Share

Bab 1069

Author: Hazel
"Bibi, kamu bukan lagi mimpi. Ini benaran," hibur Tirta. Dia mencium mata dan alis Ayu dengan lembut.

Ayu tetap memejamkan matanya sambil bergumam, "Nggak ... ini pasti mimpi. Malam ini Tirta istirahat di kamar Bu Bella. Dia nggak sempat temani aku .... Aku tahu ini mimpi. Biarpun begitu, aku sudah puas ...."

"Bibi, coba kamu buka matamu. Lihat apa kamu memang lagi mimpi atau bukan," timpal Tirta. Dia tidak tahan lagi. Tirta memeluk Ayu dengan erat dan berhenti menggunakan Teknik Menghilang.

Ayu sudah sepenuhnya sadar. Dia membuka mata, lalu melihat Tirta memandanginya seraya tersenyum lebar. Ayu berucap, "Tirta ... kenapa ... kamu datang? Cepat kembali, nanti Bu Bella marah."

Tirta menanggapi, "Nggak apa-apa, Bibi. Bu Bella sudah tidur. Sekarang aku temani kamu, besok pagi aku baru kembali. Nggak akan ada yang tahu."

....

Malam ini, Tirta menggunakan Teknik Pasangan kedua kalinya. Ternyata sama seperti yang dikatakan Genta.

Ayu yang bukan perawan tidak memberikan tambahan energi spiri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Azir Nur Ocin
dikit banget sambungan nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1070

    Kemudian, Tirta tersenyum puas. Dia menyuruh Ayu memejamkan matanya lagi. Namun, kali ini Ayu tidak memejamkan mata sepenuhnya.Ayu diam-diam mengintip. Dia tidak percaya Tirta bisa langsung berpindah dari kamarnya ke kamar Bella. Hanya saja, apa yang terjadi selanjutnya membuat Ayu tercengang. Ayu melihat Tirta melafalkan sesuatu, lalu dia menghilang dari pandangan Ayu.Ayu berseru kaget, "Tirta ... benar-benar bisa sulap! Apa dia bisa melakukannya setelah aku cium bagian itu? Ajaib sekali!"Mendengar ucapan Ayu, Tirta yang sudah menggunakan Teknik Menghilang merasa lucu. Tirta menunggu sampai Ayu tertidur.Sesudah itu, Tirta baru membuka pintu dan kembali ke kamar Bella. Kala ini, Bella belum bangun. Wajahnya masih merona.Tirta berhasrat lagi setelah mengamati Bella. Dia menelan ludah, lalu mulai beraksi lagi sambil berujar, "Aku mau lanjut gunakan Teknik Pasangan. Ini juga untuk meningkatkan kekuatanku!""Tirta, kamu mau lanjut lagi? Sudah pagi ... jangan macam-macam ...," keluh Be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1071

    Setelah memakai baju, Tirta mencium Bella dan memuji, "Bu Bella, kamu memang istri yang perhatian. Ke depannya aku pasti sangat bahagia kalau hidup bersamamu.""Dasar gombal! Sudahlah, cepat gosok gigi dan cuci muka," balas Bella. Biarpun terlihat tidak peduli, sebenarnya dia sangat senang. Bella tersenyum lebar.....Setelah selesai mandi, Tirta dan Bella pergi ke kamar Ayu. Mereka mengajak Ayu sarapan. Bella baru tahu hari ini Darwan keluar untuk mengurus bisnis setelah melihat ponselnya. Hal ini membuat Bella lebih rileks.Saat berjalan ke ruang makan, Bella bertanya kepada Ayu sambil tersenyum, "Bibi Ayu, apa semalam kamu bisa tidur nyenyak?"Ayu yang merasa malu melirik Tirta sekilas dan menyahut dengan gugup, "Semalam aku bisa tidur dengan nyenyak. Bu Bella, terima kasih atas perhatianmu. Bagaimana dengan kamu dan Tirta? Dia nggak tindas kamu, 'kan?"Selesai bicara, Ayu baru menyadari ucapannya kurang pantas. Wajah Bella memerah, tetapi dia ingin meminta bantuan Ayu untuk memberi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1072

