Share

Bab 17 Ancaman

last update Last Updated: 2025-01-12 22:03:43

"Talak Risma di depan kami, kalau kamu benar-benar ingin memperbaiki hubungan kita, Dion!" ucap Kenanga tanpa ragu.

Dion segera melepaskan pelukannya, lalu menatap tak percaya pada Kenanga. Akhirnya, laki-laki itu mengangguk pelan. Hal itu justru di luar dugaan Kenanga. Kenanga menatap dalam manik hitam Dion, seolah mencari kejujuran di balik sorot mata suaminya itu.

"Baik, aku memang harus memilih di antara kalian. Meskipun kami ..." Dion menghentikan ucapan saat mengingat kondisi Risma yang tengah berbadan dua.

"Karena kamu mencintainya melebihi aku, kan?" tanya Kenanga sinis, lalu menyingkirkan tangan Dion dari bahunya.

"Bukan begitu, Sayang. Aku harus cari waktu yang tepat, Ken. Aku takut jika Risma benar-benar membuktikan ancamannya. Itu yang kutakutkan sehingga semua ini terjadi!"

"Ancaman? Ancaman apa?" tanya Kenanga ingin tahu.

Raut wajah Dion mendadak pucat. Dia pun terlihat salah tingkah setelah menyadari keceplosan bicara. Dion segera memalingkan pandangan dari Kenanga.

'Ti
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 18 Aku Mencintaimu, Ken

    Membicarakan ancaman, membuat Dion selalu tidak berkutik. Dia menatap tidak percaya pada istri mudanya itu, yang seolah melakukan sebuah kejahatan adalah hal lumrah.Dion tidak ingin Risma semakin masuk ke dalam lembah dendam yang akan membuatnya hancur. Dion berpikir tentang anak dalam kandungan Risma. Laki-laki itu memejamkan mata rapat, sembari memijit pangkal hidungnya.Tidak ada pilihan lagi bagi Dion. Dia harus mengorbankan Risma bersama dendamnya, atau Kenanga. Apalagi jika Kenanga lepas darinya, sudah pasti wanita itu akan bersama Devano. Tidak! Dion tidak ingin sahabatnya itu memiliki Kenanga.Devano sudah menyerahkan Kenanga padanya demi uang 200 juta. Jadi, sekarang Dion harus fokus mencari solusi lain. Tanpa sadar, Dion mengacak rambutnya."Jangan lama-lama memikirkan, Yon! Aku juga tidak memaksa, kok!" seru Risma menyentak lamunan Dion.Laki-laki itu tergagap dan langsung menatap Risma. "Pikirkan anak kita, Ris! Jika kamu terus begini, Kenanga tidak akan diam. Dia dan Dev

    Last Updated : 2025-01-13
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 19 Pengakuan

    Kenanga langsung menutup bibirnya mendengar ucapan Devano. Laki-laki jangkung di depannya itu tampak tenang, bahkan ketika Setyo mendengar pengakuan Devano."Dokter Devano, jangan main-main dengan perasaan!" ucap Setyo di ambang pintu. "Kenanga itu istri Dion, sahabatmu!" lanjutnya dengan tatapan datar.Sebenarnya Setyo sudah menduga hal ini pasti terjadi. Dia sudah curiga dengan gelagat Devano yang langsung menjaga jarak dari Kenanga, semenjak wanita itu menikah. Bahkan, Devano sengaja tidak datang di pernikahan Kenanga walaupun Setyo sendiri yang mengundangnya.Devano segera menurunkan lengan dari sisi tubuh Kenanga. "Maafkan saya, Om. Tapi lebih baik saya jujur dengan perasaan saya," ucapnya tenang.Kenanga segera beranjak dan berdiri di belakang Setyo. "Papa mau jalan-jalan? Ken antar, ya!" ucapnya.Kenanga tidak ingin membahas perasaan Devano padanya. Dia masih belum percaya dengan ungkapan Devano. Setyo mengangguk, membuat Kenanga menarik napas lega karena bisa menghindari Devan

