Share

Bab 585

Penulis: Jus Pir
Wanto juga mulai sedikit memahami situasi. Ekspresi wajahnya terlihat berat hati dan sedih, dia juga sangat menyayangkan hal ini.

Hanya dalam setengah hari, perubahan yang besar dan mengejutkan telah terjadi. Polisi mengumumkan orang di balik insiden gedung runtuh beserta barang bukti. Media pun mulai memberitakannya.

Nama Mahendra langsung muncul di hasil pencarian teratas. Netizen sangat giat dan cepat saat menggali informasi Mahendra. Mahendra memiliki nilai bagus di sekolah, tapi dia anak angkat keluarga Cahyono. Dia berteman lama dengan Zola, tapi hanya sebatas teman. Setelah Zola menikah, Mahendra ikut datang ke Kota Binru dan menjalankan sebuah perusahaan bersama Zola.

Mahendra dikritik habis-habisan oleh media dan netizen. Nama Morrison Group benar-benar bersih dari insiden gedung runtuh. Adapun pihak kepolisian memberikan keterangan terkait Mahendra, “Kami masih melacak. Kalau ada yang mengetahuinya, saya harap semuanya berikan petunjuk yang lebih kuat.”

Morrison Group menerus
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
jeni emang sahabat sejati dehh... tpi masa iya boris bisa mukul zola?? ada jga sebaliknya hehehe...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 586

    Jeni langsung memikirkan kemungkinan yang terburuk. Emosinya seketika meluap. Dia pun berkata, “Sekarang dia lagi hamil. Kamu melanggar hukum kalau kamu pukul dia. Pak Boris, aku juga tahu soal Mahendra. Awalnya Zola memang mau beritahu kamu. Kamu nggak boleh begini padanya.”Jeni mengatakan banyak hal. Boris sampai sakit kepala. Dia pun langsung memotong, “Sudah cukup bicaranya? Kalau sudah, aku tutup.”“Boris!” bentak Jeni.Namun, Boris hanya berkata dengan acuh tak acuh, “Katakan.”“Sebenarnya Zola ada di mana? Dia nggak ikut kamu ke luar kota, kan?”“Jeni, kalau kamu benar-benar demi kebaikan dia, diam dan jangan ganggu aku lagi. Kalau nggak, aku punya banyak cara untuk siksa kamu.”Usai berkata, Boris langsung menutup telepon.Jeni sungguh terlalu keras kepala. Boris berpikir sejenak, lalu dia mencari nomor dari riwayat panggilan di ponselnya. Kemudian, dia menghubungi nomor tersebut.Orang yang dia telepon segera mengangkat telepon. Tanpa menunggu orang itu bicara, Boris telah bi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 587

    Jeni langsung pergi ke rumah sakit dengan mobilnya. Setelah nenek Zola melihatnya, sang nenek baru merasa lega. Jeni menemani nenek Zola makan malam, lalu mengobrol sebentar. Setelah cukup lama, Jeni baru meninggalkan rumah sakit.***Sekitar pukul sepuluh malam.Semua pekerjaan Tyara telah dihentikan selama beberapa hari. Selama itu pula, dia tidak pernah muncul di depan publik. Saat ini, dia sedang duduk di sebuah mobil mewah berwarna hitam. Mobil itu melaju kembali ke apartemen tempat dia tinggal. Karena Boris menghentikan semua pekerjaannya, jadi dia hanya bisa mengandalkan cara lain untuk mempertahankan popularitasnya di dunia hiburan. Maka dari itu, dia berinisiatif pergi mencari Samuel.Tyara baru saja menemani Samuel ke sebuah pesta dansa, lalu sekarang kembali ke apartemen. Di dalam mobil, Samuel menggenggam jari-jari Tyara dan memainkannya dengan lembut. Dia menatap Tyara, lalu berkata sambil tersenyum tipis, “Tyara, gimana kalau malam ini nggak usah pulang dan pergi ke tempa

