Share

Bab 593

Author: Jus Pir
Apalagi jika Tyara bisa mengusir Zola dari hidup Boris, maka semuanya akan sepadan. Jika dia tidak bisa mendapatkan Boris atau berada di sisi Boris, maka siapa pun juga tidak boleh berada di sisi Boris.

Tyara menyipitkan matanya dan menatap Mahendra. “Kalau aku berhasil bercinta dengannya, aku harap kamu bisa tepati janjimu. Jangan sakiti dia. Aku mau dia balas aku dengan seumur hidupnya.”

Mahendra tidak bicara. Dia hanya mengatupkan bibirnya dan menatap Tyara. Tatapan Mahendra terlihat seperti sedang menatap orang bodoh. Namun, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia tetap tenang dan terlihat biasa saja.

Tyara yang tidak mendapat jawaban dari Mahendra spontan mengerutkan kening. “Kamu nggak dengar apa yang aku katakan?”

“Masih terlalu dini untuk katakan begitu banyak hal. Tunggu kamu berhasil taklukkan Boris dulu. Selama kamu benar0benar yakin bisa dapatkan dia, maka semuanya akan jadi lebih mudah nantinya. Tapi kalau kamu nggak berhasil buat sesuatu yang bisa dipakai untuk a
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 594

    Jesse tertegun sejenak. Dia spontan menatap Boris, lalu bertanya dengan bingung, “Maksud Pak Boris ….”Boris hanya melirik Jesse sebentar. Tanpa menunggu Jesse menyelesaikan kalimatnya, dia langsung memotong, “Hmm, kamu atur saja.”Jesse menganggukkan kepala. Kemudian, dia menjauhkan diri dari Boris dan segera menghubungi seseorang. Setelah orang itu mengangkat telepon, Jesse menjelaskan secara singkat. Usai mengatur semuanya, dia pun segera kembali dan masuk ke dalam lift bersama Boris.Boris tinggal di lantai 29 Binru International Hotel. Di lantai itu ada suite eksklusif untuk Boris di hotel. Bibi yang bantu masak di apartemen juga datang untuk menyiapkan makan malam untuk Boris.Boris makan malam bersama Jesse. Banyak hal yang terjadi selama dua hari ini. Jesse juga tinggal di hotel bersama Boris. Saat mereka tengah makan, ponsel Jesse berdering. Begitu dia melihat nama yang tertera di layar ponselnya, tanpa sadar dia mengerutkan kening dan menatap Boris yang duduk di depannya.Set

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 595

    Si bibi menghibur dengan suara pelan. Zola hanya menganggukkan kepala. Bibi segera berkata, “Jangan bilang saya cerewet atau banyak mulut ya, Bu.”“Nggak, Bi. Sebenarnya yang Bibi bilang memang benar. Mungkin semua akan baik-baik saja setelah emosinya mereda.”Zola menjawab dengan nada datar. Senyum di wajahnya semakin lebar. Namun, tidak ada senyuman di matanya.Benar, Zola yang membujuk si bibi untuk menelepon Jesse, tapi ternyata gagal. Dia memberitahu si bibi kalau dia dan Boris sedang berselisih pendapat. Boris juga salah paham padanya karena seorang teman. Jadi Boris mengurungnya di sini dan tidak mengizinkannya keluar. Setelah mendengar perkataan Zola, si bibi pun merasa tidak tega. Karena Zola sedang hamil pula, akhirnya si bibi setuju untuk membantu Zola.Pada awalnya Zola berencana, jika si bibi bisa meyakinkan Jesse, maka si bibi akan pergi ke apartemen untuk belajar memasak. Dengan begitu, si bibi bisa membantunya menghubungi Jeni. Asalkan Jeni tahu kalau Zola ditahan di si

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 596

    Tyara sudah tiba di lantai bawah hotel. Dia langsung bertanya pada Jesse, “Aku ingin bertemu Boris. Dia lagi sempat, nggak? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengannya. Ada hubungannya dengan kejadian setahun yang lalu.”Jesse melihat ke arah Boris. Boris sedang menyipitkan matanya. Ekspresi wajahnya tidak terbaca. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Boris hanya menganggukkan kepala. Kemudian, Jesse segera memberikan jawaban kepada Tyara.“Bu Tyara, nanti Pak Boris masih ada rapat. Jadi waktunya mungkin ....”“Aku hanya sebentar saja. Selesai bicara dengannya, aku langsung pergi. Kamu bisa bawa aku bertemu dengannya? Tolong, oke?”Tyara takut Jesse menolak. Jadi dia segera memohon. Jesse bersikap seolah merasa serba salah.“Bu Tyara, saya tahu posisi Bu Tyara di hati Pak Boris. Jadi saya buat pengecualian untuk Bu Tyara. Tapi nanti jangan bilang kalau saya yang izinkan. Bagaimanapun juga, sekarang saat-saat yang riskan. Kalau sampai ada yang ambil foto, nanti akan muncul berita yang

