Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 191 - Bab 200

630 Bab

Bab 191

Deven tidak berbicara lagi. Selesai memakan sarapan, dia mengganti setelan, memakai arloji, dan memakai sepatu yang dilap Kyra sampai mengilap. Setelah mengambil tas kerja, dia pun keluar.Di sisi lain, Kyra mencuci peralatan makan di dapur dan bersih-bersih rumah. Setelah membuang sampah di lantai bawah, dia mengemudikan mobilnya pergi.Sebelum ke rumah sakit, Kyra sudah menyiapkan botol air, handuk, dan pakaian ganti. Setelah aborsi, dia harus memulihkan diri di rumah sakit. Ketika saat itu tiba, dia harus mencari alasan untuk menipu Deven.Begitu dokter melihat Kyra, dia langsung menghela napas sebelum berujar, "Bu Kyra, akhirnya kamu datang juga. Aku kira kamu nggak jadi datang hari ini.""Mana mungkin. Dengan kondisiku yang sekarang ini, aku nggak bisa menunda-nunda waktu lagi," sahut Kyra sambil tersenyum getir.Dokter menyerahkan formulir kepadanya, lalu menyuruhnya membayar di lantai 1. Kyra langsung menerimanya dan menaiki lift.Di loket pembayaran, terlihat banyak sekali oran
Baca selengkapnya

Bab 192

Panggilan tersambung, tetapi Deven menolaknya. Jelas, pria ini tidak ingin berbicara dengan Irish. Irish pun meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kesal. Padahal, bisa dibilang Irish berjasa untuknya. Sikap Deven malah menjadi makin dingin padanya. Irish tidak bisa menerima semua ini.Irish mengemudikan mobilnya ke Grup Scott. Dia menaiki lift, lalu datang ke ruang presdir. Namun, tidak ada siapa pun di sana.Setelah bertanya kepada staf di luar, Irish baru tahu Deven sedang berada di ruang rapat. Begitu tiba di depan ruang rapat, Alex segera menghentikannya. "Bu Irish, Pak Deven sedang sibuk.""Pak Alex, aku tahu kamu berprasangka buruk terhadapku. Tapi, masalah ini berkaitan dengan Kyra. Kamu yakin ingin menghalangiku?" tanya Irish dengan dingin.Setelah mendengar masalah ini ada kaitannya dengan Kyra, Alex segera menyingkir. Dia tahu betapa pentingnya Kyra di hati Deven.Irish akhirnya membuka pintu ruang rapat. Terlihat banyak orang di dalam sana. Ada Justin, Deven, serta para p
Baca selengkapnya

Bab 193

Kemudian, Deven melirik Alex sekilas dengan dingin dan menambahkan, "Kamu nggak perlu ikut.""Baik, Pak." Alex sungguh kebingungan, tetapi tidak berani melawan Deven. Dia hanya bisa memberi tahu Justin bahwa rapat ditunda.Justin tidak terkejut sedikit pun. Dia kembali ke ruang rapat untuk mengambil jasnya. Begitu masuk, dia malah melihat Irish mengaplikasikan lipstik sambil becermin. Wanita ini bahkan bersenandung."Wow, sepertinya kamu lagi senang?" sindir Justin sambil menghampiri dengan satu tangan di saku.Irish menyimpan lipstiknya, lalu berkata, "Aku nggak nyangka polisi sepertimu bisa tiba-tiba menjadi Presdir Grup York. Aku benar-benar bingung dengan isi pikiran para pria. Kyra sudah jatuh miskin, kenapa kalian masih berebutan untuk mendapatkannya? Memangnya nggak ada wanita lain lagi di dunia ini? Atau kalian sudah buta?"Irish menatap Justin dengan tatapan mengejek. Ketika melihat Justin mendekati dengan memegang secangkir kopi, Irish mendengus dan meneruskan, "Tapi, nggak a
Baca selengkapnya