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 588

    Selesai minum, pria itu baru menatap Tyara dengan manik hitam pekatnya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Kamu keluar sama Samuel?”Tyara sama sekali tidak merasa malu ketahuan oleh pria itu. Dia meletakkan tasnya dan duduk di sofa, lalu berkata, “Ada masalah?”“Kamu nggak takut Boris akan jadi lebih dingin sama kamu kalau dia tahu kamu keluar dengan Samuel?”“Menurutmu sekarang dia nggak cukup dingin padaku? Dia hentikan semua pekerjaanku, buat aku jadi bahan tertawaan semua orang. Aku bahkan curiga nggak ada lagi aku di hatinya. Aku rasa semua perasaannya padaku sudah hilang.”Suasana hati Tyara menjadi sangat buruk setiap kali dia memikirkan hal itu. Dia justru berharap Boris tahu. Tyara ingin melihat apakah Boris peduli padanya atau tidak. Sekarang dia bahkan tidak bisa menghubungi Boris.“Kamu suruh aku mengadu pada Boris, bilang kalau kamu dalang di balik kejadian gedung runtuh. Ternyata sejak awal Zola sudah tahu. Apa yang terjadi selanjutnya? Aku bahkan nggak bisa bertemu Boris

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 589

    Mahendra tersenyum. Setelah menghabiskan sebatang rokok, dia pun pergi ke kamar mandi.***Keesokan paginya, sinar mentari pagi yang hangat menyelinap masuk ke dalam vila melalui jendela kaca. Zola bangun pagi-pagi sekali. Karena tidak bisa keluar, dia hanya bisa berkeliaran di ruang tamu.Bibi melihat Zola ketika dia bangun untuk menyiapkan sarapan. Bibi itu pun segera bertanya dengan suara pelan, “Bu Zola sudah lapar? Sekarang juga saya siapkan sarapan.”“Nggak, Bi. Nggak usah buru-buru. Aku hanya sudah cukup tidur.”Zola sudah berada di sini selama tiga hari. Tidak ada yang bisa dia lakukan, tidak ada gunanya. Zola berpikir sejenak, lalu dia pergi membuka pintu. Pengawal yang berjaga di balik pintu langsung berdiri dan menghalanginya.“Bu Zola nggak boleh keluar tanpa izin dari Pak Boris. Jangan menyulitkan kami, Bu.”“Aku nggak keluar. Aku hanya mau minta kalian sampaikan ke dia. Aku mau kertas dan pensil. Aku harus kerja.”Usai berkata, Zola mendapati kedua pengawal itu masih diam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 590

    Emosi Zola benar-benar sudah di luar kendali. Karena terlalu banyak emosi yang terpendam selama beberapa hari ini dan akhirnya dia menemukan tempat untuk melampiaskannya. Tentu saja, Zola ingin melampiaskan semuanya.Apalagi sekarang Zola sedang hamil. Emosinya menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Setiap kali dia memikirkan perlakuan dingin Boris terhadapnya, apa bedanya dengan perlakuan orang berdarah dingin? Zola tidak bisa mengendalikan emosinya setiap kali memikirkan hal itu.Zola mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Namun, kata-kata yang dia ucapkan seperti dibawa pergi oleh angin yang lewat begitu saja. Dia tidak mendapatkan tanggapan apa pun. Perasaan diabaikan dan perlakuan dingin seperti ini membuat Zola merasa sangat tidak berdaya.Zola mengerutkan bibir dan berkata, “Kamu jelas-jelas dengar, kenapa kamu nggak bicara?”Zola tetap tidak mendengar suara apa pun. Bahkan suara Jesse juga tidak terdengar lagi. Dia mendengus dingin dan langsung mengembalikan ponsel ke pengaw

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 591

    Boris hanya menyipitkan mata dan berkata, “Aku nggak terlalu memikirkannya. Itu dua hal yang berbeda.”“Bagus, pegang omonganmu itu. Kalau sampai kamu ingkar janji, aku nggak akan maafkan kamu.”“Kakek benar-benar sayang padanya,” kata Boris tanpa daya.Hartono menghela napas. “Dia hanya punya keluarga Morrison dan seorang nenek yang sudah tua. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana sikap keluarga Leonarto terhadapnya. Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa memperlakukannya dengan baik?”Boris telah mendengar kata-kata itu berulang kali. Setiap kali mendengarnya, dia pun spontan berpikir. Apakah Zola orang yang begitu bisa membuat orang lain menyukainya? Sebenarnya apa pesona yang Zola miliki, sehingga membuat banyak orang bersedia baik padanya?Kemudian, Hartono bertanya lagi, “Mamamu terus ngomong soal Zola. Kamu lihat kapan bisa bawa dia pulang untuk makan bersama?”Boris dan Zola semakin jarang kembali ke rumah kakeknya. Karena semua orang sangat sibuk. Begitu ada banyak hal yang harus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 592

