Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 131 - Bab 140

630 Bab

Bab 131

Deven tentu memperhatikan gerak-gerik Kyra ini. Wanita ini sepertinya ingin muntah? Wajahnya juga pucat pasi seperti orang sakit.Deven ingin bertanya, tetapi Kyra terus batuk, bahkan mencengkeram perutnya sambil mengernyit dengan kuat. Pada akhirnya, Deven tidak bisa menahan diri lagi sehingga bertanya, "Kamu kenapa?"Kyra merasa geli karena darah memenuhi tenggorokannya. Dia terbatuk beberapa kali sebelum mendongak dan bertanya balik, "Kamu masih bisa peduli padaku?""Aku cuma penasaran kapan kamu mati. Soalnya, aku sudah lama membelikanmu peti mati, 'kan?" Deven jelas-jelas mencemaskan Kyra, tetapi malah melontarkan kalimat seperti ini. Dia tidak boleh menunjukkan kepeduliannya. Kyra adalah putri pembunuh. Deven seharusnya menantikan kematian wanita ini.Kyra tersenyum sambil mengejek, "Kamu begitu nggak sabar untuk menikahi Irish, ya?""Terserah kamu mau bilang apa," balas Deven dengan dingin tanpa menatap Kyra."Deven, dulu aku mengira aku akan menjadi wanita paling bahagia setela
Baca selengkapnya

Bab 132

Di ruangan dokter, Kyra membuka botol obat pereda sakit. Dia menuangkan obat ke tangan, lalu memasukkannya ke mulut. Dokter menyodorkan segelas air dan Kyra buru-buru meneguknya karena obat itu terlalu pahit.Setelah menelan obat, Kyra meminum dua gelas air lagi untuk menghilangkan rasa pahit itu. Dokter mengernyit melihat wajah pucat Kyra dan berkata, "Bu, penyakitmu makin buruk. Satu obat botol pereda sakit nggak akan cukup lagi untuk sekarang. Kamu harus meningkatkan dosismu. Aku akan meresepkan beberapa botol untukmu. Jangan buat hilang lagi, kondisi seperti itu sangat bahaya.""Terima kasih, Dokter." Kyra mengambil ketiga botol obat itu sambil tersenyum, lalu memasukkannya ke kantong kertas."Sebaiknya kamu beri tahu suamimu tentang ini. Seingatku, kamu sudah menikah," usul dokter itu dengan tatapan rumit.Suami? Deven mungkin akan bertepuk tangan dan bersorak gembira karena peti mati yang dibelinya akhirnya bisa digunakan. Kyra tidak ingin dirinya mati kesal dibuatnya. Lagi pula,
Baca selengkapnya

Bab 133

Alhasil, Deven malah mengatakan dirinya bukan suami Kyra. Dokter itu pun mengernyit sambil bertanya, "Kamu teman Kyra?"Kyra sepertinya tidak punya teman karena selalu datang sendirian. Lantas, siapa pria ini? Deven mengernyit dengan kesal dan membalas, "Jangan banyak tanya. Apa aku perlu menyuruh direktur rumah sakit kemari?"Kelopak mata dokter itu sontak berkedut. Dia pun mengerti bahwa pria ini bukan orang yang bisa diusiknya. Namun, dia tidak boleh membocorkan informasi pasien sehingga hanya bisa berbohong, "Bu Kyra cuma salah makan. Nggak ada masalah besar."Begitu ucapan ini dilontarkan, Deven pun terkekeh-kekeh. Ternyata hanya salah makan? Wanita ini memang penipu.Kerisauan dalam hati Deven akhirnya mereda. Dia berbalik dan meninggalkan ruangan dokter. Lagi pula, mana mungkin wanita keras kepala seperti Kyra sakit? Mulai sekarang, dia tidak akan percaya pada wanita itu lagi.Alex mengikuti di belakang Deven dengan bingung. Bukankah bagus jika Kyra baik-baik saja? Kenapa wajah
Baca selengkapnya

