Deven mengencangkan sabuk pengamannya dan mendengar suara pintu mobil tertutup. Saat melihat wanita yang duduk di kursi penumpang, dia mendengus dengan marah, "Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar!"Kyra merasa sakit hati mendengar Deven mengusirnya sekasar itu. Namun, dia tetap berpura-pura tidak peduli dan tersenyum, "Kalau mau aku keluar, kamu harus setuju dengan permintaanku.""Jangan bermimpi!""Nggak masalah, Deven. Selama kamu nggak setuju, aku akan terus mengikutimu. Ke mana pun kamu pergi, aku akan ada di sana. Lagi pula aku nggak merasa canggung, yang merasa canggung itu kamu." Kyra menatapnya dengan percaya diri, "Mobil ini dibeli setelah kita menikah, jadi setengahnya milikku juga. Kita baru mendaftarkan perceraian, tapi belum benar-benar bercerai. Kalau bukan aku yang duduk di kursi ini, siapa lagi? Irish?""Kamu benar-benar mau ikut? Baiklah, ikut saja!" kata Deven dengan nada dingin sambil memutar setir.Melewati sebuah tikungan yang tajam, Kyra hampir terlempar ke kaca d
Read more