    Wajah Mahendra spontan menjadi kaku. “Itu urusan pribadiku. Kamu nggak perlu tahu sampai begitu detail.”“Hahaha ....” Tyara tertawa, lalu berkata, “Aku hanya asal tanya. Kalau hubungan Zola dan Boris sedang retak, kenapa aku nggak ambil kesempatan ini untuk dapatkan kembali perasaan Boris?”Ada kelicikan terpancar di mata Mahendra. “Aku juga bermaksud begitu. Tadi malam aku sudah pikirkan masalah ini baik-baik. Aku punya ide bagus, tapi aku nggak tahu kamu mau atau nggak.”“Ide apa?” tanya Tyara yang langsung goyah.Mahendra terdiam sejenak, lalu berkata, “Caranya agak berisiko. Kalau kamu bersedia, aku baru beritahu kamu.”Tyara mengerutkan kening. “Katakan saja, jangan berbelit-belit.”Mahendra melirik Tyara. Sorot matanya penuh dengan perhitungan. “Kamu cari cara untuk bertemu dengan Boris. Lakukan apa pun yang kamu bisa. Nggak peduli apa pun alasan yang kamu gunakan, yang penting kamu bisa bertemu dengannya.”“Setelah bertemu dengannya?”“Setelah bertemu dengannya, kamu masukkan b

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 593

    Apalagi jika Tyara bisa mengusir Zola dari hidup Boris, maka semuanya akan sepadan. Jika dia tidak bisa mendapatkan Boris atau berada di sisi Boris, maka siapa pun juga tidak boleh berada di sisi Boris.Tyara menyipitkan matanya dan menatap Mahendra. “Kalau aku berhasil bercinta dengannya, aku harap kamu bisa tepati janjimu. Jangan sakiti dia. Aku mau dia balas aku dengan seumur hidupnya.”Mahendra tidak bicara. Dia hanya mengatupkan bibirnya dan menatap Tyara. Tatapan Mahendra terlihat seperti sedang menatap orang bodoh. Namun, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia tetap tenang dan terlihat biasa saja.Tyara yang tidak mendapat jawaban dari Mahendra spontan mengerutkan kening. “Kamu nggak dengar apa yang aku katakan?”“Masih terlalu dini untuk katakan begitu banyak hal. Tunggu kamu berhasil taklukkan Boris dulu. Selama kamu benar0benar yakin bisa dapatkan dia, maka semuanya akan jadi lebih mudah nantinya. Tapi kalau kamu nggak berhasil buat sesuatu yang bisa dipakai untuk a

Bab terbaru

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 661

    Namun, karya desain bagus saja tidak cukup. Harus memiliki nuansa desain dan gaya yang unik juga agar dapat meninggalkan kesan yang mendalam sekali dilihat orang. Zola membantu revisi dan memberi mereka arah inspirasi baru. Draf desain saat ini sepenuhnya dipoles berulang kali, buat lagi, dipoles lagi.Zola sibuk sampai jam pulang kerja. Dia memeriksa ponselnya, berencana makan di luar bersama Jeni sebelum pulang. Sejak pindah kembali ke apartemen, si bibi belum pernah datang untuk menyiapkan makanan. Zola tidak ingin bertanya dulu. Sedangkan dia sendiri malas mau masak. Jadi dia memilih makan di luar.Namun, baru saja Zola dan Jeni masuk ke mobil dan hendak berangkat ke restoran, ponsel Zola tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris.Zola memegang erat ponselnya dan tertegun sejenak, tidak langsung mengangkat telepon, lalu Jeni berkata, “Angkat saja.”Jeni langsung menepikan mobilnya dan menunggu Zola mengangkat telepon. Zola menekan tombol jawab, lalu suara Boris datang dari ujung tele

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 660

    “Memang medan perang, kan? Bahkan medan perang di dalam sana jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada yang di luar,” goda Jeni.Zola tersenyum, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Akhir-akhir ini Jerico sedang memulihkan diri di rumah. Setelah mengetuk pintu, Zola membuka pintu dan masuk. Begitu melihat Zola, Jerico langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”Sikap dingin Jerico membuat Zola diam sejenak, tapi dia sudah terbiasa. Jadi, Zola merasa tidak apa-apa. Dia menatap ayahnya dan berkata, “Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa.”Jerico melihatnya sekilas. “Mau tanya apa?”Zola mengerutkan bibirnya. Pada akhirnya, dia segera bertanya, “Aku ingin tanya soal Budi. Budi sudah jadi sekretaris Papa bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba berkhianat? Selama ini Papa selalu baik padanya. Apakah dia ada kesulitan atau rahasia yang nggak bisa dikatakan?”Begitu Zola selesai bicara, raut wajah Jerico langsung berubah. Dia memelototi Zola dengan tidak senang.“Zol