Bab 134

Deven tidak memedulikannya. Dia langsung membungkuk untuk masuk ke mobil. Kyra berlari ke bawah tangga dan memohon, "Deven, cuma 2 menit. Kumohon.""Pak, kamu juga nggak punya urusan lagi setelah ini. Sebaiknya turuti permintaan Bu Kyra." Alex membantu Kyra.Deven langsung memberikan tatapan tajam kepada Alex dan menegur, "Sana!"Meskipun ditegur oleh atasan, setidaknya Alex berhasil membantu Kyra. Dia tersenyum, lalu berbalik dan berkeliling di sekitar rumah sakit. Katanya, ada taman kecil dengan beraneka bunga di sini. Alex akan pergi melihatnya.Kyra mendekat sambil memikirkan apa yang harus dikatakan. Sementara itu, Deven mundur untuk menjaga jarak dengan Kyra. Tindakan kecil Deven ini membuat hati Kyra terasa sakit."Katakan saja langsung, nggak usah dekat-dekat," ujar Deven sambil tersenyum mengejek.Meskipun sudah sering mendengar omongan pedas Deven, Kyra masih bisa merasa sedih. Kyra pun tidak tahu kapan dirinya akan terbiasa dengan kalimat seperti itu.Kyra menggigit bibirnya
Baca selengkapnya

Bab 135

Jika mencari pekerjaan di luar, Kyra yakin tidak ada perusahaan yang bersedia menerimanya. Pada akhirnya, dia hanya akan memohon bantuan kepada Deven. Semua ini sudah ditakdirkan. Lantas, mengapa dia tidak menggunakan modal terkecil untuk memperoleh keuntungan terbesar?Dengan kata lain, mendapatkan persetujuan Deven adalah yang terpenting untuk sekarang. Pria ini yang akan melindungi ayahnya dan Keluarga Scott. Dia jauh lebih bisa diandalkan daripada uang.Setelah mengungkapkan kebenaran bahwa yang membunuh orang tua Deven bukan ayahnya, Kyra yakin kebencian Deven akan mereda.Malam itu, Kyra tidak langsung tidur, melainkan pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan. Dia akan membuat sarapan favorit Deven, yaitu sup pangsit.Kyra sebenarnya tidak pintar memasak. Ketika mereka baru berpacaran, Deven yang selalu masak untuknya. Masakan Deven pun lezat, bahkan tidak kalah dari yang dijual di restoran.Namun, setelah Deven bergabung dengan Grup Scott, Nelson sangat menyukai kinerjanya seh
Baca selengkapnya

Bab 136

Kyra tertegun sesaat. Dia mengatakan bahwa Deven sangat suka masakannya dulu, tetapi pria itu malah terkekeh-kekeh mencela dan berkata, "Kyra, jangan bahas masa lalu. Aku merasa jijik kalau mengingatnya.""Orang tuamu meninggal karena kabel listrik yang sudah tua. Atas dasar apa kamu menyalahkan ayahku? Kamu bilang ayahku pelakunya. Mana buktinya? Kamu punya bukti nggak?" pekik Kyra.Deven sedang membaca dokumen. Begitu mendengarnya, dia menutup dokumen dan mendongak. Setelah tiba di hadapan Kyra, dia menekan dagu wanita itu dan membalas, "Kamu berani meminta bukti dariku? Berani sekali kamu memprovokasiku. Sudah bosan hidup, ya?""Beri tahu aku, apa yang sebenarnya terjadi?" ujar Kyra yang merasa kesakitan. Wajahnya sampai memberengut karena tidak tahan lagi.Deven mengempaskan tangannya dengan kuat, membuat Kyra hampir terjatuh. Kyra buru-buru memegang ujung kursi untuk menopang badannya. Sementara itu, Deven berkata, "Dasar bodoh, kamu nggak punya otak, ya? Ayahmu begitu pintar, gim
Baca selengkapnya

Bab 137

Ekspresi Mia seketika menjadi masam. Dia berkata, "Kyra, apa Deven memberitahumu sesuatu? Masa kamu lebih memercayainya daripada ibumu sendiri?""Bukan begitu ...." Kyra hendak menjelaskan."Kita nggak punya keluarga, teman, ataupun bisnis di Desa Triron. Untuk apa ke sana? Kyra, ayahmu adalah orang yang sangat baik. Kalau nggak, mana mungkin dia menjadikan Deven putra angkat, apalagi mengabaikan pertentanganku dan mengizinkan kalian menikah?""Sekarang ayahmu koma dan Keluarga Scott hancur. Kamu harus berpikir jernih dan membedakan mana yang benar dan salah. Kamu nggak boleh dikelabui semudah itu atau kita akan hancur," ucap Mia sambil terisak-isak."Ibu, aku percaya pada kalian berdua." Kyra memeluk ibunya, lalu menepuk punggungnya untuk menenangkannya.Faktanya, Kyra merasa ada yang aneh. Kenapa ibunya berbohong? Mia memang tidak tahu atau sengaja merahasiakannya? Sepuluh tahun lalu, pada malam hujan, Nelson ditelepon seseorang dan buru-buru berkemas.Saat itu, Kyra baru berusia 15
Baca selengkapnya