    Last Updated : 2025-01-14
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 20 Perempuan Tua

    "Ayo, cepat lakukan sebelum dia teriak lagi!" perintah Risma pada seorang laki-laki bayaran.Laki-laki bercambang itu mengangguk patuh. Dia segera mendekati wanita tua yang tidak berdaya di atas ranjang kecil. Dengan cepat, dia ikat tangan perempuan itu ke belakang tubuhnya."Kamu benar-benar binatang, Risma. Tunggu saja sampai Kenanga menyelamatkanku!" teriak perempuan itu penuh amarah.Risma terbahak, "Ha ha ha! Jangan mimpi Perempuan Tua! Apa yang kamu harapkan dari perempuan bodoh itu? Sekarang dia dalam masalah karena Om Setyo masuk rumah sakit karena Kenanga akan bercerai dari Dion!" ejeknya."Mas Setyo ..." Perempuan itu menggumam dengan tatapan tajam ke arah Risma. "Apa yang kalian lakukan pada Kenanga sehingga dia bercerai dari Dion?" tanyanya.Risma tersenyum sinis sembari mengusap perutnya. "Ini adalah buah cintaku dengan Dion. Jadi, Kenanga yang akan Dion singkirkan setelah aku membuatmu gila, Perempuan Tua!" "Sinting!" maki perempuan itu, tetapi tidak bisa berbuat apa-ap

    Last Updated : 2025-01-15
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 21 Sayang....

    "Dion ..." Kenanga menunduk bingung.Di depan sana, Dion menatap dingin pada mereka. Terlebih pada Devano dan Kenanga. Dion melirik dua bucket bunga di tangannya, lalu melanjutkan langkah mendekati Kenanga."Dion, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Setyo tidak suka.Setyo dan Kenanga sudah menunggu Dion semenjak pagi, tetapi laki-laki itu sama sekali tidak menampakkan diri. Bahkan menghubungi Kenanga pun tidak. Setyo semakin kesal ketika telepon dari Kenanga juga tidak direspon oleh Dion."Maaf, Pa. Ss-saya ke ..." Dion mengusap tengkuknya yang tidak gatal.Jika membuat alasan ke kantor, tentu Setyo akan semakin murka. Tadi dia ke kantor hanya beberapa menit saja. Pandangan Kenanga langsung tertuju ke arah pergerakan tangan Dion. Kini kissmark di leher Dion terlihat jelas oleh Kenanga.Tidak hanya Kenanga, tetapi Devano dan Setyo pasti melihatnya. Dion lupa jika semalam Risma telah membuat tanda kepemilikan di leher dan dadanya. Tiba-tiba Setyo memberi isyarat pada perawat untuk me

    Last Updated : 2025-01-16
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 22 Curiga

    "Sayang?" Kenanga mengulang kata itu.Kata yang dibencinya ketika mendengar dari mulut Dion. Namun, entah mengapa ketika Devano yang mengucapkan, jantung Kenanga berdetak lebih kencang. Pipinya pun bersemu merah. Ini bukan masalah seorang laki-laki yang pandai menggombali calon mangsanya.Devano adalah mantan playboy ketika menginjak dewasa. Dia tidak pernah memanggil dengan sebutan "Sayang" pada gadis-gadis yang dipacarinya. Kenanga juga sering mendengar kata gombalan dari teman-temannya. Namun, tidak ada yang membuatnya merasa aneh.Sekali lagi kata itu sangat lain bagi Kenanga. Terlebih yang memanggilnya adalah Devano. Pria yang terbiasa bersikap jahil pada Kenanga."He'em. Sayang. Apa kamu keberatan aku memanggilmu begitu?" tanya Devano sembari menoleh sekilas pada Kenanga."Kak, jangan main-main dengan panggilan. Dion sering memanggilku begitu, nyatanya buaya. Kupikir Kak Dev tidak jauh berbeda!" ejek Kenanga tanpa menatap Devano."Oh, Tuhan! Kamu pikir aku Devano yang nakal itu?

