Share

Memendam Rasa

Penulis: Missia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-13 16:23:43

“Sejak kapan kamu melakukan tes DNA Gabriel?” pungkas Bella dengan mata yang melotot. Ia tidak tahu kapan dan bagaimana Sagar melakukan hal itu.

“Tidak penting kapan aku melakukannya, kan? Yang penting adalah hasilnya!” jawab Sagar dengan tegas. Ia hanya ingin Bella menjelaskan semua padanya. “Bella, jadi dia benar-benar anak kita, ya?”

Bella mendecak saat mendengar ucapan Sagar barusan. ‘Anak kita?’ batinnya dalam hati. ‘Aku membesarkannya sendirian tanpa dirimu!’

Wanita di hadapan Sagar itu tidak berkata sepatah kata pun. Ia hanya menatap Sagar dengan tatapan tajam. Dadanya naik turun karena ia berusaha menahan emosi yang meluap dari dadanya.

Bella tidak tahu kalimat apa yang harus ia ucapkan pada Sagar. Kepalanya dipenuhi oleh berbagai macam pikiran dan bayangan apa yang akan terjadi ke depannya.

Seorang ibu tidak bisa hidup tanpa anaknya. Bella takut jika ia mengakui bahwa Gabriel adalah anak Sagar, Sagar akan mengambil Gabriel darinya.

Sebagai pria yang menjalankan perusahaan bes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Datang Terlambat   Pengejaran Sagar

    ‘Sagar?!’ batin Bella berteriak melihat siapa pria tinggi berbadan tegap yang berdiri di sebelah meja mereka. ‘Ada urusan apa dia dengan Dokter Jason?!’"Saya mengerti. Kebetulan saya juga sudah selesai makan. Mari berbicara di ruangan saya,” jawab Jason pada Sagar dan bangkit dari duduknya. Ia menatap tiga rekannya. “Aku pergi duluan, ya.”Sagar dan Jason pergi. Mata Bella, Karin, dan Aurel masih menatap ke arah kedua orang pria yang berhasil menarik perhatian seluruh orang itu. Ditambah lagi, ternyata Sagar juga datang dengan dua orang pengawalnya.“Ya ampun! Dua orang tampan sedang berbincang! Mereka mau bicara apa, ya?” Karin tampak heboh dengan bayangannya sendiri. “Kira-kira dia siapa, ya?”Bella yang mengenal Sagar tidak menjawab. Meski Sagar selalu memberikan makanan ke ruang gizi, ia selalu memerintahkan anak buahnya untuk memberikan itu.‘Dia bahkan tidak menatapku dan pura-pura tidak kenal. Apa maunya, sih?’ batin Bella keheranan. Ia tidak bisa membaca pikiran Sagar sama se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Cinta Datang Terlambat   Rasa Hangat

    Sagar berhenti di sebuah rumah yang beberapa hari lalu ia selidiki. Setelah dua hari mempersiapkan diri, akhirnya Sagar siap untuk bertemu Gabriel.Selama dua hari itu pula, Sagar dan William pergi ke pusat perbelanjaan. Mereka berdua membeli berbagai macam alat dan mainan untuk mengasuh bayi, mulai dari tempat tidur bayi, alat membuat susu untuk bayi, popok, susu, peralatan mandi, dan banyak barang lainnya. Apartemen yang sebelumnya kosong itu kini penuh dengan peralatan bayi dan tidak ada bedanya dengan tempat penitipan anak.Akan tetapi, untuk saat ini Sagar akan pergi ke rumah Bu Zalwa terlebih dahulu dengan membawa beberapa mainan anak, sisanya ia letakkan di apartemen agar ketika Gabriel main ke sana, ia sudah siap.Setelah mempersiapkan mental, Sagar pun turun dari mobil. Penampilannya yang selalu berbeda dengan kebanyakan orang itu pun kali ini berhasil menjadi pusat perhatian, terutama untuk wajahnya yang tampan. Warga di sana tidak pernah melihat ada seorang pria mapan dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Cinta Datang Terlambat   Setitik Harapan

