All Chapters of Cinta Datang Terlambat: Chapter 61 - Chapter 70
81 Chapters
Kecemburuan Sagar
Setelah Bella pergi menitipkan Gabriel pada Bu Zalwa, tak lama kemudian Sagar datang ke rumah itu. Seperti biasanya, ia datang untuk bermain dengan Gabriel, karena hanya itu satu-satunya cara ia bisa bertemu dengan Gabriel tanpa membuat Bella marah kepadanya.Pagi ini, Bu Zalwa menawarkan Sagar untuk mengajarinya bagaimana cara untuk menggendong anak dengan benar. William datang dengan membawa gendongan bayi yang baru saja ia beli atas pesanan Sagar, padahal Bu Zalwa punya satu dari Bella.Sagar tersenyum puas saat Gabriel bisa ia gendong dan anak itu tampak nyaman. Dengan begitu, ia siap untuk pergi kapan saja bersama dengan Gabriel.Tak berhenti sampai di situ saja, Sagar juga diajari oleh Bu Zalwa cara mengganti popok ketika popok Gabriel sudah penuh. Meski awalnya terasa menjijikkan karena bau, tetapi Bu Zalwa berkata jika dia akan terbiasa jika setiap hari melakukannya.Hari itu Sagar habiskan untuk belajar bagaimana cara menggendong, mengganti popok, membuat susu, memandikan Gab
Read more
Kejutan
“Anda …?!”Bella merasa geram dengan tingkah laku Sagar, ia siap untuk melampiaskan kemarahannya pada pria itu. Namun, sebuah suara menghentikan kegiatan Bella. Amarahnya pun perlahan menghilang setelah mendengar suara itu.“Pa, Pa, Papa …,” ucap Gabriel dengan suaranya yang masih belum jelas.Bella dan Sagar sama-sama menoleh pada Gabriel. Berbeda dengan mereka yang terlihat sedang marah-marah, Gabriel justru tersenyum lebar. Tangannya mengangkat-angkat di udara dan mengarah pada Sagar, seolah ingin pria itu menggendongnya seperti biasa.Senyuman Gabriel menular ke wajah Sagar, sementara Bella masih menekukkan wajahnya. Wanita itu masih heran dengan Gabriel yang tampaknya akrab dengan Sagar.“Gabriel!” panggil Sagar dengan suara lembut. Padahal, tadi ia hampir saja meninggikan suaranya saat berdebat dengan Bella.Tangan Sagar terangkat dan hendak mengambil Gabriel dari Bella tanpa sadar. Ia berjalan mendekat ke arah Bella dan Gabriel.Plak!Sayangnya, Bella sudah lebih dulu menepis t
Read more
Kebenaran yang Tak Disangka
“Tuan Sagar?” gumaman pelan terdengar dari mulut Naura yang melongo menatap pria tampan yang ada di rumahnya.Sagar menoleh dan mengernyitkan alis ketika mendengar namanya disebutkan. Ia tidak mengingat jika ia pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya.“Kamu kenal aku?” tanya Sagar heran.Di saat yang bersamaan, Bu Zalwa datang dari dapur membawakan camilan bayi untuk Gabriel. Tadi, Sagar yang membelinya. Ia terhenti sejenak ketika melihat Naura yang seharusnya belum pulang itu justru berada di rumah.“Lho, Naura? Kamu sudah pulang?” ucap Bu Zalwa terheran-heran. “Kamu pasti capek, mau istirahat langsung?”Naura menggeleng. Ia menunjuk ke arah Sagar. “Mama, bagaimana dia bisa ada di sini?” tanyanya dengan suara berbisik.“Oh, kamu belum tahu, ya? Dia ini Sagar, ayahnya Gabriel yang Mama ceritakan kemarin. Kamu pasti kaget, ya? Tenang saja, Sagar sudah sering datang ke sini, bahkan hampir setiap hari,” jelas Bu Zalwa.Bu Zalwa mengangkat Gabriel dan meletakkannya di kursi bayi yang
Read more
Kejadian Tak Terduga
Seorang staf rumah sakit mengetuk pintu ruang kerja Dokter Jason. Pria itu mempersilakannya masuk. Ternyata, dia adalah pekerja dari bagian ketenagakerjaan.“Selamat siang, Dokter Jason. Saya kemari untuk menyampaikan bawah Dokter Jason terpilih sebagai salah satu dari lima dokter senior yang akan mendampingi dokter junior yang baru masuk,” lapor staf ketenagakerjaan itu.“Oh, ternyata aku terpilih, ya? Kudengar dipilih berdasarkan undian,” jawab Dokter Jason dengan ramah. “Kalau begitu, kapan akan dimulai?”“Besok, Dok.”Dokter Jason mengangguk-angguk. “Kalau boleh tahu, siapa orang yang akan menjadi juniorku? Apa kamu punya datanya?”Staf itu mengeluarkan dokumen dari map yang ia bawa dan menyerahkannya pada Dokter Jason. “Ini, Dok. Namanya Sisy Kianara. Dia adalah salah satu lulusan terbaik di universitas kedokteran paling keren di negara ini!”Dokter Jason membaca dokumen itu dengan cepat dan menganalisisnya. Ternyata dia dapat junior perempuan, tetapi itu tidak masalah untuknya.
