All Chapters of BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI : Chapter 51 - Chapter 60

63 Chapters

Bab 51 Risma Kembali Berulah

"Duh, kakiku!” pekik perempuan itu sembari mengusap mata kakinya.Devano tampak ragu, lalu menutup tabletnya dan mengambil obat di mobil. Meninggalkan perempuan itu yang tersenyum penuh arti menatap kepergiannya. “Ganteng banget dan aromanya maskulin. Kelihatan dia orang kaya!” ucap perempuan itu sembari memijit kakinya.“Maaf ya, saya obati dulu, takutnya terkilir!” Devano memang tidak bisa membiarkan orang lain kesakitan. Tiba-tiba dia teringat dengan Kenanga yang butuh waktu beberapa minggu untuk sembuh. Mengingat Kenanga, membuat Devano mendengus lirih. Dia segera mengoleskan salep pada kaki perempuan itu, lalu kembali memasukkan obat tersebut ke kotaknya.“Sudah, semoga lebih baik!” ucap Devano lalu kembali duduk.Perempuan itu mengangguk dan memanggil temannya untuk membantu berjalan. Devano tersenyum sekilas ketika kedua perempuan itu mengucapkan terima kasih.“Ganteng banget dia. Sepertinya orang kaya. Dilihat dari penampilannya.” “Kamu pura-pura terkilir, kan?” tanya tema
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 52 Jauhi Kenanga, Dev!

Melihat wajah sembab Kenanga, Dewi tampak heran. Dia bisa menduga putrinya itu sedang ada masalah dengan Devano. Apalagi semenjak dirawat, Devano tidak sekalipun menjenguknya.“Ken, kamu kenapa, Nak? Em, kamu dan Devano baik-baik saja, kan?” tanya Dewi memberanikan diri.Kenanga hanya mengangguk samar sambil tersenyum kaku. “Kak Dev tidak bisa datang, Ma. Ada persiapan seminar ke luar negeri!” jawab Kenanga berbohong.Dewi mengangguk samar. Dia tersenyum lalu mengusap kepala putrinya. Dewi hendak membantu beberes, tetapi Kenanga melarangnya. Setelah selesai mengemasi semua barang pribadi, Kenanga minta izin keluar dari ruang perawatan.Dia harus mengurus administrasi kepulangan Dewi. Langkah Kenanga terhenti di depan pintu, ketika dari arah berlawanan muncul laki-laki yang kini ingin dihindarinya.Kenanga langsung membuang pandangan, tetapi Devano segera berdiri di depan wanita itu.“Untuk apa kamu ke sini?” tanya Kenanga ketus.“Kita bicara, Ken! Sebentar saja!” ucap Devano datar.Ta
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 53 Menenangkan Diri

Selama beberapa hari setelah hubungannya dengan Devano kandas, Kenanga masih tampak murung. Dia juga selalu menghindari Dion dan tidak mau membalas pesan Devano.Atas saran Dewi, Kenanga memutuskan pergi ke kampung untuk menenangkan diri, sekaligus menghindari kedua pria itu. Dia sekarang berada di rumah adiknya Dewi. Di situ Kenanga berharap bisa menemukan ketenangan.“Mbak, ikut ke pasar, yuk!” ajak Aline, sepupu Kenanga yang masih kuliah itu.Kenanga menyipitkan mata menatap pada motor matic yang terparkir di halaman. Selama di Jakarta dia jarang sekali naik motor. Dia takut karena Jakarta sangat rawan akan begal dan penjahat.“Kenapa tidak pakai mobil saja?” tanya Kenanga ragu.“Yaelah, Mbak, nanti dikira sombong loh! Pasarnya dekat, kok. Orang kota sih gitu, dikit-dikit mobil!” gerutu Aline sambil merapikan hijab di depan spion.“Tapi aman, kan? Tidak ada yang …”“Ck, amannnn! Mbak jangan takut!” sahut Aline.Meskipun ragu, Kenanga akhirnya menurut. Dia segera duduk di belakang A
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 54 Pesan Terakhir

