Pagi itu, suasana di rumah keluarga Widjaja terasa berbeda. Meilani dan Summer sibuk memastikan semuanya terlihat rapi dan siap menyambut kedatangan tamu istimewa. Meskipun ayahnya masih dalam proses pemulihan dari afasia global, ia sudah bisa merasakan ketegangan yang membalut rumah mereka. Summer sendiri, yang biasanya cukup tenang, tak bisa menutupi kegugupannya. Ketika bel pintu berbunyi, Summer langsung merasakan jantungnya berdegup lebih kencang. Meilani menyentuh lengannya, memberikan dukungan. "Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja." Dengan napas yang sedikit tertahan, Summer membuka pintu dan melihat Lili serta Andreas berdiri di sana. Wajah mereka menampilkan senyum hangat. "Selamat datang, Om... Tante... silakan masuk," ujar Summer dengan sopan, mencoba menyembunyikan kegugupannya. "Terima kasih, Summer," balas Lili dengan lembut, sambil masuk ke dalam rumah bersama Andreas. Mereka melihat sekeliling, memperhatikan suasana rumah yang hangat. Setelah mereka duduk
Read more