Bab 194

Ekspresi dokter itu agak berubah melihat kecemasan Kyra. Dia mendesak, "Matikan ponselmu." Kemudian, dia melirik peralatan medis sambil menginstruksi, "Lepaskan celanamu dan berbaring di sini. Operasi akan segera dimulai."Kyra masih dilema. Dia tidak berani membuat Deven marah. Akhirnya, dia menolak panggilan dan mengirim pesan kepada Deven, mengatakan dirinya sedang sibuk.Kyra menggigit bibirnya dan mematikan ponsel, lalu melepaskan celananya dan berbaring. Mungkin, anak di kandungannya merasakan pertanda buruk sehingga perut Kyra tiba-tiba sakit. Anak itu sepertinya menolak keputusan Kyra yang ingin membuangnya.Kyra menggigit bibirnya sambil mengelus perutnya. Dia bergumam dalam hati, 'Anakku, jangan takut. Ibu akan selalu menemanimu. Nggak akan sakit kok. Ibu akan segera menyusulmu. Kita bisa menjadi ibu dan anak di alam baka. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kita lagi nanti.'Setelah memikirkan semua ini, napas Kyra menjadi berat. Bagaimanapun, tidak ada orang yang tidak meny
Baca selengkapnya

Bab 195

Dokter itu hendak menangis, tetapi tidak berani. Dia meringkuk sambil memeluk kepalanya, lalu menatap Deven dengan takut dan menyahut, "Kami belum melakukan operasi. Anakmu masih di kandungan ...."Deven akhirnya menarik tangannya dan ekspresinya membaik. Syukurlah! Anaknya masih hidup! Kemudian, Deven hendak menarik Kyra keluar dari ruang aborsi.Kyra menggenggam gagang pintu dengan erat sambil berseru, "Deven, aku harus melakukan aborsi. Anak ini nggak boleh ada di kandunganku!"Deven tertawa saking gusarnya. Kenapa tidak boleh? Dia pun melepaskan tangan Kyra dari gagang pintu dengan kasar, lalu menyeretnya keluar.Melihat ini, dokter itu bergegas bangkit dan menghalangi jalan mereka. Dia berkata, "Anak ini nggak boleh dipertahankan. Dia ....""Minggir!" Deven yang murka sama sekali tidak peduli pada ucapan dokter itu. Menurutnya, Kyra dan dokter itu bersekongkol.Aura Deven yang kuat membuat dokter itu tidak berani berkata-kata lagi. Dengan demikian, Deven mencengkeram pergelangan t
Baca selengkapnya

Bab 196

Kyra tersenyum tipis. Dia sudah terbiasa dengan fitnahan Deven. Jika salah paham bisa membantunya menggugurkan kandungan ini, Kyra akan menerimanya. Dia hanya ingin hidup lebih lama."Terserah kamu saja." Kyra terkekeh-kekeh dan meneruskan, "Jadi, kapan kamu akan mengizinkanku melakukan aborsi?"Deven sungguh murka mendengarnya. Dia tidak pernah melihat wanita sekejam Kyra. Padahal Kyra begitu menginginkan anak saat mereka baru berpacaran. Sekarang Kyra hamil, tetapi malah ingin membuang anaknya.Tangan Deven yang mencekik Kyra sontak mengerat. Semua perbuatan jahat Nelson sudah cukup baginya untuk membunuh Kyra. Namun, Deven tidak tega melakukannya saat peluang sudah ada di depan mata.Bahkan, Deven tetap tidak tega membunuh Kyra saat wanita ini tertangkap basah ingin melakukan aborsi. Baginya, hanya ada satu Kyra di dunia ini. Begitu Kyra tiada, dia tidak bisa menemukan wanita seperti Kyra lagi.Pada akhirnya, Deven berusaha menahan amarahnya dan melepaskan tangannya. Kyra terjatuh d
Baca selengkapnya

Bab 197

Kyra merasa ironis mendengarnya. Deven mengatakan Kyra masih istrinya, tetapi mana ada suami yang mempermalukan istrinya seperti ini, apalagi mengharapkan kematian istri sendiri? Kyra tidak ingin menjadi istrinya lagi!"Deven, apa kamu pernah benar-benar menganggapku sebagai istri? Atau kamu selalu membenciku dan menganggapku sebagai musuh?" Kyra terisak-isak. "Aku nggak punya nilai apa pun lagi sekarang. Untuk apa kamu bicara tentang kewajiban?"Deven membelalakkan matanya, tetapi tidak berniat menjelaskan. Yang dikatakan Kyra tidak salah. Mereka memang musuh, Deven seharusnya memusuhinya.Tebersit kilatan dingin pada tatapan Deven. Dia tersenyum sambil menyahut, "Benar. Bukannya kamu yang ingin membuat kesepakatan denganku? Makin kamu menolak, aku akan makin memaksamu melahirkan anak ini!""Deven, jangan-jangan kamu menyukaiku?" Kyra tersenyum. Dia tidak tahu bagaimana pendapat pria tentang hal ini, tetapi wanita hanya akan melahirkan anak untuk pria yang mereka cintai."Becermin dul
Baca selengkapnya