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 659

    Usai berkata, Boris berjalan keluar sambil berkata, “Aku panggil dokter dulu untuk periksa kamu. Nanti sudah boleh keluar dari rumah sakit.”Mata Zola mengikuti sosok Boris. Kata-kata Boris terulang-ulang terus di dalam otaknya. Dibandingkan Sandra yang cerdas, Zola lebih cocok menjadi istri Boris? Maksud Boris, Zola kurang cerdas?Zola yang sedang hamil sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang melalui proses otak tidak bisa berpikir dengan cepat selama kehamilan. Setelah berpikir lama, dia masih tidak mengerti maksud Boris. Apakah Boris sedang memujinya? Namun, sepertinya itu tidak sepenuhnya memuji.Setelah melalui pemeriksaan, dokter memastikan Zola tidak apa-apa. Semuanya stabil. Dia pun dipulangkan. Boris yang mengantarnya kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan pulang, Zola dan Boris tidak bicara. Karena Boris menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengangkat telepon.Boris tampak sangat sibuk, tapi Boris tetap menemani Zola. Zola memperhatikan wajah Boris dari sam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 658

    Zola juga tercengang. Sandra ingin memberi Boris saham? Dia semakin fokus memperhatikan Boris, tidak ingin melewatkan ekspresi apa pun di wajah pria itu. Apakah Boris akan terharu?“Kamu jangan salah paham. Aku nggak ingin lakukan apa pun. Ini bentuk ketulusanku. Kamu tahu, kelak aku akan ambil alih Gordi Group. Tapi aku tahu seberapa besar persaingan dalam dunia bisnis. Aku butuh penopang. Aku tahu kamu nggak ada perasaan apa pun padaku, juga nggak mungkin menikah denganku. Tapi aku butuh kerja sama jangka panjang dengan Morrison Group.”“Ini bukan masalah kecil. Aku belum bisa kasih jawaban.”“Kalau begitu, kamu pertimbangkan dulu.”Boris menutup telepon. Wajahnya tampak dingin. Zola tidak mendengar semua percakapan antara Boris dan Sandra, tapi Zola mendengar jelas setiap kata yang Boris ucapkan. Setelah panggilan telepon berakhir, Boris meletakkan ponselnya. Dia spontan melihat ke arah Zola. Tidak disangka, Zola sedang memperhatikannya. Saat mata keduanya bertemu, Zola sama sekali

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 657

    Zola menyadari kalau dirinya semakin tidak memahami Mahendra, bahkan boleh dibilang dia merasa seperti tidak pernah memahami pria itu sebelumnya. Apa tujuan Mahendra melakukan hal ini?Zola tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal. Jadi dia tidak menanggapi pertanyaan Boris. Suasana pun menjadi sunyi senyap. Sesaat kemudian, ponsel Boris berdering. Sandra yang meneleponnya.“Kamu nggak di kantor?”“Ada urusan?”“Iya, ada sedikit urusan. Soal proyek kerja sama. Aku baru saja dapat kabar, ada perusahaan real estate asing yang berencana datang ke Kota Binru untuk berinvestasi. Kalau kita bisa dapatkan kerja sama ini, itu akan sangat membantu untuk go public nanti. Jadi kamu mau pertimbangkan, nggak?”Meskipun Morrison Group merupakan sebuah perusahaan besar, sampai saat ini Morrison Group belum mendaftarkan diri ke bursa efek. Baik Boris maupun keluarganya tidak peduli dengan hal itu. Jika Morrison Group mau go public, pasti sudah go public sejak kepemimpinan Hartono. Namun nyatanya t

