All Chapters of Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Chapter 131 - Chapter 140

145 Chapters

Mandi Dua Kali

Bab 132"Kalau bik Jum ingin menggendong si kecil, silahkan," ujarku seraya mengkode mas Ibra untuk menyerahkan si kecil kepada bik Jum.Wanita paruh baya itu menerima bayi mungil itu dengan penuh haru. Dia menggendongnya dengan sangat hati-hati. Perlahan-lahan dekapannya bertambah erat. Putriku menggeliat, tetapi dia terlihat cukup nyaman berada di dalam gendongan asisten rumah tanggaku ini.Mata bik Jum nampak berbinar-binar, dan dia mendekatkan bibirnya untuk mengecup pipi bayiku."Alisha dulu saya tinggalkan seperti ini di panti asuhan. Sekarang entah sebesar apa dia. Entah masih hidup atau sudah mati," lirih perempuan paruh baya itu."Bibik jangan berkecil hati. Jika memang putri Bik Jum masih hidup, pasti kalian akan segera bertemu," hibur mbak Ranti "Setelah 20 tahun berlalu, Bibik sudah tidak lagi berharap banyak, Ranti.""Jika Tuhan menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin," timpalku.Wanita itu tersenyum kecut. *Entahlah. Mudah-mudahan doa orang-orang baik segera di ijabah
Read more

Serba Salah

Bab 133"Ya, Ummi. Ada apa?"Ternyata bukan Evan, tapi ummi Azizah. Aku heran sekali, kenapa dia sampai bela-belain menelpon mas Ibra padahal waktu di sana sudah tengah malam. Ada hal yang sangat penting kah?"Kapan kamu kembali ke Riyadh? Kayla sudah pulih, kan?" cecar wanita tua itu.Berhubung Mas Ibra menghidupkan speaker, aku jadi mendengar apa yang mereka bicarakan. Soal apalagi jika bukan tentang Almeera Oil Company dan masalahnya."Aku sudah memutuskan untuk tidak kembali ke Riyadh, Ummi....""Ya, tapi kenapa? Kayla melarang kamu?" Nada suaranya terdengar kecewa. Aku tidak bisa membayangkan ekspresi wajah ummi Azizah saat ini, karena ini hanya sekedar panggilan suara, bukan video call.Dadaku seketika berdebar saat beliau menyebut namaku."Aku punya tanggung jawab di sini, Ummi. Almeera Hotel, Almeera Travel, anak dan istriku juga. Mereka tidak bisa ditinggalkan. Kami pun di sini juga punya masalah dan harus diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan." Mas Ibra tentu tidak mel
Read more

Upaya Baru

Bab 134Waktu yang tidak terlalu lama saat mereka berada di mobil digunakan Evan untuk membacakan beberapa bahan untuk topik pembicaraan mereka nantinya. Ibra menyimak dengan baik, kemudian dua lelaki itu serius berdiskusi. Hari ini mereka akan bertemu dengan seorang calon investor yang berniat menanamkan saham di resort yang sedianya akan Ibra dedikasikan untuk Keisha. Dia tidak pernah membeda-bedakan putrinya, meski sekarang dia sudah memiliki anak kandung. Baginya semua anak sama saja. Dia menikahi Kayla sekaligus menerima paketnya. Kesan itu yang dulu pernah dilekatkan abi Emir kepadanya. Dia tahu, Abi Emir tidak salah. Abi Emir sangat mencintai ibunya dan ibunya membalas cinta pria itu. Cinta ibunya kepada abi Emir tumbuh saat mereka sudah menikah.Tidak ada yang salah dalam hal itu. Ibra pun juga memaklumi kenapa abi Emir sampai menikahi ibunya. Mereka sama-sama dipertemukan oleh takdir dan sedang patah hati, meski keduanya terus belajar untuk move on dari pasangan hidup sebel
Read more