    Last Updated : 2025-01-17
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 23 Transplantasi

    "Baiklah, kalau dokter Devano tidak sibuk, nanti tolong ke ruangan saya!" ucap dokter paruh baya itu, lalu menepuk pelan bahu Devano sebelum pergi. Devano menatap kepergian dokter tersebut, lalu menoleh pada Kenanga yang juga menatapnya dengan curiga. Devano tersenyum sekilas, lalu menepuk gemas dahi Kenanga. Kenanga segera menangkap tangan Devano dan menatapnya tajam. "Kenapa, Sayang?" tanya Devano tidak canggung lagi memanggil Kenanga. "Berhenti memanggilku begitu!" sahut Kenanga ketus. Alis Devano naik sebelah, lalu mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "Aku bukan Dion, ya. Aku suka memanggilmu begitu karena kamu bukan mereka!" sahutnya. "Hm, begitu? Kalau begitu, kenapa masih menyimpan rahasia?" tanya Kenanga. Devano terdiam. Rasanya tidak siap jika sekarang harus memberitahu Kenanga. Dia tidak ingin merusak kebahagiaan karena Kenanga mulai membuka hati untuknya. Devano sudah menunggu saat seperti ini selama beberapa tahun. "Bisakah aku menyiapkan hati untuk bicara j

    Last Updated : 2025-01-18
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 24 Selingkuh

    Devano dan dokter Hendra melewati Risma tanpa curiga. Devano masih fokus pada kertas di tangannya. Dada lelaki itu terasa sesak membaca hasil test medis miliknya. Kini, terbayang lagi sosok wanita cantik yang membuatnya kembali menemukan semangat hidup. Kenanga! Devano lantas menarik napas pelan melonggarkan dadanya."Apa kira-kira ada pendonor yang cocok dalam waktu tiga bulan ke depan, Dok?" tanya Devano pada dokter Hendra.Dokter Hendra tersenyum simpul, lalu membuka ruang kerjanya diikuti oleh Devano. Laki-laki dengan rambut sebagian berwarna putih itu, duduk di depan meja kerjanya, berhadapan dengan Devano."Dokter Devano jangan khawatir. Saya sudah menghubungi dokter spesialis di Kanada. Beliau adalah dokter hebat yang sembilan puluh persen pasien penderita leukimia bisa sembuh. Tentu saja mereka harus mau bekerja sama dan tidak keras kepala. Misalnya minum obat secara teratur!" ucap dokter Hendra seolah menyindir Devano.Devano terkekeh pelan. "Baik, Dok, saya akan lakukan mesk

    Last Updated : 2025-01-19
  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 25 Kenangan

    "Pak Ardi akan datang sore ini, Pak!" beritahu perawat sewaan sambil mengupas apel untuk Setyo.Setyo mengangguk. "Terima kasih. Suster, saya minta tolong sekali lagi. Beritahu putri saya supaya tidak datang ke sini sore ini!""Baik, Pak. Nanti saya akan hubungi Ibu Kenanga."Pandangan Setyo menerawang ke arah jendela rumah sakit. Dari brankar, dia bisa melihat pemandangan kota. Setyo tersenyum hambar, beberapa kenangan tidak menyenangkan tiba-tiba memenuhi ruang kepalanya.Dewi Kumala, wanita cantik yang dia nikahi, lalu mendapat luka begitu dalam. Berawal dari hubungan Setyo dengan sekretaris single parents bernama Evi, lalu berlanjut pada hubungan terlarang. Pernikahan siri pun dilakukan Setyo dengan Evi yang membuat Dewi memutuskan bercerai. Namun, pernikahan itu hanya berjalan dua tahun saja karena Setyo mengetahui Evi telah mengkhianatinya. Setyo juga merasa bersalah karena meninggalkan Dewi dan Kenanga, lalu menceraikan Evi hingga perempuan itu memutuskan mengakhiri hidup ber

