Beranda / Rumah Tangga / Cinta Datang Terlambat / Rahasia yang Mulai Terkuak

Share

Rahasia yang Mulai Terkuak

Penulis: Missia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-09 16:46:15

“Kamu bertemu dengan mantan suami kamu? Lalu, bagaimana? Apa kamu tidak apa-apa?” tanya Bu Zalwa perhatian. “Dia tidak melakukan hal yang aneh-aneh kan sama kamu?”

Bella tersenyum atas perhatian Bu Zalwa padanya. “Aku baik-baik saja, kok, Bu. Hanya sedikit terkejut saja.”

“Bella, seperti yang Ibu katakan tadi. Kalau kamu mau cerita, ceritakan saja pada Ibu, ya,” ucap Bu Zalwa sekali lagi. Ia tidak mau Bella menanggung semuanya sendiri.

Bella mengambil napas panjang. Mungkin memang inilah saat yang tepat baginya untuk membuka diri dan menceritakan semua kejadian di masa lalunya.

“Begini, Bu … sebenarnya dulu aku dan dia dijodohkan oleh kakek suamiku. Kami menikah bukan atas dasar cinta. Aku pun menerimanya karena keluarga mereka sangat berjasa dalam membantuku bertahan hidup. Kupikir, rasa cinta perlahan-lahan bisa tumbuh dengan seiring berjalannya waktu, tetapi sepertinya aku kurang sabar. Kami mesra hanya di depan keluarganya saja dan status pernikahan pun hanya diketahui oleh keluar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Datang Terlambat   Pergi Mengejar Bella

    "Aku memang tidak melihatnya secara langsung Bibi, tapi ...," ucapan Sagar tertahan, “Tapi, aku yakin, kalau orang suruhanku tidak akan salah memberikan informasi!"Hana dan Zoku menelan ludah payah mendengar perkataan Sagar. Keduanya saling menatap satu sama lain, seolah berbicara dari mata ke mata. "Kalau begitu, berarti anak itu adalah anakmu, Sagar?" tanya Kakek Zoku pura-pura terkejut.Zoku tidak ingin jika Sagar sampai tahu kalau ternyata selama ini diam-diam ia mengirimkan orang untuk mencari keberadaan Bella dan menyelidiki tentang kehidupannya.Sagar menggeleng pelan. "Aku tidak tahu, Kakek. Aku …," wajah Sagar terlihat bimbang, "A-aku tidak begitu yakin ...."Sagar mengembuskan napasnya kasar. Ia bingung harus mengatakan apa pada Kakek Zoku dan Bibi Hana soal anak itu. Di satu sisi, ia yakin kalau anak itu adalah anaknya, tapi di sisi lain dia juga ragu karena tidak bisa mengingat dengan jelas kejadian malam itu. Semuanya masih terlihat samar-samar bagi Sagar."Kenapa bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Cinta Datang Terlambat   Rasa yang Tak Bersambut

    "Kau! Beraninya ...."Stefany menggantungkan ucapannya, ia mengepalkan tangannya kuat menahan marah. "Kau, apa kau tidak tahu siapa aku, hah?!" katanya kemudian dengan nada sedikit mengancam.Tangan Bryan yang semula berada di atas meja kini berubah menjadi bersedekap dada. Ia merasa kalau wanita itu terlihat semakin menarik. "Tentu saja saya tahu. Anda adalah Nona Stefany Laudya. Saya bahkan lebih tahu banyak daripada yang Anda kira. Apa Anda kira nama Anda hanya dicap yang baik-baik saja? Apa saya perlu menyebutkan satu persatu tentang kabar buruk Anda, Nona Stefany?!"Kalimat Bryan barusan seperti sedang menekankan sesuatu sekaligus peringatan pada Stefany. Ia sudah tahu tentang semua kebusukan wanita itu. Bagi Bryan, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk membuka semua kedok Stefany.Stefany yang mati kutu pun akhirnya memilih untuk pergi. Dia membanting pintu ruangan itu dengan cukup keras. Bryan yang melihat itu pun menyeringai puas. Dari awal, dia memang tidak begitu suka deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Cinta Datang Terlambat   Karma Dibayar Lunas

