Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 321 - Bab 330

350 Bab

Bab 321 (S2 Part 69)

Mendengar ucapan Sandy membuat Ana membulatkan matanya. Bisa-bisanya pria itu mengatakan hal itu.“Berhentilah mengatakan seperti itu. Apa pun alasannya. Bagiku kalian sama saja.”Beruntung pintu lift langsung terbuka. Jadi Ana bisa segera pergi.Sandy merasa jika Ana marah padanya. Rasanya, dia menyesal mengungkit apa yang diucapkannya.Dengan langkah gontai, Sandy mengayunkan langkahnya. Keluar dari dalam lift.Dari kejauhan, dia hanya bisa melihat Ana yang tampak kesal. Sandy menyesali apa yang dilakukannya. Niat hati ingin membuatnya lebih baik dari Kiki, tapi justru membuat Ana kesal.Di tempat lain, Kiki yang di tempat parkir segera masuk ke lift untuk menuju ke ruangan Naven. Hari ini dia memang membuat janji dengan Naven.Saat sampai di depan ruangan Naven, ada asisten baru Naven yang menyambut. Mempersilakan Kiki untuk masuk ke ruangan Naven.“Selamat siang, Pak Naven.” Baru masuk, Kiki sudah menyapa.“Siang, Ki. Akhirnya kamu datang juga.” Naven segera berdiri. Langkahnya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya

Bab 322 (S2 Part 70)

Dya tersenyum mendengar ucapan Oma Clarisa, alih-alih marah disebut anak nakal, Dya justru langsung memeluk sang oma.Sejujurnya Dya tahu jika sang oma hanya kesal padanya yang memutuskan untuk pergi. Pastinya kepergiannya membuat sang oma rindu.“Maafkan aku Oma.” Dya mengakui jika dirinya salah, jadi tentu saja dia meminta maaf. Pelukan yang diberikan pun dieratkan.Mendapati pelukan itu, membuat kekesalan Oma Clarisa mereda. Sebenarnya, dia tidak benar-benar marah. Hanya kesal dan merindukan cucunya itu.“Oma akan selalu memaafkan kamu. Apa pun yang kamu lakukan.” Oma Clarisa membalas pelukan Dya.Saat melihat dua orang yang bertengkar sudah saling memeluk, Papa Raven langsung melepaskan tangannya yang memegangi lengan sang mama. Mama Ruby yang baru datang pun menatap sang suami, seolah menanyakan apa yang terjadi. Papa Raven pun hanya bisa tersenyum.Pelukan itu pun berakhir, kemudian mereka berpindah ke ruang keluarga. Mengobrol di sana agar lebih nyaman.“Kenapa kamu main pergi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya

Bab 323 (S2 Part 71)

Ana yang pulang dari kantor, segera bergegas ke tempat parkir. Saat di sana, dia memerhatikan mobil di sekitar. Mencari mobil seseorang.“Kamu sedang cari apa?”Tiba-tiba terdengar suara tepat di telinga Ana. Itu membuatnya terjingkat. Buru-buru, dia membalikkan tubuhnya. Melihat siapa yang bertanya itu. Saat berbalik dia melihat Sandy di sana.Sandy ikut melihat ke sekitar. Mencari sesuatu. “Apa kamu sedang mencari mobil mantan kekasihmu?” Dia mencoba menebak apa yang dilakukan oleh Ana.Rasa Ana malas sekali menjawab, apalagi pertanyaan itu dari Sandy. Tak mau menjawab ucapan Sandy, Ana memilih untuk pergi.Sandy segera mengejar Ana. Tak mau kehilangan momen. Kebetulan juga mobil Sandy terparkir di sebelah Ana.“Akhirnya aku tahu bedanya aku dan dia. Ternyata dia lebih melekat di hatimu.” Sandy mengomentari Apa yang dilihatnya.Ana yang sedang membuka pintu, segera mengalihkan pandangan pada Sandy. Untuk sejenak Ana memikirkan ucapan Sandy. Jika ditanya, memang Kiki punya tempat ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-21
Baca selengkapnya

Bab 324 (S2 Part 72)

