mahib dengan heran setelah mendengar permintaannya."Kakek, sebenarnya ini permintaan Simon. Simon bilang, setelah mempertimbangkan dengan matang, aku nggak punya bakat dalam bisnis. Dia merasa lebih baik aku fokus menjadi istri yang mendukungnya saja. Kakek turuti saja," sahut Camila dengan lirih. Dia takut mengatakan yang sebenarnya karena malu."Haha, Simon memang sangat cerdas!" Mahib tertawa. "Dalam waktu singkat, dia sudah
Read more

Bab 1062

Saat itu, Tirta yang sedang makan melirik sekilas tulisan Camila di kertas. Dia mendengus ringan, lalu menegur."Kamu ...." Camila hampir saja melempar kertas dan pena di tangannya. Dadanya pun naik turun karena menahan emosi."Kenapa? Kalau merasa permintaanku terlalu berlebihan, kamu boleh nggak melakukannya," jawab Tirta sambil mengangkat alis dengan tenang.Tirta belum lupa bagaimana Camila merendahkan dan menekan Bella sebelumnya. Menurut Tirta, permintaannya ini masih terbilang mudah."Nggak berlebihan, permintaanmu sama sekali nggak berlebihan. Aku akan menulisnya, aku akan menulis dengan baik," kata Camila dengan suara getir sambil menahan keinginan untuk mengamuk.Namun, ketika melihat tatapan dingin Simon yang menyapu dirinya, Camila hanya bisa memaksakan senyuman pahit dan menunduk kembali untuk menulis.Setelah menulis lebih dari seratus kali, lengannya sudah terasa pegal. Camila hampir tidak bisa memegang pena lagi. Meskipun ini hanya kata-kata sederhana, bagi seorang gadi
Read more

Bab 1063

Di bawah bujukan Tirta dan Bella, Ayu akhirnya tidak memedulikan Camila lagi dan kembali duduk di meja makan.'Camila, Camila, lihat sikapmu ini. Gimana aku bisa terus menyukaimu? Setelah upacara pertunangan Pak Tirta dan Bu Bella selesai, sebaiknya kita putus saja!'Melihat perilaku Camila, Simon merasa sangat marah dan diam-diam mengambil keputusan dalam hatinya.Camila tentu tidak menyadari apa yang sedang dipikirkan Simon. Dia sibuk menghapus air mata dan kembali menunduk menulis. Dalam hati, dia terus membayangkan bagaimana caranya membalas dendam kepada Bella dan Tirta atas penghinaan yang dialaminya hari ini.Saat ini, Darwan merapikan pakaiannya, lalu berdiri dan menunjuk dua kursi kayu cendana yang sudah dipersiapkan tidak jauh dari sana. Dia berkata kepada Ayu, "Bu Ayu, pertunangan Tirta dan Bella nggak berjalan lancar karena kejadian siang tadi. Ini sungguh tak terduga dan disayangkan.""Namun, di negeri kita ada pepatah yang mengatakan bahwa hal baik seringkali diiringi rin
Read more

Bab 1064

"Dasar bodoh, kita 'kan baru saja tunangan. Masa kamu nggak bisa bilang sesuatu yang manis untuk buat aku senang?" keluh Bella sambil melirik Tirta dengan kesal."Aku lihat kamu sudah sangat senang sekarang. Seharusnya nggak perlu aku gombali lagi, 'kan? Tapi, kalau kamu ingin dengar, aku bisa mengatakannya," sahut Tirta sambil tersenyum nakal."Dasar kamu ini! Kamu cuma bisa menggodaku! Kalau kamu menggodaku lagi lain kali, aku nggak akan meladenimu lagi!" Bella berpura-pura merajuk.Begitu ucapan itu dilontarkan, Tirta sontak memeluk Bella dengan erat. Kemudian, dia langsung mencium bibir lembut Bella! Rasa manis itu membuat Tirta tak kuasa mengeratkan pelukannya lagi!"Um …." Bella terkejut dengan aksi mendadak Tirta. Jantungnya berdegup kencang, tetapi dia juga merasa agak kesal dalam hatinya.Bella tidak menyangka Tirta berani menciumnya di depan publik, bahkan di hadapan Darwan! Dia secara naluriah ingin mendorong Tirta, tetapi teknik ciuman Tirta yang begitu lihai membuatnya ter
Read more

