Wanita paruh baya itu mulai bergerak cepat. Dengan tangan gesitnya, dia mengobrak abrik seluruh berkas-berkas penting yang ada di lemari. “Udah ketemu belum, Mi? Jangan lama-lama,” ucap anak gadisnya. “Ya sabar, ‘kan Mami masih pilah-pilah, Angel.” Ibu dan anak itu melancarkan aksinya malam hari saat para penghuni rumah tertidur pulas. Mereka mencari berkas penting yang ingin mereka kuasai. “Takut ada yang lihat, Mi.” “Kamu tenang aja, mereka sudah tidur semua. Mami sudah pastikan.” Netra Ervina akhirnya menemukan sertifikat rumah dan kepemilikan perusahaan. “Nah, ini dia!” Wanita paruh baya itu berseru. “Wah asik!” Sang anak pun ikut berseru! Kedua ibu dan anak itu pun wajahnya seketika berbinar. “Nggak sia-sia kita bikin mereka tidur nyenyak, Mi,” bisik gadis itu. “Jadi, kamu masukin obat tidur lagi ke makanan mereka, Angela?” tanya Ervina heran. “Ya iya lah, Mi. Kalau nggak gitu mana bisa kita geledah ruang pribadi Papa.” “Kamu memang anak Mami yang paling pinter.
Read more