“Iya, aku akan kembali.”Untuk sesaat Ana diam. Entah dia harus senang atau harus sedih saat Kiki kembali. Rasanya, lebih ke sedih, karena tidak pantas senang atas kehadiran suami orang.“Apa kamu tidak suka aku kembali?” Melihat raut wajah Ana, Kiki menelisik.“Oh … tidak, aku senang kamu bisa kembali menjadi asisten Pak Naven, tapi aku hanya memikirkan, apakah kamu akan meninggalkan Dya kuliah di luar negeri sendiri?” Padahal tadinya Ana tidak mau membahas hal itu, tapi karena gugup yang keluar dari mulutnya justru pertanyaan tentang Dya.“Aku dan Dya—”Belum selesai Kiki menjawab pertanyaan Ana, tiba-tiba terdengar suara bel. Kiki dan Ana pun langsung mengalihkan pandangan ke arah pintu. ‘“Kamu ada janji?” tanya Kiki beralih menatap ke arah Ana lagi.“Tidak.” Ana merasa tidak ada janji siang ini, jadi sedikit terkejut ketika mendengar suara bel.Tak mau membuat rasa penasaran berkecamuk di hatinya, Ana segera berdiri dan mengayunkan langkah ke pintu depan. Membuka pintu untuk tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 325 (S2 Part 73)

Mendapati pertanyaan itu, Kiki merasa jika Sandy sengaja bertanya seperti itu. Tentu saja itu membuatnya punya kesempatan untuk menjelaskan semuanya pada Ana.“Tentu saja dia sudah tidak masalah berjauhan, karena kami sudah bercerai.”Jawaban itu membuat Ana membulatkan matanya. Tidak pernah Ana menyangka jika Kiki akan bercerai dengan Dya.Sandy juga tak kalah terkejut. Akhirnya dia menemukan jawaban kenapa pria itu ada di sini sekarang. Pastinya pria itu ingin memberitahu Ana jika sudah bercerai.‘Sepertinya sainganku akan berat.’“Kamu sudah bercerai?” Ana memastikan kembali pada Kiki.“Iya.” Kiki mengangguk pasti.Entah kenapa ada perasaan senang di hati Ana. Namun, ada perasaan sedih juga karena memikirkan Dya yang pasti terluka dengan perceraian ini.“Wah … saya turut berduka atas perceraian Anda, Pak.” Sandy menatap Kiki lekat. Karena tak tahu apa yang harus dikatakan, jadi kalimat itu yang keluar dari mulutnya.“Terima kasih.” Sebenarnya Kiki tidak merasakan duka sama sekali.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 326 (S2 Part 74)

Sebuah mobil datang di saat mobil Kiki dan Sandy hendak keluar. Mobil itu menunggu salah satu dari mereka keluar lebih dulu karena ingin memakai tempat parkir.Sayangnya, antara Kiki dan Sandy tidak ada yang segera mengeluarkan mobilnya dan memberikan mobil lain tempat parkir. Sampai-sampai, pemilik mobil yang menunggu itu membunyikan klakson.Kiki yang merasa jaraknya lebih dekat mau tak mau segera melajukan mobilnya. Memberikan tempat parkir yang dipakai pada mobil tersebut.Melihat Kiki melajukan mobilnya, barulah Sandy melajukan mobilnya juga. Mereka berdua segera meninggalkan apartemen Ana.Mobil Kiki terus melaju di depan mobil Sandy. Hal itu membuat Kiki sedikit kesal karena seolah Sandy mengikutinya dari belakang.Sejujurnya tadi niatnya adalah saat Sandy pergi, dia akan kembali ke apartemen Ana. Sayangnya, semua sirna ketika Sandy terus mengikutinya.“Kenapa dia terus mengikuti aku?” Kiki melihat dari kaca spion jika mobil Sandy terus mengikuti mobilnya yang melaju ke apartem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 327 (S2 Part 75)

Naven menyadari Kiki yang diam, langsung mengalihkan pandangan. Tampak wajah Kiki sedang memikirkan sesuatu.“Apa ada yang sedang kamu pikirkan?” tanya Naven yang tampak penasaran.“Tidak, Pak.” Kiki langsung menggelengkan kepalanya. Buru-buru dia mencatat apa yang diminta oleh Naven.Naven mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kamu tidak perlu ikut aku pergi, karena aku akan pergi dengan oma untuk mengantarkan Dya,” ucapnya melanjutkan perintah.Mendapati perintah itu, Kiki tampak terkejut. “Dya sudah akan kembali, Pak?” tanyanya memastikan.“Iya, sepertinya begitu.”Kiki sendiri sudah tidak tahu apa pun perihal Dya. Jadi wajar jika dia sedikit terkejut.“Sekalian buatkan jadwal kunjungan ke mal. Sejak tidak ada kamu, aku malas pergi ke mal.”“Baik, Pak.” Kiki segera mencatat apa yang diminta Naven.****Di rumah keluarga Zorion, Dya sedang bermain dengan keponakannya. Sudah lama tidak melihat sang keponakan membuatnya rindu.“Sa, cepat sekali Naresh besar.” Dya mencium pipi Naresh yang g
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 328 (S2 Part 76)