Bab 1065

Sebelum suara Tirta menghilang sepenuhnya, sosoknya sudah melesat cepat keluar. Kecepatannya begitu luar biasa hingga Ayu mengira dirinya salah lihat. Dengan nada mengeluh, dia berkata, "Tirta ini benaran nggak tahu malu!""Haha, ini urusan anak muda. Kita nggak perlu ikut campur. Aku sudah menyuruh orang menyiapkan kamarmu. Setelah makan, sebaiknya kamu istirahat lebih awal," ujar Darwan sambil tertawa ringan.Setelah itu, Ayu dan Darwan kembali ke meja makan untuk melanjutkan santapan mereka....."Eh, Tirta, kenapa kamu mengikutiku? Bukankah kamu masih makan?" Bella awalnya ingin kembali ke kamarnya untuk menenangkan diri dari perasaan gugup dan malu. Namun, dia tiba-tiba melihat Tirta mengikutinya. Dia merasa agak kaget sekaligus senang."Aku nggak makan lagi," jawab Tirta sambil bergegas mendekat. Kemudian, dia langsung memeluk pinggang Bella yang ramping dan tersenyum."Uh ... kamu baru makan sedikit hari ini. Kalau nggak makan, nanti kamu lapar lho!" Bella merasa canggung sehing
Read more

Bab 1066

"Bukannya kamu pernah bilang akan memperlakukanku dengan baik seumur hidupmu? Sekarang kamu malah mengabaikan semua kenangan kita cuma karena Tirta ...." Camila masih belum mau menyerah. Dia menggenggam lengan Simon lebih erat, memohon dengan suara pilu."Diam! Aku tanya, sudah berapa banyak kamu menulis? Jawab pertanyaanku!" Simon tiba-tiba merasa sangat muak. Dia mengempaskan tangan Camila dengan kasar."Aku ... aku sudah tulis lebih dari 430 kali ...." Camila langsung menangis dengan sedih, merasa sangat tertekan."Kalau begitu, masih kurang 9.500 kali lagi. Lanjutkan saja. Setelah siap, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." Simon menghela napas panjang, terlihat agak ragu.Melihat ekspresi Simon, Camila tiba-tiba merasa gembira. 'Simon pasti kasihan padaku. Dia pasti punya alasan tersendiri kenapa memperlakukanku seperti ini. Dia sebenarnya masih peduli padaku! Kalau nggak, dia nggak mungkin menemaniku di sini. Dia pasti menungguku selesai menulis, lalu dia akan minta maaf dan
Read more

Bab 1067

"Hm ... Tirta, jangan. Aku ... aku belum siap ...." Tidak peduli bagaimana Bella memohon, dia tidak akan terlepas dari cengkeraman Tirta.Tirta menunjukkan teknik ciumannya yang tak tertandingi, membuat tubuh Bella melemas. Seketika, Bella hanya bisa bersandar di pelukan Tirta, membiarkan Tirta melakukan apa pun sesuka hati.Tirta mencium dengan panas sambil melirik. Kemudian, dia melihat bibir Bella yang sangat merah akibat ciumannya. Bella seperti akan meleleh di pelukannya.Setelah merasa sudah cukup, Tirta akhirnya mengakhiri ciumannya. Dengan napas berat dan tatapan linglung, Bella berkata, "Tirta, tubuhmu panas sekali ...."Terakhir kali Tirta melihat Bella seperti ini saat berada di hotel Kota Barlin. Saat itu, Bella minum obat dari Resnu. Untungnya, Tirta menyadarinya dengan cepat sehingga membantu Bella meredakan efek obat itu. Bahkan, dia sempat mengambil sedikit keuntungan dari Bella."Aku juga merasa tubuhku panas sekali. Sepertinya aku nggak tahan lagi, bantu aku redakan p
Read more