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 63 Drama Di Apartemen

    “Apa, mas?” Kening Kenanga berkerut, lalu membaca sebaris kalimat dari teman Devano.Kenanga lantas menatap Devano dan terdiam. Kabar mengenai Dion yang menyerahkan diri ke polisi tidak serta merta membuat Kenanga bahagia. Wanita itu menarik napas pelan.Setahun lalu, Dion masih suaminya. Laki-laki yang baik dan begitu lembut. Namun, semenjak ketahuan berkhianat sifat Dion berubah drastis. Dion tidak hanya sering mencari masalah, tetapi juga berubah kasar. Tiba-tiba Kenanga meneteskan air mata dan diketahui oleh Devano.“Kamu sedih dia bertanggung jawab atas kelakuannya?” selidik Devano.“Kenapa dia berubah begitu kasar setelah kemauannya tidak dituruti?” Devano mengulurkan tangan mengusap pipi Kenanga. “Kita kaum laki-laki itu pada dasarnya egois, Ken,” sahutnya dengan tatapan dalam. “Cuma cara mengendalikan ego kita yang berbeda. Aku sebenarnya juga cemburu lho, saat kalian menikah. Sakit banget rasanya, cuma yang aku pikirkan bagaimana kamu bahagia. Ternyata cara mengalahku itu sa

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 62 Menjadi Suami Istri

    Tidak hanya memegang wajah sang istri. Devano juga memperhatikan Kenanga dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kenanga melirik takut saat Devano mengusap lengan atasnya. “Ken, kamu bukan orang yang baru belajar naik motor, kan? Jatuh di mana? Aku tanya Bi Sumi kalau gitu!” ucap Devano lalu melepaskan tangannya dari Kenanga. “Em, Mas! Aku sudah selesai!” Kenanga lantas menggigit bibir dan mengikat rambutnya. Rambut hitam Kenanga diikat asal sehingga lehernya terekspose sempurna. Jantung Devano berdegup semakin kencang melihat leher putih itu. Devano segera berdiri di depan wastafel, sedangkan Kenanga sedikit menyingkir. Kenanga kembali menatap cermin dan mulai memakai hijab. Saat bersamaan, Devano juga menatap cermin. “Kamu sangat cantik. Apa kamu akan selalu memakai hijab, Sayang?” tanya Devano. “Apa kalau malam dokter tidak masuk ke sini?” tanya balik Kenanga. “Perawat, tapi mereka juga ada laki-lakinya!” “Kan biar aman, Mas! Dengan aku pakai hijab terus Mas Dev juga

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 61 Kenangaku ...

    Saran, tentang apa, Dok?” tanya Devano tidak mengerti. Dokter berusia setengah abad itu melirik Kenanga dan berganti menatap Devano. Devano terkekeh pelan, ketika dokter itu menjelaskan tentang kekhawatirannya. Sedangkan Kenanga hanya tersenyum malu dengan wajah merona. “Tidak mungkin kami begitu, Dok!” sahut Devano lirih. “Bagus, lebih baik Anda berdua saling menahan diri sampai kondisi Anda benar-benar pulih.” “Pasti, Dok!” sahut Devano sambil tersenyum. Tidak berapa lama, dokter dan perawat setelah memeriksa kondisi Devano, meninggalkan ruangan. Suasana menjadi canggung sejenak. Kenanga masih berdiri di tempatnya, sampai Devano mengulurkan tangan. “Mendekatlah! Yang dokter tadi sarankan kan, bukan berdekatan, Ken. Tapi berhubungan badan!” Devano justru menjelaskan hingga membuat Kenanga semakin dilema. Kenanga langsung teringat permintaan Andre tadi. Tinggal satu atap hanya dengan Devano, setelah laki-laki itu keluar dari rumah sakit. “Mas, tadi Mas Andre bilang Bi I

