Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 51 - Chapter 60

201 Chapters

Nova Semakin Ambis

"Maaf nih, maaf banget ya, kamu itukan mantan sekretaris, sekarang OB juga–"Maksud kamu apa ngomong gitu!" potong Nova membuat Silvi menaikkan tangannya mengisyaratkan agar Nova diam dulu."Saya bukan mau mengejek, hanya saja sedikit menyayangkan orang berpendidikan kayak kamu kok hobi banget gitu nyari masalah? Kenapa? Dan nyari masalahnya itu gak liat orang lagi, mulai dari CEO, suami orang, istri orang, sampe karyawan pabrik kayak saya kamu tetap nyari masalah, apa gak tenang ya hidupnya kalo gak nyari masalah?" terang Silvi membuat Nova langsung emosi."Kamu ya!""Kenapa? Saya mah Silvi karyawan pabrik, bukan tukang cari masalah," lanjut Silvi membuat Nova langsung menaikkan tangannya hendak menampar Silvi.Namun detik kemudian ia kaget melihat siapa yang menahan tangannya, Silvi langsung menoleh ke samping, detik kemudian pandangannya dan Alex saling bertemu."Kak," sapa Silvi membuat Alex tersenyum sedikit"Pagi,""Pagi Kak,"'Ini kenapa mereka malah sapa-sapaan depanku sih!' u
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

kepedean Alex

"Tapi Nay, itu– "Shut … mereka orang baik," ucap Naya sambil menempelkan jarinya di bibir Reza."Hah?"Reza memang belum pernah melihat Tio karena Alex selalu melarangnya bertemu, saat mengantarkan Naya sekalipun Tio memilih di luar takut merusak suasana."Sini Kak," ajak Naya membuat Reza kaget."Kak? Kamu panggil dia Kak?" tanya Reza membuat Naya tersenyum lalu menangkup wajah Reza."Kakak mau dengerin aku cerita gak?" tanya Naya yang dibalas anggukan oleh Reza."Kak Tio emang salah satu preman yang terlibat dalam kasus kemaren dan yang mengantarkan aku ke bandara juga saat aku di usir Mama buat pergi jauh dan gak boleh temuin Kakak, kalo aku temuin Kakak maka Mama akan menyuruh preman suruhannya untuk bunuh Kakak di depanku, itulah alasanku menghilang sebenarnya–"Selama aku koma kamu dimana? Kamu sama siapa? Kamu tidur dimana?" potong Reza, Naya langsung menyuapkan nasi ke mulut Reza."Nah, waktu itu aku di Sumatra karena itu saran Kak Tio, alhamdulillah disana ada orang baik yang
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Di teror

"Hah?!" Naya langsung melihat Silvi seolah-olah meminta penjelasan, Silvi langsung menggeleng. "Nggak k–"Bohong! Buktinya kemaren saya video call sampe make up dulu baru ngangkat," lagi-lagi semuanya kaget, sedangkan Silvi malunya bukan main.'Ini orang apaan sih, ngomong seenak jidatnya,' umpat Silvi dalam hati."Wah … tega kamu Vi, disaat saya sekarat dan Naya ntah dimana bisa-bisanya kalian nyari kesempatan merajut cinta dan berdua terus," ujar Reza membuat Naya mengangguk, Silvi langsung menggeleng kuat."Nggak! Kak Alex mah asal ngomong doang, percaya lagi," kesal Silvi sambil menghentakkan kakinya membuat Alex langsung menahan senyum."Bohongnya dimana coba? Emang yang saya bilang bohong?" tanya Alex mendekati Silvi membuat sang empu langsung kaget."Iy–ya gak juga Kak, ta–"Tuh kan orang dia aja bilang iya, karena dia masih malu aja kecepatan ngasih taunya," potong Alex membuat Silvi semakin greget.Plak!Tiba-tiba ia memukul lengan Alex membuat semuanya kaget, sedangkan Alex
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Nova dan atasan barunya