Bab 1068

"Eh? Apa caraku melafalkan mantra salah? Apa teknik ini palsu?" gumam Tirta yang kebingungan.Setelah selesai melafalkan mantra, Tirta tidak bisa menghilang ataupun menembus dinding. Dia mencari dalam ingatannya, lalu dia baru paham. Ternyata Tirta baru memasuki tingkat pembentukan energi. Dia hanya bisa mengerahkan salah satu teknik.Selain itu, Tirta bukan hanya harus melafalkan mantra. Dia juga harus fokus untuk mengerahkan energi spiritual di bagian perutnya. Tirta harus menggunakannya secara bersamaan agar bisa efektif."Kalau begitu, aku coba Teknik Menghilang dulu biar bisa beri Bibi kejutan," ucap Tirta. Sesudah membuat keputusan, dia melafalkan mantra sesuai cara dalam ingatannya.Kemudian, Tirta melihat tubuhnya menghilang. Hanya saja, sebagian besar energi spiritual dalam tubuhnya langsung terkuras."Lain kali aku nggak boleh menguras energi spiritualku lagi. Seharusnya hasilnya sama kalau aku menggunakan energi perak," gumam Tirta.Tirta sangat antusias, lalu dia membuka pi
Read more

Bab 1069

"Bibi, kamu bukan lagi mimpi. Ini benaran," hibur Tirta. Dia mencium mata dan alis Ayu dengan lembut.Ayu tetap memejamkan matanya sambil bergumam, "Nggak ... ini pasti mimpi. Malam ini Tirta istirahat di kamar Bu Bella. Dia nggak sempat temani aku .... Aku tahu ini mimpi. Biarpun begitu, aku sudah puas ....""Bibi, coba kamu buka matamu. Lihat apa kamu memang lagi mimpi atau bukan," timpal Tirta. Dia tidak tahan lagi. Tirta memeluk Ayu dengan erat dan berhenti menggunakan Teknik Menghilang.Ayu sudah sepenuhnya sadar. Dia membuka mata, lalu melihat Tirta memandanginya seraya tersenyum lebar. Ayu berucap, "Tirta ... kenapa ... kamu datang? Cepat kembali, nanti Bu Bella marah."Tirta menanggapi, "Nggak apa-apa, Bibi. Bu Bella sudah tidur. Sekarang aku temani kamu, besok pagi aku baru kembali. Nggak akan ada yang tahu."....Malam ini, Tirta menggunakan Teknik Pasangan kedua kalinya. Ternyata sama seperti yang dikatakan Genta.Ayu yang bukan perawan tidak memberikan tambahan energi spiri
Read more

Bab 1070

Kemudian, Tirta tersenyum puas. Dia menyuruh Ayu memejamkan matanya lagi. Namun, kali ini Ayu tidak memejamkan mata sepenuhnya.Ayu diam-diam mengintip. Dia tidak percaya Tirta bisa langsung berpindah dari kamarnya ke kamar Bella. Hanya saja, apa yang terjadi selanjutnya membuat Ayu tercengang. Ayu melihat Tirta melafalkan sesuatu, lalu dia menghilang dari pandangan Ayu.Ayu berseru kaget, "Tirta ... benar-benar bisa sulap! Apa dia bisa melakukannya setelah aku cium bagian itu? Ajaib sekali!"Mendengar ucapan Ayu, Tirta yang sudah menggunakan Teknik Menghilang merasa lucu. Tirta menunggu sampai Ayu tertidur.Sesudah itu, Tirta baru membuka pintu dan kembali ke kamar Bella. Kala ini, Bella belum bangun. Wajahnya masih merona.Tirta berhasrat lagi setelah mengamati Bella. Dia menelan ludah, lalu mulai beraksi lagi sambil berujar, "Aku mau lanjut gunakan Teknik Pasangan. Ini juga untuk meningkatkan kekuatanku!""Tirta, kamu mau lanjut lagi? Sudah pagi ... jangan macam-macam ...," keluh Be
Read more
PREV
1
...
105106107108109
...
140
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status