“Bagus kalau begitu.” Oma Clarisa sangat senang semua anak, cucu, dan cicit berkumpul di rumah. Rumah jadi terasa ramai dan membuat rumah jadi hidup.Dya hanya memandangi Kiki, memikirkan kenapa Kiki menjawab seperti itu, padahal Dya mau menolak permintaan oma itu. Namun, Dya memikirkan jika bukannya bagus jika mereka berada dalam satu kamar. Mereka akan semakin dekat.“Baiklah, kalian lanjutkan saja mengobrolnya. Oma mau ke kamar. Mau istirahat.”Mama Ruby langsung bergerak membantu Oma Clarisa untuk bangun, kemudian mengantarkan Oma Clarisa ke kamar.Suasana ruang keluarga yang tadinya tegang, tiba-tiba berubah. Oma Clarisa memang selalu memaksa kehendaknya. Apalagi Oma Clarisa sudah tua, jadi seperti anak kecil yang harus dituruti. Jadi mau tidak mau semua menuruti keinginan Oma Clarisa.“Maafkan oma.” Naven menatap Kiki, merasa tidak enak dengan Kiki, apalagi sikap sang oma benar-benar memaksa sekali.“Tidak apa-apa, Pak.” Kiki mengulas senyumnya.“Oma sudah tua, jadi kadang memang
Last Updated : 2024-08-07 Read more