All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 101 - Chapter 110

630 Chapters

Bab 101

Kyra refleks ingin mengganti posisi lain. Sebuah tangan yang besar tiba-tiba mencengkeram erat tangannya di bagian tersebut."Kenapa kamu panik?" Sambil berkata demikian, Deven mendorongnya hingga ke dinding bak mandi.Kyra mengatupkan bibirnya. "Aku nggak panik. Deven, keluarlah, kita sudah selesai." Selanjutnya, pinggangnya yang ramping tiba-tiba dicengkeram erat oleh sebuah tangan yang besar. Kyra terkejut dan ingin berteriak, tapi mulutnya telah dibungkam Deven.Deven memejamkan matanya sambil melumat bibir Kyra dengan dominan. Dia menaklukkan setiap sudut bibirnya dengan kasar. Kyra menggertakkan giginya dengan kuat dan enggan membuka mulutnya. 'Apa lagi yang ingin dilakukan bajingan ini ...,' batinnya.Namun, Deven perlahan-lahan mengubah intensitasnya, menjadi lembut dan panjang. Dia mencium cuping telinga Kyra, menggigitnya dengan lembut, lalu berkata dengan penuh hasrat, "Kyra, patuhlah."Meskipun sudah setahun mereka tidak pernah berhubungan seintim ini, Deven paling memahami
Read more

Bab 102

"Sebentar lagi selesai." Terdengar suara Kyra yang diikuti dengan isak tangis.'Ternyata dia sedang menangis. Setelah dipermalukan seperti itu, wajar saja kalau dia menangis. Semua ini memang pantas diterimanya. Dibandingkan dengan nyawa orang tuaku, Kyra hanya dipermalukan dengan ucapan, semua ini masih nggak berarti apa-apa,' batin Deven dengan ekspresi datar.Dua menit kemudian, Kyra keluar dengan mengenakan jubah mandi. Setelah mengambil mesin pengering rambut, dia mulai mengeringkan rambut Deven. Sejak mereka berpacaran sampai sekarang, Kyra selalu berebutan ingin mengeringkan rambut Deven setiap kali dia keramas. Setelah berpisah selama setahun, ini adalah pertama kalinya Kyra membantu Deven mengeringkan rambutnya. Selain itu, ini adalah permintaan Deven yang bersifat pemaksaan.Kyra tampak enggan melakukannya. Dia mencibir sambil buru-buru mengeringkan rambut Deven, lalu menyimpan kembali mesinnya. Sikapnya ini seakan-akan tidak rela menghabiskan waktu sedetik pun dengan Deven.
Read more

Bab 103

Dulu, Kyra bisa duduk di pangkuan Deven kapan saja. Namun sekarang, dia harus melihat ekspresi Deven jika ingin melakukannya. Deven tidak menolaknya, dia hanya menatap Kyra dengan ekspresi yang dingin.Bahkan setelah diabaikan, disakiti, keluarganya juga sudah dihancurkan, Kyra tetap saja menyukai pria ini. Dia tetap tidak bisa merelakan Deven. Namun apa daya, mereka telah sampai di titik ini. Apa lagi yang bisa diperbuat?Perasaan haru, ketidakrelaan, keterpurukan, dan ketidakpuasan, perlahan-lahan membanjiri hati Kyra. Kyra mendekati Deven perlahan-lahan, ekspresi pria itu tetap tampak datar. Wajahnya sangat tampan, tetapi dingin bagaikan sebuah patung.Hidung Kyra semakin terasa pedih. Dia telah mencintai pria ini selama bertahun-tahun, tapi kini harus berpisah begitu saja. Saat dia hampir menyentuh bibir tipis Deven yang terkatup rapat, sudut mata Kyra memerah dan berderai air mata yang membasahi punggung tangan Deven.Kyra menutup mulut dengan tangannya, suara isak tangis yang ber
Read more

Bab 104

"Kamu ngancam aku?" Deven tersenyum, lalu kembali duduk di sofa. Kyra juga tertawa, "Nggak bisa dibilang ngancam, hanya membantu Pak Deven memperhitungkan pro dan kontra.""Kenapa tiba-tiba ingin bercerai?" Deven kembali membuka surat cerai itu dan melihatnya sekilas. Kyra tidak menjawabnya."Aku mau dengar sejujurnya." Deven tidak melihatnya, melainkan membuka surat perceraian itu sambil bicara.Kyra menatapnya dan menjawab dengan sinis, "Aku juga nggak berencana mau bohong. Sejujurnya aku nggak suka lagi padamu, sudah cukup muak melihat sikapmu, dan nggak menginginkanmu lagi. Bagi Irish, kamu mungkin harta berharga. Bagiku, kamu hanya rumput liar yang nggak berguna. Sejak pertama kali melihatmu, kamu memang hanya seorang yatim piatu. Kalaupun sudah jadi presdir Grup Scott sekarang dan mengendalikan seluruh perusahaan, kamu tetap nggak berharga bagiku."Deven menggenggam pena dengan erat, lalu mendongak menatap wanita itu dengan intens. Tatapannya seolah-olah ingin membunuh Kyra. "Jad
Read more

Bab 105

Dengan langkah mantap, Deven beranjak keluar dari vila Keluarga Scott. Deven yang mengenakan jas berwarna gelap, langsung menelepon Ivan. Dia memberi instruksi pada Ivan dengan nada dingin. Di ujung telepon, Ivan merasa agak ragu-ragu, "Pak Deven, kalau Nyonya tahu kamu melakukan hal ini, dia pasti akan salah paham lagi. Kamu bisa langsung bicara langsung padanya kalau ada hal yang ingin dikatakan, tidak perlu sampai berbuat begini.""Kalau nggak mau laksanakan perintahku, kamu mengundurkan diri saja." Deven melihat ponselnya sambil menyeringai sinis. Di dunia ini, nafkah adalah hal yang paling penting."Akan segera kulaksanakan," jawab Ivan akhirnya. Hanya saja, dia tidak berani membayangkan reaksi Kyra setelah mengetahui hal ini.Kyra tidak bisa tidur semalaman. Dia membolak-balik surat perceraian itu dan membacanya berulang kali, termasuk melihat tanda tangan Deven. Goresan penanya sangat tegas dan kaku. Sebentar lagi semua ini akan berakhir. Baik itu hal yang baik ataupun buruk, ki
Read more

Bab 106

Ivan menjawab, "Mungkin pesan Nyonya nggak terbaca.""Ivan, bisa minta tolong untuk desak dia ke kantor catatan sipil? Aku sudah setengah hari di sini," ujar Kyra.Ivan terkejut dan berkata, "Kantor catatan sipil? Untuk apa Nyonya ke sana?""Dia tahu tujuanku ke sini, tolong kamu ingatkan saja," jawab Kyra singkat."Tunggu sebentar, Nyonya. Coba kutanyakan ke ruang rapat.""Maaf merepotkan, Ivan," balas Kyra."Nggak masalah, Nyonya." Setelah itu, Ivan menutup teleponnya.Kyra menghela napas berat. Padahal sudah janji mau ketemuan di kantor catatan sipil pukul 10, kenapa Deven masih rapat? Mau mempermainkannya?Di luar pintu ruang rapat Grup Scott.Ivan memegang ponselnya sambil berjalan ke depan pintu ruang rapat. Rapat hari ini adalah rapat tertutup, sehingga Ivan tidak diizinkan untuk ikut serta. Deven memang tidak suka orang mengganggunya bekerja. Jika Ivan masuk begitu saja, Deven pasti akan memarahinya.Namun saat memikirkan Kyra mungkin masih menunggu di depan kantor catatan sipi
Read more

Bab 107

Jelas sekali, Kyra pasti menelepon untuk menanyakan perkembangannya. Kedua orang ini yang bertengkar, tapi malah melibatkan orang kecil sepertinya. Ivan merasa sangat kesulitan berada di tengah-tengah semua ini.Ivan menduga bahwa Deven tidak akan hadir hari ini, tapi dia tidak tega membuat Kyra tersakiti. Pada akhirnya, Ivan terpaksa mengubah ponselnya menjadi mode senyap dan menyimpannya dalam saku. Layar ponselnya menyala sekitar satu menit sebelum akhirnya padam.Melihat tidak ada yang menjawab teleponnya, Kyra mengerutkan kening dengan aneh. Apakah ada sesuatu yang terjadi? Biasanya Ivan tidak pernah mengabaikan teleponnya. Kyra menunggu hingga pukul 12 siang. Semua petugas kantor catatan sipil telah beristirahat.Saat melihat Kyra yang masih berdiri di sana, salah seorang petugas bertanya, "Bu, kamu datang untuk mengurus surat nikah?""Nggak, aku mau urus perceraian," jawab Kyra sambil tersenyum getir.Petugas itu menanggapi dengan singkat, lalu berkata, "Kamu harus suruh suamimu
Read more

