Semua Bab Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh: Bab 101 - Bab 110

190 Bab

Bab 101

Sebastian tidak tega melihat Zia menangis. Namun saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan selain mempercayakan Zia ke tangan Lily. Arion memeluk Zahira dan mengecup keningnya. "Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik."Arion kemudian berlari mengikuti Sebastian. Pria itu kemudian menoleh ke arah Zahira sambil tersenyum.Zahira merasakan jantungnya berdebar ketika melihat senyum Arion. Senyum yang begitu sangat menawan. Entah mengapa malam ini Arion terlihat begitu sangat teman. Namun mengapa ia merasa takut dengan firasat yang tidak enak seperti ini.Sebastian dan Arion berlari menuruni anak tangga. Mereka harus segera menyelesaikan semua permasalahan ini agar hidupnya tenang.Di luar hiruk pikuk terdengar jelas. Orang-orang yang dia kerahkan berjaga di luar hanya beberapa yang bertahan. Sebastian heran, bagaimana mungkin anak buahnya bisa dikalahkan begitu saja padahal mereka adalah orang terlatih kecuali ada yang berkhianat.Lily mencekam pergelangan tangan Zia dengan kuat. Namun gad
Baca selengkapnya

Bab 102

"Tetap di belakangku!" Lily berbisik ketika mereka sudah berada di lantai 1. Langkah demi selangkah, Lily berhasil mencapai jendela. Dia mengintip untuk mencari peluang keluar dari rumah itu. Akan tetapi di luar keadaan sudah kacau balau. Tidak mungkin membawa Zahira dan Zia menerobos melewati para laki-laki yang sedang bentrok menggunakan senjata tajam dan senjata api.Zahira ikut mengintip. Matanya terbelalak melihat pemandangan di depannya. Banyak orang sedang berkelahi menggunakan senjata tajam. Ia juga melihat beberapa orang terkapar di rumput dengan kondisi yang sangat mengerikan. Bahkan beberapa potongan tubuh terpisah dari badan. Wajah dokter cantik itu terlihat pucat. Namun berusaha untuk tetap tenang.Sejak tadi Zia hanya menangis sambil menutup telinganya. Tanpa sengaja ia ikut melihat dari jendela. Dengan reflek Zia menyerit histeris.Tubuh Zia seketika terasa lemas. Rasa nyeri menyergap dadanya hingga untuk bernapas saja rasanya sulit.Suara Zia yang menjerit memancin
Baca selengkapnya

Bab 103

Zahira memandang ketiga pria yang sudah terkapar di atas rumput. Meskipun tidak mati, namun kondisi ketiga pria itu tidak dalam ke adaan baik. Salah seorang mengalami cedera pada leher, satu orang lagi patah kaki, dan yang satunya kemungkinan akan geger otak ringan.Sebagai seorang dokter, Zahira tahu batas aman dalam melumpuhkan lawannya. Yang pasti ke tiga pria itu tidak akan bisa mengejarnya."Nona Zahira, ternyata kamu sangat hebat. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi Arion jika mengetahui hal ini." Lily memandang kagum Zahira.Gadis itu bukan hanya cantik dan pintar saja. Namun juga sangat tangguh. Lily sempat memperhatikan pertarungan Zahira. Ia tahu bahwa Zahira sudah mencapai sabuk tertinggi di perguruannya."Untuk melindungi diri sendiri bisa," jawab Zahira yang masih terlihat pucat.Mereka memandang ke arah Zia. Gadis itu masih terduduk sambil menyandarkan punggungnya di dinding. Dengan kepala menunduk ke bawah sambil menutup telinga. "Ayo bibi, "kata Zahira sambil m
Baca selengkapnya

