Venina berdiri di depan cermin, memandangi bayangannya dalam balutan gaun pengantin sederhana. Tidak ada kemewahan, tidak ada pesta besar. Hanya sebuah acara pemberkatan sederhana yang akan dihadiri oleh orang-orang terdekat. Itulah yang ia inginkan, sebuah momen intim untuk memulai lembaran baru hidupnya bersama Erlangga."Kamu siap, sayang?" tanya Nadia, ibunya, sambil merapikan rambut Venina.Venina mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Nina siap, Bu.”Sementara itu, di ruangan lain, Erlangga berdiri gelisah. Matanya terus melirik ke arah pintu, berharap putrinya akan muncul. Percakapan mereka beberapa hari lalu masih terngiang jelas di telinganya."Papa ingin kamu hadir dan menyaksikan kebahagiaan kami," Erlangga menatap Erna dengan penuh permohonan.
Last Updated : 2024-08-01 Read more