Semua Bab Cinta Datang Terlambat: Bab 41 - Bab 50
81 Bab
Separuh Jiwa yang Hilang
Sagar bangkit dari tidurnya. “Hah? Memangnya apa yang terjadi dengan mereka, Leon?”“Sagar …,” suara sepupu Sagar, Leon, terdengar bergetar, “... mereka berdua sedang berlibur, lalu … lalu aku dengar jika di kota itu terjadi gempa dan tsunami. Aku berusaha untuk menghubungi mereka, tapi … tapi … aku sama sekali tidak mendapatkan jawaban!”Sagar terdiam mendengar cerita Leon kepadanya. Ia ingat keponakannya yang masih kecil itu baru saja masuk sekolah dasar tahun ini. Lalu, sekarang ia justru mendengar jika anak itu beserta ibunya menghilang.“Apa … apa kamu bisa membantuku, Sagar? Aku sudah putus asa mencari mereka. Aku sangat takut kehilangan mereka berdua.”Sagar mencengkeram ponselnya. Meski ia tidak bisa melihat wajah Leon, ia bisa tahu seberapa besar rasa takut yang dirasakan oleh Leon. Ia juga bisa menyadari seberapa besar rasa cinta Leon pada anak dan istrinya itu.“Tunggu … apa mereka termasuk korban gempa dan tsunami beberapa hari yang lalu itu?” tanya Sagar saat ia menyadari
Baca selengkapnya
Keresahan Hati Bella
Hampir selama 30 menit lamanya mereka mencoba untuk menangani pasien wanita tanpa nama itu. Sudah berbagai cara mereka upayakan. Namun sayangnya, nyawa wanita itu tidak bisa terselamatkan.Kekesalan dan rasa sedih penuh duka menyelimuti para petugas kesehatan. Lagi-lagi mereka tidak bisa menyelamatkan satu nyawa korban bencana alam karena kurangnya alat kesehatan dan obat-obatan lain.“Permisi ....”Seseorang datang memasuki ruang perawatan darurat itu. Seorang perawat segera mendatangi petugas SAR tersebut.“Ada yang bisa saya bantu?” tanya perawat itu.Petugas itu menyodorkan sebuah kartu identitas. “Ini ada kartu identitas milik salah satu korban yang saya bawa ke sini kemarin sore. Saya lupa tidak segera memberikannya dan terbawa dengan saya sampai ke tempat kerja. Apa kalian bisa memberikan ini kepadanya?”Perawat itu mengamati kartu nama yang sudah ada di tangannya itu. Wajahnya tampak asing dan familiar di saat yang sama. Ia mencoba untuk mengingat-ingat pasien wanita mana saja
Baca selengkapnya
Akhir Penyesalan Leon
Satu orang pengawal Leon mencoba untuk membawa Leon ke tempat yang lebih aman dan menenangkannya.Sagar tahu jika Leon sangat mencintai istrinya. Tidak heran ia jadi seperti orang gila ketika mendengar kematian istrinya. Dunia Leon pasti sudah hancur sekarang ini. Air matanya tidak berhenti mengalir hingga membuat kelopak matanya bengkak dan memerah. “Bagaimana dengan Justin, apa sudah ditemukan?” tanya Sagar pada salah satu pengawal Leon.Pengawal itu menggeleng. “Kami masih mencari keberadaannya, tapi kami dengar daerah hotel tempat Tuan Muda dan Nyonya tinggal sudah dibersihkan dari reruntuhan, semoga Tuan Muda selamat.”Sagar mengangguk kecil. Ia kembali menatap ke arah Leon. Ia menghela napas panjang dan berat. Tidak bisa ia bayangkan bagaimana perasaan Leon saat ini.'Jika aku jadi Leon ....'Batin Sagar melayang jauh. Bayangan tentang Bella, istrinya—setidaknya saat ini karena ia belum mengurus perceraian mereka, terjebak dalam reruntuhan itu. Akan semakin buruk jika ternyata
Baca selengkapnya
Menapaki Jejakmu
