Share

Bab 22 Curiga

Penulis: La Bianconera
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 22:16:02

"Sayang?" Kenanga mengulang kata itu.

Kata yang dibencinya ketika mendengar dari mulut Dion. Namun, entah mengapa ketika Devano yang mengucapkan, jantung Kenanga berdetak lebih kencang. Pipinya pun bersemu merah. Ini bukan masalah seorang laki-laki yang pandai menggombali calon mangsanya.

Devano adalah mantan playboy ketika menginjak dewasa. Dia tidak pernah memanggil dengan sebutan "Sayang" pada gadis-gadis yang dipacarinya. Kenanga juga sering mendengar kata gombalan dari teman-temannya. Namun, tidak ada yang membuatnya merasa aneh.

Sekali lagi kata itu sangat lain bagi Kenanga. Terlebih yang memanggilnya adalah Devano. Pria yang terbiasa bersikap jahil pada Kenanga.

"He'em. Sayang. Apa kamu keberatan aku memanggilmu begitu?" tanya Devano sembari menoleh sekilas pada Kenanga.

"Kak, jangan main-main dengan panggilan. Dion sering memanggilku begitu, nyatanya buaya. Kupikir Kak Dev tidak jauh berbeda!" ejek Kenanga tanpa menatap Devano.

"Oh, Tuhan! Kamu pikir aku Devano yang nakal itu?
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 23 Transplantasi

    "Baiklah, kalau dokter Devano tidak sibuk, nanti tolong ke ruangan saya!" ucap dokter paruh baya itu, lalu menepuk pelan bahu Devano sebelum pergi. Devano menatap kepergian dokter tersebut, lalu menoleh pada Kenanga yang juga menatapnya dengan curiga. Devano tersenyum sekilas, lalu menepuk gemas dahi Kenanga. Kenanga segera menangkap tangan Devano dan menatapnya tajam. "Kenapa, Sayang?" tanya Devano tidak canggung lagi memanggil Kenanga. "Berhenti memanggilku begitu!" sahut Kenanga ketus. Alis Devano naik sebelah, lalu mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "Aku bukan Dion, ya. Aku suka memanggilmu begitu karena kamu bukan mereka!" sahutnya. "Hm, begitu? Kalau begitu, kenapa masih menyimpan rahasia?" tanya Kenanga. Devano terdiam. Rasanya tidak siap jika sekarang harus memberitahu Kenanga. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan karena Kenanga mulai membuka hati untuknya. Devano sudah menunggu saat seperti ini selama beberapa tahun. "Bisakah aku menyiapkan hati untuk bicara j

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 24 Selingkuh

    Devano dan dokter Hendra melewati Risma tanpa curiga. Devano masih fokus pada kertas di tangannya. Dada lelaki itu terasa sesak membaca hasil test medis miliknya. Kini, terbayang lagi sosok wanita cantik yang membuatnya kembali menemukan semangat hidup. Kenanga! Devano lantas menarik napas pelan melonggarkan dadanya."Apa kira-kira ada pendonor yang cocok dalam waktu tiga bulan ke depan, Dok?" tanya Devano pada dokter Hendra.Dokter Hendra tersenyum simpul, lalu membuka ruang kerjanya diikuti oleh Devano. Laki-laki dengan rambut sebagian berwarna putih itu, duduk di depan meja kerjanya, berhadapan dengan Devano."Dokter Devano jangan khawatir. Saya sudah menghubungi dokter spesialis di Kanada. Beliau adalah dokter hebat yang sembilan puluh persen pasien penderita leukimia bisa sembuh. Tentu saja mereka harus mau bekerja sama dan tidak keras kepala. Misalnya minum obat secara teratur!" ucap dokter Hendra seolah menyindir Devano.Devano terkekeh pelan. "Baik, Dok, saya akan lakukan mesk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 25 Kenangan