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 597

    “Mau bicara apa? Katakan saja,” kata Boris.Tyara duduk di sofa kosong di seberang Boris. Kemudian, dia berkata dengan suara pelan, “Boris, kamu benar-benar bertengkar dengan Zola? Apa karena Mahendra? Kamu salah paham, ya? Sebenarnya mereka nggak ada hubungan apa-apa. Apalagi sekarang Zola lagi hamil. Kamu jangan terlalu marah.”Boris tidak bicara. Dia hanya melirik Tyara sebentar. Tatapan matanya seolah sedang bertanya pada Tyara, apakah Tyara datang hanya untuk membicarakan hal ini?Tyara takut ketika melihat tatapan Boris. Dia segera mengalihkan topik pembicaraan. “Boris, kamu nggak ingin bertemu denganku, ya?”“Kamu bela-belain datang ke sini hanya untuk tanyakan pertanyaan ini padaku?”“Bukan, aku ....”“Sebentar lagi aku ada rapat. Jadi ada apa langsung katakan saja.”Boris tidak sabaran, bahkan seperti ada rasa muak di tatapan matanya. Tyara menggigit bibirnya dan berpikir sejenak. Kemudian, dia berkata, “Boris, kalau kamu sedang terburu-buru, kamu bisa kerja dulu. Aku akan tun

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 598

    Saat Tyara kembali setelah membuka pintu, Boris telah menutup telepon dan duduk di sofa tanpa bergerak. Air minum yang dia letakkan di atas meja juga sudah habis. Tyara spontan tersenyum ketika melihat gelas kosong di atas meja.Tyara duduk kembali di tempat semula. Kemudian, dia berkata kepada Boris, “Pelayan hotel, katanya mau mengingatkan kamu untuk makan malam. Boris, sampai sekarang kamu belum makan?”Boris mengerutkan alisnya. “Beberapa hari ini banyak urusan, jadi sering lupa makan.”“Nggak bisa begitu. Gimana kalau kau pesankan makanan untukmu?”“Nggak perlu, aku akan pesan sendiri. Kamu duduk dulu sebentar,” ujar Boris dengan lembut.Tyara segera menganggukkan kepala. Boris berjalan ke depan jendela sambil membawa ponselnya. Sedangkan Tyara yang duduk di sofa selalu memperhatikan Boris. Tatapannya tidak pernah lepas dari Boris barang sedetik pun. Agar tidak terlihat begitu disengaja, Tyara pun mengambil gelas air di depannya dan meminumnya.Sepuluh menit kemudian, Boris baru s

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 599

    Tyara sangat percaya diri terhadap tubuh dan penampilannya. Terlebih lagi, di saat malam yang sepi dan hanya ada mereka berdua, Tyara benar-benar tidak percaya Boris tidak akan goyah.Namun faktanya, Bois memang tidak bereaksi sama sekali. Dia hanya menatap Tyara dengan acuh tak acuh.“Tyara, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Katakan padaku di mana Mahendra berada. Selama kamu katakan yang sebenarnya, aku akan bantu kamu, oke?”Kata-kata Boris membuat Tyara mengerti sepenuhnya. Namun, dia tidak bisa berkata apa-apa. Karena dia tahu betul sifat Boris. Kalau dia katakan pada Boris, Boris pasti akan mengabaikannya sepenuhnya.Oleh karena itu, Tyara memutuskan untuk diam membisu. Sekalipun dia telah meminum air yang bercampur obat, dia tidak boleh mengatakan apa pun. Tyara menggigit bibirnya dan mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Dia berusaha sekuat tenaga agar tetap bisa berpikir secara rasional.“Boris, aku nggak tahu kamu ngomong apa. Mana mungkin aku tahu Mahendra ada di man

