All Chapters of Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Chapter 111 - Chapter 120

145 Chapters

Hari Yang Berat

Bab 112"Mau apa kamu datang kemari?!"Meski mendongkol, aku tetap mempersilahkan pria ini untuk masuk ke ruang kerjaku. Tidak mungkin aku mengajak orang ini berbicara di luar, karena aku tahu pokok pembahasannya tidak akan jauh-jauh dari soal Seruni.Ya, akhirnya ketahuan juga jika pria yang sudah menyakiti Seruni ini adalah Andri, yang tidak lain adalah kakaknya Tria. Perusahaannya sempat menjadi rival perusahaan kami sebelum akhirnya bangkrut karena kalah saing."Izinkan aku bertemu dengan Seruni dan anakku," ujarnya."Anakmu?" Tawaku seketika terdengar. Aku menatap pria itu dalam-dalam. Ini sungguh menggelikan. Bagiku, Andri seperti pahlawan kesiangan. Kalau dia memang menyukai Seruni, maka dia tidak akan menyakitinya.Tiba-tiba saja aku merasa seperti diposisikan sebagai orang egois yang menghalangi pertemuan antara ayah dan anaknya."Ya, dia adalah anakku. Kamu jangan pura-pura tidak tahu, Kayla!""Benihnya memang berasal dari kamu, tapi dia bukan anakmu. Dia adalah anak Seruni
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Pertemuan Di Rumah Seruni

Bab 113Matahari sudah bergulir ke arah barat. Hari sudah petang saat aku, mbak Ranti dan Keisha meninggalkan kantor Almeera Travel. Aku sengaja meminta Keisha dan mbak Ranti menyusulku ke kantor, karena aku tidak bisa pulang siang ini. Apalagi aku sudah janji pada Seruni untuk menjemputnya di rumah sakit. Akan tetapi, janji tinggal janji. Karena padatnya kesibukan, akhirnya aku menyuruh orang untuk menjemput Seruni dan mengantarkannya pulang ke rumah.Mobil meluncur dengan tenang menembus kemacetan lalu lintas. Aku memangku Keisha yang tidak pernah diam berada di dalam pangkuanku. Sebuah boneka berada di dalam genggamannya. Sesekali ia mencium boneka itu, bahkan kadang dia meraba-raba perut besarku."Dik, dik." Suara tawa kami pecah menanggapi celotehannya yang menggemaskan, bahkan mas Yanto yang berada di depan pun tak bisa menahan senyumnya.Akhirnya kami sampai di rumah Seruni. Rumah mungil yang semula dikontrak oleh Seruni, tapi akhirnya aku beli dan surat-menyuratnya pun atas
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Kabar Dari Mas Ibra

Bab 114Aku langsung tertegun menatap pria yang pernah menjadi teman hidupku ini. Pria itu mengangkat tangan, lalu menurunkannya kembali seraya menghela nafas. Aku bertanya-tanya dalam hati sambil tetap menatap ekspresi wajahnya yang terus berubah-ubah.Apakah mas Gilang tadi bermaksud menamparku, lantaran aku di anggapnya lancang?"Gita mencintaimu dan itu satu-satunya alasan kenapa aku menyuruhmu untuk menikahinya. Lagi pula, tidak ada jeleknya kamu menikahinya. Dia cantik, meskipun sudah tak lagi perawan. Toh, kamu juga bukan perjaka, kan? Sama saja! Mama Kumala pun sudah meninggal dunia. Nggak akan ada orang yang akan merecoki rumah tangga kalian nanti," ujarku panjang lebar. Aku menegakkan tubuh dengan tangan bertumpu di pinggang. Badanku terasa pegal setelah seharian duduk di balik meja, baik itu menghadapi laptop atau menghadapi orang-orangku saat memimpin rapat."Nggak semudah itu, Kayla. Nggak sesederhana yang kamu bayangkan.""Tetapi apa yang buat kamu ragu?" "Aku merasa se
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Merasa Seperti Cinderella

