Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 121 - Bab 130

630 Bab

Bab 121

Setelah selesai dandan, penata rias mengambilkan sebuah pakaian untuk digantinya. Pakaian itu adalah gaun ketat berwarna merah maroon yang dipenuhi manik-manik. Saat dipegang, pakaian itu terlihat hanya seperti sehelai kain. Selain itu, ada juga pakaian yang potongan dadanya rendah dan berenda. Kyra mulai merasa aneh, dia melihat ke penata rias itu dan bertanya, "Mau pakai ini?""Apa orang yang membawamu masuk tadi nggak bilang? Ini adalah aturan di sini," jawab penata rias.Sudut mata Kyra langsung berkedut, kegelisahan dalam hatinya semakin memuncak, "Apa ini benar-benar cuma antarin anggur ke ruangan?""Dia bilang begitu padamu?" tanya penata rias itu sambil tersenyum.Kyra mengangguk, "Ya.""Kalau dia bilang begitu, berarti memang begitu. Cepat ganti pakaiannya. Setelah memastikan kamu selesai ganti pakaian, pekerjaanku sudah selesai." Penata rias itu menguap, lalu berkata, "Aku masih ingin lanjut tidur. Ngantuk sekali."Kyra tidak ingin mempersulit penata rias ini, sehingga dia me
Baca selengkapnya

Bab 122

Cahaya dalam ruangan itu sangat redup. Setelah wanita itu masuk dan mengatakan beberapa patah kata, dia menyuruh Kyra yang berdiri di depan pintu untuk masuk, "Nak, masuklah."Kyra memegang sudut nampan dengan erat, lalu melangkahkan kakinya ke ruangan tersebut."Pak Otis, ini gadis yang baru bergabung. Kamu harus perlakukan dia dengan baik ya, jangan sampai mengagetkannya," kata wanita itu pada seorang pria paruh baya yang mengenakan kalung emas besar, kemeja bunga-bunga, dan berambut necis di tengah sofa.Otis terkekeh-kekeh, lalu mengelus dagunya sambil berkata, "Tentu saja, kamu keluar dulu."Saat berbalik dan hendak pergi, wanita itu kembali berpesan pada Kyra, "Jangan lupa apa yang kubilang padamu tadi. Lakukan saja apa yang disuruhnya, bersikaplah yang cerdas."Kyra mengatupkan bibirnya sejenak. Wanita itu membuka pintu ruangan, lalu pergi begitu saja.Deven duduk di sudut sofa. Cahaya lampu tidak menyinari bagiannya, sehingga dia duduk di dalam kegelapan. Ivan yang berdiri di s
Baca selengkapnya

Bab 123

"Jangan takut, Pak Gale paling menyayangi wanita." Otis mengambil gelas anggur di meja, lalu menyerahkannya pada Kyra yang sedang memeluk botol anggur. Anggur ini telah dimasukkan obat perangsang. Tiba saatnya nanti, Deven akan meniduri gadis ini. Jika Deven senang dengan jamuan ini, kontrak Otis juga pasti akan sukses. Kalaupun Deven mau buat perhitungan nantinya, tetap saja gadis ini yang akan jadi kambing hitam. Sebab, dia yang akan dituduh telah menaruh obat ke dalam anggur.Kyra meletakkan botol anggur di tangannya. Dia hanya ingin cepat menyelesaikan pekerjaan ini dan keluar dari tempat ini. Kemudian, dia akan mengambil sisa pembayarannya. Ayahnya masih menunggunya di rumah sakit.Setelah menghela napas dan meredam kegelisahan dalam dirinya, Kyra menerima anggur itu dari tangan Otis dan bangkit untuk berdiri. Setelah berlutut cukup lama, lututnya terasa agak kebas dan hampir saja terjatuh.Dengan sepatu hak tinggi ini, Kyra masih harus tetap berusaha memaksakan senyuman dan berja
Baca selengkapnya