Bab 138

Setelah mencuci wajahnya, Kyra masih merasa sedikit mual. Setelah meminum air hangat, dia baru merasa jauh lebih baik.Demi menyelidiki Raul, Kyra mencari seorang detektif swasta. Kinerja detektif ini sangat cepat. Malam itu juga, dia mengabari Kyra, "Bu, sopir ayahmu ini memang membuka sebuah perusahaan kecil di kampung halamannya. Bisnisnya sangat bagus, tapi sekarang sudah bangkrut.""Kalau bisnisnya bagus, kenapa bisa bangkrut?" tanya Kyra yang merasa aneh.Detektif itu menjawab, "Karena perusahaan itu dicurigai melakukan penipuan yang jumlahnya mencapai 10 miliar. Dia divonis hukuman penjara 10 tahun dan seluruh asetnya disita.""Kapan dia masuk penjara?" tanya Kyra."Menurut informasi, Pak Raul ini dipenjara sejak setahun lalu. Kalau waktu pastinya ...." Setelah mengetahui waktu spesifiknya, Kyra termangu. Apakah ini hanya kebetulan?Raul dipenjara pada hari yang sama saat ayah Kyra jatuh dari tangga. Apakah semua ini berhubungan dengan Deven?"Baiklah, Bu. Kalau masih ada keperl
Baca selengkapnya

Bab 139

Ternyata, kebencian Deven terhadapnya begitu besar. Deven bahkan malas mendengar suaranya. Kyra pun tidak bertanya lagi. Yang jelas, dia tidak akan bisa menghindar jika itu musibah.Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan sebuah penjara. Deven turun dengan tidak sabar, lalu menarik Kyra masuk. Polisi tidak asing lagi dengan Deven, jadi mengangguk dan menyapanya.Setelah berpesan sesaat, polisi itu membawa Kyra masuk. Tampak sekelompok pria berseragam sedang berkelahi dan seorang pria yang ditekan di lantai. Pria itu dihajar habis-habisan, tetapi tidak berani melawan dan hanya melindungi kepalanya sambil meringkuk.Polisi tiba-tiba meniup peluit sehingga kerumunan bubar. Kemudian, polisi berkata kepada pria yang meringkuk di lantai itu, "Ada yang ingin menemuimu, cepat keluar.""Siapa?" tanya pria itu sambil mendongak. Begitu melihat Kyra, pria itu pun termangu. Dia mengira penglihatannya salah sehingga mengucek matanya beberapa kali.Kyra juga terkejut melihat pria itu. Dia mema
Baca selengkapnya

Bab 140

Raul awalnya tidak ingin memberi tahu Kyra kebenarannya. Namun, setelah Kyra mendesak dan berlutut, Raul akhirnya memapahnya dengan tubuh gemetaran dan berbicara jujur."Nona, semua ini salahku. Masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pak Nelson. Pak Deven baru menuntutku karena aku melenyapkan semua bukti kejadian. Dia nggak akan bisa melakukan apa pun terhadap Pak Nelson.""Tenang saja, aku nggak akan menyulitkanmu dengan Pak Nelson. Aku bersedia mati untuk kalian. Nona, aku benar-benar berharap kamu hidup damai. Jangan ikut campur masalah ini."Begitu teringat pada setiap patah kata yang dilontarkan Raul, Kyra tidak bisa menahan tangisannya. Kemudian, terdengar suara Deven yang dipenuhi kebencian. "Sepuluh tahun lalu, ayahku hanya membuka restoran kecil, tapi kami sekeluarga hidup berkecukupan dan bahagia.""Malam itu persis malam ini, salju tiba-tiba turun. Ayahku keluar untuk belanja, tapi ditabrak mobil. Sewaktu kami menemukannya, dia sudah bersimbah darah. Dokter bilang kakinya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
63
DMCA.com Protection Status