Kenanga tidak puas dengan jawaban Devano. Dia yakin laki-laki di depannya itu sengaja menyembunyikan sesuatu. Diperhatikan dengan penuh kecurigaan, Devano terkekeh, lalu menoyor gemas kepala Kenanga."Kamu pikir aku intel yang penuh rahasia, gitu?""Baiklah, kalau Kak Dev tidak mau jujur. Aku yakin, suatu saat pasti mengetahuinya!"Mendengar ucapan itu, lagi-lagi membuat Devano tersenyum. Namun, kali ini justru senyum miris yang dia suguhkan.'Saat kamu mengetahuinya, mungkin aku hanya tinggal kenangan bagimu, Ken. Maafkan aku yang sudah berandil dalam lukamu saat ini, Ken," ucap Devano dalam hati."Ah, aku ...''"Assalamualaikum! Maaf Mas Dev, Neng Kenanga, saya telat datang.""Waalaikumsalam, terima kasih, Yu. Maaf malam ini saya merepotkanmu, Yu!" ucap Devano pada ART-nya itu.Ayu, gadis manis itu tersenyum. "Tidak repot, Mas. Saya justru senang bisa menemani Neng Ken. Oh, ya, saya bawa ini untuk Mas Dev dan Neng!" ucap Ayu sembari mengeluarkan makanan dari dalam paper bag. "Bi Ina
Last Updated : 2025-01-11 Read more