Saat Summer tiba di rumah sakit, malam sudah cukup larut. Lampu-lampu di lorong rumah sakit memberikan cahaya redup yang terasa menenangkan, tapi di dalam hatinya, kegelisahan dan kesedihan berputar dengan cepat, sulit dikendalikan. Langkah-langkahnya terasa berat ketika ia menuju ke kamar rawat ayahnya. Meilani, yang duduk di kursi dekat tempat tidur Haru, segera menyadari perubahan di wajah putrinya. Meskipun Summer mencoba tersenyum dan menyembunyikan apa yang ia rasakan, seorang ibu selalu tahu ketika anaknya sedang tidak baik-baik saja. Haru sudah tertidur pulas, napasnya teratur dan damai, memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelisahan Summer.“Summer,” panggil Meilani dengan lembut, saat Summer mendekat. “Kamu kelihatan capek. Ada apa?”Summer hanya menggeleng pelan, tidak ingin langsung membahasnya. Namun, saat ia menatap wajah ibunya yang penuh perhatian, hatinya tak sanggup lagi menahan beban yang ia rasakan. Air matanya mulai menggenang, dan sebelum ia bisa menghentik
Read more