    "Tunggu dulu, apa maksudnya semua ini?" Bella menatap tak mengerti pada semua makanan-makanan itu."Bella, kamu tidak tahu, ya, kalau tadi ada seseorang berpakaian koki yang mengantarkan semua makanan ini ke sini. Katanya, ini semua kiriman dari suaminya Nyonya Bella Tasya," jelas Bu Farah. "Apa suamimu tidak memberitahukan dulu sebelumnya?" tanya Bu Farah sambil berkacak pinggang.Bella menggeleng pelan. "Aku, tidak tahu, Bu Farah. Aku saja terkejut melihatnya."Karin tersenyum menggoda. “Romantis sekali, sih! Sampai rela-rela kasih kejutan begini!”Pikiran Bella langsung melayang pada seseorang. 'Apakah semua ini kiriman dari Sagar?' batinnya bertanya-tanya. 'Tapi ... bukankah dia sudah kembali ke kota asalnya?'"Bella, coba lihat ini! Aku menemukan sebuah kartu ucapan dari suamimu!" Karin secara tak sengaja melihat sebuah kertas kecil persis di dekat ujung meja tempatnya berdiri. “Dibilang kalau ini dari suamimu! Masa kamu tidak percaya? Nih, coba baca sendiri.”Semua orang beralih

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Cinta Datang Terlambat   Antara Benci dan Cinta

    Mendengar itu, tatapan Bella pun langsung beralih pada Sagar. Dia menatap pria itu dengan tajam. "Asalkan Anda tahu saja, kalau anak ini bukan anak Anda! Lagi pula, apa alasannya Anda mengatakan kalau anak ini adalah anak Anda?! Bukankah kita tidak pernah tidur bersama sebelumnya? Jadi, mengapa bisa Anda berasumsi sampai seperti itu?!" napas Bella memburu. Bella tidak bisa lagi menahan sesak yang ia tahan sejak tadi.Sagar terdiam cukup lama. Ia merasa tidak percaya begitu saja dengan apa yang Bella katakan barusan padanya. Ia yakin, kalau anak itu adalah anaknya. Mengingat kejadian samar-samar di malam itu dan kejadian di mana Bibi Diana menemukan sebuah alat testpack di rumah mereka, membuat Sagar cukup yakin kalau Bella memang sedang mengandung anaknya waktu itu."Lalu, jika anak itu bukan anakku, lantas anak siapa dia memangnya?!" Sagar tersenyum miring ke arah Bella. Matanya pun terlihat mulai memerah karena menahan gejolak di dadanya. “Kamu tidak benar-benar tidur dengan laki-

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta Datang Terlambat   Cinta yang Salah

    “Kenapa tiba-tiba begini, sih, Ma?! Bukannya yang tunangan itu aku? Kenapa jadi Mama yang repot? Banyak hal yang harus aku persiapkan, Ma. Lagi pula, masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. Aku tidak bisa kalau harus mendadak bertunangan begini.”Jason mencoba menjelaskan pada Indira jika pertunangan itu terlalu mendadak dan tiba-tiba. Ia yang awalnya berdiri karena syok kini menghempaskan badannya ke sofa dan menghela napas panjang. “Tidak bisa begitu, Jason! Mau sampai kapan kamu menunda-nunda pernikahanmu lagi? Mama saja sudah lelah memaksa kamu untuk menikah, maka dari itu Mama minta kamu bertunangan dulu saja.”“Tapi tetap saja, Ma.” Jason menggeleng-geleng lelah dengan tingkah laku Indira.Jason tidak paham dengan pola pikir orang tua zaman sekarang yang terus memaksakan anaknya untuk segera menikah karena takut umurnya jadi terlalu tua.“Apa Mama tidak bisa membiarkan aku dan Aurel dekat dari hati ke hati saja? Aku mau mencoba menjalin hubungan yang bagus dulu dengan Au