Kedatangan Ummi Azizah

Bab 135"Tapi tidak dengan ibunya," timpal Ibra gemas. Sebelah tangan pria itu memijat kepalanya. Selalu itu yang ia lakukan jika kepalanya mulai pusing."Ya, Ummi tahu. Tapi Ummi tidak akan membiarkan cucu ummi kehilangan ibunya, bukan?""Ummi selalu saja begitu, menggampangkan masalah. Kalau terjadi apa-apa dengan Kayla gimana?! Ingat Ummi, Kayla pernah mengalami penculikan, dan aku tidak mau hal yang lebih parah kembali terjadi!" keluhnya.Tawa renyah itu kembali terdengar, tapi Ibra hanya mampu tersenyum kecut."Ummi sudah tahu, dan itu akibat kelalaian kamu! Kamu terlalu percaya dengan semua orang. Untung saja menantu dan cucu ummi masih selamat." Ummi Azizah kembali mengomel."Asal kamu tahu, Ummi menyuruhmu kembali ke Riyadh, bukan sekedar untuk mengurus perusahaan tambang minyak kita, tapi sekalian untuk menguji kesetiaan orang-orangmu." "Maksud Ummi?""Kamu pikir Ummi tidak mengawasi kalian? Kamu pikir Ummi membiarkan saja semua rencana keluarga kita untuk menyingkirkan Kay
Read more

Cerita Ummi Azizah

Bab 136"Iya, Ummi. Aku sudah sering mendengar cerita tentang Rihanna," jawabku seraya mengangguk, lantas memainkan bola mataku menatap wanita tua disampingku ini. Sejauh ini ummi Azizah berpihak kepadaku. Aku merasa lega karena mendapatkan mertua yang baik, tidak seperti saat bersama mama Kumala dulu. Meski tak bisa dipungkiri, masalah demi masalah tetap saja datang silih berganti. Ternyata tak mudah menjalani hidup sebagai pendamping seorang pangeran, apalagi kami menikah tanpa restu. hanya ummi Azizah dan abi Emir yang merestui hubungan kami."Iya." Ummi Azizah meraih ponselnya dan menunjukkan foto-foto Rihanna kepadaku. Wanita cantik dan tampak cerdas itu memang benar-benar seorang putri. Ummi Azizah menunjukkan foto Rihanna yang tanpa jilbab, meski aslinya Rihanna pun mengenakan cadar seperti ummi Azizah. Meski cantik dan seorang putri, tapi ternyata perempuan ini sangat solehah, tentu karena itu berasal dari didikan orang tua yang hebat seperti ummi Azizah dan abi Emir."Aku mi
Read more

Bertemu Barbara

Bab 137Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengan wanita yang mengagumkan seperti ummi Azizah, yang bukan cuma seorang putri bangsawan, tetapi dia adalah pribadi yang rendah hati dan suka berbagi. Kemewahan hidup yang didapatnya tidak membuatnya lupa diri.Ummi Azizah benar-benar menepati janjinya. Pagi ini dia meminta mas Yanto untuk mengantarnya ke gedung Almeera Travel."Hati-hati di jalan, Ummi." Aku mencium tangan beliau tanpa mengantarnya ke depan pintu lantaran masih memangku Kania yang tengah menyusu."Kamu juga hati-hati di sini ya. Kalau tidak ada keperluan, sebaiknya kamu nggak usah keluar rumah. Kamu masih dalam masa nifas, bukan?""Iya, Ummi."Perempuan itu mengusap kepalaku sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan kamar ini menuju pintu depan. Aku sudah menghubungi mas Yanto dan mengetahui jika mas Yanto sudah berada di depan pintu menunggu ummi Azizah.Aku sangat mempercayai Mas Yanto. Lantaran ummi Azizah adalah orang asli Indonesia, dia tidak akan pernah
Read more

Syarat Dari Tuan Wiliam

Bab 138Meski cukup banyak perempuan yang tidak memakai jilbab di kota metropolitan Arab Saudi ini, tetapi Ibra merasa cara berpakaian Barbara cukup berani, padahal dia hanya seorang tamu di negara ini.Meski kemungkinan perempuan ini non muslim, tapi seharusnya ia tahu diri dan mengerti situasi, mengingat ia berkunjung ke sebuah negara yang mayoritas penduduk wanitanya harus mengenakan pakaian tertutup.Namun, Ibra tidak menangkap itikad baik dari Barbara, justru perempuan itu bersikap seolah-olah restoran ini berada di negaranya yang menganut paham kebebasan. Lagi-lagi ia mengibaskan rambutnya, sehingga harum helaian itu terendus oleh Ibra dan membuat pria itu seketika menghembuskan nafas."Anda terlalu berlebihan, Nona. Saya hanya orang biasa. Kebetulan saja dua orang pria tua yang telah berbicara dengan ayah anda itu adalah adik dari ibu saya," sahut Ibra. Dia menurunkan tangannya dari meja, lalu menangkupkan telapak tangannya di pangkuannya."Tentu. Saya pun mengenal ibu anda yan
Read more