“Papamu … tadi saat Uncle pergi, papamu sedang berusaha mencari mamamu, tapi tadi papamu sepertinya sudah tahu di mana keberadaan mamamu,” jelas Sagar. Hatinya terasa sesak karena tidak bisa mengatakan yang sesungguhnya. “Sekarang, kita siap-siap untuk pergi ke papamu, yuk!”Sagar bangkit dan meminta salah satu pengawalnya untuk membawa Justin ke mobilnya. Diam-diam, Sagar dan Jason menatap Justin dari kejauhan.“Tuan Sagar, maaf jika saya seperti sedang ikut campur, tapi … Anda tadi sepertinya berbohong tentang ibu Justin, ya?” tebak Jason.Sagar menunduk dan menghela napas panjang. “Iya. Aku tidak bisa mengatakan fakta kalau ibunya sudah meninggal dunia.”Jason mengepalkan tangannya. Ia tidak menyangka jika ibu Justin ternyata sudah tidak bernyawa. Anak itu selalu bertanya di mana keberadaan ibunya. Jika ia mendengar tentang kematian itu, Justin pasti akan sangat sedih.“Saya turut berduka cita mendengarnya,” lirih Jason.Sagar mengangguk. Ia mengambil ponselnya dan pamit untuk mene
Baca selengkapnya
Sisi Lain Sagar
‘Tidak, mana mungkin itu Bella,’ pikir Sagar menentang hatinya. Ia pun memalingkan wajah dari Jason dan wanita yang mulai menghilang setelah berbelok ke lorong lain.Sagar memerintahkan bawahannya untuk menjaga Justin sementara ia pergi menenangkan pikirannya. Ia pun lanjut melangkah berkeliling rumah sakit.***Jason meletakkan secangkir cokelat hangat pada Bella yang duduk di kursi. Mereka berdua kini sudah berada di ruang kerja Jason yang tampak rapi dan terlihat profesional layaknya seorang dokter berpengalaman. Ini bukan pertama kali Bella ke sini dan setiap ia ke sini, Bella selalu merasa nyaman dan aman, sama seperti kepribadian Jason.“Mungkin aku bisa mencarikan kantong darah untuk Gabriel di bank darah yang ada di tempat lain,” usul Jason. Ia meminum cokelat hangat yang ia buat untuk dirinya sendiri. “Aku tidak menyangka Gabriel akan memiliki golongan darah yang langka. Hanya sedikit di dunia.”Bella menunduk. “Iya, sepertinya bawaan dari keluarga ayahnya,” timpal Bella.“Ta
Baca selengkapnya
Malaikat Penolong Gabriel
“Golongan darah Anda AB rhesus negatif?” tanya Jason tidak percaya.Sagar mengangguk. Ia mengeluarkan kartu tanda penduduknya dan menunjukkannya pada Jason. “Anda bisa lihat sendiri di sana.”Jason masih memandang kartu tanda penduduk Sagar dengan tatapan tidak percaya. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sagar, kolom golongan darahnya sesuai dengan yang Jason cari. “Apa … apa Anda mau mendonorkan darah Anda? Jika iya, maka kami akan sangat berterima kasih,” pinta Jason penuh harap. “Sebenarnya, ada satu anak bayi yang menderita DBD dan kondisinya sangat buruk sampai membutuhkan transfusi darah. Namun, kami belum bisa menemukan pendonor yang tepat.”“Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya. Mungkin ini bisa jadi timbal balik karena Dokter Jason mau menjadi dokter pribadi Justin untuk operasinya,” ucap Sagar dengan senang hati.“Terima kasih! Terima kasih banyak, Tuan Sagar!” ucap Jason berkali-kali. Ia merasa senang dan bahagia. Meski ia bukan keluarga dari yang membutuhkan, teta
Baca selengkapnya
Balas Dendam Sagar
“Uncle?” Anak itu menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Tangannya melambai pada pria itu. “Uncle!”Naura mencoba menoleh dan melihat siapa yang dipanggil oleh anak di kursi roda itu, tetapi banyaknya orang yang mondar-mandir di depannya membuat Naura cukup kesulitan untuk mencari siapa sosok paman dari anak itu.“Naura!” Di saat yang sama, Bu Zalwa memanggil Naura. Wanita itu segera bangkit dan mencari ibunya. Bu Zalwa ternyata sudah berjalan mendekatinya. “Ayo kembali ke kamar, Dokter sudah datang untuk mengecek Gabriel!”Naura mengangguk dan bersiap untuk pergi. Ia menoleh pada anak kecil yang ternyata juga sedang menatapnya. “Tante pergi dulu, ya! Semoga cepat sembuh,” ucap Naura pada anak itu.Anak itu mengangguk mantap. “Iya, adik kecil juga, ya! Kalau ketemu, nanti main bareng aku lagi, ya!”Naura tersenyum mendengar ucapan polos itu. Ia kembali dan melambaikan tangannya pada anak itu tanpa sempat berkenalan dan bertukar nama dengannya.Di saat Naura sudah pergi, paman da
