All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 271 - Chapter 280

350 Chapters

Bab 271 (S2 Part 19)

Dya melangkah santai menuju tempat parkir setelah Naven memintanya untuk mengambil berkas di mobilnya.Di dalam lift, hatinya masih tidak nyaman karena perlakuan Kiki tadi.Rasanya hubungan mereka bukannya bergerak maju malah terus-terusan mundur sampai Dya kesulitan mencari cela untuk mengambil perhatian Kiki."Sudahlah. Percuma juga aku memikirkan sikapnya. Lebih baik aku fokus dengan pekerjaan. Aku yakin suatu saat Tuhan akan kasih jalan terbaik buat perasaanku," batin Dya.Namun, tak disangka, sesampainya di tempat parkir, Dya malah menemukan Kiki dan Ana yang sedang berduaan di sana."Itu kan?"Dya menutup mulutnya tak percaya.Ia baru saja berusaha menenangkan diri atas sikap Kiki yang dingin. Namun hal mencengangkan kembali terjadi. Sekarang Kiki justru mengobrol berdua dengan Ana. Mereka tampak serius sampai tidak melihat kehadiran Dya. Kiki sempat melihat ke arahnya, tapi pria itu tampak tenang sekali. Tak terkejut dan bahkan ketakutan ketahuan dirinya. Wanita itu pun sege
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 272 (S2 Part 20)

Matahari terbit membawa keluhan Dya saat bangun dari tidur. Badannya terasa pegal seperti dipukul menggunakan palu.Tiba-tiba sebuah ide cerdik melintas di pikiran Dya."Bagaimana kalau aku pura-pura sakit untuk menarik perhatian Kiki?"Senyumnya terbit sempurna. Menurut Dya tak masalah berbohong sedikit demi kebaikan. Toh dia memang agak sakit. Dya segera keluar kamar. Bertepatan dengan itu, Kiki juga keluar dari kamarnya."Aduh, badanku rasanya pegal semua," keluhnya sambil memegang dahiDya berharap Kiki, suaminya akan memberikan perhatian lebih. Namun, Kiki hanya menoleh sebentar lalu berjalan ke dapur untuk membuat kopi.Diperlakukan seperti itu Dya hanya tersenyum tipis. Dia tak langsung menyerah. Wanita itu berjalan ke dapur menyusul Kiki."Aku sepertinya sakit. Sepertinya hari ini aku tidak masuk kerja.""Terus kamu mau aku bagaimana?" Kiki berbalik kesal. Apa dia pikir dengan bicara begitu Kiki akan jadi perhatian? Bukannya iya Kiki malah jijik mendengar suara Dya yang sok
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 273 (S2 Part 21)

“Bagaimana bisa aku berangkat sendiri?” Protes Dya. “Pakai mobilmu.” Dahi Dya berkerut dalam. Tampak terkejut dengan ucapan Kiki. “Memang mobilku di sini?” tanyanya.“Sudah aku bawa ke sini. Jadi kamu bisa memakainya.” Kiki memang sengaja kemarin menyuruh orang untuk mengambil mobil Dya. Kiki tidak mau berlama-lama berangkat bersama Dya karena itu membuatnya tidak nyaman.Tak ada lagi alasan untuk berangkat bersama Kiki. Sepertinya memang Kiki memberikan jarak untuk mereka. Dya pergi ke perusahaan sendiri. Meski sedih tapi dia harus tetap bekerja. Mungkin orang-orang akan menganggap aneh ke arahnya, meski dia dan Kiki sudah menikah, tapi harus berangkat sendiri-sendiri. Namun, Dya tak peduli. Dia tak mau mendengarkan gosip atau pandangan orang lain atas dirinya.Dya sudah berada di divisi tempatnya bekerja. Dia bekerja seperti biasa setelah sebelumnya libur karena berpura sakit. Dya mengerjakan setumpuk berkas, sesekali melirik ke arah Ana yang juga sedang sibuk bekerja.Saat si
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 274 (S2 Part 22)

“Bunga?” “Iya, bunga, apa kamu yang mengirimnya?” tanya Ana memastikan.“Menurutmu?” Kiki justru balik bertanya. Dari jawaban Kiki itu, membuat Ana yakin jika dia yang mengirimi bunga. Ana suka jika Kiki yang mengirim, tapi keadaan sudah berbeda. “Bisakah kamu tidak melakukan hal itu? Kita sudah tidak ada hubungan.” Ana berusaha untuk memberikan pengertian pada Kiki, karena memang tak seharusnya Kiki mengirimi bunga. “Tidak punya hubungan bukan berarti tidak punya perasaan ‘kan?” Rasanya sesak jika membahas perasaan. Jelas dirinya memang ada perasaan pada Kiki. Namun, disimpannya rapat karena tidak mau mengganggu hubungan Kiki dan Dya. “Kamu sudah menikah, ingatlah itu. Jadi berhentilah untuk melakukan hal-hal itu. Jangan membuat aku dalam situasi sulit.” Tanpa sadar Ana menangis. Beruntung lorong kantor sedang sepi. “Aku mohon jangan menangis.” Kiki di seberang sana mendengar jika Ana menangis, tentu saja dia tidak tega dengan hal itu.“Kalau begitu, berhentilah memberikan aku
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 275 (S2 Part 23)

Mendengar ide dari Nerissa itu, Ana merasa tidak ada salahnya dicoba. Bukankah jika Nerissa yang mengatakannya akan didengar. “Benarkah kamu akan mengatakannya?” tanya Ana memastikan. “Tentu saja. Aku akan mencobanya.” “Terima kasih, