Home / Romansa / ART Kesayangan Tuan Rain / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of ART Kesayangan Tuan Rain: Chapter 41 - Chapter 50

120 Chapters

41

Sesampainya di galeri seni miliknya, Rain dikejutkan oleh kehadiran beberapa wartawan yang sudah menunggu di depan pintu. Ia berpikir mereka ingin mewawancarai tentang keberhasilan event Lumiere d'ete. Namun, pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan jauh dari yang ia bayangkan. "Rain, apakah benar Anda dan Sari memiliki hubungan yang lebih dari sekadar rekan kerja?" tanya seorang wartawan dengan nada mendesak. "Sejak kapan hubungan pribadi Anda dengan Sari menjadi sorotan publik? Apakah ada perencanaan khusus terkait hubungan ini dalam waktu dekat?" tanya wartawan lain, mencoba menjebak Rain dengan pertanyaan yang semakin mendalam. "Apakah hubungan ini mempengaruhi keputusan Anda dalam pekerjaan atau event yang Anda jalani? Bisakah Anda memastikan bahwa tidak ada konflik kepentingan?" tanya seorang wartawan dengan nada tajam. Rain merasa terjebak dan cemas dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia tahu jika ia tidak berhati-hati, hal ini bisa menambah kerumitan dalam hidupnya.
Read more

42

Di sebuah kantor modern dengan dinding kaca yang memancarkan cahaya matahari sore, Sari sedang sibuk mengetik laporan di meja kerjanya. Suara ketukan sepatu hak tinggi yang mendekat membuatnya menghentikan pekerjaannya sejenak dan mendongak. Ternyata, Mila, teman baiknya yang terkenal suka bergosip, telah tiba di mejanya dengan senyuman yang sulit disembunyikan. "Sari, lo nggak akan percaya apa yang gue dengar!" ujar Mila dengan nada penuh antusias, seolah-olah ia baru saja menemukan rahasia terbesar di dunia. Sari tersenyum tipis dan meletakkan tangannya di pangkuan. "Apa lagi yang lo dengar, Mila?" tanyanya sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, menyiapkan diri untuk mendengar berita terbaru yang pasti melibatkan dirinya. Mila duduk di kursi sebelah meja Sari dengan gerakan yang dramatis, matanya bersinar-sinar penuh semangat. "Berita tentang lo dan Rain lagi viral! Semua orang ngomongin kalian! Banyak yang bilang kalian cocok banget dan beberapa orang bahkan mikir kalau kalian
Read more

43

Setelah pertemuan mereka di rumah sakit, pikiran Rain selalu dipenuhi oleh bayangan Summer. Meski gosip tentang dirinya dan Sari sedang menjadi topik hangat di media sosial, Rain sama sekali tidak peduli. Yang mengganggu pikirannya bukanlah opini publik, melainkan perasaan yang semakin kuat terhadap Summer.Di setiap kesempatan, bayangan Summer terus mengusik benaknya. Tatapan mata Summer yang penuh keteguhan dan kesedihan, wajahnya yang terpancar ketangguhan di tengah segala cobaan, membuat hati Rain bergetar. Meskipun hubungan profesionalnya dengan Sari sedang menjadi sorotan, hal itu sama sekali tidak mampu mengalihkan pikirannya dari sosok Summer.Hari itu, di galeri seni milik Rain, suasana sedikit berbeda dari biasanya. Karena kesuksesan dan keindahan galeri tersebut, banyak orang yang mulai mengunjungi galeri milik Rain. Para staf juga semakin sibuk melakukan tugas mereka. Di tengah-tengah kesibukan galeri Lumiere d'ete, seorang wanita anggun memasuki ruang depan galeri. Itu ad
Read more

