"Aku tahu, kamu tidak percaya dan pasti terkejut. Kamu tidak menyangka, kan, kalau Devano memiliki sisi licik seperti itu?" tanya Dion, lalu duduk di tepi ranjang. Tangan Dion terulur, hendak mengusap kepala Kenanga. Namun, dengan cepat Kenanga menepisnya. Bagi Kenanga, Dion dan Devano sama saja. Pengkhianat! Bodohnya, Kenanga percaya saja ketika kedua lelaki itu mengumbar kata cinta. Kenanga merasa begitu bodoh. Dia menatap tajam Dion dan menunjuk ke pintu. "Pergi kamu dari sini! Kalian sama saja. Penipu!" teriaknya sambil mendorong tubuh Dion. "Ken, ak--aku tidak bisa meninggalkan dirimu, Ken!" "Pergi! Aku tidak butuh kamu!" ucap Kenanga sembari meraih handphone. "Jika kamu tidak pergi sekarang, aku panggil security untuk mengusirmu, Dion! Pergi! Aku benci kalian semua!" Dion mengangkat kedua tangan sejajar dada. "Oke, oke. Aku pergi, tapi berjanjilah, kamu akan baik-baik saja, Ken! Aku khawatir, Ken!" "Aku tidak butuh belas kasihanmu!" bentak Kenanga. Wanita itu seger
Terakhir Diperbarui : 2025-01-23 Baca selengkapnya