Semua Bab Penyesalan Mertua Jahat : Bab 21 - Bab 30

201 Bab

Mertua Hasad

Alex hanya diam sambil melipat kedua tangannya memperhatikan keduanya sedari tadi, namun tidak lama kemudian ia melihat orang yang tidak asing baginya. Pelan-pelan Alex mendekati dua orang yang tengah ngumpet-ngumpet tersebut. "Yes Tante, sebentar lagi Naya pasti akan membenci Reza sebenci-bencinya," ucap Nova yang dibalas anggukan oleh Neni. "Iya kamu jangan terlalu senang dulu, tugas kamu yang tadi saya suruh udah belum?" tanya Neni yang dibalas anggukan oleh Nova. "Sudah Tan, beres," jawab Nova membuat Neni mengangguk. Alex yang melihat itu langsung tersenyum miring, lalu ia meninggalkan keduanya. 'Ribet banget rumah tangga kalo ada ularnya di dalam,' ucap Alex dalam hati. Di kejauhan Naya terus memberontak walaupun Reza berusaha menenangkannya, tapi Naya tetap tidak mau. "Pergi Kak, aku gak mau di ganggu dulu," ucap sambil mengusap air matanya, Reza langsung menggeleng. "Gak Nay, aku gak akan pergi sebelum memastikan kamu baik-baik aja," kekeh Reza membuat Naya langsun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-26
Baca selengkapnya

Mulai terbuka

Tanpa membuang waktu Reza langsung mendekati Alex yang sedang menatapnya dengan tatapan aneh. "Naya tau semuanya," ucap Reza memulai percakapan. "Saya juga tau semuanya dan saya akan memecat beberapa karyawan yang sudah membantu Ibu dan sekretarismu itu masuk ke pabrik," jawab Alex dengan tegas membuat Reza langsung kaget. "Karyawan?" panggilnya. "Iya, awalnya saya bingung kenapa mereka bisa lolos terus padahal ada security di depan, ternyata mereka sekongkol dengan beberapa karyawan termasuk security," terang Alex membuat Reza mangut-mangut. "Saya gak tahu harus gimana lagi Lex, Naya benar-benar kecewa," ujar Reza. "Dari awal saya bilang tegas, bedakan mana yang salah mana yang benar itu aja, kamu gak dengerin saya, gini 'kan jadinya," omel Alex membuat Reza menghela nafas panjang. "Sepertinya saya harus mengusir Nova dari rumah," ujar Reza membuat Alex mengernyitkan dahinya. "Dari awal kali," ketusnya "Kalo dia gak mau, biar saya yang pergi," lanjut Reza yang dibalas angguka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Baca selengkapnya

Bertengkar dengan Neni

Semua ucapan Alex seketika tergambar di otak Reza, ia paham maksud Alex. "Tapi Naya gak pernah cerita," ucap Alex. "Dia yang gak mau cerita atau kamu yang gak mau dengerin dia?" ucap Alex membalikkan ucapan Reza membuat Reza seketika mematung, dirinya memang tidak pernah mau mendengarkan Naya dulu. "Sudahlah Lex, saya pusing," ucap Reza tiba-tiba sambil memijit pelipisnya, terlalu banyak beban di pikirannya. "Gak bisa Reza, kamu harus tau yang sebenar-benarnya biar kamu gak nyalahin Naya terus. Lihat aja setelah ini kita kembali ke pabrik, saya akan pecat tiga orang langsung. Saya udah cek cctv tadi," tegas Alex membuat Reza mengangguk. "Saya tuh bingung mau nyalahin Mama Lex, soalnya dari awal saya datang Mama baik sama saya Lex, jadinya bingung mau gimana," "Nah itu, kebingungan kamu itu yang buat rumah tangga kamu hancur," tegas Alex. "Sekarang kamu pengen sama Naya, tapi kamu gak bisa adil, ya sama aja Za, percuma Naya itu perempuan dan perempuan itu sangat perasaan, m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-28
Baca selengkapnya