Bab 115Tak bisa lagi berkata-kata. Aku membiarkan panggilan itu putus begitu saja. Sejenak aku diam, tak bergerak dari tempat dudukku. Mataku menatap Keisha yang tampaknya sudah mulai gelisah. Ah, aku lupa menurunkan Keisha dari stroller.Aku bangkit dan menggendong putriku keluar dari kamar memanggil mbak Ranti dan bik Jum. Aku menyuruh mereka berdua untuk segera bersiap-siap. Mbak Ranti sangat terkejut. Namun terlihat ia berusaha menguasai diri. Mbak Ranti mengambil Keisha dan membawa putri mungilku itu ke dalam kamar.Biarlah pengasuh putriku itu yang mempersiapkan keperluan Keisha dan dirinya sendiri. Aku akan mempersiapkan diri dengan dibantu bik Jum."Saya benar-benar nggak nyangka, Bu," lirih perempuan paruh baya itu, sembari membantuku melipat baju-baju yang aku onggokkan di samping travel bag."Namanya juga umur, Bik. Kita nggak tahu," sahutku."Tetapi apa yang menyebabkan Ummi Wafa sampai meninggal?""Saya nggak tanya soal itu, Bik. Pikiran saya langsung panik, lantaran har
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bukan Cinderella

Bab 116Namun Mas Ibra justru tertawa. Saking kerasnya suara tawanya, justru membuat Keisha menangis lantaran kaget."Kamu itu bukan Cinderella. Kamu adalah seorang putri," ujar mas Ibra seraya meraih tanganku dan membimbingku menuju pembaringan.Dia mendudukkan Keisha di pembaringan, lalu mengecup keningku sekilas."Tapi dibandingkan dengan nasab Mas Ibra, aku belum apa-apanya," sahutku "Aku bukan pria Arab yang terkenal sangat mementingkan nasab. Apalah artinya sebuah nasab, jika perilaku kita tidak terpuji. Bukankah dulu Baginda Nabi pernah berkata, yang intinya seandainya putrinya, Fatimah mencuri, maka tidak perlu orang lain, tetapi beliau sendiri yang akan memotong tangannya.""Itu Baginda Nabi, bukan kita. Bukankah kita sendiri yang terlibat menyembunyikan Fahda yang sampai hamil lantaran berzina?"Pria itu menghela nafasnya dalam-dalam. "Rasa sayang seorang kakak itu tidak bisa diukur, Sayang. Jujur, kita memang bukan Baginda Nabi yang bisa tegas. Seharusnya waktu itu aku me
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Permintaan Maaf

Bab 117Aku tak tahu lagi harus menanggapi seperti apa, tapi yang jelas aku harus berada di tengah keluarga ini, setidaknya sampai tiga hari ke depan. Ini merupakan hal yang berat."Sabar, Sayang. Mas yakin kamu pasti akan kuat. Kamu sudah melewati banyak hal dan kamu pasti akan bisa melewati semua ini.""Bukannya kita hanya butuh restu dari ayah Hafiz dan Ummi Azizah? Begitu, kan, yang selalu Mas bilang kepadaku?" balasku. Aku hanya sebentar ikut dalam acara ramah tamah dengan keluarga setelah makan malam. Aku memilih masuk ke dalam kamarku dan ternyata mas Ibra malah menyusul. Di sinilah akhirnya kami berdua, duduk bersisian di ranjang."Dan kita sudah mendapatkan restu itu. Jika ayah dan ibumu merestui, tak perlu kupinta restu dari seribu wali," imbuhku sembari tersenyum pahit, setelah merebahkan tubuh Keisha yang sudah tertidur pulas."Nah tuh, kamu sudah tahu," kekeh pria itu, lalu membawaku ke dalam pelukannya."Kamu itu istri pilihan Mas. Mas bertanggung jawab atas pilihan yang
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Perjanjian Tetaplah Perjanjian

Bab 118Aku tidak menyangka akan berada di situasi seperti ini. Dulu aku memang mengetahui jika Gita pernah diminta oleh Andri untuk menjadi wanita simpanannya, bahkan Andri memperkosa Seruni sampai hamil, hanya untuk bisa membuat gadis itu hengkang dari Almeera Travel.Ternyata dunia hitam bisnis itu benar-benar ada dan ini kualami sendiri."Saya senang sekali jika Bu Kayla mau memberikan kesempatan kepada saya untuk tidur dengan sekretaris Anda yang cantik ini." Pria itu menatap Gita dengan kerling matanya yang nakal."Tapi di dalam draft perjanjian kita tidak ada kesepakatan seperti itu, Pak," ucapku sembari berusaha terus menyabarkan diri, walaupun ingin rasanya aku mencakar-cakar muka pria itu yang dengan lancang meminta sekretaris baruku ini untuk menemaninya tidur. Aku mengangkat Gita menjadi sekretaris setelah melalui pertimbangan dan atas saran mas Ibra sendiri yang ingin memberikan kesempatan kepada Gita untuk berkembang. Mas Ibra merasa bersalah karena ikut andil membuat m
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Hadiah Untuk Gita

