Share

46

Penulis: Andromeda Timur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah hari yang panjang dan melelahkan di tempat kerja Summer, Summer kembali ke rumah sakit dengan hati penuh harapan. Ia telah menyelesaikan satu hari yang cukup menguras pikiran, dan kini adalah saatnya untuk berkumpul bersama keluarga.

Sesampainya di rumah sakit, Summer berjalan dengan langkah cepat menuju ruang VVIP milik ayahnya. Setiap langkah terasa berat oleh rasa cemas dan harapan. Begitu masuk ruangan, Summer melihat pemandangan yang tidak terduga. Rain dan Haru sedang duduk di ruang santai, tampak asyik menonton televisi bersama.

Rain duduk di kursi, dengan Haru yang berbaring di pangkuannya. Mereka tampak fokus pada acara TV yang ceria, dan tawa kecil Haru menghangatkan suasana di ruang tersebut. Summer berhenti sejenak, terpesona oleh pemandangan yang hangat ini. Rain tampak begitu nyaman dan terhubung dengan Haru, seolah-olah ia telah menjadi bagian dari keluarga ini.

Menyadari kehadiran Summer, Rain menoleh dan tersenyum lebar pada Summer. "Kamu sudah pulang?" tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ART Kesayangan Tuan Rain   47

    Setelah mendapati fakta yang mengejutkan, Summer tidak lagi bisa fokus pada pekerjaannya hari ini. Walau begitu, ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Setelah semuanya selesai, Summer duduk di ruang televisi sambil memikirkan apa tindakan yang harus ia ambil.Selama ini, ia merasa Rain adalah sahabat lama yang tak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. Tapi kini, bayangan Rain seakan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit dan dalam. Summer merenung, mencoba memproses setiap kejadian yang telah berlangsung, terutama sejak ia menerima pekerjaan di apartemen misterius ini.Ia mengingat kembali setiap percakapan, setiap pertemuan, dan setiap bantuan yang diberikan Rain padanya. Mulai dari kemunculannya di rumah sakit, perhatian yang Rain berikan pada Haru, hingga biaya perawatan ayahnya yang secara ajaib tiba-tiba berkurang, karena ada bantuan dari orang tak dikenal. Dan kemudian, pekerjaan aneh di apartemen mewah ini, di mana ia merasa seakan diawasi oleh sosok yang tidak pernah terl

  • ART Kesayangan Tuan Rain   48

    Langkah kaki Rain terhenti tiba-tiba. Jantungnya berdegup kencang saat matanya menangkap sosok yang tak pernah ia sangka akan melihatnya di sini. Summer, berdiri di depan rumah, menunggunya. Seakan-akan bumi berhenti berputar sejenak, dan kesadaran akan situasi yang tak terelakkan membuat darahnya berdesir cepat. Summer, yang sejak tadi menunggu Rain di taman dengan sabar, menunggu Rain pulang, akhirnya mendapati keberanian untuk berdiri di depan Rain, walau kebingungan masih melanda dirinya dengan hebat. Sekian lama ia menunggu momen ini, dan kini saatnya telah tiba. Ia ingin konfirmasi dengan matanya sendiri, bahwa Rain, pria yang selama ini selalu ada di sisinya, adalah orang yang memiliki apartemen ini dan orang yang telah membantunya tanpa ia sadari. Rain menelan ludah, merasakan kepanikan yang mulai menjalari seluruh tubuhnya. Dalam hitungan detik, berbagai skenario terlintas di benaknya. Haruskah ia mengelak? Berbohong lagi? Tapi tatapan mata Summer yang penuh harap dan ras

  • ART Kesayangan Tuan Rain   49

    Saat Summer tiba di rumah sakit, malam sudah cukup larut. Lampu-lampu di lorong rumah sakit memberikan cahaya redup yang terasa menenangkan, tapi di dalam hatinya, kegelisahan dan kesedihan berputar dengan cepat, sulit dikendalikan. Langkah-langkahnya terasa berat ketika ia menuju ke kamar rawat ayahnya. Meilani, yang duduk di kursi dekat tempat tidur Haru, segera menyadari perubahan di wajah putrinya. Meskipun Summer mencoba tersenyum dan menyembunyikan apa yang ia rasakan, seorang ibu selalu tahu ketika anaknya sedang tidak baik-baik saja. Haru sudah tertidur pulas, napasnya teratur dan damai, memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelisahan Summer.“Summer,” panggil Meilani dengan lembut, saat Summer mendekat. “Kamu kelihatan capek. Ada apa?”Summer hanya menggeleng pelan, tidak ingin langsung membahasnya. Namun, saat ia menatap wajah ibunya yang penuh perhatian, hatinya tak sanggup lagi menahan beban yang ia rasakan. Air matanya mulai menggenang, dan sebelum ia bisa menghentik