    Melihat respons Camila, tentu saja Tirta bisa menebak apa yang terjadi. Dia melirik Simon dan bertanya, "Pak Simon, seharusnya kamu yang bantu dia tulis, 'kan?"Simon menjawab, "Tirta, memang aku yang tulis. Semalam aku lihat dia nggak kuat lagi, jadi aku bantu dia karena nggak tega. Bagaimanapun, aku juga menyinggungmu. Tentu saja aku harus bertanggung jawab. Makanya ...."Suara Simon makin kecil. Tirta tidak bermaksud menyalahkan Simon. Dia menghela napas dan berkata dengan tulus, "Pak Simon, kamu nggak usah jelaskan lagi. Aku tahu kamu suka dia."Tirta meneruskan, "Aku juga bisa memahami tindakanmu. Kalau aku jadi kamu, mungkin aku akan bertindak seperti kamu. Tapi, wanita ini benar-benar nggak cocok dijadikan istri. Aku sarankan Pak Simon pertimbangkan hubungan kalian lagi."Sebelum Simon menanggapi perkataan Tirta, Camila mendengus dan menegur, "Aku dan Simon saling mencintai. Kamu itu cuma orang luar, sebaiknya jangan ikut campur urusan kami."Kemudian, Camila menarik Simon berja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1073

    Simon menambahkan, "Kamu boleh minta kompensasi apa pun. Aku pasti akan memenuhinya."Mendengar ucapan Simon, wajah Camila menjadi tegang. Dia langsung bersandar di pelukan Simon dan memelas, "Simon, kamu pasti bercanda, 'kan? Ini nggak lucu, jangan takut-takuti aku, ya?"Simon mendorong Camila dengan pelan dan menyahut, "Camila, aku nggak bercanda. Sampai sekarang kamu nggak tahu kesalahanmu. Kamu benar-benar menyedihkan."Simon meneruskan, "Kamu punya nomor teleponku. Setelah memikirkan kompensasi yang kamu inginkan, kamu bisa hubungi aku kapan saja. Jangan salahkan aku terlalu kejam, aku juga terpaksa. Kalau terus bersama, kita berdua harus menanggung konsekuensi yang berat."Selesai bicara, Simon tetap mengantar Camila masuk ke mobil meski merasa tidak rela. Dia berpesan kepada sopir, "Antar Camila pulang ke kediaman Keluarga Arshad. Nanti aku naik taksi ke bandara, aku mau langsung pulang ke ibu kota. Kamu nggak usah pedulikan aku.""Oke, Tuan Simon," sahut sopir. Kemudian, dia me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1074

    Siapa sangka, Bella menyipitkan matanya sembari mengancam saat melihat ekspresi Tirta yang tidak beres, "Tirta, apa kamu mau pindah ke sini? Dengarkan baik-baik, kalau kamu berani menolak, aku hajar kamu!"Tirta merasa gugup. Dia belum menemukan alasan yang tepat untuk menolak Bella. Tirta berkata, "Aku ... tentu saja aku mau, tapi ...."Situasi sekarang cukup berbahaya bagi Tirta. Dia tidak boleh membocorkan dirinya mempunyai banyak kekasih.Bella mendekati Tirta dan mendesak, "Apa? Cepat bilang!"Tirta menyahut, "Tapi, sekarang kita belum menikah. Kalau aku langsung pindah ke kediaman Keluarga Purnomo, takutnya akan memengaruhi reputasi Bu Bella."Bella mencubit Tirta dan menegur, "Kamu nggak usah banyak alasan! Semalam kamu nggak bilang begitu! Lagi pula, kabar pertunangan kita sudah tersebar. Dengan status kita berdua, siapa berani komentar biarpun kamu pindah ke sini?"Tirta mencari alasan lain, dia menanggapi, "Aku ... Bu Bella, sebenarnya aku agak konservatif. Aku merasa seperti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1075

    Sebuah mobil Mercedes melaju di jalan tol. Camila yang duduk di kursi belakang tampak putus asa. Bahkan, dia tidak sadar ponselnya berdering.Saat ponselnya berdering ketiga kali, Camila baru menjawab panggilan telepon. Ibunya Camila bertanya, "Camila, kenapa kamu nggak jawab panggilan telepon dariku? Ibu mau tanya, bukannya kemarin Simon sudah beri tahu kakekmu untuk biarkan kamu yang memimpin Keluarga Arshad?"Ibunya Camila meneruskan, "Tapi, tadi aku baru mendapatkan kabar. Katanya Simon berubah pikiran lagi. Dia meminta Bella yang memimpin Keluarga Arshad. Apa kamu membuat Simon marah?"Ibunya Camila bernama Davina. Camila berucap sambil menangis, "Bu, aku sudah putus dengan Simon .... Dia mencampakkanku!"Davina yang terkejut menimpali, "Camila, kenapa ... Simon tiba-tiba putus denganmu? Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan menangis, kamu ceritakan pada Ibu dulu. Biar Ibu bantu kamu pikirkan cara. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan Simon kembali."Camila mengomel, "Bu, ini salah Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1076

