"Ditipu bagaimana?” teriak Ervina. “Pasti ini ulah Faleesha!” Angela mengeram kesal. “Ya, ini pasti ulah dia. Siapa lagi? Dia telah menukar dokumen yang asli dengan salinannya, Mi.” Tuduhan langsung mengarah padanya. “Apa! Kurang ajar, dasar anak pembawa sial, lihat aja, Mami kasi pelajaran dia,” gerutu Ervina. Wajah Ervina tampak gusar, bagaimana tidak, seandainya dia kalah langkah, pasti tidak kebagian aset suaminya. “Yah, gagal deh dapat mobil baru,” sungut Angela. “Kamu ini, masih sempet-sempetnya mikirin mobil baru. Pikirin dulu sertifikat tanah!” hentaknya.Gadis itu menghela napas kasar. “Oh atau jangan-jangan yang nyimpan sertifikat asli papamu ya, Angel?” “Ya mana aku tahu, Mi. Kita ‘kan nemuinnya itu, apalagi Papa sekarang semakin berjarak dengan kita, mainnya rahasia mulu,” protes sang anak. “Ya sudah mendingan kita temuin aja papamu biat jelas. Kesel deh Mami,” balasnya. “Ya udah ayo, jangan buang waktu, Mi.” Ervina pun mengangguk, mengalihkan pandang ke arah
Baca selengkapnya