Cahaya dalam ruangan itu sangat redup. Setelah wanita itu masuk dan mengatakan beberapa patah kata, dia menyuruh Kyra yang berdiri di depan pintu untuk masuk, "Nak, masuklah."Kyra memegang sudut nampan dengan erat, lalu melangkahkan kakinya ke ruangan tersebut."Pak Otis, ini gadis yang baru bergabung. Kamu harus perlakukan dia dengan baik ya, jangan sampai mengagetkannya," kata wanita itu pada seorang pria paruh baya yang mengenakan kalung emas besar, kemeja bunga-bunga, dan berambut necis di tengah sofa.Otis terkekeh-kekeh, lalu mengelus dagunya sambil berkata, "Tentu saja, kamu keluar dulu."Saat berbalik dan hendak pergi, wanita itu kembali berpesan pada Kyra, "Jangan lupa apa yang kubilang padamu tadi. Lakukan saja apa yang disuruhnya, bersikaplah yang cerdas."Kyra mengatupkan bibirnya sejenak. Wanita itu membuka pintu ruangan, lalu pergi begitu saja.Deven duduk di sudut sofa. Cahaya lampu tidak menyinari bagiannya, sehingga dia duduk di dalam kegelapan. Ivan yang berdiri di s
Baca selengkapnya