    “Bu Zalwa, aku titip gabriel lagi, ya!” Bella menyerahkan Gabriel bersama dengan perlengkapan yang ia bawa dari rumah kepada Bu Zalwa.Dengan senang hati, Bu Zalwa menerima Gabriel dan menggendongnya dengan mengayun-ayun Gabriel hingga bayi itu tertawa. Bella ikut tertawa melihat gabriel yang tampak nyaman dengan Bu Zalwa. Mungkin, Gabriel juga sudah menganggap Bu Zalwa sebagai neneknya sendiri. Setelah menitipkan Gabriel, Bella pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit. Tak jauh dari tempat Bella dan Bu Zalwa berdiri, terdapat seorang pria dengan pakaian sederhana yang mengamati mereka dari kejauhan. Senyum cerah yang ditampilkan oleh Bella dan Gabriel membuat ia tanpa sadar ikut tersenyum dengan hangat.***“Selamat pagi, Bella. Bagaimana kabarmu dan Gabriel?”Mata Bella melebar melihat siapa yang menyapanya. Ia tidak menyangka akan berpapasan dengan pria itu di lobi ketika akan menuju ruang gizi. “Dokter Jason! Selamat pagi juga. Gabriel sehat-sehat saja di rumah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Cinta Datang Terlambat   Terpaksa Berbohong

    Bu Zalwa gelagapan. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Bella. “Itu … em … ini mainannya dapat dari ....”“Halo, Gabriel! Tante Naura sudah pulang!”Tiba-tiba, Naura yang baru saja kembali dari kantornya datang dan melompat ke arah Gabriel, membuat fokus Bella dan Bu Zalwa buyar dan kini tertuju padanya.Dengan jahilnya, Naura memeluk dan mengangkat Gabriel, padahal anak itu sedang asyik mengunyah bubur yang disuapkan kepadanya. “Oh, mainannya tadi dibelikan sama Naura. Kamu tahu kan kalau dia baru dapat gaji? Kebetulan dia juga dapat bonus besar dari bosnya karena sudah bekerja dengan rajin. Jadi, Naura juga mau bagi-bagi uangnya ke Gabriel juga,” ucap Bu Zalwa.“Mainannya dari Naura?”“Mainan apa?”Bella dan Naura bertanya bersama-sama. Mereka menatap Bu Zalwa dengan kebingungan. “Mainan ini, lho, Naura! Masa kamu lupa sama mainan yang kamu belikan sendiri,” ucap Bu Zalwa sembari menunjuk mainan bola milik Gabriel. Ia mengedip-ngedipkan matanya pada Naura agar mengik

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Cinta Datang Terlambat   Kecemburuan Sagar

    Setelah Bella pergi menitipkan Gabriel pada Bu Zalwa, tak lama kemudian Sagar datang ke rumah itu. Seperti biasanya, ia datang untuk bermain dengan Gabriel, karena hanya itu satu-satunya cara ia bisa bertemu dengan Gabriel tanpa membuat Bella marah kepadanya.Pagi ini, Bu Zalwa menawarkan Sagar untuk mengajarinya bagaimana cara untuk menggendong anak dengan benar. William datang dengan membawa gendongan bayi yang baru saja ia beli atas pesanan Sagar, padahal Bu Zalwa punya satu dari Bella.Sagar tersenyum puas saat Gabriel bisa ia gendong dan anak itu tampak nyaman. Dengan begitu, ia siap untuk pergi kapan saja bersama dengan Gabriel.Tak berhenti sampai di situ saja, Sagar juga diajari oleh Bu Zalwa cara mengganti popok ketika popok Gabriel sudah penuh. Meski awalnya terasa menjijikkan karena bau, tetapi Bu Zalwa berkata jika dia akan terbiasa jika setiap hari melakukannya.Hari itu Sagar habiskan untuk belajar bagaimana cara menggendong, mengganti popok, membuat susu, memandikan Gab

