All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 151 - Chapter 160

630 Chapters

Bab 151

"Seharusnya akan berakhir sebelum pulang kerja. Nyonya, bagaimana kalau kamu pulang dulu? Setelah kami selesai di sini, aku akan kirim pesan untukmu dan kamu kemari lagi?" Ivan mengira Kyra kebosanan, sehingga dia mengusulkan, "Kalau nggak, kamu bisa habiskan waktu dengan berkeliling mal dulu juga boleh."Kyra tidak beranggapan demikian. Agar masalahnya tidak semakin panjang lagi, dia menggelengkan kepala untuk menolaknya. Demikianlah, Kyra duduk dari jam 9.30 pagi sampai pukul 10 malam. Semua karyawan Grup Scott juga sudah pulang kerja, tapi Deven masih belum keluar dari ruang rapat.Kyra tidak tahu, apakah Deven benar-benar sesibuk itu atau hanya sengaja menghindarinya. Namun, Kyra punya banyak waktu sehingga dia tidak keberatan untuk menunggu. Tiba-tiba, perut Kyra terasa mual. Dia berlari ke toilet dan muntah-muntah. Wajahnya menjadi merah padam karena terus berusaha muntah. Akan tetapi, tidak ada apa pun yang keluar dari mulutnya.Kyra merasa aneh, kenapa akhir-akhir ini dia terus
Read more

Bab 152

"Janji apa?""Deven, kamu nggak berniat untuk ingkar janji, 'kan? Semalam, kamu jelas-jelas bilang akan mempertimbangkan untuk membantu Keluarga Scott kalau aku berlutut memohon padamu.""Aku bilang mempertimbangkan, bukan berjanji. Kamu sendiri yang bodoh, memutuskan untuk berlutut padaku, salah siapa?""Deven, kamu sengaja, ya!""Sepertinya kamu sering melakukan hal-hal bodoh, misalnya waktu kamu memotong pergelangan tanganmu. Aku menyuruhmu bunuh diri dan kamu benar-benar melakukannya. Entah siapa yang sebodoh itu menyelamatkanmu. Kalau aku jadi dia, aku pasti nggak akan menyelamatkanmu. Orang sepertimu yang nggak menghargai nyawanya memang pantas mati!" Deven tertawa sinis.Kyra tahu Deven adalah bajingan, tapi dia tidak menyangka Deven akan sejahat ini. Dia bisa berubah pikiran dalam waktu singkat. Kyra menatapnya dengan marah. Tubuhnya juga gemetaran karena emosi saat bertanya, "Kamu mempermainkanku?""Aku memang mempermainkanmu, lalu kenapa? Apa yang bisa kamu lakukan padaku? Ky
Read more

Bab 153

Deven mengencangkan sabuk pengamannya dan mendengar suara pintu mobil tertutup. Saat melihat wanita yang duduk di kursi penumpang, dia mendengus dengan marah, "Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar!"Kyra merasa sakit hati mendengar Deven mengusirnya sekasar itu. Namun, dia tetap berpura-pura tidak peduli dan tersenyum, "Kalau mau aku keluar, kamu harus setuju dengan permintaanku.""Jangan bermimpi!""Nggak masalah, Deven. Selama kamu nggak setuju, aku akan terus mengikutimu. Ke mana pun kamu pergi, aku akan ada di sana. Lagi pula aku nggak merasa canggung, yang merasa canggung itu kamu." Kyra menatapnya dengan percaya diri, "Mobil ini dibeli setelah kita menikah, jadi setengahnya milikku juga. Kita baru mendaftarkan perceraian, tapi belum benar-benar bercerai. Kalau bukan aku yang duduk di kursi ini, siapa lagi? Irish?""Kamu benar-benar mau ikut? Baiklah, ikut saja!" kata Deven dengan nada dingin sambil memutar setir.Melewati sebuah tikungan yang tajam, Kyra hampir terlempar ke kaca d
Read more

