All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 201 - Chapter 210

630 Chapters

Bab 201

"Habis makan, kita bicarakan di rumah." Setelah selesai makan, kedua orang itu keluar dari restoran. Angin dingin menerpa tubuh Kyra yang lemah, membuat Deven mengerutkan alisnya. Entah sejak kapan, tubuh Kyra jadi sekurus itu? Wajahnya tampak sangat pucat, seolah-olah tubuh dan jiwanya telah hancur perlahan-lahan.Deven melepas jaketnya dan menyampirkannya ke tubuh Kyra. Kyra baru saja ingin menolak, tetapi wajah Deven tampak muram saat berkata, "Kamu mau hentikan kerja sama? Coba saja bergerak kalau berani?"Rasa getir memenuhi tenggorokan Kyra, tangannya yang ingin memberontak langsung terkulai di samping tubuhnya. Dalam perjalanan pulang, kedua orang itu tidak berbicara sama sekali.Begitu pulang ke apartemen. Kyra baru saja menukarkan sepatunya, tiba-tiba pinggangnya yang ramping telah dipeluk oleh Deven. Deven sontak terkejut saat menyadari betapa kurusnya pinggang Kyra saat ini, dia bahkan bisa memeluknya hanya dengan satu tangan. Jangan-jangan Kyra sedang sakit?Tidak, dia tamp
Read more

Bab 202

Setelah mendongak melihat wajah Kyra, mata wanita itu tampak merah seperti baru saja menangis. Hatinya langsung tersentak. Mereka saling bertatap pandang selama sekejap. Sorot mata Kyra tampak lega, sedangkan Deven tampak rumit."Itu alasanku kenapa nggak mau punya anak. Karena tubuhku nggak mengizinkannya lagi. Kalau hamil, hanya akan mempercepat kematianku. Anaknya juga akan ikut mati bersamaku. Deven, harapanmu sudah menjadi kenyataan. Kyra benar-benar akan meninggal. Semua peti dan persiapan pemakaman yang kamu beli itu akhirnya akan terpakai," ujar Kyra sambil tertawa getir.Deven mengambil laporan itu dari meja teh, lalu merobek semuanya tanpa ragu-ragu. Setelah itu, dia melemparkannya ke wajah Kyra. Di tengah jatuhnya serpihan kertas yang dirobek, Kyra mendengar suara tawa Deven yang dingin, "Foto ini kamu ambil dari internet, 'kan? Kyra, demi nggak mau lahirin anak sama aku, kamu bahkan bisa mengarang kebohongan seperti ini?""Kamu merasa ini diambil dari internet?!" Kyra terke
Read more

Bab 203

Begitu membuka pintu kamar, Deven tampak terkejut. Seluruh isi kamarnya telah dipenuhi buku-buku yang berserakan dan pecahan patung pajangan. Kyra merangkak di tanah dan memuntahkan darah ke piama sutra Deven. Darah itu tampak merah menyala hingga membuat Deven kaget."Kyra, ada apa denganmu?" Deven mulai panik.Tangan Kyra mencengkeram piama Deven sambil memohon, "Obat ... bantu aku cari obat pereda nyeri.""Di mana obatnya?" tanya Deven.Setelah berpikir sejenak, Kyra tiba-tiba teringat tasnya diletakkan di ruang ganti. Setelah memberi tahu Deven, Deven langsung menggendong Kyra ke ruang ganti. Sambil terus digendong oleh Deven, Kyra terus membongkar isi ruangan dan mencarinya.Keringat deras mengalir menyusuri pipinya. Akhirnya, Kyra menemukan tas hitamnya di dalam ruang ganti. Dengan tangan yang gemetaran, dia membuka tas itu. Namun, tangannya juga kesakitan hingga bergetar. Dia tidak bisa mengerahkan tenaga sama sekali. Deven membantunya membuka tas itu, lalu mengeluarkan sebuah b
Read more

