Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 71 - Chapter 80

201 Chapters

Naya Hilang

"Alex," panggil Indri membuat Alex langsung kaget. "I–iya kenapa?""Aku ke toilet dulu ya," ucap Indri membuat Alex langsung menghela nafas panjang."Oh iya," jawabnya, setelah memastikan Indri sudah pergi, Alex menoleh ke sebelahnya melihat Silvi."Masih takut?" bisiknya membuat Silvi langsung melihat ke arah Alex lalu menggeleng."Mau keluar dari sini?" lanjut Alex membuat Silvi langsung serba salah."Ini popcornnya," ucap Dion tiba-tiba membuka Silvi langsung menarik tangannya dari genggaman Alex dan mengambil popcorn tersebut."Kamu menyukainya?" tanya Alex membuat Silvi kaget, tanpa melihat Alex ia pura-pura mengangguk, Alex yang melihat itu langsung tersenyum meledek."Bohong sekali," gumamnya yang tidak di hiraukan oleh Silvi.Pukul 1 siang, akhirnya mereka selesai nonton Indri mengajak Alex langsung pulang. Sedangkan Reza mengajak Dion dan Silvi untuk makan terlebih dahulu."Yakin Lex gak ikut makan?" tanya Reza membuat Alex langsung mengehela nafas panjang."Hum," jawabnya me
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Alex Korban

Cit! "Oh shit! Putar balik," ucap perempuan itu yang dibalas oleh supir sekaligus temannya tersebut.Mobil Reza yang baru saja sampai di belakang mobil tersebut langsung berhenti sambil menghela nafas lalu membuka seat beltnya.Ting![Jangan mendekat atau Naya saya bunuh!] mata Dion langsung terbelalak membaca pesan tersebut."Bang jangan turun," larang Dion membuat Reza langsung menoleh, tidak jadi turun."Kenapa?""Ini baca," ucap Dion memberikan ponsel Reza. Reza langsung mengepalkan tangannya membaca pesan tersebut.Tanpa membuang waktu ia langsung meneruskan pesan tersebut ke Alex lalu ia menghubungi Alex.[Gimana nih Lex, Naya gimana ya?][Jangan takut, ayo kita turun sama-sama, kalo Naya kenapa-kenapa, dia bakal tau akibatnya] jawab Alex membuat Reza langsung melihat Dion.[Oke,]"Kamu disini ya, jangan keluar," ucap Alex pada Silvi yang masih bingung dengan situasi mereka."Silvi," panggil Alex membuat Silvi langsung tersadar lalu mengangguk."Kalo melihat kami sudah di depan,
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Naya hamil

"Saya Indri, calonnya Alex," Deg! "Oh iya mbak," ucap Silvi sambil menundukkan sedikit kepalanya."Bisa kita bicara sebentar," lanjut Indri membuat Silvi langsung melihat Ara sekilas, sedangkan Ara hanya mengangguk pertanda iya."Boleh Mbak," jawab Silvi."Di depan aja ya," usul Indri yang dibalas anggukan oleh Silvi, lalu mereka keluar dari ruang pengemasan.Indri membawa Silvi ke cafe di dekat pabrik, sedangkan Silvi yang tidak mengerti apa-apa hanya ikut-ikut saja."Saya pesan lemontea ya, kamu mau pesan apa Silvi?" tanya Indri membuat Silvi langsung tersenyum sekilas."Bebas Mbak asal jangan racun aja," jawab Silvi membuat pelayan tersebut langsung menahan tawa."Oke, samain aja ya," lanjut Indri setalah pelayan itu pergi Indri langsung melipat kedua tangannya di atas meja."Em … saya boleh nanya-nanya tentang kamu boleh ya," ucap Indri yang dibalas anggukan oleh Silvi."Boleh aja Mbak selagi gak merugikan saya," jawab Silvi membuat Indri mangut-mangut."Ok, kamu udah lama kerja d
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

Indri Marah

"Silahkan," jawab Indri dengan senyum palsunya."Maaf ya Mbak kalo saya lancang, bedanya murahan sama sok-sokan apa ya Mbak?" tanya Silvi yang mulai muak melihat tingkah Indri.Jleb!"Maksudnya?" tanya Indri membuat Silvi langsung menarik nafas dalam-dalam."Gini Mbak contohnya, kita semua tahu kan kalo Pak Alex itu baik, baik banget, selalu nyapa karyawannya kalo beliau lagi berkunjung, misal saya di sapa halo Silvi gimana kabarmu? Itu yang di sapa gak cuma saya Mbak ke semuanya juga begitu. Nah, kalo misalhya saya gak jawab sama aja gak sih itu ngacangin atasan?" tanya Silvi membuat semua teman-teman mengangguk setuju."Iya Mbak, bener apa kata Silvi, Pak Alex memang selalu menyapa kita selayaknya seorang teman, belia memang udah humble, mau gimana juga," sahut Ara membuat Indri terdiam."Nah kalo Mbak bilang tadi jangan jadi di murahan si depan atasan menurut saya itu kalimat yang salah, justru kalo gak di jawab itu yang membuat kami seperti murahan tidak tahu diri," lanjut Silvi m
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Apa yang sebenarnya terjadi

Empat hari kemudian Alex sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, ia merasa sudah baikan dan sekarang ia pengen ke pabrik."Mau kemana Nak?" tanya Mamanya membuat Alex langsung menoleh."Ke pabrik Ma," jawab Alex sambil memakai jaketnya lalu merapikan rambutnya."Ngapain? Kamu kan belum pulih," tanya Mamanya membuat Alex langsung tersenyum."Gak apa-apa Ma, udah sembuh kok, mau bilang makasih dulu sama Silvi," jawab Alex membuat mata Mamanya langsung membola."Ta–""Duluan ya Ma," potong Alex lalu ia keluar dari rumah, tanpa membuang waktu ia langsung menempuh perjalanan ke pabrik.Di tengah jalan tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia langsung mengangkat telpon tersebut karena melihat nama Indri terpampang di layar ponselnya.'Indri,'[Iya kenapa Indri?][Alex, kamu dimana jalan yuk,] ajak Indri membuat Alex langsung mengernyitkan dahinya.'Kok dia nanya gitu, bukannya setahu dia aku harus istirahat dulu minimal dua hari lagi, kok malah nanya?' ucap Alex dalam hati.[Ada urusan di lua
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

makin penasaran

Deg!"Ngapain Kakak kesini?" tanya Silvi dengan juteknya membuat Alex langsung menaikkan alisnya sebelah."Sensi amat, salah kalo saya datang?" jawab Alex tidak mau kalah membuat Silvi langsung memutar mata malas lalu melipat kedua tangannya di depan dada."Iyalah, ngapain kesini?" lanjut Silvi membuat Alex memasukkan kedua tangannya ke dalam sakunya."Mau beli minuman ini, puas kamu," jawab Alex membuat Silvi langsung mengerutkan keningnya."Gak usah ngeledek, aku gak suka," tegas Silvi membuat Alex langsung menghembuskan nafas kasar."Ngeselin banget sih kamu," ujar Alex membuat Silvi langsung menatap Alex heran."Kalo ngeselin ngapain kesini?" tanya Silvi tidak mau kalah."Kakak mau beli," ucap anak kecil menarik-narik baju Silvi membuat Silvi langsung menunduk."Mau beli apa sayang?" tanya Silvi sambil berjongkok membuat Alex langsung kaget."Mau rasa anggur," jawab anak kecil tersebut membuat Silvi langsung tersenyum."Oke princess, sebentar ya," ucap Silvi yang dibalas anggukan
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

interogasi

Malam hari, Naya sedang memakai skincare pemberian Reza, sedangkan Reza sedang membersihkan diri di kamar mandi.Ting!Tiba-tiba ponsel Reza berbunyi membuat Naya langsung menoleh, detik kemudian ia meraih ponsel tersebut lalu membuka pesan yang masuk.[Tunjukkan jika kamu laki-laki, berani berbuat harus berani bertanggung jawab dong, mau nunggu sampe kapan? Nunggu Maura berojol dulu?]Naya yang membaca itu langsung menutup mulutnya, tanpa membuang waktu ia langsung membaca semua pesan tersebut dari atas."Hah? Nikah siri?" lirihnya hampir saja luruh ke lantai, namun hal itu terhenti saat ia mendengar Reza memanggilnya."Naya,"Buru-buru Naya meletakkan ponsel tersebut lalu mengusap air matanya sambil mengatur nafasnya."I–iya Kak,""Ambilin handuk dong, handuk aku jatuh ini basah," ucap Reza membuat Naya langsung buru-buru mengambil handuk di dalam lemari lalu ia berjalan menuju pintu kamar mandi."Ini Kak," ucap Naya membuat Reza langsung mengeluarkan tangannya meraih handuk tersebu
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

siapa itu maura

"Ada apa ini? Kenapa kalian berkelahi sampe tampar-tamparan gini?" tanya Mamanya Alex membuat Silvi langsung berfirasat tidak enak.'Siap-siap aja Vi nanggung resikonya?' ucapnya dalam hati."Ini Tante yang aku bilang, dia ini dari awal emang gak punya attitude, gak ada sopan-sopannya," jawab Indri membuat Silvi langsung menggeleng."Coba ceritain Silvi ada apa sebenarnya?" tanya Mama Alex membuat Silvi langsung menarik nafas dalam-dalam.'Kenapa Tante Sonia malah nanya gadis ini sih?' umpat Indri dalam hati sambil menatap tajam Silvi."Maaf Tante, aku memang selalu salah di mata Mbak Indri, jadi mungkin aku bakal ngundurin diri sendiri sih Tante, sebelum Mbak Indri mecat," ucap Silvi membuat Sonia kaget lalu ia melihat Indri."Benarkah? Kamu sudah bilang ke dia kalo kamu ingin memecatnya? Tante kira belum ngasih tau," tanya Sonia membuat Indri langsung menyusun kata-kata."Em … iya Tan, awalnya aku bilang gitu cuma mau nakut-nakutin dia aja eh taunya malah makin menjadi-jadi kan gak
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Kisah Pilu Maura

Deg! "Tapi aku takut Rey, orang tuamu tidak akan pernah menerimaku dengan keadaan seperti ini, hiks …," tangis pilu Maura membuat Rey tidak tega, ia langsung merengkuh tubuh mungil itu.Maura adalah gadis yang dijebak oleh Nova, ia menjanjikan uang puluhan juta pada Maura asal Maura mau melayani bosnya, karena sudah lama bos Nova memata-matai Maura dan ingin sekali tidur bersama Maura.Dengan segala upaya Nova lakukan untuk membujuk Maura hingga akhirnya Maura mau melakukannya dan uang tersebut hanya di kasih seperempat saja untuk Maura selebihnya untuk Nova. Nova sengaja membuat Maura mabuk supaya Maura tidak ingat apa-apa, hingga terakhir Nova menuduh Maura membawa mobilnya ugal-ugalan hingga tidak sengaja menabrak trotoar.Dengan kerusakan itulah Nova selalu memanfaatkan Maura, Rey adalah satu-satunya teman yang Maura punya, saat Maura di usir oleh orang tuanya, Rey selalu menemaninya mencarikan kontrakan kecil untuk Maura dan setiap pulang kerja ia selalu mengunjungi Maura memasti
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Malam pertama

Brugh! "Naya!" "Bawa ke ruangan, sana," suruh Dokter tersebut yang dibalas anggukan oleh Reza, tanpa membuang waktu ia langsung membopong tubuh istrinya.Sedangkan Rey ikut berlari mengejar Reza, ia takut Naya kenapa-kenapa."Kamu ngapain kesini?" tanya Reza begitu ia melihat Rey di sampingnya."Itu Mbaknya kenapa Bang?" tanya Rey."Gak apa-apa, kamu tungguin Maura aja, kasian dia, nanti saya kesana," suruh Reza."Gak apa-apa nih Bang?""Iya gak apa-apa," jawab Reza yang dibalas anggukan oleh Rey, lalu ia kembali berlari ke arah ruangan Maura."Bang, itu Mbak Naya belum makan dari pagi kata Zoya," ucap Tio membuat Reza berbalik melihat Zoya."Serius?""Iya Kak, Mbak Zoya belum makan apa-apa dari pagi," jawab Zoya membuat Reza langsung mengangguk."Kalian tunggu disini sebentar ya, saya beliin makan," ucap Reza."Gak usah Bang, aku aja yang beli, Abang tungguin Mbak Naya aja," larang Tio membuat Reza mengangguk.Ceklek!"Bagaimana keadaan istri saya Dokter?" tanya Reza."Pasien gak apa
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more
PREV
1
...
678910
...
21
DMCA.com Protection Status