Bab 154

Hanya karena Kyra mengambilkan makanan untuknya, Deven langsung meletakkan sendoknya. Setelah itu, dia menutup kotak makanannya dan membuang semuanya ke tempat sampah."Deven, aku berbaik hati memasakkan makanan untukmu. Kamu malah memperlakukanku seperti ini?" Kyra memelototi pria itu sambil menggenggam erat sendoknya.Deven hanya memberikan ekspresi dingin pada Kyra, "Memangnya aku yang menyuruhmu masak? Sudah selesai makan belum? Kalau sudah selesai, silakan pergi!" Ini adalah kedua kalinya Deven mengusirnya hari ini.Hati Kyra terasa sedih. Padahal dia sudah bersusah payah memasak untuknya, tapi Deven malah memperlakukannya dengan kejam. Seketika, mata Kyra langsung memerah, "Deven, jangan terlalu kasar kalau bicara.""Ini yang kamu sebut kasar? Aku masih punya ucapan yang lebih kasar lagi, kamu mau dengar? Kyra, kalau aku jadi ayahmu, hal pertama yang kulakukan setelah siuman nanti adalah memukulmu sampai mati! Dia sudah terbaring sekarat di rumah sakit, kamu masih nggak merawatny
Read more

Bab 155

Kyra masih terus mengoceh, tetapi Deven tidak bereaksi sama sekali. Sungguh konyol, Kyra bahkan mengira Deven akan merasa iba padanya. Namun, mana mungkin seorang pria yang bisa mengutus Alba untuk membunuhnya dan begitu mengharapkan kematian istrinya ini bisa berbelaskasihan padanya?Kyra mengusap air matanya dan berkata, "Ucapanku masih sama seperti sebelumnya. Setujui permintaanku atau aku akan tetap mengikutimu seperti sekarang ini. Kalau bisa, kamu bunuh saja aku.""Maksudnya kamu bahkan nggak tahu malu lagi?" tanya Deven."Aku nggak butuh itu. Mulai hari ini, aku akan tinggal di sini," ujar Kyra.Malamnya setelah selesai mandi. Usai mengeringkan rambutnya, Kyra membuka pintu kamar. Deven yang mengenakan piama sutra berwarna abu-abu sedang berbaring di ranjang sambil membaca buku. Saat mendengar suara langkah kaki, dia langsung mendongak dan melihat Kyra masuk. Seketika, dia langsung menutup bukunya dan membentak, "Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar sana!"Kyra berpura-pura tidak
Read more

Bab 156

Bibir Kyra yang lembut menutupi bibir Deven. Logika Deven juga mulai terkikis perlahan-lahan karena tindakan Kyra. Sebenarnya saat Kyra naik ke mobilnya tadi, Deven bisa saja langsung mengusirnya. Namun, dia tidak rela. Setelah membawa Kyra pulang ke rumah, entah mengapa emosi Deven langsung memuncak saat melihat sikap Kyra yang merendahkan diri sendiri.Kini, ciuman Kyra telah menumbuhkan gelora yang kuat dalam tatapan Deven. Deven langsung berbalik dan menindih tubuh Kyra. Telapak tangannya yang besar menahan belakang kepala Kyra. Sepasang matanya yang gelap menatap wajah Kyra yang indah itu dengan intens. "Kamu ingin sekali kutiduri ya? Kyra, jangan menyesal karena telah memprovokasiku. Kamu yang minta ini!"Sebelum Kyra sempat bereaksi, bibirnya telah dicumbu oleh Deven dengan kasar. Kyra agak kebingungan, kenapa jadi begini? Kyra memalingkan wajahnya sehingga ciuman Deven jatuh pada pipinya. Deven berkata, "Kenapa? Nggak mau lagi? Enyah kalau kamu nggak mau!""Penuhi permintaanku,
Read more

Bab 157

Kyra tiba-tiba merasa mual. Dia berusaha ingin muntah, tetapi tidak ada apa pun yang keluar dari mulutnya. Sudah beberapa kali hal seperti ini terjadi. Kyra mulai curiga apakah dia hamil? Setelah setahun berlalu, mereka hanya pernah berhubungan intim sekali di bar waktu itu.Setelah berhubungan, perutnya terasa sangat sakit sehingga dia harus membeli obat pereda nyeri di rumah sakit. Kyra sama sekali tidak ingat untuk meminum pil kontrasepsi. Kyra merasa agak panik, dia harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri.Saat berjalan ke ruang tamu, Kyra melihat ada secarik kertas memo yang ditempelkan di kulkas. Kyra mencabut kertas itu dan membacanya. Terlihat tulisan Deven.[ Kalau sudah bangun, datang ke Grup Scott untuk tanda tangan perjanjian. Datang sebelum jam 10 pagi. Nggak akan diladeni lagi kalau sudah lewat waktunya. ]Kyra tidak langsung pergi ke Grup Scott untuk mencari Deven, melainkan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu. Saat melihat kedatangan Kyra, dokter itu mengira
Read more