  • ART Kesayangan Tuan Rain   50

    Di sudut ruangan rumah sakit yang sepi, Summer duduk di kursi dekat jendela, membiarkan angin malam yang sejuk menyapu wajahnya. Ruangan itu tenang, hanya terdengar detak mesin yang mengawasi kondisi ayahnya. Di tangannya, ponsel yang baru saja ia nyalakan menyala terang, menampilkan pesan dari Rain yang telah masuk beberapa saat yang lalu. Summer membaca pesan itu berulang kali, mencerna setiap kata dengan hati-hati. Pesan itu singkat namun penuh dengan makna, dan sukses membuat hati Summer bergetar. Sejak mengetahui kebenaran tentang siapa Rain sebenarnya, Summer merasa dunianya terbolak-balik. Ia merasa terbebani oleh kenyataan bahwa orang yang selama ini membantunya, memperhatikan setiap langkahnya, ternyata adalah orang yang mulai ia anggap spesial, namun ia merasa ada dinding besar yang dibangun di antara mereka—sebuah dinding yang terbentuk dari ketidaktahuan dan kebohongan. Summer menutup matanya, menghela napas panjang. Segala hal yang Rain lakukan selama ini terputar kem

  • ART Kesayangan Tuan Rain   51

    Summer terkejut mendengar pengakuan Rain. Hatinya berdebar kencang, dan dia merasa seluruh dunianya seakan berhenti sejenak. Rain, dengan tatapan serius dan penuh harapan, baru saja mengungkapkan perasaannya yang terdalam. Summer bisa merasakan intensitas dari kata-kata Rain, dan meskipun Rain sendiri tampaknya terkejut dengan keberanian yang tiba-tiba muncul, kata-kata tersebut tidak bisa dihapus atau diabaikan. "Rain, apa kamu serius?" tanya Summer dengan suara bergetar. "Apa ini benar-benar yang kamu rasa?" Rain menatap Summer dengan tatapan penuh penyesalan dan harapan. "Iya, aku serius Summer. Aku tau ini tiba-tiba dan mungkin buat kamu kaget. Aku hanya mau kamu tau betapa pentingnya kamu buat aku. Aku rasa aku bakalan gila kalau aku nggak jujur ke kamu soal perasaan aku." Summer mematung, perasaan campur aduk memenuhi dirinya. Dia merasa tersentuh dengan pengakuan Rain, tetapi juga merasa bingung. "Ini... ini bukan apa yang mau aku bicarakan hari ini, Rain," kata Summer denga

  • ART Kesayangan Tuan Rain   52

    Di pagi yang cerah, sinar matahari menembus tirai jendela rumah sakit, memberikan kehangatan yang lembut di ruangan tempat Angga Widjaja dirawat. Meilani dan Summer duduk di samping ranjangnya, menanti kabar dari dokter yang sudah berjanji akan memberikan penilaian terbaru mengenai kondisi Angga. Haru, yang biasanya ceria, duduk di pangkuan Meilani dengan ekspresi khawatir. Sementara itu, Summer memegang tangan ayahnya dengan lembut, berusaha menyampaikan keberanian dan harapan melalui sentuhan itu. Pintu ruangan terbuka, dan dokter masuk dengan senyum tipis di wajahnya. Ia melihat ke arah keluarga yang menunggu dengan cemas dan berkata, "Saya membawa kabar baik. Kondisi Pak Angga sudah cukup stabil, dan kita bisa memulangkan beliau hari ini." Meilani menarik napas lega, sementara Summer hampir tidak percaya dengan kabar tersebut. "Apa benar, Dok?" tanyanya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dokter mengangguk dengan tenang. "Iya, ini kabar baik. Tapi, saya harus menjelaskan bebe