Bab 104

Sedangkan Arion berada dengan jarak 3 meter dari Sebastian. Kondisi pria itu terlihat menyedihkan dengan wajah penuh luka. Sebuah senjata api tepat berada di samping kepalanya. "Mas Bastian!" Teriak Zia. Wajahnya panik dan mencoba membuka pintu mobil. Namun Lily dengan cepat mengunci pintu secara otomatis."Biarkan aku keluar, aku ingin keluar!" Zia menangis histeris dan memandang Sebastian. Jika Sebastian mati, Zia tidak akan pernah merelakannya. Mengapa ini semua terjadi, padahal hari pernikahannya hanya hitungan jam saja. Apakah takdir sedang ingin bergelut dengannya.Zia terus menangis sambil memandang Sebastian. Kepala pria itu di tekan kebawah dengan tubuh membungkuk. Andaikan bergerak sedikit saja sudah pasti lehernya akan mengenai mata samurai yang tajam."Mbak Lily, buka pintunya. Aku mau keluar menyelamatkan Arion." Zahira mencekam pergelangan tangan Lily sambil menangis."Anda harus tenang nona," jawab Lily. Kondisi Zahira dan Zia yang seperti ini membuat konsentrasinya
Baca selengkapnya

Bab 105

Zahira menatap kosong ke depan dengan punggung bersandar lemah ke jok mobil. Apa yang baru saja terjadi membuatnya shock. Apalagi membayangkan bagaimana nasib Arion.Menyesal, Zahira sangat menyesal. Mengapa ia begitu gengsian dan tidak mau mengungkapkan cintanya untuk pria berwajah tampan tersebut. Zahira menangis ketika mengingat senyum Arion untuk terakhir kalinya. Ternyata rasanya sangat sakit ketika melihat orang yang ia cintai berada di ambang kematian."Aku yakin dia akan baik-baik saja. Dia tidak akan mati dengan mudah." Zahira bergumam pelan. Bayangan ketika berjumpa Arion untuk pertama kalinya kembali bermain dipelupuk matanya. Pada waktu itu Arion sekarat namun dia bisa selamat. Begitu juga dengan hari ini, pria itu pasti selamat. Zahira mencoba untuk menghibur dirinya sendiri.Zahira menoleh ke arah Lily, wanita itu fokus menatap ke depan sambil mengendarai mobil. "Kenapa kita tidak menyelamatkan mereka. Jika mbak Lily takut mati, kenapa tidak membiarkan aku turun dan
Baca selengkapnya

Bab 106

"Aku tidak ingin bersembunyi di sini. Aku bukan pecundang dan juga penakut," teriak Ziarah. "Nona, Aku harap nona bisa memahami situasi saat ini. Nona datang ke sana akan membuat mereka semakin sulit." Lily memandang Zahira dengan sorot mata yang tajam."Kita hidup di negara hukum, apa tidak bisa menghubungi polisi untuk meminta perlindungan? Apa tidak bisa memberitahu polisi bahwa saat ini di sana seperti apa kondisinya?Mereka sedang bertaruh antar hidup dan mati. Setiap detik sangat berharga. Jika terlambat sedikit saja mereka akan terbunuh." Zahira berkata dengan napas ngos-ngosan dan dada turun naik.Zahira benar-benar benar-benar dan kesal terhadap Lily. "Nona beristirahatlah Saya akan mengurus semuanya." Lily menutup pintu kamar ketika Zahira duduk di atas tempat tidur.Lily keluar dari dalam kamar. Kakinya terasa amat lemas hingga ia berdiri sambil bersandar di dinding. Air mata yang berusaha untuk ditahannya kini mengalir dengan sendirinya. Mau seperti apapun dibentuk, Lil
Baca selengkapnya

Bab 107

Kaki Arion bagian belakang ditendang hingga pria itu terduduk sambil berlutut. Begitu juga dengan Sebastian. Mereka dipaksa untuk berlutut."Tuan Sebastian, saya terlalu mengagumi Anda. Saya beranggapan bahwa anda orang yang begitu sangat hebat. Awalnya saya takut untuk mengambil pekerjaan ini karena terlalu beresiko. Namun setelah menjalaninya, saya baru sadar anda hanyalah orang yang tidak memiliki kelebihan apapun." Berbisik di daun telinga Sebastian dan kemudian tertawa sambil menepuk-nepuk pipi Sebastian.Apakah yang dikatakan pria itu benar, tidak sulit untuk mengalahkan Sebastian."Kita lihat sampai berapa lama kau bisa tertawa." Sebastian tersenyum samar. Meskipun saat ini nyawanya sedang terancam namun tidak terlihat ketakutan di mata Sebastian. "Aku akan tertawa lebih keras lagi jika kau mati." Boy sudah tidak sabar untuk menyingkirkan Sebastian. Pria itu begitu sangat berambisi untuk menguasai bisnis bawah tanah milik Sebastian. "Anda tidak perlu khawatir, bisnis senjat
Baca selengkapnya