Baca selengkapnya
Pertemuan Sagar dan Bella
Mata wanita itu terbuka dengan perlahan. Bersamaan dengan kesadarannya yang mulai pulih, rasa sakit menyambar ke seluruh tubuhnya. Laura mengerang dan menggeliat di atas ranjang. Ia tidak pernah merasakan rasa sakit sampai seperti itu sebelumnya. Tulangnya terasa remuk, sendinya nyeri. Laura seperti dipukul oleh orang-orang berbadan besar. Belum lagi kepalanya yang terasa sangat pusing dan membuat pandangannya berputar.“Apa … apa yang terjadi?” gumam Laura sembari memegangi kepalanya.Laura mencoba mengingat-ingat apa yang ia lakukan terakhir kali. Wanita itu ingat jika ia berada di klub malam dan menghabiskan uangnya untuk membeli banyak minuman alkohol. Lalu, datang seorang pria yang memberikannya minuman.Setelah itu … badannya tiba-tiba terasa panas. Efek alkohol membuat kesadarannya berada di ambang batas.Laura membelalak. Ia melihat ke sekelilingnya. Pagi sudah datang dan ia terbangun di atas ranjang asing. Yang lebih buruknya lagi, Laura tersadar jika ia sudah telanjang bulat
Baca selengkapnya
Dua Hati yang Berbeda
Sagar dan Bella serempak menoleh pada asal suara yang menginterupsi keduanya. Sosok pria lain yang mengenakan jas putih khas dokter berdiri di sana.“Bella?” Jason menatap Bella dengan mata melebar. Ia juga hampir tidak percaya saat melihat siapa pria yang ada di dekat Bella.Bella mengerjap. Ia mengambil kesempatan ini untuk mendorong Sagar menjauh. Dengan kekuatan terbesar yang ia miliki, Bella berhasil membuat Sagar mundur beberapa langkah.“Do-dokter Jason? Apa … yang Anda lakukan di sini?” tanya Bella dengan gagap.Karena tidak sengaja menemukan kedua orang yang sepertinya sedang cekcok, rasa canggung menghampirinya—menghampiri mereka bertiga. “Ah, itu … aku sedang mengecek pasien VVIP. Entah kenapa aku tidak sengaja lewat sini, padahal biasanya tidak. Maaf, sepertinya aku–”“Apa Anda mengenal Bella, Dokter Jason?” Pertanyaan Sagar membuat Bella dan Jason sama-sama menoleh ke arahnya.“Em … ya, seperti yang Anda lihat Tuan Sagar. Dia salah satu pekerja di sini dan aku mengenalnya
Baca selengkapnya
Rahasia yang Mulai Terkuak
“Kamu bertemu dengan mantan suami kamu? Lalu, bagaimana? Apa kamu tidak apa-apa?” tanya Bu Zalwa perhatian. “Dia tidak melakukan hal yang aneh-aneh kan sama kamu?”Bella tersenyum atas perhatian Bu Zalwa padanya. “Aku baik-baik saja, kok, Bu. Hanya sedikit terkejut saja.”“Bella, seperti yang Ibu katakan tadi. Kalau kamu mau cerita, ceritakan saja pada Ibu, ya,” ucap Bu Zalwa sekali lagi. Ia tidak mau Bella menanggung semuanya sendiri.Bella mengambil napas panjang. Mungkin memang inilah saat yang tepat baginya untuk membuka diri dan menceritakan semua kejadian di masa lalunya.“Begini, Bu … sebenarnya dulu aku dan dia dijodohkan oleh kakek suamiku. Kami menikah bukan atas dasar cinta. Aku pun menerimanya karena keluarga mereka sangat berjasa dalam membantuku bertahan hidup. Kupikir, rasa cinta perlahan-lahan bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu, tetapi sepertinya aku kurang sabar. Kami mesra hanya di depan keluarganya saja dan status pernikahan pun hanya diketahui oleh keluar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status