Jeni langsung memikirkan kemungkinan yang terburuk. Emosinya seketika meluap. Dia pun berkata, “Sekarang dia lagi hamil. Kamu melanggar hukum kalau kamu pukul dia. Pak Boris, aku juga tahu soal Mahendra. Awalnya Zola memang mau beritahu kamu. Kamu nggak boleh begini padanya.”Jeni mengatakan banyak hal. Boris sampai sakit kepala. Dia pun langsung memotong, “Sudah cukup bicaranya? Kalau sudah, aku tutup.”“Boris!” bentak Jeni.Namun, Boris hanya berkata dengan acuh tak acuh, “Katakan.”“Sebenarnya Zola ada di mana? Dia nggak ikut kamu ke luar kota, kan?”“Jeni, kalau kamu benar-benar demi kebaikan dia, diam dan jangan ganggu aku lagi. Kalau nggak, aku punya banyak cara untuk siksa kamu.”Usai berkata, Boris langsung menutup telepon.Jeni sungguh terlalu keras kepala. Boris berpikir sejenak, lalu dia mencari nomor dari riwayat panggilan di ponselnya. Kemudian, dia menghubungi nomor tersebut.Orang yang dia telepon segera mengangkat telepon. Tanpa menunggu orang itu bicara, Boris telah bi
Last Updated : 2024-12-01 Read more