  • ART Kesayangan Tuan Rain   53

    Beberapa hari kemudian, artikel tentang Summer dan Rain muncul di salah satu media online terkemuka. Isinya penuh dengan sudut pandang negatif tentang Summer, mulai dari spekulasi tentang masa lalunya, status sebagai janda, pekerjaannya, hingga hubungannya dengan Rain, yang dipelintir sedemikian rupa untuk membuat Summer tampak sebagai perempuan matre yang mendekati Rain hanya demi kepentingan pribadi.Artikel itu menyebar dengan cepat, seperti api di padang rumput kering. Komentar-komentar negatif mulai membanjiri media sosial, dan nama Summer menjadi bahan perbincangan yang hangat. Publik mulai mempertanyakan siapa Summer, sementara banyak yang mengutuknya tanpa mengetahui kebenaran.Selain masyarakat, orang-orang yang mengenal Summer juga memberikan reaksi pada berita tersebut. Masing-masing memiliki pendapat dan perasaan yang berbeda-beda, tergantung dari hubungan dan pengalaman mereka dengan Summer. Ben yang sedang duduk di ruang kerjanya, memegang secangkir kopi sambil membaca

  • ART Kesayangan Tuan Rain   54

    Summer menghela napas panjang, duduk di sofa yang berada di sudut apartemen mewah itu. Ponselnya bergetar di atas meja, namun bukan panggilan telepon atau pesan yang diterimanya kali ini—melainkan notifikasi dari artikel-artikel berita yang mengalir deras, membanjiri lini masa dan inbox-nya. Dia tidak ingin membacanya, tetapi rasa penasaran dan kecemasan mendorongnya untuk melihat apa yang orang-orang katakan tentang dirinya. Dengan tangan gemetar, dia membuka satu per satu artikel yang memuat berbagai hal negatif tentang dirinya. Mata Summer mulai berkaca-kaca saat membaca komentar-komentar yang tidak mengenakkan. "Penggoda pria kaya," tulis salah satu artikel dengan judul mencolok. "Mantan pacar dengan masa lalu kelam, sekarang mengincar pengusaha sukses." Artikel itu penuh dengan spekulasi dan tuduhan yang tidak berdasar, menguliti kehidupannya tanpa belas kasihan. Tak hanya menyerang karakter Summer, mereka juga mencoba menggali masa lalunya yang paling menyakitkan—hubungann

Bab terbaru

  • ART Kesayangan Tuan Rain   Epilog

    Tahun-tahun berlalu, membawa kebahagiaan yang tak terhingga dalam kehidupan Rain dan Summer. Setelah pernikahan yang indah dan penuh cinta, mereka membangun rumah tangga yang harmonis dan dipenuhi dengan tawa. Haru tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh kasih sayang, selalu ditemani oleh Rain dan Summer yang menjadi panutan baginya. Kehidupan mereka yang stabil dan penuh cinta menjadi fondasi kuat bagi keluarga kecil ini. Namun, sebuah kebahagiaan baru datang menghampiri mereka beberapa tahun setelah pernikahan. Summer mengandung anak kedua mereka—seorang bayi perempuan yang mereka nantikan dengan penuh sukacita. Saat waktu persalinan tiba, Rain tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari Summer, berada di sisinya, memberikan kekuatan dan cinta yang tiada habisnya. Saat suara tangisan bayi pertama kali terdengar di ruang bersalin, air mata kebahagiaan tak terbendung dari mata Rain. Bayi perempuan itu lahir dengan sehat, membawa cahaya baru ke dalam hidup mereka. Haru, ya

  • ART Kesayangan Tuan Rain   119

    Hari pernikahan Rain dan Summer tiba dengan segala kemegahan dan keindahannya. Langit cerah menyambut hari istimewa itu, seolah turut merestui persatuan dua hati yang telah melewati begitu banyak rintangan. Di sebuah taman luas yang dikelilingi pepohonan yang rindang, para tamu berkumpul dengan antusias. Taman itu dihiasi dengan rangkaian bunga-bunga yang indah, setiap sudutnya dipenuhi oleh dekorasi yang dirancang dengan penuh cinta. Nuansa putih dan emas mendominasi, menciptakan suasana yang elegan namun hangat. Summer berdiri di depan cermin rias, mengenakan gaun pengantin putih yang anggun. Rambutnya yang lembut disanggul rapi, dihiasi oleh mahkota kecil yang berkilauan. Wajahnya berseri-seri, matanya memancarkan kebahagiaan yang tak terbendung. Di sampingnya, ibunya, Meilani, merapikan sedikit gaunnya dengan penuh kasih sayang. “Kamu cantik banget, sayang,” ujar Meilani dengan suara lembut, matanya berkaca-kaca. “Ini hari yang sudah kamu tunggu selama ini, sayang." Summe