    Setengah jam kemudian, Bella, Tirta, dan Ayu sampai di rumah sakit pusat ibu kota provinsi. Ini adalah rumah sakit terbaik di ibu kota provinsi. Setiap hari, banyak pasien yang datang berobat di rumah sakit ini.Sebelum masuk ke rumah sakit, Tirta tiba-tiba mendengar suara seorang pria yang aneh. "Kak Fasahat, menurutmu ucapan Bryan benar, nggak? Naushad itu sudah mencapai tingkat semi abadi dan termasuk master terkenal di dunia misterius. Mana mungkin dia dihabisi oleh pemuda dari dunia fana? Ini benar-benar konyol!"Tirta mengernyit dan menghentikan langkahnya. Dia diam-diam melihat ke arah pria yang berbicara tadi. Pria itu berusia sekitar 28 tahun. Tubuhnya kekar dan cara berjalannya sangat tenang.Tirta melihat dengan mata tembus pandang. Dia bisa merasakan pria itu menyimpan energi berwarna kuning di bagian perutnya.Seharusnya pria itu juga merupakan pesilat kuno yang berasal dari dunia misterius. Tirta merasakan kekuatan pria itu masih kalah dari Bryan.Pria berusia sekitar 30

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1077

    Fasahat menambahkan, "Jangan sampai omonganmu didengar pesilat kuno lain. Kalau Guru tahu, dia pasti akan menyalahkan kita. Ke depannya, jangan ungkit hal ini lagi!"Lior langsung tersenyum canggung dan mengakui kesalahannya, "Iya. Aku memang salah, Kak Fasahat. Ke depannya aku nggak akan bicara sembarangan lagi."Tirta mendengar percakapan mereka dengan jelas dan melihat mereka berjalan masuk ke rumah sakit. Tirta bergumam, "Turnamen bela diri ... mereka juga pesilat kuno dari dunia misterius. Sepertinya, turnamen bela diri yang mereka bicarakan diikuti oleh pesilat kuno dari dunia misterius.""Aku sudah berjanji kepada Genta untuk bantu dia cari 10 ribu pesilat kuno supaya bisa menyerap energi mereka. Mungkin ini kesempatan bagus. Aku harus cari cara untuk ikuti turnamen bela diri ini sekalian cari tahu keberadaan Bryan. Aku harus habisi dia," lanjut Tirta.Tirta sedang memikirkan cara untuk mendekati Fasahat dan Lior. Dia ingin mencari tahu alamat turnamen bela diri dan keberadaan B

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1219

    Tirta menyeringai, lalu segera mengambil sepotong abalone yang sudah dikupas dan memberikannya kepada Ayu.Saat Ayu masih ragu-ragu apakah dia harus meniru cara Tirta menyedot jus abalone, Tirta sudah mengambil potongan lain dan memberikannya kepada Bella."Bella, kamu juga coba. Abalone ini bisa menyeimbangkan energi tubuh, mempercantik kulit, dan sangat baik untuk kesehatan. Makan yang banyak ya!""A ... aku coba sedikit dulu ...." Bella menatap abalone yang gemuk dan berair itu, wajahnya sontak memerah. Setelah mengumpulkan keberanian, dia meniru cara Tirta dan mendekatkan bibirnya ke celah tengah abalone dan mulai menyedot."Ya, begitu caranya, Bella! Sedot yang kuat. Kalau nggak, jusnya nggak akan habis! Aduh, jusnya terlalu banyak! Cepat, Bella, sedot lagi, jangan sampai terbuang sia-sia!" Tirta memberi arahan dengan penuh semangat. Entah kenapa, melihat Bella menyedot abalone dengan begitu serius, darahnya langsung bergejolak dan tenggorokannya terasa kering."Hmm ... rasanya be

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1218

    "Jadi, ini yang disebut abalone? Kenapa orang-orang di dunia fana ini makan sesuatu yang aneh seperti ini? Aku nggak bisa memakannya. Lebih baik kita cari tempat lain saja."Elisa hanya melirik sebentar, lalu menampilkan ekspresi aneh dan menggeleng untuk menolak. Ini adalah pertama kalinya dia melihat makanan seperti abalone. Entah kenapa ... sama sekali tidak membangkitkan selera makannya."Meskipun terlihat aneh, abalone ini sebenarnya sangat lezat! Dagingnya lembut, kenyal, dan sangat berair. Kalau nggak percaya, coba satu! Aku nggak bohong!"Tirta sebenarnya sudah cukup lama merindukan rasa abalone, terutama yang pernah dimasak oleh Farida. Rasanya sangat lezat dan penuh dengan jus segar.Selain itu, dia ingin melihat ekspresi Bella, Ayu, dan Elisa saat makan abalone. Pasti sangat menarik!"Kalau Tirta ingin kamu mencobanya, kenapa nggak mencoba sedikit? Kalau kamu nggak suka, kita masih bisa pesan makanan lain." Melihat mulut Tirta yang hampir meneteskan air liur, Ayu pun ikut me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1217