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 60 Bersatu Di Canada

    Suara mesin kehidupan terdengar nyaring di ruang perawatan kelas VVIP itu. Di atas brankar sosok lemah itu terbaring.Andre dan Kenanga mendekat. Devano masih tidur dan sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran mereka. Berhubung hanya satu orang yang diizinkan bersama pasien, dengan perasaan berat Andre memutuskan kembali ke apartemen.Kedua mata Kenanga berkaca-kaca melihat kondisi Devano saat ini.Kenanga menggenggam erat jemari tangan Devano. Wanita cantik itu menatap nanar pada wajah pucat Devano. Lalu, Kenanga mengangkat tubuh dan mendekati wajah tampan itu.“Mas, sudah lama kamu tidur, apa tidak ingin bangun? Bangunlah, aku ingin melihatmu marah seperti ketika aku memasukkan anak kodok ke sepatumu dulu!” Kenanga merasa khawatir karena sudah satu jam di sisi Devano, laki-laki itu masih tidur.Meskipun dokter mengatakan kondisi Devano sudah stabil, tetapi Kenanga tidak akan tenang sebelum Devano membuka mata.Kenanga tertawa sumbang mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Dia m

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 59 Isi Surat Wasiat

    “Masalahnya Bi Ina tidak betah, Ken, di sini! Kalau kamu memang tulus ingin menemani Devano, kenapa tidak?” ucap Andre sembari melirik Bi Ina penuh arti.Wanita tua itu hanya mengangguk saja. Andre kasihan dengan Bi Ina yang harus mondar-mandir apartemen-rumah sakit. Apalagi Bi Ina tidak bisa berbahasa Inggris. Kenanga menggaruk pelipis bingung. Dia dan Devano tidak mungkin berbuat sesuatu di luar batas, apalagi laki-laki itu masih sakit. Namun, terjadi perang batin di lubuk hati Kenanga, ketika harus tinggal satu atap dengan Devano karena mereka belum menikah. “Em, baiklah. Aku bicarakan sama Mas Devano nanti, Mas!” Akhirnya, Kenanga mengangguk samar.Alis Andre naik sebelah mendengar Kenanga merubah panggilan pada Devano. “Maaf ya, aku merepotkanmu, Ken!” ucap Andre tidak enak hati. “Soal kantor jangan khawatir, Tante Dewi sudah komunikasi sama aku! Tante Dewi akan kembali turun ke lapangan!” lanjutnya, lalu terkekeh.Kedua mata bulat Kenanga mendelik. Dia berpikir pasti mamanya

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 58 Ke Canada

    "Lepaskan!” sentak Kenanga geram. Namun, Dion justru memeluk mantan istrinya itu dengan erat. Dion ingin menumpahkan rindu dan penyesalan di situ. Kenanga memberontak hingga pelukan Dion terlepas.“Ken, beri kesempatan aku bicara! Aku minta maaf atas semuanya, Ken. Semuanya! Kita kembali seperti dulu, ya, Ken!” pinta Dion lirih.Kedua mata Dion berkaca-kaca. Melihat wajah tidak ramah di depannya, Dion sadar jika apa yang diberikan pada Kenanga terlalu menyakitkan. Karenanya, Dion ingin menebusnya hingga wanita itu melupakan semua rasa sakit.“Aku tidak bisa, Yon. Maaf, lebih baik kamu kembali sama Kak Risma. Bukankah kalian saling mencintai? Aku sudah ikhlas menerima takdirku.”“Apa ini karena Devano?” tanya Dion tidak suka.Kenanga tidak menjawab. Wanita itu sedikit menyingkir dan menjaga jarak dengan Dion. Dion tersenyum satu sudut melihat aksi diam Kenanga.“Aku sangat berterima kasih karena kamu menyelamatkan Mama. Seharusnya, aku juga melaporkanmu pada polisi, tapi demi Mama, ak

