Semua Bab Ketika Selingkuhan Suamiku Mengurus Bayiku : Bab 101 - Bab 110

145 Bab

Kalung Sederhana

Bab 102Kalung Sederhana Mas Ibra benar-benar mengajakku untuk mengunjungi beberapa sentra kerajinan perak pagi ini. Setelah memastikan penampilanku cukup baik menurut standarnya, ia menggandengku keluar dari apartemen, lalu masuk lift yang akhirnya sampai di basement. Mobil perlahan meluncur meninggalkan pelataran parkir. Beberapa orang pengawal siap mengiringi perjalanan kami kali ini menuju ke Almeera Hotel. Nanti di Almeera Hotel kami akan bertemu dengan bapak dan ibu menteri dan bersama-sama akan meninjau beberapa sentra industri kerajinan perak."Kau selalu melibatkan aku, Mas, padahal seharusnya ini bisa kamu lakukan sendiri," keluhku. Aku selalu merasa tidak nyaman karena menjadi perhatian banyak orang, apalagi disampingku ada ibu menteri yang bernama Sofia. Istrinya pak Bachtiar itu sebenarnya cukup ramah, hanya aku merasa tidak nyaman karena dari tadi mulutnya tak pernah berhenti berbicara tentang liburan mewah, barang-barang branded dan kegiatannya bersama para ibu, istri
Baca selengkapnya

Gaya Hidup

Bab 103Selama ini aku selalu memakai apa yang ada, apa yang diberikan mas Ibra untukku. Bagiku itu semua sudah lebih dari cukup bahkan sangat berlebihan. Untuk acara-acara tertentu yang mengharuskan aku mendampingi mas Ibra, sudah ada tim yang akan mendandaniku dan mereka juga yang membawakan barang-barang yang harus kukenakan, dari baju, hijab, tas, bahkan sepatu. Selalu saja begitu, dan aku tidak berinisiatif untuk menjadi kolektor barang-barang super branded berharga fantastis. Dulu, sebelum aku menikah dengan mas Ibra, aku memang menyukai barang-barang bagus, tapi tentu saja kategori bagus di sini beda standar dengan standar yang diterapkan oleh mas Ibra. Penghasilanku sebagai penulis novel online tentu saja tidak bisa disamakan dengan penghasilan Mas Ibra yang miliaran setiap bulan.Dulu aku harus pandai-pandai mengelola penghasilanku, karena ada yang harus aku keluarkan. Keperluan rumah tangga dan Keisha, sehingga tentu saja merek-merek barang yang aku beli harganya jauh di ba
Baca selengkapnya

Mas, Dengarkan Aku!

Bab 104Aku berdecak kagum. Luar biasa sekali wanita yang satu ini, berani menyambangi apartemen kami. Tria, wanita yang diangkat oleh mas Ibra sebagai CEO Almeera Travel berdiri di depan pintu. Wanita ini mengenakan dress berwarna merah menyala, serasi dengan riasan di wajahnya. Rambutnya tergerai bebas menimbulkan kesan anggun dan cantik. Wanita ini memang cantik. Namun sayang, kecantikannya diperlihatkan kepada orang yang salah. Dress yang dikenakannya sangat pendek, tidak bisa menutupi pahanya yang mulus. Mas Ibra bahkan membuang muka dan memandang ke arah lain."Mau apa kamu kemari?" tanyaku."Aku ingin mengajak kalian makan malam. Mungkin malam ini sudah larut, tetapi ini bukan salahku. Sejak tadi sore aku mencoba menghubungi mas Ibra, tetapi tidak bisa. jadi aku memutuskan untuk menjemput kalian," tuturnya sambil mengibaskan rambutnya. Aroma harum menguar, menembus indera penciumanku."Mengajak makan malam?" Aku memandang mas Ibra penuh keseriusan. Seharusnya mas Ibra menerima
Baca selengkapnya

