All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 181 - Chapter 190

630 Chapters

Bab 181

"Kuberi kamu 10 menit. Kalau masih belum pulang, aku akan ...." Lagi-lagi ancaman. Kyra tidak berniat mendengarnya, jadi langsung mengakhiri panggilan. Ketika dirinya membutuhkan bantuan, Deven hanya berpangku tangan dan menghinanya.Kyra tidak ingin menghiraukan Deven, apalagi bertengkar dengannya. Dia kembali ke restoran dan duduk. Ketika melihat berbagai lauk di mangkuknya, nafsu makan Kyra seketika hilang."Apa ada masalah?" tanya Justin dengan lembut sambil tersenyum. Suaranya yang rendah terdengar sangat merdu.Kyra menahan kekecewaan dan kesedihan dalam hatinya. Dia menggeleng sambil tersenyum. "Nggak kok, tadi itu cuma telepon penipuan. Penipuan zaman sekarang benar-benar mengerikan. Saking emosinya, aku sampai bertengkar dengan orang itu."Justin kira-kira bisa menebak apa yang terjadi, tetapi tidak ingin mengatakan apa pun. Sesudah itu, Kyra mengalihkan topik pembicaraan. "Pak Justin, terima kasih sudah membantuku hari ini.""Sama-sama, nggak perlu begitu sungkan padaku." Jus
Read more

Bab 182

Kyra masih belum menyadari kehadiran Deven. Tiba-tiba, sebuah tangan besar merebut foto itu. Kyra pun mendongak, lalu mendapati pria itu memelototinya dengan kesal. Sret! Foto itu lagi-lagi disobek."Deven, atas dasar apa kamu merobek fotoku? Kembalikan kepadaku!" Kyra mulai panik sehingga berjinjit untuk merebut foto itu kembali.Ketika melihat Kyra sepanik itu, seolah-olah foto ini sangat berharga, amarah Deven sontak makin berkecamuk. Dia bertanya, "Foto ini begitu berharga untukmu, ya? Jangan-jangan Justin anak di foto ini?""Cepat kembalikan! Deven, kamu nggak berhak merobek foto itu!" Kyra masih berusaha untuk merebut foto itu.Deven tiba-tiba membuka jendela, membuat angin dingin berembus masuk. Rambut Kyra berkibar, mengenai wajah Deven, menyebabkan Deven termangu untuk sesaat.Kyra masih berteriak dengan panik, "Kembalikan foto itu kepadaku!"Deven melemparkan foto yang sudah sobek itu ke luar jendela, lalu menutup jendela kembali. Kyra memakinya berengsek dan berbalik untuk k
Read more

Bab 183

Kyra menangis dengan hati yang hancur. Dia terus menendang hingga akhirnya Deven terjatuh karena tendangannya. Kemudian, dia menunduk dan mencoba melepaskan ikatan dasi itu dengan mulut.Alhasil, Deven sontak mengangkat Kyra secara paksa dan membawanya ke kamar mandi. Terdapat sebuah cermin yang sangat besar di dalam sini.Kyra seperti tahu apa yang ingin dilakukan Deven. Dia terus meronta-ronta, tetapi Deven menahan dengan kuat.Detik berikutnya, Deven memasukkan kemaluannya dan menekan dagu Kyra untuk memaksanya melihat cermin. Dia berkata, "Kyra, lihat baik-baik gimana kamu diinjak-injak olehku."Pria ini sangat kejam. Kyra meneteskan air mata keputusasaan dan memekik dengan geram, "Dasar berengsek!""Kyra, biar kuperingatkan untuk yang terakhir kali. Kesabaranku sangat terbatas, jangan macam-macam denganku. Ingat baik-baik semua perjanjian yang tertulis di kontrak itu. Jangan harap kamu bisa bersama pria lain karena kamu harus menerima siksaanku untuk seumur hidup!" ujar Deven.Dev
Read more