Reza Minggat

Ceklek! Reza keluar dengan koper yang sudah rapi di tangannya, Neni yang melihat itu seketika panik. "Kamu mau kemana, Nak? Udah malem," tanya Neni, tapi Reza malah menghela nafas panjang. "Mau nenangin diri dulu Ma, terlalu banyak masalah yang datang tiba-tiba, apa takdir emang gak mengizinkan aku untuk bahagia apa ya?" ucapan Reza membuat Neni seketika diam lalu menggeleng. "Gak Nak, kamu gak usah mikir macem-macem kamu istirahat aja, pasti capek kan seharian, Mama masak nih buat kamu," lanjut Neni berusaha menenangkan Reza, tapi Reza malah menggeleng. "Maaf Ma, untuk sekarang kayaknya Reza harus nenangin diri dulu, udah terlalu stres," tegas Reza lalu ia berjalan melewati Neni. "Pak, bapak beneran pergi maafin aku," ucap Nova saat melihat Reza hampir keluar dari pintu. Reza berhenti sejenak tanpa melihat Nova. "Aku yang pergi aja," lanjut Nova membuat Reza menoleh ke samping. "Apapun ceritanya kamu harus pergi sih dari sini!" tegas Reza lalu ia kembali melangkah keluar. Mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-29
Baca selengkapnya

lamar kerja

Keesokan harinya, Alex sudah rapi hendak berangkat ke kantor. Baru saja ia keluar dari kamarnya tiba-tiba ia melihat Reza sedang melamun di ruang tamu. "Reza," panggil Alex membuat Reza langsung kaget. "Hum," Reza menoleh. "Gak ngantor?" tanya Alex sambil merapikan kancing kemejanya. "Saya bingung Lex, saya pengen ketemu Naya, tapi udah gak bisa, saya nggak mood ngantor," jawab Reza membuat Alex seketika diam, sebenarnya ada rasa kasihan di hatinya, tapi balik lagi Reza tetaplah laki-laki yang seharusnya bisa mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk. "Untuk saat ini mungkin jangan dulu, kasih Naya waktu jangan kamu cecer terus, kasian dia," usul Alex membuat Reza semakin bingung. "Tap-" "Gak apa-apa deh, besok saya ke pabrik demi kamu, ntar saya fotoin kalo ada naya di sana," potong Alex, ia malas berdebat dengan Reza yang masih mementingkan kepentingannya sendiri. "Ngantor gih, jangan sampai kantor hancur gara-gara kamu, buktikan kalo kamu itu bertanggung jawab, soal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

teman lama

Disisi lain, Naya setelah keluar dari pabrik Naya naik angkot sekitar 10 menit lalu ia turun di halte. Setelahnya Naya berjalan sambil melihat-lihat lowongan kerja. Hampir setengah jam ia berjalan Naya berjalan namun ia belum menemukan satupun lowongan pekerjaan yang menerimanya yang hanya lulusan SMA. Hingga akhirnya ia melihat rumah makan yang terlihat ramai sekali pengunjung. "Nyoba ke sana kali ya, bismillah dulu aja," gumam Naya lalu berjalan menuju rumah makan tersebut. "Mbak maaf, saya mau nanya apakah disini ada lowongan pekerjaan?" tanya Naya pada salah satu petugas rumah makan tersebut. "Oh iya Mbak, kebetulan ada kita lagi butuh dua orang," jawab perempuan berjilbab pink tersebut membuat Naya langsung menghela nafas lega. "Alhamdulillah," gumamnya. "Mbak mau kerja disini?" tanya wanita tersebut, dengan cepat Naya mengangguk sambil tersenyum. "Mari saya antarkan ketemu Pak Deni pemilik rumah makan ini," ajak perempuan tersebut yangd dibalas anggukan oleh Naya. "Naya,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

Surat Papa

Berbeda dengan Naya, Reza justru tidak bisa fokus sama sekali dengan kerjaannya di kantor. Bawaannya terus melamun memikirkan bagaimana cara supaya bisa kembali bertemu dengan Naya.'Apa aku ke kosan Naya aja ya?' gumamnya dalam hati, ada rasa rindu yang membuncah di hatinya. Tok! Tok! Tok!Ceklek Tiba-tiba pintu terbuka membuat Reza langsung menoleh ke arah pintu. "Mama," gumamnya, Neni yang melihat Reza langsung tersenyum lalu mendekati anaknya tersebut."Lagi kerja ya, Nak?" tanya Neni. "Iya Ma," jawab Reza singkat. "Ini Mama bawain makan siang buat kamu, pulang ke rumah ya, Mama kangen kalo gak ada kamu," bujuk Neni membuat Reza langsung memijit pelipisnya."Untuk pulang gak dulu deh Ma, aku butuh ketenangan," jawab Reza membuat Neni langsung menahan kesal. "Tapi adik kamu butuh biaya sekolah," lanjut Neni."Bukannya aku udah transfer uang ke rekening Mama ya seminggu yang lalu?" tanya Reza bingung. "Em … iya, kamu udah transfer tapi Sarah katanya ada praktikum segala macam, Mama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