    Bella belum menjawab pertanyaan Tirta. Namun, Elisa sudah lebih dulu menatapnya dengan heran dan mengungkapkan kebingungannya. Bella tersenyum lembut sambil menggandeng lengan Tirta, lalu menyahut, "Karena aku menyukainya. Dia telah menyelamatkan hidupku dan memberiku kesempatan kedua untuk hidup.""Kalau bukan karena Tirta, aku mungkin nggak bisa berdiri di sini dan berbicara dengan kalian. Selain itu, aku bisa merasakan Tirta tulus mencintaiku.""Selama kami saling mencintai, aku nggak peduli berapa banyak wanita yang pernah ada dalam hidupnya. Yang penting, sekarang dia hanya milikku.""Hehe, Bella, kamu benar-benar baik." Tirta tertawa canggung, merasa agak tidak enak hati.Namun, tiba-tiba Elisa melontarkan pertanyaan yang membuat Tirta sontak terdiam dan membeku di tempat, "Kalau begitu, apa kamu keberatan kalau dia masih punya banyak wanita sekarang?"Bahkan, Ayu yang berada di sampingnya langsung panik. Jantungnya berdebar kencang, seolah-olah sudah mau copot!'Gawat! Aku lupa

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1216

    "Nggak kok! Saat kalian mandi, aku di kamarku. Mana mungkin aku melakukan hal yang lebih buruk dari binatang itu!"Jantung Tirta sontak berdetak kencang. Dia tidak berani menunjukkan ekspresi mencurigakan dan segera memasang wajah polos seolah-olah tidak bersalah.Padahal, kenyataannya dia telah diam-diam mengintip mereka mandi selama hampir satu jam. Dia bahkan bisa mengingat dengan jelas bagaimana bentuk tubuh Ayu dan Elisa!"Oh ya?" Ayu tampak tidak begitu percaya. Namun, dia ingat bahwa saat membuka pintu waktu itu, dia memang tidak melihat Tirta di dalam kamar."Bocah! Kalau kamu nggak mengintip kami mandi atau ganti baju, gimana kamu tahu aku memakai pakaian dalam kakakku?" Elisa bahkan lebih curiga, wajahnya langsung memerah karena malu dan marah. Begitu terpikir bahwa Tirta mungkin telah melihat seluruh tubuhnya tanpa sehelai benang, dia merasa ingin mati saja!"Tirta, sebenarnya apa yang terjadi? Jangan-jangan kamu benaran ...." Bella mengernyit, jelas sangat ingin mendengar j

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1215

    Apa yang membuat Bella begitu memihak dan melindungi Tirta?"Permintaan kalian memang sederhana, tapi itu tergantung pada siapa orangnya. Tirta adalah tunanganku. Kalian nggak berhak menyuruhnya meminta maaf, ngerti?""Membuat kalian bangkrut itu hanya pelajaran kecil. Kalau kalian berdua masih terus mengganggu, aku nggak akan ragu untuk membuat kalian lenyap dari dunia ini!" Mendengar ini, wajah Bella tampak dingin dan matanya menyiratkan ancaman yang menusuk tulang."Apa?""Di ... dia tunangan Bu Bella? Dia yang membuat Gubernur dan para keluarga besar mengeluarkan 100 triliun, juga yang membuat tokoh besar minta maaf? Tirta?"Begitu mengetahui identitas Tirta dari mulut Bella, semua orang di tempat itu langsung terkejut. Mereka secara naluriah mundur beberapa langkah untuk menciptakan jarak. Itu adalah bentuk ketakutan dan kehormatan yang mereka tunjukkan kepada Tirta!"Ayah, kita harus segera pergi! Dia tunangan Nona Bella, kita nggak bisa menang melawannya ...." Doddy biasanya han