Bab 119Aku hanya tersenyum miris. Bayangan demi bayangan masa lalu kembali berkelebatan di benakku. Gita itu gadis yang polos, dan kepolosan itu yang dimanfaatkan oleh ibunya untuk mengambil keuntungan dari kecantikan yang dimiliki oleh gadis ini.Gita memang manja dan sangat bergantung kepada mas Gilang, tapi dia sesungguhnya gadis yang baik. Dia menjadi malas mengerjakan urusan rumah karena hasutan dari ibunya dan mungkin waktu itu aku pun terlalu memanjakannya. Saat pertama kali mengenal Gita sebagai adik mas Gilang, aku merasa dia adalah adikku. Aku tidak pernah menganggapnya sebagai musuh, hanya saja dulu Gita di bawah kendali ibunya dan ikut-ikutan memusuhiku sebagai kakak iparnya.Sesampainya di mobil, aku dan Gita segera masuk dan mobil pun meluncur. Dua motor gede mengiringi kami dari belakang dari jarak yang aman. Aku harus mengantar Gita dulu pulang ke rumahnya, baru kembali ke apartemen.Tidak ada siapa-siapa di rumah kontrakan itu. Rupanya mas Gilang belum pulang kerja.
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Akad Nikah

Bab 120Apakah ia sedang berhalusinasi, atau pria itu tengah memainkan sebuah drama? Sepasang mata itu mengerjap berkali-kali dengan telinga yang tegak. Gita berusaha mempercayai pendengarannya."Apa yang Mas katakan? Mas dalam keadaan sehat, kan?" Bibirnya bergerak-gerak dengan tubuh gemetar. Bagaimanapun, ini di luar dugaannya. Pria itu sudah berkali-kali menolaknya dan sekarang Gilang justru melamarnya. Apakah pria itu sedang kesambet?"Apa kamu merasa belum jelas?" Tanpa menunggu persetujuan Gita, Gilang meraih jemari gadis itu dan memasangkan cincin ke jari manisnya.Ternyata pas. Tentu saja pas, karena Gilang sudah mengukur jari manis gadis itu secara diam-diam sebelum memutuskan untuk memesan cincin itu.Dia sudah mempersiapkan ini dengan matang."Bukan seperti itu, Mas. Bukannya Mas sudah berkali-kali menolakku?"Gadis itu menatap nanar cincin yang melungkar di jari manisnya. Heran, entah bagaimana caranya sehingga pria itu bisa mendapatkan cincin yang benar-benar pas dengan
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Apakah Ini Adalah Karma?

Bab 121 "Anggi?!" sahutnya lirih dengan wajah tetap menunduk. Namun dari gestur tubuhnya terlihat ia seperti sedang gelisah "Saya tidak kenal Anggi, Nyonya. Nama saya Ita," imbuhnya. Namun aku menggeleng. Meskipun wajah wanita ini menunduk, tapi aku sangat mengenal wajah dan tubuhnya. Tak bisa dibohongi. Wanita ini memang Anggi. Bagaimana mungkin aku bisa melupakan sosok wanita yang menjadi selingkuhan suamiku, bahkan saking parahnya, Anggi bahkan sempat hamil anak mas Gilang. "Anggita. Namamu Anggita. Benar, kan? Anggi atau Ita sama saja," desakku. Aku bahkan sempat akan mengulurkan tanganku supaya wajah itu terangkat dan aku bisa memindai lebih jelas raut wajahnya. Hanya saja aku mengurungkan niat, karena teringat harus menjaga sikap di hadapan para klien. "Maaf Nyonya, nama saya Ita, dan saya bukan Anggi yang Nyonya kenal. Mungkin hanya mirip saja." Wanita itu terlihat menelan ludahnya, lalu menunjuk buku menu yang berada di tanganku. "Silahkan Nyonya pesan apa yang tertul
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status