    "Pak Ardi akan datang sore ini, Pak!" beritahu perawat sewaan sambil mengupas apel untuk Setyo.Setyo mengangguk. "Terima kasih. Suster, saya minta tolong sekali lagi. Beritahu putri saya supaya tidak datang ke sini sore ini!""Baik, Pak. Nanti saya akan hubungi Ibu Kenanga."Pandangan Setyo menerawang ke arah jendela rumah sakit. Dari brankar, dia bisa melihat pemandangan kota. Setyo tersenyum hambar, beberapa kenangan tidak menyenangkan tiba-tiba memenuhi ruang kepalanya.Dewi Kumala, wanita cantik yang dia nikahi, lalu mendapat luka begitu dalam. Berawal dari hubungan Setyo dengan sekretaris single parents bernama Evi, lalu berlanjut pada hubungan terlarang. Pernikahan siri pun dilakukan Setyo dengan Evi yang membuat Dewi memutuskan bercerai. Namun, pernikahan itu hanya berjalan dua tahun saja karena Setyo mengetahui Evi telah mengkhianatinya. Setyo juga merasa bersalah karena meninggalkan Dewi dan Kenanga, lalu menceraikan Evi hingga perempuan itu memutuskan mengakhiri hidup ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 26 Dihujam Luka

    "Restoran Ayam Kalasan, apa maksudnya pengacara keluarga Devano menyuruhku ke sana?" gumam Kenanga masih tidak mengerti. Pasalnya, dia tidak terlalu dekat dengan keluarga Devano. Kenanga hanya mengenal Devano dan mendiang ibunya, itu pun karena Devano teman sekolah. [Paket sudah sampai? Kamu jangan bingung. Nanti sore, sopirku akan menjemputmu, Ken!] Sebuah pesan masuk dari Devano. Kenanga menarik napas pelan, masih merasa bingung. [Ada apa, sampai mengundangku secara resmi?] tanya Kenanga. [Nanti kamu tahu sendiri. Sudah, pokoknya kamu datang saja, oke!] "Awas, kamu Kak, kalau sampai macam-macam!" ucap Kenanga, lalu meninggalkan meja makan. Baru saja sebelah kakinya menginjak ubin tangga, Kenanga dikejutkan dengan kedatangan tamu tidak diundang. Dion sudah berdiri di ambang pintu menatapnya datar. "Kenapa kamu ke sini?" tanya Kenanga tidak minat. Dion tersenyum sinis sekilas, lalu mendekati Kenanga. Dia melirik ke kanan kiri memastikan tidak ada yang melihatnya. Ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 27 Keguguran

    "Aku tahu, kamu tidak percaya dan pasti terkejut. Kamu tidak menyangka, kan, kalau Devano memiliki sisi licik seperti itu?" tanya Dion, lalu duduk di tepi ranjang. Tangan Dion terulur, hendak mengusap kepala Kenanga. Namun, dengan cepat Kenanga menepisnya. Bagi Kenanga, Dion dan Devano sama saja. Pengkhianat! Bodohnya, Kenanga percaya saja ketika kedua lelaki itu mengumbar kata cinta. Kenanga merasa begitu bodoh. Dia menatap tajam Dion dan menunjuk ke pintu. "Pergi kamu dari sini! Kalian sama saja. Penipu!" teriaknya sambil mendorong tubuh Dion. "Ken, ak--aku tidak bisa meninggalkan dirimu, Ken!" "Pergi! Aku tidak butuh kamu!" ucap Kenanga sembari meraih handphone. "Jika kamu tidak pergi sekarang, aku panggil security untuk mengusirmu, Dion! Pergi! Aku benci kalian semua!" Dion mengangkat kedua tangan sejajar dada. "Oke, oke. Aku pergi, tapi berjanjilah, kamu akan baik-baik saja, Ken! Aku khawatir, Ken!" "Aku tidak butuh belas kasihanmu!" bentak Kenanga. Wanita itu seger