  • ART Kesayangan Tuan Rain   118

    Setelah malam lamaran yang begitu spektakuler dan romantis, keesokan harinya dunia maya dibanjiri oleh berita tentang Rain dan Summer. Video lamaran yang disiarkan langsung telah diulang jutaan kali, dipenuhi dengan komentar-komentar positif dari netizen yang terpesona dengan cara unik Rain mengekspresikan cintanya. Setiap detil dari momen itu—dari puisi yang dibacakan Rain, hingga kembang api yang memeriahkan suasana—dibicarakan dengan antusias di berbagai platform media sosial. Berita ini menjadi topik utama di mana-mana, tidak hanya di kalangan penggemar seni yang mengagumi Rain, tetapi juga di kalangan umum yang menyukai cerita cinta yang berakhir dengan kebahagiaan. Selebriti, tokoh publik, dan bahkan para kritikus yang sebelumnya skeptis terhadap hubungan Rain dan Summer, kini memberikan pujian setinggi langit. Semua orang setuju bahwa pasangan ini adalah pasangan yang sempurna, ditakdirkan untuk bersama. Sementara itu, di tempat yang berbeda, Sari dan Ben merasakan pukulan

  • ART Kesayangan Tuan Rain   117

    Malam yang dinanti akhirnya tiba. Arena konser amal yang megah telah dihias dengan penuh kemewahan. Tirai beludru merah anggur menggantung di sekitar panggung, sementara lampu gantung kristal berkilauan memantulkan cahaya lembut ke seluruh ruangan. Bunga-bunga segar menghiasi setiap sudut, menambah nuansa romantis malam itu. Summer dan Haru duduk di kursi khusus yang telah disediakan, mengenakan pakaian malam yang elegan. Wajah Summer berseri-seri penuh antusiasme, sementara Haru duduk ceria di sampingnya, siap menyaksikan pertunjukan. "Liat dekorasinya, Haru," ucap Summer, matanya berbinar-binar. "Rain benar-benar tunjukin kualitasnya sebagai seniman." "Iya, Bu," balas Haru, yang juga kagum pada panggung di depan mereka. “Panggungnya keliatan kayak dunia fantasi. Aku juga pengen tampil di panggung kayak gitu." Konser malam itu dimulai dengan meriah. Para seniman dan musisi memberikan yang terbaik dari mereka, dari alunan musik yang memukau hingga tarian yang anggun. Suasana sem

  • ART Kesayangan Tuan Rain   116

    Selama dua minggu berada di Swiss, Rain tidak hanya fokus pada bisnis dan pekerjaan yang harus diselesaikannya. Di balik kesibukannya, ia juga menyempatkan diri untuk menyelidiki situasi yang sedang terjadi di Indonesia. Ia tidak hanya mengikuti berita-berita yang viral di media, tetapi juga menyelidiki lebih dalam tentang siapa yang berada di balik semua kekacauan ini. Dengan bantuan beberapa rekan dan sumber terpercaya, Rain mulai menggali informasi tentang siapa yang sebenarnya menggerakkan semua ini.Dari berbagai saluran informasi yang ia miliki, Rain menemukan petunjuk yang menunjukkan bahwa Sari dan Ben berada di balik semua upaya manipulasi yang telah mengacaukan hidupnya dan Summer. Rain merasa marah dan terkejut ketika mengetahui bahwa ternyata Sari, dengan semua taktik dan intrik yang ia mainkan, bekerja sama dengan Ben. Ternyata, mereka memiliki agenda masing-masing. Ben ingin memperbaiki hubungannya dengan Summer dan Haru, sementara Sari berusaha merebut perhatian Rain da