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 600

    “Bawa ke rumah sakit.”Usai berkata, Boris tidak melihat Tyara lagi. Jesse segera membawa kedua pria yang dibawanya untuk mengangkat Tyara dan langsung keluar dari kamar.Saat Jesse hendak keluar, Boris tiba-tiba mengingatkannya, “Tutupi dia dengan baju agar nggak ada yang tahu itu dia. Selain itu, bawa reporter ke rumah sakit juga. Aku perlu rekaman video seluruh proses, serta semua hasil tes dokter di rumah sakit.”Reporter yang memegang kamera segera mengangguk. Kemudian, dia segera mengikuti Jesse pergi.“Minta pihak rumah sakit blokir semua berita, jangan sampai ada yang bocor. Cukup orang yang ada di kamar ini tahu kejadian ini. Aku mau Mahendra muncul sendiri,” perintah Boris kepada Jesse.Jesse menganggukkan kepala tanda mengerti. Namun karena penasaran, dia pun bertanya, “Pak Boris, kalau Bu Tyara nggak mau beritahu di mana Mahendra berada, apakah Pak Boris benar-benar akan ....”Boris menatap Jesse dengan acuh tak acuh, seolah sedang menatap orang bodoh. Sekalipun Tyara tidak

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 601

    “Nggak perlu,” kata Boris. Dia tidak berniat menangkap Mahendra.“Kita sudah tahu di mana dia berada, kenapa kita nggak tangkap dia?” tanya Jesse yang tidak mengerti.“Apa gunanya tangkap dia? Biar dia bertanggung jawab atas masalah ini? Huh, nggak sesederhana dan semudah itu. Di belakang Mahendra ada keluarga Cahyono. Sekalipun dia hanya anak angkat, keluarga Cahyono juga akan berusaha pakai segala cara dan koneksi yang mereka miliki untuk lindungi Mahendra demi menjaga kehormatan mereka. Aku nggak takut, tapi terlalu buang-buang waktu. Sekalipun pada akhirnya dia akan dihukum, prosesnya akan makan waktu terlalu lama. Aku nggak ingin buang-buang waktu dan tenaga padanya.”Sejak awal pikiran Boris tidak pernah berubah. Yang dia inginkan hanyalah memastikan Mahendra tidak akan pernah memiliki tempat untuk bertahan hidup lagi di Kota Binru, termasuk juga di Kota Jantera.Boris juga tidak pernah berpikir ingin menghukum Mahendra dengan jalur hukum. Tidak hanya memakan terlalu banyak waktu

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 661

    Namun, karya desain bagus saja tidak cukup. Harus memiliki nuansa desain dan gaya yang unik juga agar dapat meninggalkan kesan yang mendalam sekali dilihat orang. Zola membantu revisi dan memberi mereka arah inspirasi baru. Draf desain saat ini sepenuhnya dipoles berulang kali, buat lagi, dipoles lagi.Zola sibuk sampai jam pulang kerja. Dia memeriksa ponselnya, berencana makan di luar bersama Jeni sebelum pulang. Sejak pindah kembali ke apartemen, si bibi belum pernah datang untuk menyiapkan makanan. Zola tidak ingin bertanya dulu. Sedangkan dia sendiri malas mau masak. Jadi dia memilih makan di luar.Namun, baru saja Zola dan Jeni masuk ke mobil dan hendak berangkat ke restoran, ponsel Zola tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris.Zola memegang erat ponselnya dan tertegun sejenak, tidak langsung mengangkat telepon, lalu Jeni berkata, “Angkat saja.”Jeni langsung menepikan mobilnya dan menunggu Zola mengangkat telepon. Zola menekan tombol jawab, lalu suara Boris datang dari ujung tele

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 660

    “Memang medan perang, kan? Bahkan medan perang di dalam sana jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada yang di luar,” goda Jeni.Zola tersenyum, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Akhir-akhir ini Jerico sedang memulihkan diri di rumah. Setelah mengetuk pintu, Zola membuka pintu dan masuk. Begitu melihat Zola, Jerico langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”Sikap dingin Jerico membuat Zola diam sejenak, tapi dia sudah terbiasa. Jadi, Zola merasa tidak apa-apa. Dia menatap ayahnya dan berkata, “Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa.”Jerico melihatnya sekilas. “Mau tanya apa?”Zola mengerutkan bibirnya. Pada akhirnya, dia segera bertanya, “Aku ingin tanya soal Budi. Budi sudah jadi sekretaris Papa bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba berkhianat? Selama ini Papa selalu baik padanya. Apakah dia ada kesulitan atau rahasia yang nggak bisa dikatakan?”Begitu Zola selesai bicara, raut wajah Jerico langsung berubah. Dia memelototi Zola dengan tidak senang.“Zol