Read more
Tertangkap Basah
Bella yang tidak percaya dengan apa yang ia lihat pun berjalan mendekati dua orang itu. Dia sama sekali tidak percaya jika pria yang paling ia benci di dunia ini berada di samping anaknya yang tengah tertidur pulas. Wanita itu memperhatikan dengan lekat pria yang berwajah tampan itu. ‘Ternyata ini benar-benar Sagar,’ batin Bella yang tidak bisa mengalihkan tatapannya dari mantan suaminya itu. Setidaknya, itulah yang ia pikirkan meskipun Sagar belum mengurus surat perceraian mereka.Setelah sekian lama, Bella tidak pernah menatap wajah Sagar dengan jarak sedekat ini. Ia tidak menyangka akan melihat wajah tampan itu lagi. Tidak dapat dipungkiri, Bella pun mengagumi bagaimana wajah Sagar dipahat sedemikian rupa sehingga membuat semua kaum hawa menahan napas melihatnya.Walaupun begitu, Bella bersyukur. Karena berkat Sagar, Gabriel jadi memiliki paras yang rupawan sehingga siapa pun yang melihatnya pasti akan senang dengan anak itu.Tanpa Bella sadari, pria yang awalnya tertidur pulas it
Read more
Hati yang Mulai Goyah
Aurel bergelayut manja di lengan Jason sepanjang jalan mereka menuju ruang pribadinya Jason. Wanita itu memaksa agar bisa berdua dengan Jason dengan alasan ada yang ingin ia bicarakan. Jason pun terpaksa meninggalkan Sisy dan memintanya untuk beristirahat sejenak dan akan menghubunginya lagi nanti.“Jason …,” panggil Aurel dengan manja. Ia sengaja duduk tepat di sebelah pria yang ia idam-idamkan itu.“Apa yang mau kamu bicarakan? Cepat katakan,” ucap Jason dingin.Aurel memanyunkan bibirnya dan menggembungkan sebelah pipinya. “Kamu kok jutek gitu sih? Aku kan cuma mau tanya kapan tanggal pertunangan kita! Kamu sudah mengundur-undurnya terus, lho! Padahal waktu itu kamu bilangnya seminggu, tapi sekarang sudah mau satu bulan!”Jason diam mendengar keluhan dari Aurel. Sebenarnya, ibu dan ayahnya juga sering menerornya dengan topik yang sama. Padahal, biasanya ayah Jason akan bersikap netral, tetapi sekarang ia jadi ikut-ikutan berpihak pada ibunya karena Jason yang tidak segera menentuka
Read more
Kehidupan Impian Sagar
Bella tidak pernah menyangka jika dirinya akan berpapasan dengan Jason di tempat dan waktu seperti ini. Ia mengangguk atas pertanyaan yang diajukan oleh pria itu.“Iya. Itu karena … Sagar sedang sakit, jadi saya datang karena khawatir,” cerita Bella pada Jason dengan sedikit canggung.Jason mengernyit mendengar kabar itu. “Tuan Sagar sakit?”Bella sekali lagi mengangguk. Tiba-tiba, terlintas dalam benaknya ketika ia mengingat bahwa Sagar yang sedang sakit itu belum sempat memeriksakan dirinya ke dokter.“Dokter Jason, bagaimana kalau Anda ikut dengan saya untuk melihat Sagar? Dari cerita William, dia belum sempat dibawa ke dokter karena alasan tertentu. Apa Dokter Jason mau memeriksanya?” Bella terdiam beberapa saat. “Tapi, saya tidak memaksa, kok. Kalau Dokter Jason sibuk—”“Tidak apa-apa. Ayo cek bersama,” jawab Jason cepat. Senyum Bella mengembang. “Terima kasih! Maaf merepotkan Dokter Jason malam-malam begini.”Keduanya pun berjalan bersama-sama masuk ke gedung apartemen itu. Bel
Read more
Pagi yang Hangat