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Cinta Datang Terlambat   Kejutan

    “Anda …?!”Bella merasa geram dengan tingkah laku Sagar, ia siap untuk melampiaskan kemarahannya pada pria itu. Namun, sebuah suara menghentikan kegiatan Bella. Amarahnya pun perlahan menghilang setelah mendengar suara itu.“Pa, Pa, Papa …,” ucap Gabriel dengan suaranya yang masih belum jelas.Bella dan Sagar sama-sama menoleh pada Gabriel. Berbeda dengan mereka yang terlihat sedang marah-marah, Gabriel justru tersenyum lebar. Tangannya mengangkat-angkat di udara dan mengarah pada Sagar, seolah ingin pria itu menggendongnya seperti biasa.Senyuman Gabriel menular ke wajah Sagar, sementara Bella masih menekukkan wajahnya. Wanita itu masih heran dengan Gabriel yang tampaknya akrab dengan Sagar.“Gabriel!” panggil Sagar dengan suara lembut. Padahal, tadi ia hampir saja meninggikan suaranya saat berdebat dengan Bella.Tangan Sagar terangkat dan hendak mengambil Gabriel dari Bella tanpa sadar. Ia berjalan mendekat ke arah Bella dan Gabriel.Plak!Sayangnya, Bella sudah lebih dulu menepis t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Cinta Datang Terlambat   Kebenaran yang Tak Disangka

    “Tuan Sagar?” gumaman pelan terdengar dari mulut Naura yang melongo menatap pria tampan yang ada di rumahnya.Sagar menoleh dan mengernyitkan alis ketika mendengar namanya disebutkan. Ia tidak mengingat jika ia pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya.“Kamu kenal aku?” tanya Sagar heran.Di saat yang bersamaan, Bu Zalwa datang dari dapur membawakan camilan bayi untuk Gabriel. Tadi, Sagar yang membelinya. Ia terhenti sejenak ketika melihat Naura yang seharusnya belum pulang itu justru berada di rumah.“Lho, Naura? Kamu sudah pulang?” ucap Bu Zalwa terheran-heran. “Kamu pasti capek, mau istirahat langsung?”Naura menggeleng. Ia menunjuk ke arah Sagar. “Mama, bagaimana dia bisa ada di sini?” tanyanya dengan suara berbisik.“Oh, kamu belum tahu, ya? Dia ini Sagar, ayahnya Gabriel yang Mama ceritakan kemarin. Kamu pasti kaget, ya? Tenang saja, Sagar sudah sering datang ke sini, bahkan hampir setiap hari,” jelas Bu Zalwa.Bu Zalwa mengangkat Gabriel dan meletakkannya di kursi bayi yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Cinta Datang Terlambat   Kejadian Tak Terduga

    Seorang staf rumah sakit mengetuk pintu ruang kerja Dokter Jason. Pria itu mempersilakannya masuk. Ternyata, dia adalah pekerja dari bagian ketenagakerjaan.“Selamat siang, Dokter Jason. Saya kemari untuk menyampaikan bawah Dokter Jason terpilih sebagai salah satu dari lima dokter senior yang akan mendampingi dokter junior yang baru masuk,” lapor staf ketenagakerjaan itu.“Oh, ternyata aku terpilih, ya? Kudengar dipilih berdasarkan undian,” jawab Dokter Jason dengan ramah. “Kalau begitu, kapan akan dimulai?”“Besok, Dok.”Dokter Jason mengangguk-angguk. “Kalau boleh tahu, siapa orang yang akan menjadi juniorku? Apa kamu punya datanya?”Staf itu mengeluarkan dokumen dari map yang ia bawa dan menyerahkannya pada Dokter Jason. “Ini, Dok. Namanya Sisy Kianara. Dia adalah salah satu lulusan terbaik di universitas kedokteran paling keren di negara ini!”Dokter Jason membaca dokumen itu dengan cepat dan menganalisisnya. Ternyata dia dapat junior perempuan, tetapi itu tidak masalah untuknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17