Menyerah

Bab 105Ibra merebahkan tubuh Kayla di pembaringan. Merebahkannya dengan hati-hati mengingat istrinya yang tertidur sangat pulas, lalu menyelimutinya."Ah...." Pria itu kembali mendesah. Kali ini suaranya kian nyaring disertai dengan tubuhnya yang terus bergejolak. Reaksi obat itu kian menjadi-jadi menguasai tubuhnya dan akal pikiran. Ibra bergegas melepas pakaiannya hingga hanya menyisakan boxer.Namun di saat yang bersamaan tiba-tiba Tria masuk ke dalam kamar ini."Kamu mau apa?" Pria itu sangat kaget. Refleks ia menyambar handuk yang berada di dekatnya lalu melilitkan di pinggang untuk menutupi bagian bawah tubuhnya."Aku ingin membantumu menjinakkan pengaruh obat itu." Wanita itu melangkah mendekat dan itu membuat Ibra refleks mundur."Jangan macam-macam kamu, Tria. Aku bisa memecatmu dari perusahaan sekarang juga jika kamu berani melakukan itu kepadaku! Aku bersikap baik dan manis, bukan berarti aku tertarik sama kamu. Paham?!" bentak lelaki itu."Tapi kamu sudah memberi harapan
Baca selengkapnya

Menggendong Adik

Bab 106"Sayang, kita harus memeriksakan kandunganmu sekarang juga. Mas ingin memastikan kamu baik-baik saja setelah meminum obat tidur tadi malam...."'Meminum obat tidur? Aku tidak pernah meminum obat tidur, Mas. Mas kan tahu, aku menjaga kandunganku dan sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan." Kayla langsung memprotes. Matanya menyorot tajam tertuju pada sang suami. Tentu saja dia merasa heran, karena menganggap tidurnya yang tiba-tiba tadi malam lantaran ia merasa kelelahan setelah beraktivitas sepanjang siang dalam rangka menemani bu Sofia mendampingi lawatan suaminya."Iya, Mas tahu." Pria itu melepaskan sabuk pengaman dari tubuh istrinya, lalu mengucup pelipis Kayla sekilas. "Kalau secara sengaja jelas nggak mungkin. Tapi asal kamu tahu, di dalam minuman kamu tadi malam, sebenarnya Tria mencampurkan dengan obat tidur, makanya kamu cepat ngantuk sampai tidak sadarkan diri di meja.""Tria?!" Barulah wanita itu paham dan akhirnya mengangguk. Ibra membuka pintu mobil,
Baca selengkapnya

Penganut Kehidupan Bebas

Bab 107Aku menatap pria bermata biru itu, yang meskipun terlihat berumur, tapi Zayn sungguh tampan, dengan wajah khas orang luar. Diusianya yang teramat matang, dia tampak sangat menarik.Aku tidak tahu seperti apa hubungan antara Tria dan Zayn, tetapi aku menduga ada hal yang sangat penting sehingga pria ini sampai rela bersusah payah untuk membujuk Tria kembali ikut dengannya.Dia tidak peduli meskipun tahu jika wanita yang diklaim sebagai kekasihnya itu menggoda pria lain. Apa mungkin pria ini tidak punya rasa cemburu? Atau mungkin rasa cemburunya sudah terkikis karena hubungan dengan seorang wanita bagi Zayn hanya untuk bersifat saling menguntungkan?Zayn terlihat mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya kemudian menyerahkan kepadaku."Berhubung Tria akan ikut dengan saya dan kembali bekerja di perusahaan saya, maka dengan berat hati, dia mengajukan resign dari perusahaan Nyonya." Zayn menyodorkan amplop berwarna coklat itu."Resign?!" Aku seperti tak percaya mendengarnya. Kenapa
Baca selengkapnya

Kembali ke Almeera Travel

Bab 108Di luar dugaan, ternyata Seruni bersedia kembali ke Almeera Travel. Aku sangat bersyukur karena tidak perlu repot-repot lagi mengadakan open rekrutmen yang berpotensi dimasuki orang-orang yang tidak menyukai kami."Tapi aku sedang hamil, Bu. Apa tidak memalukan?""Selama kinerja kamu bagus, tidak ada yang memalukan, lagi pula kamu hamil bukan karena kemauanmu. Sudah saatnya kamu berdamai dan membuka lembaran baru, lagi pula calon ibu harus bahagia, meski kehadirannya tidak kamu inginkan." Aku mengusap perut besar Seruni. Menurut jadwal Seruni akan lebih dulu melahirkan dibandingkan denganku.Setelah Seruni menyatakan kesiapannya untuk kembali ke Almeera Travel, aku merasa mendapatkan suntikan semangat. Aku pikir kehamilan seharusnya bukan menjadi halangan untuk melakukan sesuatu yang baik.Biarkan saja netizen di luar sana berkomentar sesukanya perihal kembalinya Seruni ke Almeera Travel. Aku tidak akan peduli. Almeera Travel tidak pernah mempermasalahkan urusan pribadi seoran
Baca selengkapnya