44

Malam itu, suasana rumah sakit terasa berbeda. Meski masih diselimuti kekhawatiran akan kondisi kesehatan ayahnya, ada kehangatan yang muncul di antara mereka. Rain telah menyiapkan makan malam yang ia pesan, di ruang makan kecil yang terhubung dengan kamar VVIP ayahnya Summer. Makan malam itu adalah cara Rain untuk mengalihkan pikiran Summer dari kecemasan yang terus membayangi, dan kehadiran Rain tampaknya berhasil membawa suasana yang lebih ringan.Haru, yang semula duduk diam di samping Summer, segera menjadi pusat perhatian saat Rain mulai mengajaknya berbicara. Anak kecil itu memang cenderung pendiam di tengah situasi yang tidak menyenangkan, tetapi entah bagaimana, Rain berhasil membuatnya tertawa. Mereka duduk melingkar di meja, menyantap hidangan sederhana yang disiapkan Rain. Di satu sisi meja, Rain dengan gayanya yang santai, membuat lelucon kecil tentang ayam goreng yang membuat Haru tertawa terbahak-bahak. “Jadi, Haru, gimana kalau nanti kita goreng ayam sama-sama? Haru
Read more

45

Pagi itu, langit tampak cerah, seakan mencerminkan suasana hati Rain yang penuh semangat. Ia merasakan dorongan yang kuat untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat. Pikiran tentang Summer dan Haru membuatnya ingin segera kembali ke rumah sakit, memastikan bahwa mereka baik-baik saja. Ada sesuatu yang hangat tumbuh di hatinya, dan ia tahu kalau itu adalah cinta dan rasa kepeduliannya terhadap Summer dan Haru.Di galeri seni miliknya, Rain menatap deretan lukisan dan karya seni yang dipajang dengan bangga. Setiap detail dan sentuhan seni di galeri itu menggambarkan dedikasi dan kecintaannya pada dunia seni. Namun, pikirannya terus melayang kembali pada pertemuan dengan Summer dan Haru malam sebelumnya.Setelah mengadakan beberapa pertemuan singkat dengan klien dan menyelesaikan beberapa berkas penting, Rain memutuskan untuk mengambil cuti setengah hari. Ia tidak sabar ingin segera ke rumah sakit. Ia memberitahu kepada stafnya bahwa ia akan pulang lebih awal hari ini, dan merek
Read more

46

Setelah hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja Summer, Summer kembali ke rumah sakit dengan hati penuh harapan. Ia telah menyelesaikan satu hari yang cukup menguras pikiran, dan kini adalah saatnya untuk berkumpul bersama keluarga.Sesampainya di rumah sakit, Summer berjalan dengan langkah cepat menuju ruang VVIP milik ayahnya. Setiap langkah terasa berat oleh rasa cemas dan harapan. Begitu masuk ruangan, Summer melihat pemandangan yang tidak terduga. Rain dan Haru sedang duduk di ruang santai, tampak asyik menonton televisi bersama.Rain duduk di kursi, dengan Haru yang berbaring di pangkuannya. Mereka tampak fokus pada acara TV yang ceria, dan tawa kecil Haru menghangatkan suasana di ruang tersebut. Summer berhenti sejenak, terpesona oleh pemandangan yang hangat ini. Rain tampak begitu nyaman dan terhubung dengan Haru, seolah-olah ia telah menjadi bagian dari keluarga ini.Menyadari kehadiran Summer, Rain menoleh dan tersenyum lebar pada Summer. "Kamu sudah pulang?" tanya
Read more

47

Setelah mendapati fakta yang mengejutkan, Summer tidak lagi bisa fokus pada pekerjaannya hari ini. Walau begitu, ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Setelah semuanya selesai, Summer duduk di ruang televisi sambil memikirkan apa tindakan yang harus ia ambil.Selama ini, ia merasa Rain adalah sahabat lama yang tak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. Tapi kini, bayangan Rain seakan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit dan dalam. Summer merenung, mencoba memproses setiap kejadian yang telah berlangsung, terutama sejak ia menerima pekerjaan di apartemen misterius ini.Ia mengingat kembali setiap percakapan, setiap pertemuan, dan setiap bantuan yang diberikan Rain padanya. Mulai dari kemunculannya di rumah sakit, perhatian yang Rain berikan pada Haru, hingga biaya perawatan ayahnya yang secara ajaib tiba-tiba berkurang, karena ada bantuan dari orang tak dikenal. Dan kemudian, pekerjaan aneh di apartemen mewah ini, di mana ia merasa seakan diawasi oleh sosok yang tidak pernah terl
Read more