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1214

    Salman datang ke mal untuk melakukan inspeksi seperti biasa. Tak disangka, begitu tiba, dia langsung mendengar kabar bahwa putranya telah dipukuli. Dia bergegas kemari untuk melihat apa yang terjadi.Di perjalanan, kebetulan dia bertemu dengan Bella yang sedang mencari Tirta. Seluruh bangunan mal ini adalah properti milik Keluarga Purnomo. Jadi, begitu ada masalah, Bella pun ikut datang untuk memeriksa keadaan.Begitu tiba di depan toko perhiasan emas, wajah Salman langsung memerah karena marah melihat keadaan mengenaskan Doddy! Jadi, meskipun melihat Bella cukup akrab dengan Tirta, dia tetap tidak peduli dan ingin menuntut pertanggungjawaban Tirta!"Pertanggungjawaban? Pertanggungjawaban seperti apa yang kamu inginkan?" tanya Bella yang disela. Wajahnya langsung menunjukkan ekspresi dingin. Dia menatap Salman dengan senyuman tipis penuh ejekan.Jika Tirta tidak menjelaskan apa yang terjadi, Bella pasti sudah murka sejak tadi. Dia dan Tirta memilih untuk tidak mempermasalahkan tindakan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1213

    "Bibi Elisa, biar aku saja yang menghajar sampah ini. Kamu nggak perlu turun tangan. Nanti tanganmu kotor kalau sampai menyentuhnya." Saat Elisa hendak maju untuk menghajar Doddy lagi, Tirta langsung melangkah lebih dulu. Dia berdiri tepat di depan Doddy."Ka ... kamu ... mau apa? Pergi! Aaahhhh!" Di bawah tatapan ketakutan Doddy, Tirta mengangkat kakinya dan menendang langsung ke selangkangan Doddy dengan marah.Terdengar suara retakan yang mengerikan. Bukan lagi suara sesuatu yang pecah, tetapi suara tulang yang remuk. Tulang panggul Doddy hancur dan terdorong masuk hampir 10 sentimeter!Kini, dia benar-benar bukan pria lagi. Namun, jika mau menjadi wanita, mungkin akan lebih mudah."Sepertinya tendangan Bibi Elisa tadi belum cukup untuk memberimu pelajaran. Dengan wajahmu itu, anjing pun nggak mau dekat-dekat sama kamu!""Masih berani menargetkan kedua bibiku? Rumahmu nggak punya cermin ya? Becermin dulu lain kali! Memangnya kamu pantas?"Sebelum Doddy bisa menjerit kesakitan, Tirta

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1212

    "Gila .... Wanita ini kelihatannya cantik, tapi kejam banget!""Aku bahkan bisa mendengar suara sesuatu pecah tadi. Untung tadi aku nggak coba mendekatinya!""Cuma kejam nggak cukup. Yang dia pukul itu Doddy.""Ayahnya punya saham di semua toko emas lantai ini. Dia kaya dan punya pengaruh besar!""Aku ingat, sebulan yang lalu ada gadis cantik datang ke sini untuk beli emas. Dia menolak Doddy, lalu menamparnya sekali. Tapi, akhirnya Doddy tetap menodainya.""Sekarang wanita ini malah menyerang Doddy. Aku rasa mereka bertiga nggak bakal bisa keluar dari mal ini dengan selamat!"Jeritan Doddy segera menarik perhatian banyak orang untuk melihat keributan. Banyak dari mereka mengenali Doddy sehingga mulai merasa kasihan pada Ayu dan Elisa."Benar-benar sampah. Bibi Elisa, kamu melakukan hal yang benar!" Mendengar perbincangan itu, Tirta tetap tenang. Dia menatap Doddy dengan senyuman penuh ejekan."Yang menodai kehormatan wanita pantas mati!" Begitu mendengar tentang apa yang telah dilakuka

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1211

    Saat berjalan melewati toko perhiasan emas, mata Elisa tertuju pada etalase yang dipenuhi dengan berbagai perhiasan emas yang berkilauan, dengan desain yang beragam dan memikat.Tanpa perlu isyarat dari Ayu, Tirta langsung maju dan berkata dengan santai, "Bibi, suka perhiasan yang mana? Pilih saja sesukamu, aku akan membelikannya untukmu.""Nggak perlu, perhiasan emas itu mahal ...." Elisa refleks menolak. "Aku cuma ingin lihat-lihat. Kalaupun mau, aku bisa membelinya sendiri."Di dunia misterius, perhiasan emas biasanya dianggap sebagai simbol cinta. Itu sebabnya, Elisa enggan menerima emas dari Tirta."Mana bisa begitu? Tirta saja yang belikan. Lagian, emas bukan barang mahal untuknya. Asalkan kamu suka, aku bisa suruh Tirta membeli seluruh lantai ini untukmu!"Ayu tentu tidak memahami hal itu. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa bertemu dengan adik kandungnya. Dia tentu ingin memberikan hadiah yang disukai adiknya."Benar, apa yang dikatakan Bi Ayu itu benar. Kalau kamu suka, aku

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status