"Sarah! Sarah!" panggil Neni membuat Sarah langsung mendengus kesal, lalu bangkit dari ranjang. "Apa sih Ma? Teriak-teriak mulu," kesalnya."Udah jangan banyak tanya, sekarang susun pakaianmu ayo kita pindah dari sini," ucap Neni membuat sarah langsung melotot belum juga sebulan mereka tinggal di kontrakan tersebut."Pindah lagi? Kemana Ma? Capek pindah-pindah terus," gerutu Sarah membuat Neni langsung greget melihat putrinya tersebut."Mama bilang jangan banyak tanya kalo mau selamat, sepertinya polisi udah melacak tempat ini, kita harus pergi sebelum mereka datang," terang Neni sambil memasukkan pakaiannya ke dalam tas."Hah?""Udah sana cepat kalo kamu gak ingin tertangkap," suruh Neni membuat Sarah langsung berlari ke kamar sebelah lalu memasukkan semua barang-barangnya."Yah capek ngebersihin sama nyusun doang, ujung-ujungnya di tinggal gini aja," kesalnya."Udah?" tanya Neni begitu melihat Sarah keluar dari kamar sebelah."Udah Ma,""Ayo kedepan Mama sudah pesan taxi online," aj
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Tidak Bisa Romantis

Hampir setengah jam Naya membantu Reza menandatangani berkas-berkas yang banyak itu akhirnya selesai. Naya kembali membereskannya, tidak sengaja ia menoleh ke samping, detik kemudian ia kaget melihat Reza menghapus air matanya.Tanpa membuang waktu ia langsung kembali menggeser semuanya lalu ia mendekati Reza."Kakak kenapa?" tanya Naya membuat Reza langsung menoleh lalu menggeleng."Gak percaya, mata Kakak perih kah? Perut Kakak nyeri lagi? Atau Kakak kejepit?" cecar Naya membuat Reza langsung terkekeh."Gak Naya, aku gak apa-apa," jawab lalu ia menarik Naya ke pelukannya membawa gadis itu berbaring disampingnya."Nay," panggil Reza yang sedang menyadarkan dagunya di kepala Naya."Hum,""Apa yang kamu benci dari aku?" tanya Reza membuat Naya langsung mendongak."Kakak masih flashback aja ya, udah ih jangan di ingat-ingat lagi," ucap Naya membuat air mata Reza kembali menggenang, berbeda dengan Naya yang malah kaget."Kakak kenapa sih? Dari tadi aku lihatain gini terus, masa mau berub
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Tom and Jerry

"Ok perhatian semuanya!" ucap Alex dengan suara menggelegarnya membuat Silvi langsung kaget sekaligus panik. "Iya ….iya," ucap Silvi lalu ia buru-buru memakai cincin itu di jarinya.'I like this,' gumam Alex dalam hati."Saya ingin memberi tahu kepada seluruh karyawan –ucapan Alex terhenti saat Silvi menyenggol lengannya."Kan udah di pake," ucap Silvi sambil menunduk supaya tidak ketahuan."Kasih tau apa Pak Alex?" tanya seseorang membuat Alex langsung menoleh."O iya, gini saya ingin memberi tahu pada kalian semua untuk rajin bekerja karena nanti di akhir bulan akan ada bonus tambahan dari saya," lanjut Alex membuat Silvi menganga."Wah … siap Pak Alex terima kasih banyak, emang bos kita the best lah,""Iya ya, udah mah ganteng, baik hati lagi,""Calon suami idaham,"Heboh para karyawan membuat Alex langsung tersenyum lalu melirik Silvi yang tampak kelihatan kesal.'Apa? Dari tadi dia hanya mau ngasih tau soal itu, terus aku ngapain panik sampe make ini cincin, bego," ucap Silvi da
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Silvi Ngambek

"Ka—kak," ucap Silvi gugup sambil berusaha mendorong dada Alex. Alex menarik seat belt lalu memberikannya ke tangan Silvi."Pake sendiri, jangan manja," suruh Alex membuat Silvi langsung melotot."Awas!" ucap Silvi ngengas sambil mendorong dada Alex membuat Alex langsung menjauh.Setelah memasang seat beltnya Silvi merasa bete dengan sikap Alex barusan, ia langsung memasang muka tidak bersahabat sepanjang jalan.Sedangkan Alex yang sadar kalau Silvi marah langsung serba salah."Gak usah gitu mukanya," ucap Alex tiba-tiba membuat Silvi langsung menoleh."Kakak maunya apa sih? Kalo emang gak mau bawa ya udah jangan di bawa, dari tadi udah di tolak masih aja," kesal Silvi tegas membuat Alex langsung bingung."Yang saya bilang mukanya bisa gak, gak usah di tekuk gitu, atau gak saya turunin nih?" lanjut Alex membuat Silvi langsung kesal, ntah kenapa mood seketika hancur."Turunin sekarang!" tegas Silvi membuat Alex kaget, ia langsung diam dan memilih fokus menyetir sesekali ia menoleh ke s
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Kepung Neni!