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 28 Tuduhan

    Devano menatap layar USG dengan wajah tidak biasa. Sebagai seorang dokter obgyn, keguguran pada pasien merupakan sebuah duka tersendiri. Devano sudah banyak menangani pasien dengan berbagai latar belakang kesehatan yang berbeda.Jika pasien itu bahagia dengan kehadiran buah hati mereka, Devano juga ikut merasakan. Begitu juga sebaliknya. Devano sering merasa gagal ketika menangani pasien saat kehilangan janin yang dinantikan."Dokter ..." Seorang perawat menyentak lamunan Devano."Kita harus melakukan kuret, Sus!" ucapnya lemah.Devano menatap wajah Kenanga dan menyentuh pelan pipi wanita itu. Dengan lembut digenggamnya jemari tangan Kenanga."Ken, maafkan aku tidak bisa menolongmu. Maafkan aku," ucap Devano lirih.Sebelum melakukan tindakan selanjutnya, Devano juga memberitahu Dion. Dion memutar kemudi dan urung pulang ke apartemen Risma. Dia pun segera melajukan mobil dengan cepat menuju rumah sakit."Kenapa bisa terjadi, Dev?"Devano tersenyum satu sudut dan mendorong dada Dion. "S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 29 Kehilangan

    "Kenapa kalian diam? Kuret, jadi aku ..."Seketika, pandangan Devano dan Dion beralih pada Kenanga di atas tempat tidur. Tampak wanita itu menatap mereka bergantian dengan nanar. Perlahan, tangan Kenanga bergerak ke arah perut dan mengusapnya. Ada rasa pilu mendalam dengan kabar buruk itu. Janin yang ditunggunya kini telah tiada."Ken, kamu tenang dulu. Aku jelaskan pelan-pelan, ya?" ucap Devano. Dia segera mendekati Kenanga disusul perawat dan Dion. Pandangan Kenanga berubah tajam pada Devano. "Kenapa kamu ambil anakku, Devano?" tanyanya sinis. Lalu, dia berganti menatap Dion. "Dan kamu, puas kan melihatku hancur seperti ini?" Jari telunjuk Kenanga mengarah pada wajah Dion."Aku memang bersalah, Ken. Tapi aku tidak menyangka jika kamu gagal menjaga anak kita!" sahut Dion tidak kalah kecewa.Devano langsung menatap Dion. "Tidak bisakah kamu berkaca, Yon? Suster, tolong ajak keluar orang ini! Kita pindahkan pasien ke kamar perawatan!" ucapnya."Saya bisa keluar sendiri!" sahut Dion, l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 30 Terbongkar

    Langkah Devano terhenti di depan ruang perawatan Setyo. Tanpa pikir panjang, laki-laki muda itu mengetuk pintu dan membukanya pelan. Devano tersenyum senang melihat keadaan Setyo yang sudah membaik."Selamat ya, Om. Hari ini saya dengar Om sudah boleh pulang!" ucap Devano ramah. Dia tersenyum getir mengingat kemungkinan ini terakhir kali bertemu Setyo secara sengaja. Devano berjanji tidak lagi menemui Kenanga karena wanita itu sangat membencinya.Setyo menatap Devano dalam. "Dokter, boleh saya bertanya sesuatu?" tanyanya ragu.Kening Devano mengernyit, tetapi tidak urung dia mengangguk. Devano duduk di sofa, menyatukan jari-jarinya di atas pangkuan. Di depannya, sikap Setyo sedikit aneh. "Ada apa, Om?" tanya Devano penasaran.Setyo menarik napas pelan. "Apa benar Dokter mencintai Kenanga?" tanyanya to the point.Devano langsung terdiam. Pertanyaan itu sulit dijawab. Jujur, rasa cinta pada Kenanga begitu besar. Namun, Devano sadar tidak boleh terlalu dalam menambatkan harapan pada Ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Ekstra Part Terakhir