Kiki segera mengambil makanan setelah antaranya tiba. Kemudian mengayunkan langkahnya untuk ke meja yang diduduki Ana dan Sandy. Sambil berjalan, dia memerhatikan siapa yang duduk di depan Ana. Beruntung yang duduk di depan Ana adalah karyawan divisi kebersihan.“Pak Alvino, tolong nanti cek ruangan Pak Naven. Sepertinya bagian depan ruangannya kotor. Minta cleaning servis untuk membersihkannya.” Kiki memberikan perintah pada pria itu.“Tentu saja, Pak. Saya akan minta cleaning servis untuk membersihkan.” Alvino mengangguk.Ana dan Sandy sempat mengalihkan pandangan ketika Kiki memberikan perintah. Mereka ikut mendengarkan perintah yang diberikan.Kiki menunggu pria itu pergi, tapi sepertinya pria itu tidak kunjung pergi. Hal itu membuat Kiki tidak bisa berdiri terlalu lama di samping pria itu. Mau tak mau, Kiki mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk.“Pak Kiki sedang cari tempat duduk?” tanya Alvino.“Iya, sepertinya semua penuh.” Memang kebetulan kantin ramai sekali. Jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Bab 329 (S2 Part 77)

Saat sedang di dalam bilik toilet, Ana mendengar ada yang membicarakan Kiki. Tentu saja itu membuatnya tidak kunjung keluar.“Iya, kasihan sekali istrinya, padahal ke luar negeri demi bisa sekolah, tapi ditinggal ke sini.”“Kalian ini bagaimana, Pak Kiki juga butuh kerja? Jika tetap bersama sang istri, pastinya dia tidak bisa kerja.” Salah seorang teman turut membela Kiki.“Iya, benar. Tapi, jika aku jadi istrinya, aku tidak akan melepaskan Pak Kiki kerja di sini sendiri. Sekarang banyak pelakor. Jika sampai Pak Kiki tergoda dengan pelakor bagaimana?”“Harusnya sih … kalau sudah tahu Pak Kiki sudah menikah, wanita benar tidak akan mendekatinya. Kecuali ….”“Kecuali gatal,” sambung salah satu teman.Tawa mereka langsung menghiasi ruang toilet. Namun, sesaat kemudian hening, ketika mereka semua keluar.Ana yang berada di dalam toilet pun merasa bingung. Orang-orang tidak tahu jika Kiki sudah bercerai. Jadi wajar jika mereka mengatakan itu.‘Jika aku sampai dekat-dekat dengan Kiki, pasti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-24
Baca selengkapnya

Bab 330 (S2 Part 78)

Mendapati tawaran itu membuat Ana bingung. Jika dia menerima takut jadi masalah, tapi harus naik ke lobi lagi dan menunggu taksi, dirinya sudah malas sekali.‘Sepertinya aku pulang dengan Kiki saja.’Akhirnya Ana menerima tawaran itu, tapi sebelum masuk ke mobil Kiki, Ana mengedarkan pandangan ke sekitar. Memastikan jika tidak ada yang melihatnya.“Kamu sedang apa?” tanya Kiki.“Sudah ayo.” Ana sedikit menundukkan tubuhnya kemudian menuju ke mobil Kiki.Kiki hanya bisa melihat Ana dengan tatapan aneh. Tidak mengerti kenapa wanita itu seperti itu. Berbeda dengan Ana yang sedikit menundukkan. Dia dengan santai masuk ke mobil.“Kamu seperti maling saja.” Saat masuk ke mobil Kiki langsung mengomentari Ana.“Aku tidak mau ada yang melihat kita bersama. Nanti dikira kita ada hubungan.” Ana menjawab sambil memasang sabuk pengaman.Kiki hanya menggeleng heran dengan jawaban Ana. Tak mau memperpanjang masalah, dia pun segera memilih untuk melajukan mobilnya.Ana memundurkan kursinya agar tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
303132333435
DMCA.com Protection Status