“Bella, apa kamu … tidak mau memperbaiki hubungan denganku?” tanya Sagar sambil menatap Bella dengan lembut.Suasana menghening. Bella menatap Sagar tanpa berkedip, pikirannya melayang jauh, mencoba berpikir kalimat apa yang harus ia ucapkan untuk menjawab pertanyaan Sagar itu.Sagar sendiri tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Bella. Ia terus menatap wanita itu tanpa berkedip. Ia mencoba untuk menelisik ke dalam mata Bella dan mencari jawaban di sana.Di saat seperti itu suara erangan dari Gabriel membuat keduanya tersadar. Gabriel yang bangun itu menggeliat dengan menangis kecil. Bella pun dengan sigap segera menggendong Gabriel dan mencoba untuk menenangkannya sekaligus mengecek anak itu.“Ka-kamu haus ya, Gabriel? Mama buatkan susu dulu, ya” ucap Bella dengan canggung. “Duh, aku belum buatkan susunya. Aku pinjam dapurmu, bolehkan?”“Tidak perlu,” cegah Sagar. Bella menatapnya kebingungan. “Biar aku yang buatkan susunya. Kamu di sini saja.”“Eh, tidak perlu!”“Tidak apa-apa. Kamu
Read more
Ungkapan Cinta Sagar
"Tidak bisa, ya? Kalau tidak bisa, tidak apa-apa. Lagipula, Bibi juga tidak memaksa, kok, semisal jika Bella tidak mengizinkannya," ucap Bibi Hana.Wanita itu mengerti akan kondisi rumah tangga keponakannya itu. Ia akan menahan dirinya meski ia sangat ingin bertemu dengan sang cucu. Ia tidak mau kondisi rumah tangga Sagar semakin runyam karena merasa terganggu oleh keberadaannya—mungkin saja Bella masih belum bisa menerima Sagar sepenuhnya.Sagar terdiam sejenak, lalu ia menjawab, “Tidak apa-apa, Bibi. Sepertinya Bibi Hana bisa bertemu dengan Gabriel. Jika mau, akan aku buatkan agendanya.”Di seberang sana, Bibi Hana tersenyum lebar. Ia senang bagaimana Sagar terdengar bersemangat untuk mengatur agenda pertemuan mereka. Ia jadi semakin tidak sabar untuk melihat Gabriel yang selama ini hanya bisa ia pandang melalui layar handphone itu."Begitu ya? Terima kasih banyak, ya, Sagar. Maaf, Bibi jadi merepotkanmu."***Ding! Dong!Bunyi bel pintu membuat Sagar cepat-cepat membuka pintu. Mulu
Read more
Rubah yang Marah
Hana dan Sagar menoleh serempak ke arah wanita yang menghampiri mereka berdua. Tidak ada yang menyangka jika wanita itu adalah Stefany. Sagar sendiri mengernyit heran karena tidak tahu jika Stefany adalah salah satu orang yang diundang ke acara itu.Stefani melangkah dengan memasang senyum terbaiknya. Ia bahkan berkedip dan mengerlingkan matanya ke arah Sagar, juga memainkan rambutnya yang terurai indah.Stefany menatap Sagar dan Hana bergantian, lalu ia bertanya, “Wah, ternyata Nona Hana dan Sagar saling mengenal, ya? Kulihat dari tadi kalian berbincang dengan akrab.” Stefany sengaja berkata seperti itu dan berpura-pura tidak tahu layaknya orang bodoh. Sementara itu, Hana menyeringai samar saat melihat bagaimana hebatnya akting yang dilakukan oleh Stefany.‘Ternyata dia pintar sekali berpura-pura jadi orang bodoh dan polos di depan Sagar,’ batin Hana dan menatap Stefany dengan sebelah mata.Namun, Hana lebih memilih untuk ikut dalam permainan yang Stefany buat. Ia ingin melihat seja
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status