Bab 184

Kyra tersenyum mengejek mendengar itu. Deven peduli padanya? Kenapa dia tidak bisa merasakannya?Justin meneruskan, "Kamu pergi dengan tergesa-gesa tadi, jadi aku nggak sempat memberitahumu. Biaya pengobatan ayahmu bukan dibayar olehku.""Apa maksudmu?" tanya Kyra dengan bingung.Justin menjelaskan, "Rumah sakit mentransfer balik uangku, jadi suamimu yang membayar biaya pengobatan ayahmu. Makanya, aku bilang dia sebenarnya nggak jahat."Kyra tidak menyangka bahwa Deven akan mengembalikan uang itu kepada Justin. Tindakan Deven membuatnya makin bertanya-tanya. Belakangan ini, perilaku dan ucapan Deven sering bertolak belakang.Sebelum Kyra tersadar dari keterkejutannya, pintu kamar tiba-tiba didorong dari luar. Kamar masih gelap gulita. Terlihat Deven yang berdiri di depan pintu sambil bertanya, "Siapa itu?"Suaranya terdengar sangat dingin. Kyra mendongak, melihat tatapan suram Deven. Entah karena merasa bersalah atau takut, tangannya seketika bergetar hingga ponselnya terjatuh.Tidak t
Read more

Bab 185

Ketika Deven hendak memeriksa ponsel Kyra, ponsel Deven tiba-tiba berdering. Kyra buru-buru merebut ponselnya kembali dan berkata, "Ada yang mencarimu.""Keluar dan makan," ujar Deven dengan dingin. Kemudian, dia menjawab panggilan dan keluar dari kamar utama.Makan? Deven memesan makanan untuknya? Kyra agak terkejut, tetapi tetap mengikuti Deven dan mendengar pria itu menjelaskan beberapa detail pekerjaan kepada Alex.Terlihat beberapa masakan rumahan yang masih panas dan 2 piring nasi. Kyra duduk dengan patuh, lalu mengambil sendok garpu dan mulai makan. Dia mencicipi semua makanan yang ada di meja. Semua ini dimasak oleh Deven.Ketika makan, Kyra terus melirik Deven yang duduk di seberangnya. Pria ini masih memakai setelan gelap dengan model simpel. Memang tampan.Sambil makan, Deven memegang ponsel dengan satu tangan untuk membahas perkembangan pekerjaan dengan Alex. Mereka menggunakan kosakata profesional sehingga Kyra kurang mengerti.Kyra bisa melihat Deven kadang-kadang mengern
Read more

Bab 186

Hal pertama yang terpikir oleh Kyra adalah Deven ingin menyiksanya di ranjang. Kyra tentu ingin menolak. Dia sudah lelah seharian, seluruh energinya seperti terkuras habis. Dia masih harus pergi membeli bahan untuk sarapan besok.Kyra sangat ingin meminta waktu istirahat dari Deven, tetapi dia tersadar kembali. Dia tidak berhak bernegosiasi dengan Deven. Dia adalah putri dari pembunuh ayahnya! Dia punya banyak dosa yang harus ditebus!"Oke." Kyra mengiakan supaya Deven tidak marah. Besok pagi, dia masih harus melakukan aborsi. Setelah mengganti pakaian, Kyra mendapati Deven mengenakan mantel, sweter, dan kemeja. Dia jarang melihat Deven berpakaian santai seperti ini. Penampilan Deven pun menarik perhatian Kyra.Ketika keluar dari lift, Deven menatap Kyra yang bertubuh kurus memegang 2 kantong plastik hitam yang besar. Isi kantong plastik itu adalah sampah dapur.Kyra tampak kesulitan, tetapi sama sekali tidak meminta bantuan Deven. Sementara itu, Deven pura-pura mengabaikannya dan menu
Read more

Bab 187

Kyra teringat pada berbagai hal di masa lalu. Tahun itu, dia adalah Ketua BEM yang bertanggung jawab untuk menyambut mahasiswa baru.Kyra mengenakan jaket berwarna merah dan berdandan dengan cantik. Kemudian, Irish membawa Deven untuk diperkenalkan kepada Kyra.Kyra tanpa sadar mendongak, lalu mendapati jaket jeans Deven yang memutih karena keseringan dicuci. Di cuaca sedingin itu, Deven malah memakai pakaian setipis itu tanpa merasa kedinginan.Selain itu, tatapan Deven saat menatap Kyra bahkan terlihat angkuh dan merendahkan. Kyra tidak mengerti mengapa Deven tidak menyanjungnya seperti pria lain saat itu. Kini, Kyra baru mengerti bahwa mereka memiliki dendam kesumat.Perasaan Kyra menjadi campur aduk memikirkan masa lalu. Keduanya pun tidak berbicara, hanya mengelilingi universitas.Di lapangan, terlihat anak muda yang sedang berlari dan mahasiswa yang sibuk belajar. Bahkan di bawah sinar bulan dekat kolam, ada sepasang kekasih muda yang berciuman, seolah-olah tidak ada orang lain d
Read more