Selamat Jalan, Mama

Bab 109Gita berlari menghambur masuk. Pernyataan dokter sebenarnya belum selesai, tetapi dia langsung merengsek masuk ke dalam ruangan itu. Mimik wajah sang dokter dan para perawat sudah menunjukkan hal yang buruk. Dia mendapati alat-alat medis sudah dilepaskan dari tubuh perempuan tua itu, sementara selembar kain dibentangkan menutup seluruh tubuhnya."Mama." Gadis itu terisak. Bagaimanapun buruknya sang ibu, setidaknya ia pernah dirawat oleh wanita tua itu, meskipun sebenarnya lebih banyak Gilang dan sang ayah yang merawatnya. Namun, sosok seorang ibu, bagaimanapun buruknya tetaplah seorang ibu. Gita tidak tahu siapa orang tua kandungnya. Bagi Gita yang tidak pernah sekalipun merasakan kasih sayang orang tua kandungnya, sebuah pelukan dari ibu angkat ataupun ayah angkat menjadi sangat berarti.Dia sangat menyayangi mama Kumala, meski wanita tua itu pernah akan menjualnya kepada para lelaki hidung belang di luar sana."Sudahlah, Gita. Mama sudah pergi dengan tenang. Semoga Tuhan men
Baca selengkapnya

Kelahiran Bayi Seruni

Bab 110Sebagai orang yang pernah merasakan sakitnya melahirkan, tentu aku bisa merasakan apa yang terjadi pada Seruni saat ini. Sakitnya menahan kontraksi, apalagi jika pembukaan sudah tiga. Aku sengaja meminta dokter untuk memberikan pelayanan persalinan dengan menggunakan metode ILA, persalinan secara normal tanpa rasa sakit yang berlebihan. Aku sudah berpengalaman soal itu saat melahirkan Keisha. Aku juga menggunakan metode yang sama, meskipun mas Gilang dan mama Kumala mengomel panjang pendek karena biaya persalinan lebih besar dibandingkan jika melahirkan normal alami.Tapi apa peduliku? Biaya untuk persalinan itu aku tanggung sendiri. Aku yang merasakan sakitnya melahirkan dan aku pula yang membayarnya. salahkah aku jika meminta persalinan yang lebih nyaman meski harus membayar lebih?Bukan cuma itu. aku juga harus menanggung semua keperluan Keisha. Dari susu, popok, pakaiannya perlengkapan mandi dan semuanya. Mas Gilang tidak mau tahu. Dia hanya memberikan uang 500 ribu untuk
Baca selengkapnya

Pergilah, Mas

Bab 111"Mas...." Lirih sekali suaraku.Mas Ibra langsung merebut ponselku. Kami berdua telah tidak menyangka jika berita seperti itu malah menjadi trending topik. Mas Ibra mencoba mencari portal lain dan hasilnya sama saja. Berita itu benar-benar menyebar di media online."Kita tidak mungkin men-take down berita ini. Sudah keburu naik cetak dan menjadi bahan perbincangan publik," ucap Mas Ibra datar seolah mengetahui apa yang ada di dalam kepalaku."Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga," imbuhnya seraya mengembalikan ponselku."Tetapi bukankah kalian selalu bisa menguasai media? Kenapa sekarang berita murahan ini malah menyebar?" bantahku."Keluarga Al-Ahdal tidak lagi seperti dulu. Kini mereka bukan lagi penguasa saham. Saham mereka ada tren penurunan, apalagi jika berita ini naik tranding," ujar mas Ibra. Dia mengambil ponselnya sendiri kemudian segera membuka laman pencarian."Maksudnya?""Roda itu terus berputar, Sayang. Tidak selamanya kita di atas dan tidak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status