  • ART Kesayangan Tuan Rain   115

    Setelah genap dua minggu kepergian Rain, akhirnya kabar yang dinanti-nanti tiba. Rain mengirimkan pesan singkat kepada Summer dan orang tuanya, mengabarkan bahwa ia akan segera kembali ke Indonesia. Pesan tersebut singkat namun penuh makna, cukup untuk membuat Summer dan Haru merasa bersemangat. Malam itu, setelah menerima pesan dari Rain, Summer merasakan perasaan lega yang luar biasa. Meski mereka telah berkomunikasi secara teratur selama Rain berada di Swiss, tidak ada yang bisa menggantikan kehadirannya secara fisik. Summer tak sabar menantikan momen di mana ia bisa melihat Rain kembali. Begitu pula Haru, yang selalu menanyakan kapan pamannya—begitu Haru menyebut Rain—akan kembali.Keesokan harinya, Summer memutuskan untuk tidak memberitahu siapa pun tentang rencana mereka menjemput Rain di bandara. Ia ingin momen ini menjadi sesuatu yang spesial, hanya antara dirinya, Haru, dan Rain. Ia juga berharap ini bisa menjadi awal yang baru bagi mereka, setelah semua drama yang terjadi b

  • ART Kesayangan Tuan Rain   114

    Setelah makan malam bersama Ben dan Haru, Summer tidak merasakan apa-apa selain rasa lega yang hampa. Hubungannya dengan Ben terasa seperti kenangan lama yang tidak lagi relevan dengan hidupnya sekarang. Meskipun mereka telah menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga sementara beberapa hari ini, Summer merasa semakin yakin bahwa Ben hanyalah bagian dari masa lalunya. Perasaan dan kenangan di masa itu tidak lagi menyakitkan, tetapi lebih seperti perjalanan hidup yang harus ia jadikan pelajaran. Ketika mereka tiba di rumah orang tuanya, Haru yang kelelahan segera tertidur begitu mereka masuk. Summer menyerahkan Haru kepada ibunya, Meilani, yang dengan lembut menggendong Haru. "Biar Ibu yang bawa Haru ke kamar. Kamu juga istirahat," ucap Meilani, penuh perhatian. Summer tersenyum tipis, merasa sedikit lebih tenang setelah melihat Haru tertidur dengan nyaman. "Iya, Bu. Aku ke kamar dlu." Summer bergegas ke kamarnya, meninggalkan Haru dan ibunya. Ia menutup pintu dengan hati-hati,

  • ART Kesayangan Tuan Rain   113

    Setelah keluar dari galeri, Sari berjalan dengan langkah cepat menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana. Pikirannya penuh dengan tanda tanya, dan kepanikan perlahan mulai merayap di benaknya. Ia mencoba menenangkan diri, namun setiap kali mengingat kata-kata Mira tentang Rain yang pergi ke luar negeri, hatinya kembali berdegup kencang.Sari masuk ke dalam mobilnya dan duduk di kursi pengemudi, tetapi tidak langsung menyalakan mesin. Ia duduk di sana, menatap kosong ke depan, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. "Rain pergi ke luar negeri? Kenapa aku nggak tahu?" pikirnya, dengan perasaan marah bercampur bingung. Selama ini, Sari merasa dirinya memiliki kendali atas situasi dan orang-orang di sekitarnya. Namun sekarang, dengan kepergian Rain yang mendadak, ia merasa seperti kehilangan arah.Setelah beberapa saat, Sari akhirnya menghidupkan mesin mobil dan mulai mengemudi kembali ke kantornya. Jalanan kota yang biasanya padat terasa lengang, tetapi pikirannya begitu p

  • ART Kesayangan Tuan Rain   112

    Di ruangannya yang luas dan elegan, Sari duduk di belakang meja kerjanya, mengamati serangkaian laporan dan berita terbaru di layar komputernya. Segalanya tampak berjalan sesuai rencana. Berita tentang kemungkinan keretakan hubungan antara Rain dan Summer terus menyebar, dan tidak ada satu pun pihak yang tampil untuk membantah atau meluruskan kabar tersebut. Publik semakin yakin bahwa hubungan mereka telah mencapai titik terendah, dan Sari tahu bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan langkah berikutnya. Sari mengamati setiap perkembangan dengan cermat. Summer memang semakin jarang terlihat bersama Rain di depan umum, bahkan dalam beberapa kesempatan penting, seperti acara-acara sosial yang sebelumnya selalu dihadiri bersama oleh pasangan itu. Ini memberi kesan kuat bahwa ada sesuatu yang salah antara mereka. Selain itu, Sari mencatat bagaimana peran Ben dalam kehidupan Summer dan Haru semakin terlihat. Dalam beberapa minggu terakhir, yang sering terlihat mengantar dan menj

DMCA.com Protection Status