Bab 108

"Kenapa hanya diam, cepat tandatangani surat ini." Heru kesal karena Arion hanya diam memandangnya."Apa karena harta, paman melakukan ini semua?" Arion memandang Heru dengan penuh kekecewaan.Mengelola sebuah perusahaan besar, dan menjadi direktur utama. Merupakan suatu hal yang begitu sangat menguntungkan untuk Heru. Bahkan karena kebaikan Arion, Heru beserta keluarganya bisa menikmati hidup mewah seperti saat ini. Namun yang namanya sifat, iri dan dengkik tidak akan pernah puas dengan apa yang dia miliki. Tidak akan pernah menghargai kebaikan orang lain. "Tidak kusangka ternyata keponakanku selain polos juga bodoh. Tentu saja aku melakukan ini semua demi harta. Aku ingin harta keluarga Jackson dan juga harta milik Sebastian menjadi milik ku." Heru tertawa lepas. Kesempatan seperti ini sudah berpuluh-puluh tahun dinantikannya dan akhirnya ia bisa mendapatkan kekayaan keluarga Jackson dengan sangat mudah. "20 tahun yang lalu, kedua orang tuamu meninggal karena dirampok. Polisi m
Baca selengkapnya

Bab 109

"Papi, aku tidak ingin melewatkan momen penting ini. Aku ingin melihat bagaimana pria sombong ini mati." Alina memandang Sebastian dengan penuh kemarahan. Sebastian mengangkat kepalanya dan memandang Alina. Mata wanita itu sembab yang pertanda bahwa dia terlalu banyak menangis. Prak!"Berani sekali kau menolak Putri kesayanganku." Heru menendang bahu Sebastian dengan keras. "Untuk apa aku menerima Alina menjadi istriku, karena nyatanya dia hanya menjadi istriku sebentar saja dan setelah itu akan menyandang status janda." Sebastian berkata dengan senyum mengejek.Alina benar-benar marah. Bayangan ketika Sebastian menolaknya membuat dadanya sakit dan juga sesak.Plak!Plak!Plak!Alina menampar Sebastian berulang-ulang kali. "Kau pikir, kau terlalu tampan, sehingga aku menyukaimu. Aku ingin menikah denganmu hanya untuk menguasai hartamu. Bahkan saat ini aku sedang hamil dan aku akan mengatakan anak yang ku kandung adalah anakmu. Itu artinya seluruh harta milikmu akan jatuh ke tanga
Baca selengkapnya

Bab 110

Heru terdiam mendengar perkataan Arion. Ia memandang surat yang sudah dibuatnya."Aku juga sudah memberikan surat kuasa ke pengacara serta notaris. Yang mana Aku menyerahkan harta kekayaanku seluruhnya untuk Zia, jika aku meninggal. Namun jika kami berdua meninggal, maka seluruh hartaku akan kuserahkan ke panti asuhan." Sebastian mengungkapkan perihal harta yang dimilikinya. Kedua pria itu tidak hanya menggertak Heru. Arion dan Sebastian sudah membuat surat ahli waris sejak 1 Minggu yang lalu. Sebastian dan Arion tersenyum mengejek kebodohan Heru. Di zaman sekarang tingkat keamanan sudah sangat tinggi. Merampas harta milik orang lain bukanlah perkara yang mudah. Mungkin Heru dan Ema suka menonton film drama rumah tangga. Yang mana orang dengan mudahnya mengambil harta milik orang lain hanya dengan menandatangani selembar surat.Heru benar-benar kesal sekaligus marah ketika mendengar pengakuan dari Sebastian dan juga Arion. Ia beranggapan bahwa mendapatkan harta milik kedua pria itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
19
DMCA.com Protection Status