Bab 188

Selesai membuat permintaan, Kyra membuka mata, mendapati Deven masih memejamkan mata. Dia cukup terkejut karena tahu Deven bukan orang yang memercayai hal seperti ini.Kyra mendongak memandang bintang jatuh yang menerangi langit. Setelah Deven selesai membuat permintaan, mereka akhirnya meninggalkan universitas.Di dalam mobil, Kyra memandang ke luar jendela tanpa berbicara. Deven juga berkemudi dengan tenang. Bayangan pepohonan di sepanjang jalan mengenai wajah Deven, membuat orang tidak bisa menilai suasana hatinya.Kyra melihat sebuah supermarket, lalu mengatakan dia ingin turun untuk membeli bahan masakan. Deven memarkirkan mobil di pinggir jalan dan melepaskan sabuk pengaman. Melihat ini, Kyra pun mengernyit dan berkata, "Aku bisa sendirian. Kamu pulang saja dulu. Nanti aku naik taksi."Tangan Deven sontak membeku. Kyra sebenarnya berniat baik. Pertama karena emosi pria ini tidak menentu seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Kedua karena mulut pria ini sangat pedas dan K
Read more

Bab 189

"Empat ratus ribu," jawab anak laki-laki itu dengan serius.Deven terkekeh-kekeh. Kyra dan wanita paruh baya itu menghela napas lega. Kemudian, wanita itu tersenyum minta maaf sambil berucap, "Pak, maaf kalau dia lancang. Anak kecil masih belum bisa menilai situasi.""Aku nggak bohong kok. Pistol air ini memang mahal. Ayahku sampai nggak makan seharian hanya untuk membelikanku pistol ini," jelas anak itu dengan serius.Deven tergelak lagi. Dia menyahut, "Aku nggak marah, tapi lain kali jangan berlari sembarangan di supermarket lagi. Kalau ada barang rusak, kamu harus ganti rugi lho. Kalau jatuh, kamu sendiri yang kesakitan dan keluargamu bakal sedih.""Paman, aku nggak akan mengulanginya lagi. Terima kasih banyak. Kamu sangat baik," ujar anak itu sambil tersenyum lebar. Kemudian, dia tiba-tiba mengecup pipi Deven.Deven sontak termangu. Ini pertama kali seseorang mengatakannya baik. Dia mendominasi dunia bisnis selama ini, menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, bahkan emos
Read more

Bab 190

Kyra menggigit bibirnya. Deven bersandar di pintu sambil tersenyum tipis. Sepertinya, suasana hatinya sedang baik. Apakah pria ini merasa senang karena Kyra mengatakan akan mengabulkan keinginannya?"Pokoknya, aku nggak bakal membuatmu kecewa," ujar Kyra sambil beralih menatap kentang yang sedang dipotongnya. Penyakitnya bertambah parah. Mungkin sebentar lagi, dia akan menghilang sepenuhnya dari dunia ini. Deven pasti akan tertawa terbahak-bahak di pemakamannya, 'kan?"Kalau kamu, kamu buat permintaan apa?" tanya Deven yang merasa lumayan puas mendengar jawaban itu. Itu sebabnya, dia menjadi penasaran dengan permintaan yang dibuat Kyra.Kyra mengejapkan matanya dan menyahut, "Nanti permintaanku jadi nggak dikabulkan kalau aku memberitahumu."'Deven, sebenarnya permintaanku adalah seluruh keluargaku hidup damai dan kamu panjang umur. Aku juga berdoa supaya kamu melepaskan kebencian dan nggak cemberut lagi. Kamu ingin aku mati, tapi aku nggak ingin kamu mati.''Meskipun kamu menyiksaku,
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
63
DMCA.com Protection Status