Bab 204

Padahal utangnya belum habis dibayar, mana mungkin dia terkena penyakit? Kyra harus panjang umur agar bisa terus disiksa olehnya. Kyra masih harus melahirkan anak dan hidup merasakan penderitaan yang sama dengannya.Namun, Kyra malah muntah darah di hadapannya dan minum obat sebanyak itu tadi! Penderitaan dan keputusasaannya tidak terlihat palsu ....Deven menatap langit di luar jendela dengan bengong, dari gelap hingga mulai terang. Dia tidak bisa terus menghindarinya lagi. Bukankah semuanya akan langsung ketahuan jika diperiksakan?Deven mematikan puntung rokoknya, lalu pergi ke ruang ganti untuk mengambil tas hitam Kyra. Setelah itu, dia mengambil botol obat yang tidak berlabel itu dan meletakkannya di saku bajunya. Kemudian, dia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.Wanita hamil harus lebih menjaga makanan. Jadi, Deven hanya memasakkan bubur dan beberapa lauk kecil sebagai pendamping. Saat Kyra terbangun dan selesai mandi, dia keluar dari kamar utama. Dia melihat puntung rokok y
Read more

Bab 205

"Belakangan ini lagi sibuk, nggak sempat ketemu kamu," balas Irish."Aku punya sesuatu yang menarik tentang Kyra. Kamu nggak mau tahu?""Kenapa dengan Kyra?" tanya Irish dengan penasaran."Kalau mau tahu, datang cari aku. Dandan yang cantik. Malam ini kita bersenang-senang," jawab Okto dengan misterius sebelum menutup telepon.Saat malam tiba, Irish berdandan dengan menor ke sebuah vila. Setelah melewati berbagai ruangan, dia akhirnya menemukan Okto yang sedang berendam di pemandian yang terpencil. Okto menyuruh Irish untuk mengganti bikini segera. Meski merasa enggan, Irish tetap bersabar karena ingin mengetahui rahasia Kyra.Ketika melihat kaki Irish yang jenjang dan mulus berdiri di samping kolam pemandian, mata Okto langsung berbinar dan segera menariknya ke dalam kolam. Air yang hangat memercik ke wajah Irish. Sebelum Irish sempat bereaksi, dia telah dipeluk dan dicium oleh Okto dengan tak sabaran.Irish merasa sangat jijik hingga sekujur tubuhnya merinding. Secara refleks, dia in
Read more

Bab 206

Selain itu, benda ini juga akan menjadi bukti kuat untuk mengekang wanita jalang ini. Sebab, Okto telah terlalu banyak terlibat dengan semua hal yang dilakukan Irish. Jika masalah ini sampai terbongkar, mungkin saja Irish akan berbalik melawannya.Mawar selalu memiliki duri untuk melindungi diri. Jadi, cara paling efektif untuk menghadapi mawar berduri ini adalah dengan mencabut semua durinya.Setelah semuanya selesai, Irish mendekap dalam pelukan Okto dengan manja, "Okto, apa kamu sudah bisa beri tahu aku sekarang? Aku sudah berusaha keras tadi.""Kyra mengidap penyakit mematikan," jawab Okto.Mata Irish langsung berkedut saat menatapnya, "Bagaimana kamu bisa tahu?"Okto menceritakan semua kejadian hari ini secara garis besar pada Irish. Irish melepas kacamata Okto dan mencium matanya. "Lalu, bagaimana kamu berencana mau membantuku?""Kamu mau bagaimana?" tanya Okto sambil mencubit pinggangnya yang ramping. Kyra berbisik ke telinga Okto.Okto melihatnya sejenak, lalu menunjuknya denga
Read more

Bab 207

Kyra duduk di ruang tamu dengan gelisah. Pada saat ini, dokter penanggungjawabnya menelepon Kyra dengan nada panik, "Nona Kyra, bukannya kamu mau lakukan operasi aborsi? Kenapa katanya suamimu membawamu pergi waktu itu?""Aku ...." Kyra terdiam karena tidak tahu harus bagaimana menjelaskan hal ini.Nada bicara dokter itu jadi semakin serius, "Bukannya aku mau ikut campur. Tapi, kondisimu sudah nggak bisa ditunda lagi. Kamu tahu sendiri, 'kan? Cepat lakukan operasinya!"Tiba-tiba, terdengar suara yang dingin bertanya, "Kamu telepon siapa?"Kyra terperanjat seketika. Deven mengerutkan alis dengan kesal. Memangnya dia ini iblis? Apa Kyra perlu setakut itu padanya?Melihat wajah Deven yang muram saat berjalan mendekatinya, Kyra buru-buru menutup telepon dan menjelaskan, "Dokter mendesakku untuk melakukan operasi aborsi.""Dokter yang mendesakmu atau kamu yang nggak mau anak itu sendiri? Kamu yang paling jelas dengan hal itu!" Deven menatapnya sambil berkacak pinggang dan tersenyum sinis.K
Read more