Bab terbaru

  • Cinta Datang Terlambat   Happy Ending

    Bella tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya. Ia bahkan sampai mencubit pipinya sendiri agar ia percaya jika apa yang ada di depannya adalah kenyataan, bukan bagian dari bunga tidurnya.“Kak Sagar benar sudah sadar?” tanya Bella. Ia benar-benar tidak percaya meski sudah mencubit pipinya sendiri.Sagar yang ada di hadapan Bella terkekeh. Ia menyentuh pipi Bella dan menarik wajahnya untuk mendekat. Kecupan singkat di bibir Bella membuatnya bisa merasakan kehangatan dari bibir Sagar.“Apa masih belum percaya?” goda Sagar.“Kak Sagar,” panggil Bella sekali lagi. Kini dengan suara bergetar karena menahan tangis.Sagar tersenyum lembut. “Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Waktu awal menikah, aku ingat kamu memanggilku seperti itu. Oh, tunggu dulu … kalau tidak salah, ketika kamu kecil, kamu juga memanggilku begitu.”Mata Bella melebar. “Kak Sagar ingat?”“Tentu saja. Aku punya ingatan yang baik.” Sagar kembali tertawa saat melihat wajah Bella yang mendadak memerah.Bel

  • Cinta Datang Terlambat   Hukuman

    “Iya, Gabriel. Papamu masih istirahat. Doakan dia cepat sembuh, ya?” ucap Bella dengan suara bergetar. Ia bangkit dan membawa Gabriel menuju Sagar. Ia mendudukkan Gabriel di sisi sang Papa.Dengan polosnya, Gabriel merangkak mendekati wajah Sagar dan menepuk-nepuk pipinya pelan. Tingkahnya itu mau tidak mau membuat Bella menarik senyum.“Bilang pada Papa untuk cepat bangun, ya? Bilang kalau Gabriel mau bermain lagi dengan Papa,” bisik Bella di telinga Gabriel.Seolah mengerti, Gabriel kini menggeser tangannya untuk menyentuh dada Sagar. Ia menggoyangkan tubuh Sagar dengan kekuatannya yang sangat lemah itu. Sesekali Gabriel memanggil ‘papa’ dengan mulut kecilnya. Ia seperti ingin membangunkan Sagar. Entah lelah karena Sagar tidak kunjung bangun atau apa, Gabriel tampak cemberut. Ia memilih untuk membenamkan wajahnya di dada Sagar dan diam di situ.“Gabriel mau tidur dengan Papa, ya?” ucap Bella dengan sedikit menahan tawa.Sebenarnya, Bella ingin meletakkan Gabriel di sisi Sagar tetap

  • Cinta Datang Terlambat   Menunggu

    Bryan melompat dari tempat duduknya ketika mendengar bahaya menghampiri Sagar. “Tuan Sagar tertembak? Bagaimana bisa?”Sebenarnya, ini bukan kali pertama Sagar tertembak. Dulu, saat melawan musuh-musuhnya, beberapa kali Sagar terkena tembakan. Beruntungnya, Sagar masih selamat hingga saat ini.“Iya, Tuan Sagar tertembak oleh Stefany. Wanita gila itu awalnya ingin menembak Nyonya Bella, tetapi Tuan Sagar dengan cepat melindungi Nyonya Bella. Jadinya, Tuan Sagarlah yang tertembak,” jelas William.Bryan menghela napas panjang dan geleng-geleng kepala. “Sudah kuduga kalau wanita itu memang sama gilanya dengan Laura! Untung sekali dia sudah ditangkap. Biarkan dia mendekam dalam penjara bersama si jalang itu!”William yang mendengar omelan Bryan hanya bisa tertawa kaku. William tahu jika Bryan sangat membenci wanita-wanita yang mendekati Sagar. Kebanyakan dari mereka adalah penjilat yang hanya mengincar harta maupun fisik Sagar. Namun, entah mengapa Bella punya aura yang berbeda, jadi merek