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 659

    Usai berkata, Boris berjalan keluar sambil berkata, “Aku panggil dokter dulu untuk periksa kamu. Nanti sudah boleh keluar dari rumah sakit.”Mata Zola mengikuti sosok Boris. Kata-kata Boris terulang-ulang terus di dalam otaknya. Dibandingkan Sandra yang cerdas, Zola lebih cocok menjadi istri Boris? Maksud Boris, Zola kurang cerdas?Zola yang sedang hamil sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang melalui proses otak tidak bisa berpikir dengan cepat selama kehamilan. Setelah berpikir lama, dia masih tidak mengerti maksud Boris. Apakah Boris sedang memujinya? Namun, sepertinya itu tidak sepenuhnya memuji.Setelah melalui pemeriksaan, dokter memastikan Zola tidak apa-apa. Semuanya stabil. Dia pun dipulangkan. Boris yang mengantarnya kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan pulang, Zola dan Boris tidak bicara. Karena Boris menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengangkat telepon.Boris tampak sangat sibuk, tapi Boris tetap menemani Zola. Zola memperhatikan wajah Boris dari sam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 658

    Zola juga tercengang. Sandra ingin memberi Boris saham? Dia semakin fokus memperhatikan Boris, tidak ingin melewatkan ekspresi apa pun di wajah pria itu. Apakah Boris akan terharu?“Kamu jangan salah paham. Aku nggak ingin lakukan apa pun. Ini bentuk ketulusanku. Kamu tahu, kelak aku akan ambil alih Gordi Group. Tapi aku tahu seberapa besar persaingan dalam dunia bisnis. Aku butuh penopang. Aku tahu kamu nggak ada perasaan apa pun padaku, juga nggak mungkin menikah denganku. Tapi aku butuh kerja sama jangka panjang dengan Morrison Group.”“Ini bukan masalah kecil. Aku belum bisa kasih jawaban.”“Kalau begitu, kamu pertimbangkan dulu.”Boris menutup telepon. Wajahnya tampak dingin. Zola tidak mendengar semua percakapan antara Boris dan Sandra, tapi Zola mendengar jelas setiap kata yang Boris ucapkan. Setelah panggilan telepon berakhir, Boris meletakkan ponselnya. Dia spontan melihat ke arah Zola. Tidak disangka, Zola sedang memperhatikannya. Saat mata keduanya bertemu, Zola sama sekali

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 657

    Zola menyadari kalau dirinya semakin tidak memahami Mahendra, bahkan boleh dibilang dia merasa seperti tidak pernah memahami pria itu sebelumnya. Apa tujuan Mahendra melakukan hal ini?Zola tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal. Jadi dia tidak menanggapi pertanyaan Boris. Suasana pun menjadi sunyi senyap. Sesaat kemudian, ponsel Boris berdering. Sandra yang meneleponnya.“Kamu nggak di kantor?”“Ada urusan?”“Iya, ada sedikit urusan. Soal proyek kerja sama. Aku baru saja dapat kabar, ada perusahaan real estate asing yang berencana datang ke Kota Binru untuk berinvestasi. Kalau kita bisa dapatkan kerja sama ini, itu akan sangat membantu untuk go public nanti. Jadi kamu mau pertimbangkan, nggak?”Meskipun Morrison Group merupakan sebuah perusahaan besar, sampai saat ini Morrison Group belum mendaftarkan diri ke bursa efek. Baik Boris maupun keluarganya tidak peduli dengan hal itu. Jika Morrison Group mau go public, pasti sudah go public sejak kepemimpinan Hartono. Namun nyatanya t