    Kenanga tersenyum tulus. “Tentu aku ridha dan bahagia, Kak,” jawabnya, lalu mendongak menatap Devano. “Kita lanjutkan hidup ini dengan saling memaafkan dan menjadi keluarga, ya, Sayang!” lanjut Kenanga sambil mengusap lengan Devano dengan lembut. Dion bisa melihat tatapan penuh cinta Kenanga pada Devano. Tidak bisa dipungkiri, ada perasaan cemburu yang masih bercokol di hati menyaksikan kebahagiaan Kenanga dan Devano. Namun, berkali-kali Dion menyadarkan diri jika membiarkan rasa cemburu itu sesuatu yang salah. Kenanga benar, mereka harus melanjutkan hidup dengan pasangan masing-masing. Seketika, Devano mengangguk menyetujui ucapan istrinya. “Tentu saja. Tidak mungkin kita musuhan terus, apalagi ada Carla di antara keluarga ini, kan? Katakan padaku, Yon, kapan kalian menikah. Kami yang siapkan tempat resepsinya.” “Em, biar Risma yang menentukan, Dev,” jawab Dion sembari menatap Risma. “Aku tidak ingin pesta mewah, lebih baik uangnya untuk keperluan Carla nanti,” ucap Risma s

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Ekstra Part 2

    Tiba-tiba perasaan takut itu memenuhi relung hati Kenanga. Dia menunduk, menatap Dzevad yang masih menyusu. Sedangkan Mbak Ayu masih berdiri di ambang pintu menunggu perintah dari bosnya. Dia juga ikut sedih jika Carla dibawa pergi oleh orang tua kandungnya.Pasalnya, kehadiran Carla di dalam keluarga kecil Devano, menjadi hiburan tersendiri. Terlebih ketika Dzevad belum lahir. Merawat Carla dari usia bayi, tentu menimbulkan kedekatan batin pada Devano dan Kenanga. Itu juga yang dirasakan para ART.Mereka juga menganggap Carla seperti anak sendiri, tanpa memandang masa lalu orang tua bocah itu. Bahkan, Devano dan Kenanga dengan bangga memajang foto keluarga bersama Carla di dalamnya.“Apa yang harus kulakukan, Mbak?” tanya Kenanga lirih.Momen ini cepat atau lambat pasti terjadi. Namun, Kenanga tidak menyangka jika mereka datang begitu cepat. Rasanya Kenanga belum siap kehilangan Carla. Dan mungkin tidak pernah siap.“Bu, mungkin mereka hanya ingin melihat baby Dzevad. Rasanya tidak m

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Ekstra Part 1

    "Carla pas ulang tahun nanti minta kado apa, Sayang?” tanya Kenanga sambil mengusap rambut putri cantiknya.Beberapa hari lagi, usia Carla tepat tiga tahun. Bocah berwajah cantik itu menatap polos pada Kenanga, lalu jari telunjuknya mengetuk dagu dengan gerakan ala orang dewasa yang sedang berpikir.Melihat tingkah lucu Carla, Kenanga tertawa kecil, kemudian memeluk bocah itu. Seperti biasa, Carla selalu menghadiahi ciuman gemas di pipi setiap mendapat pelukan dari mamanya.Sejenak, senyum Kenanga memudar ketika teringat sesuatu. Hari ini Risma mendapat kebebasan bersyarat dari tahanan. Sedangkan Dion justru sudah bebas beberapa Minggu yang lalu. Itu artinya? Kenanga menggeleng tanpa sadar jika mengingat keberadaan Carla. Ya, sesuai perjanjian dulu, Dion dan Risma bisa mengambil Carla kapan pun setelah mereka bebas.Namun, hari ini menjelang ulang tahun yang ke-3 Carla, Kenanga akan kehilangan anak asuhnya itu. Ada rasa takut dan tidak rela Carla pergi dari kehidupan mereka. Kenanga