  • Cinta Datang Terlambat   Pembuktian

    Mata Bella terpejam erat. Padahal ia hanya ingin menggapai Sagar dan merasa aman di sisinya. Namun, suara tembakan yang mengarah kepadanya, serta teriakan Sagar yang memanggil dirinya, membuat Bella meringkuk ketakutan. Ia sudah siap merasakan rasa sakit dari tembakan itu.Akan tetapi, setelah beberapa detik setelah tembakan terdengar, Bella tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Yang ia rasakan justru rasa hangat dari pelukan yang tidak asing baginya.“Kak … Sagar?” Bella mendongak. Wajah Sagar berada tepat di hadapannya. Melihat itu, Bella segera menyadari satu hal. Wajah Sagar terlihat pucat, suara erangan kecil terdengar dari mulutnya, dan keringat dingin membasahi dahinya.“Kak Sagar?!” Bella berusaha memanggil nama Sagar sekali lagi. “Ughh,” erangan kesakitan Sagar lebih keras dari sebelumnya. Mata Bella memindai tubuh Sagar. Ia pun melihat tangan Sagar berusaha menekan salah satu bagian tubuhnya. Ada cairan merah segar yang keluar melalui celah-celah jarinya. Ternyata, pelu

  • Cinta Datang Terlambat   Menyelamatkan Bella

    “A … apa? Tidak!” Bella mencoba untuk memberontak, ia memalingkan wajahnya agar bisa menjauh dari ujung pistol. Namun, Stefany tidak tinggal diam. Ia mencengkeram erat wajah Bella hingga membuat kulit wanita itu terluka karena ujung kuku-kukunya yang tajam.“Jangan memberontak, bodoh! Biarkan saja takdirmu ini berlalu!” Stefany tertawa sangat keras. Dia menyukai apa yang sedang ia lakukan saat ini.Sementara itu, Bella gemetar ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya tidak ada di dunia ini. Ia tidak memikirkan rasa sakit yang mungkin ia terima setelah mendapatkan tembakan di kepalanya. Yang ada dalam pikirannya saat ini dipenuhi oleh Gabriel, anaknya.‘Tidak … tidak … kalau aku mati … kalau aku mati … bagaimana dengan Gabriel?’ batin Bella berkelut. Bella tidak bisa membayangkan bagaimana Gabriel tumbuh besar seorang diri. Ia tahu rasa tidak enaknya saat tidak punya seorang ibu di sisinya. Tidak akan ada pelukan hangat dan kata-kata yang menenangkan lagi di dunia ini.‘Bag

  • Cinta Datang Terlambat   Di Ujung Kemarahan

    "Nona Stefany beberapa hari yang lalu memberi rumah di salah satu perumahan terpencil yang ada di kaki pegunungan, tidak jauh dari kota tempat Tuan Sagar tinggal saat ini. Kemungkinan besar dia membeli rumah itu agar bisa menyembunyikan Nyonya Bella di sana," jelas Bryan. "Akan segera saya kirimkan alamatnya."Tak lama setelah Bryan memutuskan hubungan teleponnya dengan Sagar, Bryan pun mengirimkan alamat beserta titik koordinat yang menjadi tempat kemungkinan Bella disembunyikan. Sagar segera membukanya. Meski Bryan mengatakan jika tempat itu cukup terpencil dan jauh dari pemukiman warga, tetapi rumah itu terlihat cukup mewah layaknya villa pribadi.Belum selesai menganalisa temuannya, lagi-lagi ponsel Sagar berdering. Pria itu segera mengangkatnya setelah melihat nama William tertera di sana."Tuan Sagar, saya sudah menemukan lokasi di mana Nyonya Bella dibawa pergi," jelas William. Sagar mendengarkan dalam diamnya. "Mobil yang membawa Nyonya Bella pergi ke sebuah daerah kaki gunun

