Zahira memandang ketiga pria yang sudah terkapar di atas rumput. Meskipun tidak mati, namun kondisi ketiga pria itu tidak dalam ke adaan baik. Salah seorang mengalami cedera pada leher, satu orang lagi patah kaki, dan yang satunya kemungkinan akan geger otak ringan.Sebagai seorang dokter, Zahira tahu batas aman dalam melumpuhkan lawannya. Yang pasti ke tiga pria itu tidak akan bisa mengejarnya."Nona Zahira, ternyata kamu sangat hebat. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi Arion jika mengetahui hal ini." Lily memandang kagum Zahira.Gadis itu bukan hanya cantik dan pintar saja. Namun juga sangat tangguh. Lily sempat memperhatikan pertarungan Zahira. Ia tahu bahwa Zahira sudah mencapai sabuk tertinggi di perguruannya."Untuk melindungi diri sendiri bisa," jawab Zahira yang masih terlihat pucat.Mereka memandang ke arah Zia. Gadis itu masih terduduk sambil menyandarkan punggungnya di dinding. Dengan kepala menunduk ke bawah sambil menutup telinga. "Ayo bibi, "kata Zahira sambil m
Baca selengkapnya