Devano menghentikan langkah sejenak untuk membaca pesan yang masuk. Pesan itu mengabarkan jika tempat persembunyian Risma sudah diintai orang suruhannya.[Bagus, kalau sudah ketemu, bawa dia padaku!] balas Devano.Dia memang ingin sekali bertemu Risma supaya wanita itu bertanggung jawab atas semua kekacauan ini. Setelah itu, Devano sendiri yang akan memasukkan Risma ke penjara.“Setelah Risma tertangkap, kamu akan menyusul, Yon! Maafkan aku, Ken. Terpaksa aku bertindak sendiri tanpa sepengetahuanmu!”Senyum di bibir Devano berubah getir. Bagaimanapun usahanya, Kenanga tidak akan pernah peduli. Hati wanita itu terlalu beku untuk memberinya kata maaf.Dengan langkah cepat, Devano segera ke mobil dan menuju rumah sakit. Sekarang, beberapa teman kerja Devano tidak sehangat dulu. Bahkan, beberapa perawat juga menjaga jarak dengannya. Foto Devano dan Mita sudah menyebar di group rumah sakit.Bahkan, Devano juga mendapatkan teguran dari atasannya. Itulah sebabnya, dia berusaha mencari kebera
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 55 Keputusan Konyol!

“Mas Devano, bangun! Tolong, Pak, Mas Dev pingsan!” Bi Ina berteriak histeris hingga mengundang Pak Security dan dua orang ART mendekat.Bi Ina terus menangis sambil menghubungi Andre. Setelah itu dia pun memanggil ambulance untuk membawa Devano ke rumah sakit.“Mas Andre, Bibi takut!” Bi Ina tertunduk di ruang tunggu sambil terus menangis. Beberapa tahun lalu dia merasakan kehilangan ketika kedua orang tua Devano meninggal. Bi Ina bekerja di rumah Devano semenjak laki-laki itu masih SD. Lalu, setelah kepergian kedua orang tua Devano, hanya Bi Ina yang dekat dengan Devano di rumah itu. Jadi, wajar saja jika Bi Ina sangat menyayangi Devano seperti anak sendiri. Meskipun Devano sudah mencukupi kebutuhan Bi Ina dan membelikan sawah juga rumah di kampung, tetapi Bi Ina enggan pulang sebelum Devano ada yang mengurusnya.Andre tampak mondar-mandir dengan gelisah. Sedangkan Bella terdiam sambil merangkul bahu Bi Ina.“Beberapa hari ini Mas Dev jarang makan di rumah, Mbak. Biasanya jarang s
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 56 Aku Memang Bodoh

Ya, aku memang pantasnya disakiti, Kak. Aku tidak bisa sepertimu, seandainya aku bisa!” ucap Kenanga parau, lalu duduk di kursi rotan.Aline memberanikan diri mendekat dan mengusap punggung Kenanga. Kenanga menoleh sekilas, lalu kembali menangis. Mendengar kenyataan baru jika Devano pergi ke Kanada dengan orang lain, hati Kenanga semakin hancur.Sebegitu cintakah dia pada teman masa kecilnya itu sehingga tidak bisa menerima kenyataan? Kenanga terlalu dalam menjatuhkan hati pada setiap pria. Rasa sakit dikhianati Dion belum sepenuhnya sembuh. Kini, ditambah luka yang lebih dalam dari Devano.“Mbak, sudah sore, ayo makan!” ajak Aline lirih.“Kamu duluan saja, Lin. Aku berkemas dulu, ya!”“Ya sudah, aku nungguin Mbak Ken saja. Aku beli bakso sebentar, ya. Mbak mau bakso apa mie ayam?” tawarnya serius.Kenanga terdiam sejenak. “Bakso boleh, eh mie ayam saja, Lin!” Aline mengangguk kemudian mengambil kunci motor. Kenanga membuntuti karena teringat sesuatu.“Lin, power bank aku di mana, ya
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 57 Surat Wasiat

“Apa itu, Mas?” tanya Kenanga.Andre membuka amplop itu dan menyodorkan isinya ke arah Kenanga. Kenanga mendengus kesal sembari melirik tidak peduli, pada beberapa foto Devano dan seorang perempuan yang sedang berpelukan tanpa busana.“Itu, kan, yang kamu maksud?” tanya Andre datar. Kenanga memalingkan wajah dengan hati teramat sakit. Dua kali dikhianati laki-laki yang dicintai, meluluhlantakkan kepercayaan Kenanga. Semua sudah berakhir. Devano dan Dion tidak jauh berbeda. Mereka datang hanya menanamkan luka di hati Kenanga.Sejenak, Andre tampak menelepon seseorang, tetapi tatapannya masih datar pada Kenanga. Beberapa menit kemudian, pintu ruangan Andre diketuk dari luar. Bella segera bangkit dan membuka pintu.Maka, masuklah seorang perempuan yang diapit laki-laki berpakaian serba hitam. Kenanga langsung menoleh ketika mendengar perempuan itu menangis.Kening Kenanga mengernyit, dia seperti tidak asing dengan perempuan itu. Pandangan perempuan itu juga langsung tertuju pada Kenanga
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Bab 58 Ke Canada