Bab 108

"Nyonya nggak bicara." Setelah berkata demikian, Ivan bertanya pada Kyra melalui telepon, "Nyonya, Anda bisa dengar suaraku? Pak Deven sudah di depan kantor catatan sipil sekarang.""Aku sudah lihat kalian, aku juga di depan pintu kantor." Deven dan Ivan berdiri dalam jarak yang dekat. Suara Kyra yang tenang juga terdengar oleh Deven. Kantor catatan sipil berada di seberang jalan. Kyra berdiri di tangga depan kantor catatan sipil.Daun-daun dan tangga diselimuti oleh hamparan salju putih. Hanya Kyra yang terlihat mencolok dengan jaket merahnya. Deven menyeberangi jalan, lalu melangkah dengan kaki jenjangnya ke arah Kyra. Tatapannya yang tajam terkunci pada wajah Kyra.Riasan Kyra sangat rapi, rambutnya diikat menjadi sanggul. Sudah lama sekali dia tidak melihat Kyra berdandan seperti ini. Sebab, dulu dia pernah mengatakan bahwa dia tidak suka jika Kyra berdandan terlalu mencolok. Selama masa pacaran dan pernikahan, Kyra selalu patuh pada perintahnya.Jaket bulu merah yang dikenakannya
Read more

Bab 109

Kyra tentu saja tahu bahwa wanita ini benar-benar tulus menasihatinya untuk rujuk. Namun jika mereka benar-benar masih bisa baikan, mana mungkin akan bisa sampai tahap seperti ini?Deven mendesak, "Cepat, aku hanya punya lima menit."Wanita paruh baya itu mencari sumber suaranya, lalu melihat ke arah Deven. Tatapan Deven yang dingin dan aura yang elegan memberikan kesan seperti seorang petinggi. Melihat Deven, wanita paruh baya itu seolah-olah melihat atasannya sendiri. Tanpa disadari, dia juga ikut bergidik.Pemuda ini jelas tidak mudah didekati, pantas saja istrinya bersikeras mau bercerai. Setelah memeriksa dokumen dari kedua belah pihak dan memastikan tidak ada kesalahan, petugas itu memasukkannya dalam arsip. Dia merobek dua lembar resi dan memberikan satu lembar kepada Deven.Deven tidak mengambilnya, jadi Ivan yang mewakili Deven untuk mengambilnya. Lembar resi lainnya diserahkan kepada Kyra. "Ada masa dingin selama satu bulan untuk perceraian ini. Setelah satu bulan, kalau kali
Read more

Bab 110

Apakah Irish ditangkap? Kenapa secepat ini sudah dibebaskan?Kyra mendengar Deven menjawabnya dengan lembut, "Kamu tunggu dulu sebentar, aku akan ke sana sekarang."Deven menutup telepon dan bersiap untuk pergi, tetapi Kyra memanggilnya lagi, "Kamu punya cara, bukan?"Langkah Deven tiba-tiba berhenti. Dia berbalik memperhatikan Kyra beberapa detik, lalu tersenyum sinis, "Nggak sabar menunggu satu bulan?""Aku khawatir kamu akan berubah pikiran nanti," Kyra berkata sembari mencari-cari alasan. Sebenarnya, dia khawatir dirinya yang akan menyesal.Deven semakin mengejek, "Memang seharusnya kamu suruh polisi itu membelikanmu cermin untuk berkaca.""Bukankah lebih baik kalau kamu menikahinya lebih awal? Deven, bukankah lebih baik kita mengakhiri semuanya dan menjalani hidup masing-masing?" Kyra menggigit bibirnya dan mencoba untuk tersenyum. Sampai saat ini, Deven masih terus mengingatkan bahwa Kyra tidak pantas untuknya.Entah mengapa, kegusaran meluap dalam hati Deven. Kyra bahkan tidak b
Read more
PREV
1
...
910111213
...
63
DMCA.com Protection Status