Bab 124

Sebuah bekas berwarna merah tampak begitu mencolok di mata Deven. Namun hanya dalam sekejap, dia telah mengalihkan pandangannya lagi. Kyra hanya menatapnya dengan diam. Berani-beraninya Deven melakukan hal seperti ini di hadapan orang luar? Benar-benar bajingan!Melihat Kyra yang tidak bereaksi, Deven menoleh ke Otis yang sedang duduk di sofa, "Pak Otis, aku masih ada urusan. Kontraknya nggak jadi ditandatangani."Usai bicara, Deven meletakkan kakinya dan berdiri, lalu berbalik tanpa melihat Kyra sama sekali. Ivan melihat Kyra dengan cemas, tetapi tidak bisa menolongnya. Dia terpaksa mengikuti Deven dengan tatapan yang rumit dari belakang. Ivan benar-benar tidak mengerti, mengapa Deven melakukan semua ini padahal dia sangat memedulikan Kyra.Otis mulai panik. Dia langsung berdiri dan menghalangi Deven. Wajahnya yang gemuk itu tersenyum dengan ramah, "Pak Gale, jangan marah. Cuma mau menari, 'kan? Akan kusuruh dia untuk menari, jangan sampai mengganggu kontrak kita."Deven menghentikan
Baca selengkapnya

Bab 125

Pintu ruang privat itu ditutup. Deven berbalik dan kembali duduk di sofa. Kyra memejamkan matanya, lalu mengepalkan tangan untuk menahan amarah dalam hatinya. Dia tidak punya cara lain lagi. Biaya satu miliar telah ditransfer ke ibunya, Kyra tidak bisa mengembalikannya lagi. Lagi pula, saat ini dia memang paling membutuhkan uang. Lantaran sudah terdesak, Kyra terpaksa berbuat nekat."Mau lepas nggak?" tanya Deven dengan tidak sabaran seraya mengambil anggur merah di meja yang diberikan Kyra padanya tadi."Kyra, kenapa kamu berbelit-belit? Pak Deven sudah nggak sabaran lagi, kamu nggak lihat itu? Cepat. Kalau kerjaanmu bagus, aku akan tambah uangnya untukmu," timpal Otis sambil memelototi Kyra.Ivan yang sedang mencengkeram tangan Otis pun menambahkan kekuatannya. Otis kesakitan hingga berteriak, "Aduh!""Ivan, jangan bersikap nggak sopan," ujar Deven dengan nada dingin. Setelah itu, Ivan baru melepaskan tangan Otis dengan tatapan merendahkan.Otis menggosok-gosok tangannya yang memerah
Baca selengkapnya

Bab 126

Tanpa belas kasihan, Deven menekan dagu Kyra dengan kuat. Kyra kesakitan hingga matanya berkaca-kaca. Namun, dia berusaha menahan air matanya karena tidak ingin terlihat begitu menyedihkan di mata Deven."Bukannya kamu sangat ingin telanjang? Ayo, aku akan memberimu kesempatan sekarang," ucap Deven sambil tersenyum menghina. Senyuman itu bagaikan pisau yang menusuk hati Kyra. Ternyata hinaan tadi masih belum cukup.Kyra menunjukkan senyuman. Namun, karena dagunya masih ditekan oleh Deven, senyumannya terlihat sangat jelek. Dia berkata, "Pak Deven, aku bukan menari untukmu.""Kalau begitu, kamu menari untuk siapa?" tanya Deven."Yang jelas bukan untukmu," sahut Kyra.Tenaga Deven menjadi makin besar. Kyra kesakitan hingga meneteskan air mata. Air matanya pun mengenai punggung tangan Deven.Melihat ini, Deven memicingkan matanya dan bertanya, "Kamu ingin Pak Otis berbicara denganmu?"Lagi-lagi ancaman. Kyra tertawa saking kesalnya. Kemudian, dia menyentuh ritsletingnya dan sontak menarik
Baca selengkapnya

Bab 127

Wanita di depan Deven sungguh sempurna. Sudah setahun dia tidak melihat Kyra seperti ini. Kyra kehilangan cukup banyak berat badan, tetapi masih menawan seperti dulu.Bibir Deven seketika terasa kering dan kepalanya agak pusing. Dia menggeleng dengan kuat, lalu melepaskan Kyra dan memegang panel pintu.Deven tahu efek obat telah bekerja. Hanya saja, dia tidak menyangka wanita yang diatur oleh Otis adalah Kyra. Itu sebabnya, dia meminum anggur tersebut.Deven memegang dahinya sambil menahan diri. Dia tidak boleh melakukan apa pun terhadap Kyra. Wanita ini adalah putri pembunuh orang tuanya.Kyra tidak menyadari keanehan Deven. Dia membungkuk, lalu memungut pakaiannya dan segera memakainya kembali. Dia ingin meninggalkan tempat ini secepat mungkin.Sebelum sempat menarik ritsleting, Deven tiba-tiba mengangkat Kyra dan membawanya ke kamar tidur di dalam ruangan. Kyra yang merasakan sesuatu pun mencoba melepaskan diri sambil berseru, "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!"Saat berikutnya,
Baca selengkapnya