"Lepaskan!” sentak Kenanga geram. Namun, Dion justru memeluk mantan istrinya itu dengan erat. Dion ingin menumpahkan rindu dan penyesalan di situ. Kenanga memberontak hingga pelukan Dion terlepas.“Ken, beri kesempatan aku bicara! Aku minta maaf atas semuanya, Ken. Semuanya! Kita kembali seperti dulu, ya, Ken!” pinta Dion lirih.Kedua mata Dion berkaca-kaca. Melihat wajah tidak ramah di depannya, Dion sadar jika apa yang diberikan pada Kenanga terlalu menyakitkan. Karenanya, Dion ingin menebusnya hingga wanita itu melupakan semua rasa sakit.“Aku tidak bisa, Yon. Maaf, lebih baik kamu kembali sama Kak Risma. Bukankah kalian saling mencintai? Aku sudah ikhlas menerima takdirku.”“Apa ini karena Devano?” tanya Dion tidak suka.Kenanga tidak menjawab. Wanita itu sedikit menyingkir dan menjaga jarak dengan Dion. Dion tersenyum satu sudut melihat aksi diam Kenanga.“Aku sangat berterima kasih karena kamu menyelamatkan Mama. Seharusnya, aku juga melaporkanmu pada polisi, tapi demi Mama, ak
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 59 Isi Surat Wasiat

“Masalahnya Bi Ina tidak betah, Ken, di sini! Kalau kamu memang tulus ingin menemani Devano, kenapa tidak?” ucap Andre sembari melirik Bi Ina penuh arti.Wanita tua itu hanya mengangguk saja. Andre kasihan dengan Bi Ina yang harus mondar-mandir apartemen-rumah sakit. Apalagi Bi Ina tidak bisa berbahasa Inggris. Kenanga menggaruk pelipis bingung. Dia dan Devano tidak mungkin berbuat sesuatu di luar batas, apalagi laki-laki itu masih sakit. Namun, terjadi perang batin di lubuk hati Kenanga, ketika harus tinggal satu atap dengan Devano karena mereka belum menikah. “Em, baiklah. Aku bicarakan sama Mas Devano nanti, Mas!” Akhirnya, Kenanga mengangguk samar.Alis Andre naik sebelah mendengar Kenanga merubah panggilan pada Devano. “Maaf ya, aku merepotkanmu, Ken!” ucap Andre tidak enak hati. “Soal kantor jangan khawatir, Tante Dewi sudah komunikasi sama aku! Tante Dewi akan kembali turun ke lapangan!” lanjutnya, lalu terkekeh.Kedua mata bulat Kenanga mendelik. Dia berpikir pasti mamanya
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 60 Bersatu Di Canada

Suara mesin kehidupan terdengar nyaring di ruang perawatan kelas VVIP itu. Di atas brankar sosok lemah itu terbaring.Andre dan Kenanga mendekat. Devano masih tidur dan sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran mereka. Berhubung hanya satu orang yang diizinkan bersama pasien, dengan perasaan berat Andre memutuskan kembali ke apartemen.Kedua mata Kenanga berkaca-kaca melihat kondisi Devano saat ini.Kenanga menggenggam erat jemari tangan Devano. Wanita cantik itu menatap nanar pada wajah pucat Devano. Lalu, Kenanga mengangkat tubuh dan mendekati wajah tampan itu.“Mas, sudah lama kamu tidur, apa tidak ingin bangun? Bangunlah, aku ingin melihatmu marah seperti ketika aku memasukkan anak kodok ke sepatumu dulu!” Kenanga merasa khawatir karena sudah satu jam di sisi Devano, laki-laki itu masih tidur.Meskipun dokter mengatakan kondisi Devano sudah stabil, tetapi Kenanga tidak akan tenang sebelum Devano membuka mata.Kenanga tertawa sumbang mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Dia m
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status