Tuhan Maha Tahu

Bab 139Meski penuturan sang paman tidak membuat Ibra terlalu terkejut, tetapi tak urung matanya tetap membulat sempurna. Dia bahkan refleks menjauhkan tubuhnya dari pria tua itu. Ibra berdiri, lalu pindah tempat duduk sehingga kini posisi mereka menjadi berhadapan."Dan Paman pikir aku menerima tawaran itu?" sinisnya."Paman pikir kamu hanya perlu menikahinya sebentar, setelah itu menceraikannya. Lagi pula dia hanya memintamu untuk menjadi suaminya sebentar saja. Pernikahan ini pun juga hanya akan dilaksanakan secara siri," bujuk pangeran Khaled. Dibenaknya tentu deretan angka-angka yang akan segera masuk ke perusahaan jika pernikahan ini benar-benar terjadi.Pria itu pun sebenarnya tidak ingin keponakannya menikahi wanita itu. Namun perusahaan mereka masih dalam kondisi terguncang. Tidak mudah mendapatkan investor kelas kakap seperti Tuan Wiliam.Apa salahnya jika menyuruh keponakannya untuk menikahi wanita itu? Toh, istrinya Ibra berada di Indonesia dan tidak akan tahu jika suaminy
Read more

Memulai Permainan

Bab 140Ibra tidak menyadari jika dari balik pintu ruang kerjanya muncul sesosok tubuh yang tadi sempat pamit keluar.Sementara itu, pintu ruangan peristirahatannya pun terbuka."Dia sudah tak sadar, Ghazi?" tanya sesosok perempuan yang tepat berdiri di depan pintu ruangan peristirahatan Ibra."Aman, Nona. Dia tidak akan sadar selama beberapa jam dan Nona bisa melakukan apapun," jawab pria itu sembari menyeringai."Bagus. Kerjamu sungguh bagus. Bayaranmu akan segera kamu terima, berikut bonusnya.""Terima kasih, Nona. Sekarang apa yang bisa saya lakukan lagi?""Bawa pria itu ke tempat tidur. Setelah itu kamu boleh keluar. Jangan lupa kunci ruang kerjanya. Nanti jika semuanya sudah selesai, aku akan hubungi lagi. Tetaplah stand by di tempatmu," titah perempuan itu yang ternyata adalah Barbara.Perempuan itu tersenyum manakala menatap pria yang tengah digendong oleh Ghazi. Sebentar lagi rencananya akan terwujud. Ghazi merebahkan Ibra dengan hati-hati ke pembaringan, kemudian segera per
Read more

Bukan Perselingkuhan

Bab 141"Ya Tuhan!" Aku memekik, refleks jemariku menyentuh layar. Dan adegan demi adegan itu membuat perutku seketika mual. Tubuhku lemas dan akhirnya luruh ke lantai dan tanpa sadar menjatuhkan ponselku yang masih menyala layarnya."Kenapa kamu tega melakukan ini sama aku, Mas? Bahkan aku baru saja melahirkan anak kamu." Aku duduk sembari memeluk betisku. Tangisku pecah seketika.Siapa perempuan itu sebenarnya? Kenapa ia bisa bersama dengan mas Ibra di dalam satu ruangan, bahkan satu ranjang?Aku masih saja merapatkan wajahku dengan lutut, meski terdengar suara ketukan dibalik pintu sampai akhirnya pintu pun terbuka."Ibu kenapa? Ada apa?" Mbak Ranti terlihat kaget saat aku mengangkat wajahku yang bersimbah air mata."Papanya Kania selingkuh, Mbak," lirihku."Selingkuh?" Bibir wanita itu bergerak-gerak. Namun hanya kata selingkuh yang terucap dari bibirnya. Aku menubruk perempuan itu lalu memeluknya. Tangisku kembali pecah. Aku menangis dalam pelukan mbak Ranti. "Kenapa dia begitu
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status