Bab 128

Kyra meneteskan air mata karena gigitan itu. Apa Deven ini anjing? Sementara itu, Deven yang merasa tidak puas menggigit lagi hingga bibir Kyra berdarah.Beberapa hari ini, Deven benar-benar gusar dibuat wanita ini. Jelas-jelas Kyra yang mengungkapkan perasaannya duluan dan berkata ingin bersamanya untuk selamanya, tetapi sekarang malah terus meminta bercerai.Kyra adalah putri dari musuh bebuyutannya. Atas dasar apa mengusulkan perceraian? Deven telah melakukan begitu banyak hal secara diam-diam. Nelson si bajingan itu pantas mati, tetapi Deven merasa tidak tega sehingga membayar biaya pengobatannya.Ketika Kyra pergi ke Desa Triron untuk menyelidiki kebenaran, wanita ini dibuntuti oleh Alba. Deven yang mengetahuinya pun mengutus Alex untuk menjaga Kyra karena takut terjadi sesuatu padanya. Jika tidak, mana mungkin Kyra masih hidup sekarang?Kyra memang tidak tahu berterima kasih. Kyra telah mempermainkan perasaannya, tetapi Deven masih bisa tergerak dibuatnya ....Perasaan Deven berg
Baca selengkapnya

Bab 129

Sebelum Kyra sempat merespons, ponselnya tiba-tiba terjatuh dan Deven memulai aksinya. Kyra berusaha keras menahan air matanya. Ini adalah transaksi, dia tidak perlu menangis.Efek obat itu sangat mengerikan. Deven melakukannya sampai berjam-jam. Dulu, Deven selalu memperlakukannya dengan lembut saat bercinta. Dia tidak ingin Kyra merajuk karena kesakitan.Namun, sekarang semua telah berubah. Kyra merasa dirinya hampir mati di ranjang. Semua organ dalamnya seolah-olah ditusuk jarum yang tak terhitung jumlahnya. Dia kesakitan hingga matanya berkaca-kaca dan tak kuasa meringkuk.Deven masih tidak ingin berhenti. Kyra mencengkeram lengan Deven dengan erat sambil bertanya, "Deven, kamu bisa berhenti dulu nggak? Aku ... rasanya sakit sekali."Kyra tidak tahu rasa sakit ini karena dirinya kelelahan atau karena sel kanker menyebar. Deven pun melirik wajah Kyra yang berlinang air mata, lalu menambah kecepatan sambil mencela, "Kamu kira semudah itu mendapat 10 miliar?"Ucapan pria ini cukup mas
Baca selengkapnya

Bab 130

Kyra ingin memberi tahu Deven rahasianya ini. Jika tidak, dia mungkin akan mati kesakitan di sini. "Deven, sebenarnya aku ...."Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamar mereka. Ponsel Deven juga berdering. Dia menerima panggilan, lalu berbalik dan keluar untuk membuka pintu. Kyra hanya bisa menelan kata-katanya kembali.Setengah jam kemudian, Deven kembali dan melemparkan kantong kertas ke depan Kyra. Kantong kertas itu mengenai tangan Kyra, tetapi dia tidak merasa sakit karena ada yang jauh lebih sakit.Sweter, celana jeans, kaus kaki. Beberapa barang itu keluar dari kantong kertas, tampak berserakan di karpet."Pakai pakaianmu, lalu hapus dandananmu. Masa kamu nggak merasa malu dengan penampilanmu yang seperti itu?" Deven melemparkan sweter putih itu ke wajah Kyra, lalu berbalik dan masuk ke kamar mandi lagi.Ketika Deven keluar, Kyra sudah mengenakan pakaiannya dan hendak pergi ke kamar mandi untuk menghapus riasannya. Rasa sakit itu tiba-tiba menghilang, jadi Kyra tidak perlu memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
63
DMCA.com Protection Status