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 656

    Setiap kali memikirkan hal itu, Boris pasti berpikir kalau Zola ingin berpisah dengannya demi Mahendra. Akan tetapi, pesan Guntur terngiang kembali di benaknya. Sekarang Zola tidak boleh emosi, harus tetap dalam suasana hati yang baik. Sehingga kata-kata yang sudah sampai di ujung bibirnya akhirnya ditelan kembali.Zola menatap Boris, mengira pria itu ingin mengatakan sesuatu lagi. Jadi dia menatap Boris dalam diam. Kata-kata Boris barusan membuat Zola merasa hatinya seperti dicengkeram dengan erat hingga membuatnya sulit bernapas.Namun, beberapa saat berlalu. Boris tak kunjung bicara. Zola menatapnya dengan bingung dan berkata, “Mau ngomong apa ngomong saja.”Sikap Boris melembut, tidak sekeras tadi. Dia menatap Zola sambil berpikir keras. Kemudian, dia menanyakan keraguan yang selalu Boris sembunyikan di dalam hatinya.“Aku hanya mau tanya satu hal. Katakan padaku, apakah kamu pernah pacaran dengan Mahendra?”Zola mengerutkan kening, tampak semakin bingung. “Boris, sebenarnya apa ya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 655

    “Oke, aku mengerti.” Boris menjawab dengan serius, seperti seorang murid yang penurut.Guntur jarang melihat reaksi seperti itu dari Boris. Dia spontan tertawa dan berkata, “Baguslah kalau kamu bisa bekerja sama seperti ini. Kakek dan orang tuamu belum tahu. Perlu beritahu mereka?”Boris menatap Guntur dan bertanya balik, “Menurutmu?”Guntur terus tertawa. “Oke, oke, aku mengerti. Kalau begitu aku kerja dulu. Kamu temani Zola. Kalau dia bangun, dia boleh sarapan.”Boris menganggukkan kepala. Guntur pun pergi. Beberapa menit kemudian, Zola membuka matanya dan mendapati dirinya sedang berada di rumah sakit. Dia spontan mengangkat tangannya dan memegang perutnya. Setelah merasakan perutnya yang buncit, dia baru merasa lega.Zola ingat Jeni mengantarnya ke rumah sakit dan dia diperiksa oleh dokter. Namun saat itu, dia benar-benar sudah terlalu lelah. Dokter juga memberinya obat yang boleh diminum ibu hamil. Jadi dia tidur sampai sekarang baru bangun.Zola bangun dan duduk. Begitu duduk, di

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 654

    Boris punya kebiasaan marah ketika dibangunkan dari tidurnya, apalagi kalau dibangunkan secara tiba-tiba. Akan tetapi, sebelum dia bisa melampiaskan kekesalannya, suara yang masuk telinganya langsung membuat matanya terbelalak lebar.“Zola lagi di UGD rumah sakit?” tanya Boris dengan suara serak.“Kamu nggak tahu?”“Kenapa dia ke rumah sakit jam segini?”Boris mengangkat selimutnya dan turun dari tempat tidur. Sambil mengganti pakaian, dia bertanya kepada Guntur dengan wajah serius. Guntur bilang kalau muridnya yang melihat Zola. Zola baring di ranjang pemeriksaan, sepertinya baru selesai diperiksa. Dia masih belum tahu bagaimana situasi jelasnya.Boris tidak banyak bicara. Setelah menjawab singkat, dia langsung menutup telepon. Wajah tampannya tampak tegang. Rahangnya mengeras sampai seolah-olah bisa hancur kapan saja. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu lagi. Dia langsung mengambil kunci dan keluar.Boris mengebut sepanjang jalan. Dia mencoba menghubungi ponsel Zola, tapi Zola tid

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 653

    Manusia sangat mudah membiasakan diri. Begitu sudah terbiasa, manusia bisa saja melupakan semua hal negatif yang pernah dialaminya sebelumnya.“Apakah aku sudah kehilangan diriku sendiri?” tanya Zola kepada Jeni.Jeni memikirkannya dengan serius. “Sayang, kalau kamu sudah mempertanyakan apakah kamu sudah kehilangan dirimu sendiri, menurutku kamu benar-benar perlu merenungkan diri dulu.”Karena kata-kata Jeni barusan, Zola pun jadi berpikir keras. Benar, dia bahkan sudah mempertanyakan dirinya sendiri. Apa yang akan dipikirkan orang lain?Zola bangun dan duduk di sofa, lalu berkata dengan yakin, “Aku percaya aku masih diriku yang dulu. Aku nggak akan kehilangan diri sendiri demi siapa pun.”“Ini baru betul.”Keduanya saling menatap dan tersenyum. Di malam hari, Zola rela mengeluarkan uang mentraktir Jeni makan mie, sebagai penghargaan kepada Jeni karena telah memberinya pencerahan dan semangat. Saat itu, Jeni merasa sangat kesal. Ingin rasanya memarahi Zola.Zola justru berkata, “Maklum

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status