"Hah?!" Silvi kaget dengan pertanyaan Alex barusan, sedangkan Alex malah menaikkan alisnya sebelah."Gak," jawabnya ketus membuat Alex langsung tersenyum."Serius,""Hum,""Ya udah kalo gak marah saya mau lihat kamu senyum boleh gak?" tanya Alex membuat Silvi langsung memicingkan matanya."Apaan sih? Gak jelas," ketusnya lalu membuang pandangannya ke arah jendela mobil sedangkan Alex hanya bisa menghela nafas panjang lalu ia mulai menjalankan mobil.Merasa Alex diam, Silvi sesekali melirik ke arah Alex, saat pandangan mereka tidak sengaja bertemu Silvi langsung pura-pura batuk atau pura-pura mendehem."Kenapa ngelirik-lirik saya?""Dih … pede," ledek Silvi membuat Alex langsung terkekeh."Bukannya pede cuma dari tadi kamu ngelirik saya terus, dunia juga tahu kok saya emang tampan," lanjut Alex membuat Silvi langsung mengikuti ucapan Alex dengan bibir yang di monyong-monyongkan."Heleh … ngeledek sekarang, nanti juga kangen," lanjut Alex membuat Silvi langsung memutar mata malas."Gak
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Heboh di Pasar

Neni langsung mencari cara agar bisa turun tanpa ketahuan. Ia celingak-celinguk mencari tempat turun yang menurutnya aman."Pak, saya di depan aja tapi jangan berhenti angkotnya tetap jalan aja cuma pelanin saya akan turun sana di orang banyak itu," ucap Neni membuat supir angkot tersebut melihatnya dari spion tengah."Duh Bu nanti kalo jatuh atau kenapa-kenapa saya yang di salahkan, saya gak mau lah," tolak supir angkot tersebut."Halah Pak, jangan takut ini ongkosnya ambil aja semuanya intinya turuti sesuai yang saya bilang tadi," lanjut Neni sambil memberikan uang 50 ribu membuat supir angkot tersebut langsung mengangguk."Kalo kenapa-kenapa saya gak tanggung jawab ya Bu,""Iya ah, ribet banget," kesal Neni lalu ia mengambil kaca mata hitam dari tasnya.Begitu angkot tersebut melewati pasar, Neni langsung tersenyum licik lalu ia pindah duduk ke arah pintu detik kemudian ia loncat dari angkot tersebut.Brugh!Orang-orang langsung keget melihatnya, tapi buru-buru Neni bangkit dan mem
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Kegilaan Neni

Begitu sampai di luar, Reza hampir papasan dengan Dokter yang menanganinya. Tanpa membuang waktu ia langsung mencari jalan arah lain.Sampai di luar, Reza langsung menyebrang menghampiri tempat dimana ia melihat Neni.Sampai di sana benar saja Reza melihat Neni bersama seorang laki-laki terlihat Neni sedang memegang pinggangnya.Reza mendekati dua orang yang sedang ngobrol tersebut."Mau ke tukang urut dulu gak?" tanya laki-laki tersebut yang dibalas gelengan oleh Neni."Gak usah, mending sekarang pergi dari daerah sini deh," ucap Neni membuat laki-laki tersebut bingung."Kenapa?""Reza di rawat di rumah sakit depan itu, udah ah ayok pergi," ajak Neni, Reza yang mendengarkan itu pura-pura duduk di belakang Neni untungnya ia memakai masker."Ya udah biarin aja sih kita makan dulu laper nih dari tadi bawa motor terus," jawab laki-laki tersebut. Setelah selesai mengotak-atik ponselnya, Reza kembali menyimpan ponselnya.Ia langsung berdiri lalu berjalan ke depan Neni membuat Neni langsung
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more
PREV
1
...
45678
...
21
DMCA.com Protection Status