48

Langkah kaki Rain terhenti tiba-tiba. Jantungnya berdegup kencang saat matanya menangkap sosok yang tak pernah ia sangka akan melihatnya di sini. Summer, berdiri di depan rumah, menunggunya. Seakan-akan bumi berhenti berputar sejenak, dan kesadaran akan situasi yang tak terelakkan membuat darahnya berdesir cepat. Summer, yang sejak tadi menunggu Rain di taman dengan sabar, menunggu Rain pulang, akhirnya mendapati keberanian untuk berdiri di depan Rain, walau kebingungan masih melanda dirinya dengan hebat. Sekian lama ia menunggu momen ini, dan kini saatnya telah tiba. Ia ingin konfirmasi dengan matanya sendiri, bahwa Rain, pria yang selama ini selalu ada di sisinya, adalah orang yang memiliki apartemen ini dan orang yang telah membantunya tanpa ia sadari. Rain menelan ludah, merasakan kepanikan yang mulai menjalari seluruh tubuhnya. Dalam hitungan detik, berbagai skenario terlintas di benaknya. Haruskah ia mengelak? Berbohong lagi? Tapi tatapan mata Summer yang penuh harap dan ras
Read more

49

Saat Summer tiba di rumah sakit, malam sudah cukup larut. Lampu-lampu di lorong rumah sakit memberikan cahaya redup yang terasa menenangkan, tapi di dalam hatinya, kegelisahan dan kesedihan berputar dengan cepat, sulit dikendalikan. Langkah-langkahnya terasa berat ketika ia menuju ke kamar rawat ayahnya. Meilani, yang duduk di kursi dekat tempat tidur Haru, segera menyadari perubahan di wajah putrinya. Meskipun Summer mencoba tersenyum dan menyembunyikan apa yang ia rasakan, seorang ibu selalu tahu ketika anaknya sedang tidak baik-baik saja. Haru sudah tertidur pulas, napasnya teratur dan damai, memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelisahan Summer.“Summer,” panggil Meilani dengan lembut, saat Summer mendekat. “Kamu kelihatan capek. Ada apa?”Summer hanya menggeleng pelan, tidak ingin langsung membahasnya. Namun, saat ia menatap wajah ibunya yang penuh perhatian, hatinya tak sanggup lagi menahan beban yang ia rasakan. Air matanya mulai menggenang, dan sebelum ia bisa menghentik
Read more

50

Di sudut ruangan rumah sakit yang sepi, Summer duduk di kursi dekat jendela, membiarkan angin malam yang sejuk menyapu wajahnya. Ruangan itu tenang, hanya terdengar detak mesin yang mengawasi kondisi ayahnya. Di tangannya, ponsel yang baru saja ia nyalakan menyala terang, menampilkan pesan dari Rain yang telah masuk beberapa saat yang lalu. Summer membaca pesan itu berulang kali, mencerna setiap kata dengan hati-hati. Pesan itu singkat namun penuh dengan makna, dan sukses membuat hati Summer bergetar. Sejak mengetahui kebenaran tentang siapa Rain sebenarnya, Summer merasa dunianya terbolak-balik. Ia merasa terbebani oleh kenyataan bahwa orang yang selama ini membantunya, memperhatikan setiap langkahnya, ternyata adalah orang yang mulai ia anggap spesial, namun ia merasa ada dinding besar yang dibangun di antara mereka—sebuah dinding yang terbentuk dari ketidaktahuan dan kebohongan. Summer menutup matanya, menghela napas panjang. Segala hal yang Rain lakukan selama ini terputar kem
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status