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 72 Tamat

    “Tunggu, Sayang!” pinta Devano ketika melihat Kenanga bersiap kembali turun.Devano meraih tangan Kenanga dan memintanya duduk di sisi tempat tidur. Laki-laki itu mengambil sesuatu dari dalam laci nakas sebelah kiri ranjang. Lantas dia ikut duduk di samping Kenanga.Pandangan Kenanga tertuju pada kotak berwarna biru navy di pangkuan Devano. Tidak ingin istrinya penasaran terlalu lama, Devano membuka kotak itu.Ternyata isinya satu set perhiasan emas putih dan sebuah display key mobil mewah. Devano meraih tangan Kenanga dan meletakkan kotak perhiasan itu di sana.“Ini hadiah pernikahan dariku, kamu yang simpan. Kamu nyonya rumah ini, jadi, mulai sekarang jangan canggung lagi!”Kedua mata Kenanga berkaca-kaca. Tidak hanya diperlakukan seperti ratu, tetapi dimanjakan dengan berbagai kemewahan dari Devano.“Aku akan mengikuti semua aturan kepala keluarga di rumah ini, selagi itu benar. Kuharap ini adalah pernikahan terakhir kita, Mas,” ucap Kenanga, lalu memeluk erat Devano.Di bahu Kenan

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 71 Pernikahan Impian (Menjelang Tamat)

    Langkah Risma diikuti oleh tatapan sendu Kenanga. Wanita itu mengusap matanya yang memanas. Devano merangkul bahu sang istri dengan perasaan bersalah.“Maafkan aku, Sayang,” ucap laki-laki itu lirih.“Aku tidak mempermasalahkan itu, Mas. Cuma merasa aneh saja, kenapa dia langsung menganggapmu special someone?” tanya Kenanga bingung.Memang aneh, jika Risma tidak mengenali Kenanga. Namun, justru merasa begitu dekat dengan Devano. Padahal, dulu Risma sangat membenci Kenanga dan selalu membuat ulah dengan Devano.“Aku juga merasa aneh.” Devano melirik sekitar, kemudian mengajak Kenanga memasuki mobil.Dia tidak ingin Risma kembali melihatnya dan membuat ulah. Sesampai di dalam mobil, Devano tidak juga menjalankan mobilnya. Namun, dia justru menatap ke arah bangunan rumah sakit jiwa itu.“Aku harus mencari cara supaya mendapatkan informasi detail mengenai Risma.”Kenanga langsung menoleh pada suaminya. “Maksud Mas apa?” tanya wanita itu heran.“Sayang, apakah kamu tidak melihat kejanggala

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 70 Kejanggalan

    Deburan ombak di laut lepas sana yang tanpa henti, seolah ikut mengiringi kebahagiaan dua orang di atas tempat tidur itu. Seperti biasa, Devano selalu memuja setiap inci tubuh Kenanga dengan hati-hati. Dia perlakukan Kenanga begitu lembut. Itulah janji Devano, dia memang ingin memperlakukan Kenanga layaknya ratu hingga wanita itu melupakan semua rasa sakit yang pernah ada. Kenanga tersenyum dan sesekali memejamkan mata, ketika ciuman Devano menghujani wajah lembabnya. Udara di sekitar pantai memang dingin kala malam hari. Namun, tidak bagi pasangan suami istri itu. Tubuh mereka justru basah oleh keringat. Devano menyingkirkan anak rambut Kenanga yang terjuntai ke pelipis, lalu mencium kening wanita itu. “Terima kasih, ya, Mas,” ucap Kenanga dengan tatapan dalam. Sebelah tangan Kenanga memeluk bahu tegap Devano. Keduanya saling pandang penuh cinta dan sesekali balas tersenyum. Devano sedikit menoleh, melirik jam digital di atas nakas. Laki-laki itu terkekeh pelan menyadari waktu s