Bab 198

Kyra berteriak dalam hati, 'Deven, apa kamu nggak bisa memperlakukanku dengan baik sedikit? Kamu harus tahu, waktuku di dunia ini sudah nggak banyak lagi! Selain menyiksaku dan membalas dendam, apa nggak ada cinta yang tersisa di antara kita?'Deven sampai di kediaman Keluarga Clarke. Begitu masuk, dia melihat Irish yang terjatuh di samping tangga dengan pergelangan kaki yang membengkak. Faktanya, dia sengaja terkilir.Irish pun tersenyum melihat Deven. Namun, air matanya tetap mengalir. Deven menggendongnya ke sofa dan membantunya mengoles obat."Deven, maaf sudah merepotkanmu. Aku kurang berhati-hati tadi. Aku nggak punya teman di sini. Kalau tahu akan terkilir, aku nggak akan membiarkan pelayanku cuti hari ini," ujar Irish yang seperti menyalahkan diri sendiri.Deven tersenyum dan membalas, "Nggak apa-apa. Lain kali lebih hati-hati saja.""Omong-omong, ada apa denganmu dan Kyra? Anak itu bukan anak Justin, 'kan? Justin bilang kalau dia menyukai Kyra," ujar Irish sambil mengamati eks
Baca selengkapnya

Bab 199

Ini pertama kalinya Deven membelinya bunga setelah mereka berperang dingin. Ketika baru berpacaran, mereka pernah bertengkar dan Kyra memberi tahu Deven bahwa dia paling menyukai bunga mawar karena itu adalah lambang cinta.Sejak saat itu, setiap kali Deven membuat Kyra marah, dia akan membeli bunga mawar dan Kyra pun tahu bahwa Deven mengalah padanya. Kyra tidak menyangka Deven masih ingat perjanjian itu ....Bunga mawar itu diletakkan di depan meja Kyra. Deven berjalan ke hadapannya dan duduk di sofa. Ketika hendak menyalakan rokok, dia teringat bahwa Kyra sedang hamil. Asap rokok tidak baik untuk wanita hamil.Deven berkata dengan ekspresi datar, "Lahirkan anak itu. Prosedur cerai tetap berjalan. Setelah akta cerai keluar, kesepakatan kita berakhir dan kamu boleh pergi."Suara Deven terdengar sangat dingin. Kyra mencengkeram selimutnya dengan erat. Jadi, pria ini menganggapnya sebagai alat melahirkan?"Perjanjian kita akan diubah sedikit. Kamu melahirkan anak itu, aku membesarkannya
Baca selengkapnya

Bab 200

Sesudah itu, Kyra mengeluarkan diarinya dan membukanya. Dia sudah lama tidak menulis diari. Namun, dia harus menulis hari ini. Kyra mengambil pena dan mulai menulis.[ Tersisa 15 hari sebelum kematianku. Aku hamil dan harus menggugurkan kandunganku ini supaya bisa hidup lebih lama. Hari ini, aku akan memberi tahu Deven kalau aku punya penyakit. Kuharap si Bisu bisa segera ditemukan dan hadiah dari Alba segera tiba. Kuharap juga Deven bisa berumur panjang dan hidup damai. ]Begitu Kyra selesai menulis, pintu kamar mandi dibuka. Kyra segera menutup diari dan penanya, lalu menyimpannya kembali.Deven yang masuk tentu melihat tingkah panik Kyra itu. Tatapannya seketika menjadi dingin. Dia menghampiri dan bertanya, "Apa yang kamu sembunyikan? Kamu takut aku melihatnya?""Bukan apa-apa. Deven, kalau kamu ingin melihatnya, aku bisa membukanya untukmu," sahut Kyra sambil mengepalkan tangannya yang memegang kunci. Kemudian, dia merentangkan telapaknya dan bertanya, "Ini kuncinya. Kamu mau lihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
63
DMCA.com Protection Status