Deven mengerutkan keningnya menjawab, "Benar.""Bu Kyra ...." Dokter baru saja ingin mengatakan bahwa Kyra sudah tidak bisa hidup lama lagi. Dia juga sedang hamil dan harus segera melakukan operasi untuk aborsi. Namun, sebelum memulai pembicaraan, terdengar suara batuk Kyra dari arah ranjang pasien. Deven dan dokter menoleh bersamaan, terlihat bahwa Kyra telah sadar dan wajahnya tampak sangat pucat."Deven, aku ingin minum air. Bisa nggak tolong bawakan aku segelas air?" tanya Kyra sambil menatap Deven dengan bibir yang kering dan lemas.Deven berdiri dengan anggun dalam balutan mantel hitam, kemeja putih, dan dasi hitam. Tatapan tajamnya menyusuri wajah Kyra yang tampak kurus, lalu dokter memberitahunya bahwa ada gelas sekali pakai di dispenser air di luar. Deven berbalik dan keluar dari kamar pasien.Kyra menunggu sampai Deven benar-benar hilang dari pandangannya sebelum menoleh ke arah dokter, "Jangan beri tahu dia tentang kondisiku.""Tapi Bu Kyra, dia itu suamimu. Lagi pula, kulih
Read more