  • Cinta Datang Terlambat   Memburu Stefany

    “Apa maksudmu?!” Bella berteriak tidak terima dengan pernyataan Stefany. “Kau mau membunuhku dan anakku?”Stefany menyeringai sangat lebar dan kembali menarik-narik rambut Bella. Wajah Bella memucat saat mendengar ucapan Stefany barusan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya hidup tanpa Gabriel, malaikat kecil yang membawa kebahagiaan pada dirinya.“Iya, akan kubunuh Kau dan anak sialan itu! Tidak akan kubiarkan kalian hidup! Hanya akulah yang boleh memiliki Sagar. Tikus pengganggu sudah seharusnya untuk dimusnahkan!”Stefany menatap orang-orang berbadan besar yang dari tadi memperhatikan di belakangnya. “Awasi wanita ini! Besok pagi, aku akan kembali dengan membawa berita baik untuk didengarkan. Bella, kau mau melihat anakmu, kan? Akan kubawakan besok padamu dalam keadaan tidak bernyawa.” Stefany tertawa terbahak-bahak selayaknya iblis jahat. Ia lalu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Bella sendirian. Ia berbicara pada pengawalnya untuk tidak mempedulikan Bella meski dia meminta u

  • Cinta Datang Terlambat   Wanita Gila

    Napas Sagar tertahan setelah mendengar ucapan dari Bu Zalwa yang mengatakan bahwa Bella sudah pulang sejak tadi sore. Sagar mencoba berpikir positif, tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya.“Baiklah, terima kasih banyak atas infonya, Bu Zalwa. Sayangnya, sepertinya saya tidak bisa datang malam ini. Bella sampai sekarang belum pulang juga, maka dari itu saya menelpon Bu Zalwa. Semisal Bu Zalwa tahu keberadaan Bella, tolong segera hubungi saya, ya. Sekarang saya mau mencari Bella dulu.”Setelah itu, panggilan pun dimatikan oleh Sagar. Sagar tidak langsung meletakkan ponselnya. Ia beralih menelpon orang lain. Kini, ia menelpon bawahannya, William.Tak butuh waktu lama bagi William untuk mengangkat telepon dari Sagar."Iya, Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya William. Ia merasa heran karena ia baru saja kembali dari apartemen Sagar beberapa saat yang lalu, tetapi kini atasannya itu sudah kembali menelponnya.“William, gawat! Sepertinya terjadi sesuatu pada Bella. Sampai sekarang d

  • Cinta Datang Terlambat   Dilema dan Rasa Bersalah

    Berita akan terbakarnya salah satu pabrik kerja sama perusahaan Sagar juga sampai di telinga Bella. Berkat itu pula ia jadi terus memikirkan hal itu selama ia bekerja di rumah sakit.‘Sagar pasti masih sangat sibuk sekarang,’ batin Bella sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nomor telepon Sagar dengan foto profil pria itu. ‘Pasti susah mengurus perusahaan dari tempat yang jauh.’‘Karena aku dan Gabriel, Sagar jadi kesusahan seperti ini. Jika bukan karena aku, mungkin Sagar sudah bisa langsung mengurus perusahaannya tanpa menyerahkan masalah ini pada bawahnnya,’ batin Bella dengan perasaan bersalah.Setelah Sagar mendapatkan telepon dari Bryan tadi, Sagar langsung cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia pun mulai bekerja dengan melihat semua berkas yang dikirimkan Zoy. Sagar juga terlihat berbincang serius dengannya dan mendiskusikan banyak hal. Bella yang melihat betapa sibuknya Sagar tidak berani mendekati pria itu, bahkan untuk berpamitan ke tempat kerja.Beruntungnya, Sa

DMCA.com Protection Status