Bab 158

Kyra membuka setumpuk kontrak yang tebal itu. Isinya adalah persyaratan yang sangat tidak adil. Dia harus pindah dari vila Keluarga Scott dan menjadi pembantu rumah tangga di rumah Deven. Benar, kata yang digunakan dalam kontrak adalah "pembantu rumah tangga". Dia harus bertanggung jawab untuk membeli bahan makanan, memasak, mengepel, dan semua pekerjaan rumah tangga.Dia harus siap kapan pun dipanggil selama 24 jam. Kecuali saat menstruasi, dia harus memuaskan kebutuhan batin Deven setiap hari tanpa batasan jumlah. Tentu saja, dia juga harus bekerja di Grup Scott sebagai petugas kebersihan, serta bertanggung jawab untuk pemeliharaan kebersihan dua gedung. Gajinya hanya dua ribu rupiah per bulan. Tidak ada hari libur dan hak untuk cuti.Setelah masa pendinginan perceraian berakhir, dia harus menghilang dan hidup kesepian sampai akhir hayat. Kyra tidak diperbolehkan untuk menikah lagi. Selama perjanjian berlangsung, Kyra tidak boleh berselingkuh dan bersikap intim dengan pria lain. Tent
Read more

Bab 159

"Pak Deven, tadi dia nggak sengaja menabrakku saat membawa dokumen. Aku sedang menghiburnya," kata sekretaris wanita itu dengan pelan. Setelah itu, dia pura-pura membantu Kyra memungut dokumen itu sambil berbisik mengancamnya, "Aku ini sekretaris kepercayaan Pak Deven. Kalau kamu berani mengadu, akan kuhabisi kamu ...."Tangan Kyra yang sedang memungut dokumen sontak bergetar sejenak. Ternyata wanita ini orang kepercayaan Deven. Pantas saja dia bisa sesombong ini. Kyra merasa tidak berhak mengadu karena dia beranggapan Deven mungkin akan merasa senang jika wanita ini memperlakukannya dengan buruk.Deven berdiri tidak jauh dari Kyra dan melihat Ivan yang bergegas menyusul mereka untuk membantu membereskan dokumen. Dia menyuruh sekretaris wanita itu untuk pergi melanjutkan kesibukannya sendiri. Setelah itu, Ivan ingin membantu Kyra membawakan dokumen. "Nyonya, biar aku saja. Dokumen ini berat sekali.""Bawa dokumen saja kamu nggak becus. Kyra, kamu benar-benar nggak berguna!" sindir Deve
Read more

Bab 160

Entah apa yang dikatakan Deven di telepon, Ivan langsung berbalik dan pergi sambil menggenggam ponselnya dengan erat.Kyra masih merasa kurang puas. Dia pergi ke toilet untuk mengambil seember air lagi, lalu menyiramkannya pada sekretaris itu. "Kamu menginjak tanganku dan menyiramku, aku menyirammu kembali dengan dua ember air. Anggap saja sudah impas. Asal kamu tahu ya, kamu nggak sama dengan Deven. Kamu nggak berhak berlagak hebat di depanku. Adukan saja sana, aku nggak masalah."Usai bicara, Kyra mengambil ember dan tongkat pelnya. Dia masuk ke lift dan pergi ke lantai selanjutnya untuk bersih-bersih. Sekretaris itu sangat marah. Dia mengira Kyra adalah orang lemah yang bisa ditindas. Sebab, Kyra tidak bersuara sama sekali saat diinjaknya tadi pagi.Pada saat ini, ponsel sekretaris itu berdering. Ivan mengirimkan sebuah pesan padanya.[ Bu Sally, tolong ke kantor presdir sekarang juga. Pak Deven mencarimu. ]Di kantor presdir.Deven menunda rapat untuk menangani masalah ini. Sekreta
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
63
DMCA.com Protection Status