Bab 208

Berpikir sampai di sini, Deven tiba-tiba tertawa, "Aku sudah persiapkan peti dan semuanya, menurutmu?"'Benar juga. Kyra, dia bahkan sudah persiapkan semua untuk kematianmu. Apa lagi yang kamu harapkan?' batin Kyra. Saking kesalnya, suara Kyra kini terdengar serak dan seluruh tubuhnya bergetar hebat. Dia mengusap air mata yang berlinang dengan tegar. Inilah sosok asli pria yang dicintainya selama ini! Kyra memang telah mencintai pria tak tahu berterima kasih ini selama bertahun-tahun ...."Mimpi! Bahkan harus mati sekalipun, aku nggak akan melahirkan anak ini!" teriak Kyra."Kyra, kamu yang bilang itu sendiri! Jangan menyesal!" maki Deven dengan ketus. Kemudian, dia berbalik dan turun ke lantai bawah.Begitu berjalan keluar dari apartemen, Deven melihat Maya yang sedang menenteng belanjaannya. Dia menyapa Maya dengan hormat, lalu berpesan, "Harus jaga nutrisi untuk makanan Nyonya setiap hari.""Baik," jawab Maya."Jangan biarkan dia keluar untuk sementara ini, hanya boleh beraktivitas
Read more

Bab 209

Kyra hanya tertawa getir. Ini benar-benar ironis. Seorang putri dari keluarga terhormat sepertinya kini bahkan tidak punya kebebasan pribadi sama sekali. Awalnya, Kyra hanya ingin keluar untuk berjalan-jalan karena melihat cuaca sedang bagus. Musim dingin di Kota Arendalle biasanya selalu gerimis ataupun turun salju. Jarang sekali bisa ada matahari yang terik seperti hari ini.Melihat Kyra yang ingin keluar, Maya langsung mengusulkan untuk menemaninya berjalan-jalan di taman bunga di luar apartemen."Nggak usah lagi," jawab Kyra. Dia memegang gelasnya dan berjalan ke lanti dua. Maya juga mengikutinya dari belakang. Setelah selesai memasak, Maya menyajikan makanan ke hadapan Kyra.Kyra hanya menyuruh Maya untuk meletakkan makanan itu begitu saja. Semua masakan Maya terlihat menggugah, tetapi Kyra tidak berselera sama sekali.Ponsel Kyra tiba-tiba berdering. Lagi-lagi, dokter penanggungjawabnya yang menelepon. Kyra menerima panggilan itu dengan tenang. Nada bicara dokter itu semakin pani
Read more

Bab 210

Namun, Maya tetap tidak mau berdiri. Kyra melihat ke arah Alex yang berdiri di sampingnya. "Alex, ada apa sebenarnya? Kenapa Bi Maya berlutut di sini?""Pak Deven bilang masakan Bi Maya nggak cocok sama selera Bu Kyra, jadi harus dihukum. Ke depannya kalau Bu Kyra nggak mau makan, dia harus berlutut di sini untuk memohon Bu Kyra makan. Dia baru boleh berdiri lagi kalau Bu Kyra sudah mau makan," ujar Alex sembari mengatupkan bibirnya menyampaikan pesan Deven.Kyra langsung terbengong. "Aku nggak makan karena nggak berselera, nggak ada hubungannya sama dia!""Nyonya, di luar hujan deras. Sebaiknya Anda masuk ke dalam! Kalau terjadi apa-apa sama kandungan Nyonya, kami semua nggak akan diampuni!" Maya mengusap air matanya dan berkata, "Nyonya, aku memang pekerja kasar. Aku yang mau berlutut sendiri. Tuan Deven memberiku dua pilihan, mau mengundurkan diri atau berlutut untuk minta maaf pada Nyonya! Kondisi ekonomi keluargaku kurang bagus, jadi aku pilih jalan ini!"Maya meneruskan, "Aku yan
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
63
DMCA.com Protection Status