Licik

Deg! Reza mematung sejenak melihat kotak kosong itu. Reza kembali memasukkan semua sampah ke dalam kotak lalu ia menaruh kembali kotak itu di atas lemari seperti sedia kala. 'Kemana semua akta sama berkas-berkas peninggalan Papa? Apa mungkin di kamar Mama ya?" gumam Reza bertanya-tanya, tanpa membuang waktu ia langsung keluar dari kamar Papanya berniat masuk ke dalam kamar Mamanya. Baru beberapa langkah ia dari kamar, tiba-tiba Reza mendengar suara orang ngobrol dari arah teras. "Oh no, mereka pulang," gumamnya pelan, detik kemudian Reza teringat kunci masih menempel di pintu. Dengan cepat Reza berlari ke pintu untuk mengambil kuncinya lalu Reza mencari tempat sembunyi. "Huh … akhirnya pulang juga Ma, panas banget," keluh Sarah meletakkan semua belanjaan di meja lalu menghempaskan tubuhnya di sofa. "Panas … panas kamu yang lama milih-milih barang di mall, liat nih struknya sampe panjang gini," bantah Neni, Reza yang bersembunyi di kamarnya langsung menghembuskan nafas kasar mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Baca selengkapnya

pindah

Sore hari, Silvi pulang ke kosannya,saat berjalan menuju kosannya tiba-tiba ia di panggil oleh Ibu-ibu yang sedang nongkrong di warung. "Eh neng Silvi, mau nanya dong? Itu suaminya si Naya kemana sih? Kok dia numpang mulu sama Neng Silvi?" tanya Ibu-ibu tersebut membuat Silvi langsung memutar mata malas. "Pentingnya apa sih Bu, ngurusin hidupnya orang? Lagian Naya gak bikin kalian bangkrut kan kalo dia gak berkabar," tanya Silvi dengan nada tidak suka. *Bukan ngurusin Neng, cari tahu aja soalnya itu si Naya di kosan kamu mul.u, kan takut bikin aib," timpal Ibu-ibu yang di sebekah Bu Ida. "Haduh … ya udah deh Bu, saya mau ke kosan dulu buka puasa, lagi puasa soalnya gak boleh gibah tar gak ada yang sah," bohong Silvi lalu ia kembali berjalan menuju kosannya. "Sombong amat, puasa gitu aja di bilang-bilang," ujar para Ibu-ibu yang tidak di hiraukan oleh Silvi. Tok! Tok! Tok! "Nay," panggil Silvi membuat Naya yang sedang menyetrika langsung beranjak dari duduknya untuk membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

Ngekos

"Udah ikhlasin, ayo masuk," ajak Silvi yang dibalas anggukan oleh Naya lalu mereka berangkat menuju kontrakan yang tidak begitu jauh dari tempat mereka sekarang.Sekitar 5 menit, akhirnya mereka sampai di kontrakan yang sudah mereka booking tadi malam. "Wah … ini kontrakannya, Vi?" tanya Naya yang dibalas anggukan oleh Silvi. "Bagus," puji Naya membuat Silvi terkekeh. "Bayarannya juga lumayan sih hehe," jawab Silvi cengengesan membuat Naya terkekeh. "Ya udah yuk susun barang, aku mau kerja hari ini hari pertama," ucap Naya lalu ia mulai menurunkan barang-barangnya. "Gak usah kerja dulu sih, aku juga gak kerja nih," ajak Silvi membuat Naya langsung melotot. "Gila kali kamu ya, baru kemaren diterima udah ngelunjak, gak … gak, aku tetap kerja," tegas Naya lalu ia mulai memasukkan barang-barang mereka ke dalam kontrakan sedangkan Silvi masih ngobrol dengan Mika di depan. Hari menunjukkan pukul 7.30 Naya dan Silvi sudah selesai beres-beres, Naya langsung mengganti pakaiannya lal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status