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 57 Surat Wasiat

    “Apa itu, Mas?” tanya Kenanga.Andre membuka amplop itu dan menyodorkan isinya ke arah Kenanga. Kenanga mendengus kesal sembari melirik tidak peduli, pada beberapa foto Devano dan seorang perempuan yang sedang berpelukan tanpa busana.“Itu, kan, yang kamu maksud?” tanya Andre datar. Kenanga memalingkan wajah dengan hati teramat sakit. Dua kali dikhianati laki-laki yang dicintai, meluluhlantakkan kepercayaan Kenanga. Semua sudah berakhir. Devano dan Dion tidak jauh berbeda. Mereka datang hanya menanamkan luka di hati Kenanga.Sejenak, Andre tampak menelepon seseorang, tetapi tatapannya masih datar pada Kenanga. Beberapa menit kemudian, pintu ruangan Andre diketuk dari luar. Bella segera bangkit dan membuka pintu.Maka, masuklah seorang perempuan yang diapit laki-laki berpakaian serba hitam. Kenanga langsung menoleh ketika mendengar perempuan itu menangis.Kening Kenanga mengernyit, dia seperti tidak asing dengan perempuan itu. Pandangan perempuan itu juga langsung tertuju pada Kenanga

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 56 Aku Memang Bodoh

    Ya, aku memang pantasnya disakiti, Kak. Aku tidak bisa sepertimu, seandainya aku bisa!” ucap Kenanga parau, lalu duduk di kursi rotan.Aline memberanikan diri mendekat dan mengusap punggung Kenanga. Kenanga menoleh sekilas, lalu kembali menangis. Mendengar kenyataan baru jika Devano pergi ke Kanada dengan orang lain, hati Kenanga semakin hancur.Sebegitu cintakah dia pada teman masa kecilnya itu sehingga tidak bisa menerima kenyataan? Kenanga terlalu dalam menjatuhkan hati pada setiap pria. Rasa sakit dikhianati Dion belum sepenuhnya sembuh. Kini, ditambah luka yang lebih dalam dari Devano.“Mbak, sudah sore, ayo makan!” ajak Aline lirih.“Kamu duluan saja, Lin. Aku berkemas dulu, ya!”“Ya sudah, aku nungguin Mbak Ken saja. Aku beli bakso sebentar, ya. Mbak mau bakso apa mie ayam?” tawarnya serius.Kenanga terdiam sejenak. “Bakso boleh, eh mie ayam saja, Lin!” Aline mengangguk kemudian mengambil kunci motor. Kenanga membuntuti karena teringat sesuatu.“Lin, power bank aku di mana, ya

  • BERBAGI RANJANG DENGAN KAKAK TIRI    Bab 55 Keputusan Konyol!

    “Mas Devano, bangun! Tolong, Pak, Mas Dev pingsan!” Bi Ina berteriak histeris hingga mengundang Pak Security dan dua orang ART mendekat.Bi Ina terus menangis sambil menghubungi Andre. Setelah itu dia pun memanggil ambulance untuk membawa Devano ke rumah sakit.“Mas Andre, Bibi takut!” Bi Ina tertunduk di ruang tunggu sambil terus menangis. Beberapa tahun lalu dia merasakan kehilangan ketika kedua orang tua Devano meninggal. Bi Ina bekerja di rumah Devano semenjak laki-laki itu masih SD. Lalu, setelah kepergian kedua orang tua Devano, hanya Bi Ina yang dekat dengan Devano di rumah itu. Jadi, wajar saja jika Bi Ina sangat menyayangi Devano seperti anak sendiri. Meskipun Devano sudah mencukupi kebutuhan Bi Ina dan membelikan sawah juga rumah di kampung, tetapi Bi Ina enggan pulang sebelum Devano ada yang mengurusnya.Andre tampak mondar-mandir dengan gelisah. Sedangkan Bella terdiam sambil merangkul bahu Bi Ina.“Beberapa hari ini Mas Dev jarang makan di rumah, Mbak. Biasanya jarang s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status