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 656

    Setiap kali memikirkan hal itu, Boris pasti berpikir kalau Zola ingin berpisah dengannya demi Mahendra. Akan tetapi, pesan Guntur terngiang kembali di benaknya. Sekarang Zola tidak boleh emosi, harus tetap dalam suasana hati yang baik. Sehingga kata-kata yang sudah sampai di ujung bibirnya akhirnya ditelan kembali.Zola menatap Boris, mengira pria itu ingin mengatakan sesuatu lagi. Jadi dia menatap Boris dalam diam. Kata-kata Boris barusan membuat Zola merasa hatinya seperti dicengkeram dengan erat hingga membuatnya sulit bernapas.Namun, beberapa saat berlalu. Boris tak kunjung bicara. Zola menatapnya dengan bingung dan berkata, “Mau ngomong apa ngomong saja.”Sikap Boris melembut, tidak sekeras tadi. Dia menatap Zola sambil berpikir keras. Kemudian, dia menanyakan keraguan yang selalu Boris sembunyikan di dalam hatinya.“Aku hanya mau tanya satu hal. Katakan padaku, apakah kamu pernah pacaran dengan Mahendra?”Zola mengerutkan kening, tampak semakin bingung. “Boris, sebenarnya apa ya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 655

    “Oke, aku mengerti.” Boris menjawab dengan serius, seperti seorang murid yang penurut.Guntur jarang melihat reaksi seperti itu dari Boris. Dia spontan tertawa dan berkata, “Baguslah kalau kamu bisa bekerja sama seperti ini. Kakek dan orang tuamu belum tahu. Perlu beritahu mereka?”Boris menatap Guntur dan bertanya balik, “Menurutmu?”Guntur terus tertawa. “Oke, oke, aku mengerti. Kalau begitu aku kerja dulu. Kamu temani Zola. Kalau dia bangun, dia boleh sarapan.”Boris menganggukkan kepala. Guntur pun pergi. Beberapa menit kemudian, Zola membuka matanya dan mendapati dirinya sedang berada di rumah sakit. Dia spontan mengangkat tangannya dan memegang perutnya. Setelah merasakan perutnya yang buncit, dia baru merasa lega.Zola ingat Jeni mengantarnya ke rumah sakit dan dia diperiksa oleh dokter. Namun saat itu, dia benar-benar sudah terlalu lelah. Dokter juga memberinya obat yang boleh diminum ibu hamil. Jadi dia tidur sampai sekarang baru bangun.Zola bangun dan duduk. Begitu duduk, di

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 654

    Boris punya kebiasaan marah ketika dibangunkan dari tidurnya, apalagi kalau dibangunkan secara tiba-tiba. Akan tetapi, sebelum dia bisa melampiaskan kekesalannya, suara yang masuk telinganya langsung membuat matanya terbelalak lebar.“Zola lagi di UGD rumah sakit?” tanya Boris dengan suara serak.“Kamu nggak tahu?”“Kenapa dia ke rumah sakit jam segini?”Boris mengangkat selimutnya dan turun dari tempat tidur. Sambil mengganti pakaian, dia bertanya kepada Guntur dengan wajah serius. Guntur bilang kalau muridnya yang melihat Zola. Zola baring di ranjang pemeriksaan, sepertinya baru selesai diperiksa. Dia masih belum tahu bagaimana situasi jelasnya.Boris tidak banyak bicara. Setelah menjawab singkat, dia langsung menutup telepon. Wajah tampannya tampak tegang. Rahangnya mengeras sampai seolah-olah bisa hancur kapan saja. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu lagi. Dia langsung mengambil kunci dan keluar.Boris mengebut sepanjang jalan. Dia mencoba menghubungi ponsel Zola, tapi Zola tid

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 653

    Manusia sangat mudah membiasakan diri. Begitu sudah terbiasa, manusia bisa saja melupakan semua hal negatif yang pernah dialaminya sebelumnya.“Apakah aku sudah kehilangan diriku sendiri?” tanya Zola kepada Jeni.Jeni memikirkannya dengan serius. “Sayang, kalau kamu sudah mempertanyakan apakah kamu sudah kehilangan dirimu sendiri, menurutku kamu benar-benar perlu merenungkan diri dulu.”Karena kata-kata Jeni barusan, Zola pun jadi berpikir keras. Benar, dia bahkan sudah mempertanyakan dirinya sendiri. Apa yang akan dipikirkan orang lain?Zola bangun dan duduk di sofa, lalu berkata dengan yakin, “Aku percaya aku masih diriku yang dulu. Aku nggak akan kehilangan diri sendiri demi siapa pun.”“Ini baru betul.”Keduanya saling menatap dan tersenyum. Di malam hari, Zola rela mengeluarkan uang mentraktir Jeni makan mie, sebagai penghargaan kepada Jeni karena telah memberinya pencerahan dan semangat. Saat itu, Jeni merasa sangat kesal. Ingin rasanya memarahi Zola.Zola justru berkata, “Maklum

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status