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 69 Kembali Mengikat Janji

    Kening Devano mengernyit menatap gadis yang hanya senyum-senyum itu. Bila diperhatikan secara seksama, gadis itu memiliki kemiripan dengan Kenanga. Melihat kebingungan di wajah Devano, Kenanga justru tertawa kecil.“Dia Aline, anaknya Tante. Kalian pernah bertemu di kampus, Mas. Aku pernah lihat foto kalian!”Mungkin terlalu sering memberi penyuluhan di beberapa kampus berbeda, membuat Devano tidak bisa mengingat satu persatu. “Oh, ya? Maaf aku tidak bisa mengingatnya, tapi memang seperti pernah bertemu,” ungkap Devano jujur.“Iya, tahun lalu ketika Pak Dokter ke Jogja!” timpal Aline.“Oh, iya. Ternyata kalian bersaudara, ya!”“Kan pas kalian ada masalah, Mbak Ken pulang kampung, Pak. Niatnya menenangkan diri malah nangis melulu!”Kenanga melotot mendengar kejujuran Aline yang tidak bisa menjaga rahasia. Melihat kekesalan kakaknya, Aline nyengir kecil, kemudian meninggalkan pasangan suami istri itu. Sepeninggal Aline, Devano menatap tidak berkedip pada Kenanga. Dia ingin mencari kej

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 68 Memulai Hidup Baru

    “Akan aku pikirkan, demi Carla.” Dion menepuk pelan lengan Devano. “Selamat ya, Dev. Akhirnya, kamulah yang menang. Jangan bodoh sepertiku!” ucapnya dengan suara parau.Devano mengangguk pelan. “Dulu aku titipkan dia padamu karena aku sakit. Sekarang sudah sembuh, maka aku ambil kembali apa yang kutitipkan. Hari Minggu kami akan mengadakan resepsi, jika diizinkan kamu datanglah!” ucapnya lalu bangkit dan merangkul bahu Dion.Kenanga mematung menatap interaksi kedua lelaki yang sama-sama menorehkan cinta di hati itu. Dion terkekeh pelan menutupi rasa sesak di dadanya.Lalu, pandangan Dion berhenti pada Kenanga. “Selamat atas pernikahanmu, Ken. Kamu memang pantas bahagia. Maafkan aku yang gagal total menjadi suamimu!” ucapnya kemudian beranjak dari tempat duduk. Sekali lagi, Dion menatap Devano penuh arti. “Kamu benar-benar hanya menitipkan dia padaku, Dev. Jaga Kenanga kita!” Lantas, Dion mendekati penjaga lapas dan memintanya membawa kembali ke tahanan, tanpa menunggu jawaban Devano.

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 67 Rencana Adopsi

    “Kenanga benar, Yon. Risma mengalami drop mental. Dia membenci anaknya sendiri. Aku tidak yakin jika pihak lapas belum mengabarimu mengenai nasib Carla!” “Carla? Katakan yang jelas, Dev!” Dion tidak sabar lagi.Devano lantas melirik Kenanga di sampingnya. Tampak wanita itu mengangguk, dengan tatapan nanar. Membayangkan bayi mungil yang seharusnya mendapat dekapan dan ASI dari Risma, bernasib tidak beruntung. Memang, luka yang ditorehkan Dion dan Risma begitu dalam di hati Kenanga. Namun, sebagai seorang wanita yang pernah kehilangan calon anak, Kenanga tidak tega melihat bayi itu menderita.“Apa kamu rela jika anakmu dititipkan di panti sosial? Atau mungkin kamu memilih dirawat Bapak dan Ibu di kampung? Apa kamu tidak kasihan dengan Bapak dan Ibu, jika tahu apa yang terjadi sebenarnya?”Tampak raut sedih di wajah Kenanga. Ini kali pertama Kenanga bicara dengan nada ramah dan panjang semenjak mereka bercerai. Kenanga tidak bisa membayangkan betapa sedihnya orang tua Dion jika mengeta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status