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Cinta Datang Terlambat   Memendam Rasa

    “Sejak kapan kamu melakukan tes DNA Gabriel?” pungkas Bella dengan mata yang melotot. Ia tidak tahu kapan dan bagaimana Sagar melakukan hal itu.“Tidak penting kapan aku melakukannya, kan? Yang penting adalah hasilnya!” jawab Sagar dengan tegas. Ia hanya ingin Bella menjelaskan semua padanya. “Bella, jadi dia benar-benar anak kita, ya?”Bella mendecak saat mendengar ucapan Sagar barusan. ‘Anak kita?’ batinnya dalam hati. ‘Aku membesarkannya sendirian tanpa dirimu!’Wanita di hadapan Sagar itu tidak berkata sepatah kata pun. Ia hanya menatap Sagar dengan tatapan tajam. Dadanya naik turun karena ia berusaha menahan emosi yang meluap dari dadanya.Bella tidak tahu kalimat apa yang harus ia ucapkan pada Sagar. Kepalanya dipenuhi oleh berbagai macam pikiran dan bayangan apa yang akan terjadi ke depannya.Seorang ibu tidak bisa hidup tanpa anaknya. Bella takut jika ia mengakui bahwa Gabriel adalah anak Sagar, Sagar akan mengambil Gabriel darinya.Sebagai pria yang menjalankan perusahaan bes

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Cinta Datang Terlambat   Pengejaran Sagar

    ‘Sagar?!’ batin Bella berteriak melihat siapa pria tinggi berbadan tegap yang berdiri di sebelah meja mereka. ‘Ada urusan apa dia dengan Dokter Jason?!’"Saya mengerti. Kebetulan saya juga sudah selesai makan. Mari berbicara di ruangan saya,” jawab Jason pada Sagar dan bangkit dari duduknya. Ia menatap tiga rekannya. “Aku pergi duluan, ya.”Sagar dan Jason pergi. Mata Bella, Karin, dan Aurel masih menatap ke arah kedua orang pria yang berhasil menarik perhatian seluruh orang itu. Ditambah lagi, ternyata Sagar juga datang dengan dua orang pengawalnya.“Ya ampun! Dua orang tampan sedang berbincang! Mereka mau bicara apa, ya?” Karin tampak heboh dengan bayangannya sendiri. “Kira-kira dia siapa, ya?”Bella yang mengenal Sagar tidak menjawab. Meski Sagar selalu memberikan makanan ke ruang gizi, ia selalu memerintahkan anak buahnya untuk memberikan itu.‘Dia bahkan tidak menatapku dan pura-pura tidak kenal. Apa maunya, sih?’ batin Bella keheranan. Ia tidak bisa membaca pikiran Sagar sama se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Cinta Datang Terlambat   Rasa Hangat

    Sagar berhenti di sebuah rumah yang beberapa hari lalu ia selidiki. Setelah dua hari mempersiapkan diri, akhirnya Sagar siap untuk bertemu Gabriel.Selama dua hari itu pula, Sagar dan William pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka berdua membeli berbagai macam alat dan mainan untuk mengasuh bayi, mulai dari tempat tidur bayi, alat membuat susu untuk bayi, popok, susu, peralatan mandi, dan banyak barang lainnya. Apartemen yang sebelumnya kosong itu kini penuh dengan peralatan bayi dan tidak ada bedanya dengan tempat penitipan anak.Akan tetapi, untuk saat ini Sagar akan pergi ke rumah Bu Zalwa terlebih dahulu dengan membawa beberapa mainan anak, sisanya ia letakkan di apartemen agar ketika Gabriel main ke sana, ia sudah siap.Setelah mempersiapkan mental, Sagar pun turun dari mobil. Penampilannya yang selalu berbeda dengan kebanyakan orang itu pun kali ini berhasil menjadi pusat perhatian, terutama untuk wajahnya yang tampan. Warga di sana tidak pernah melihat ada seorang pria mapan dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status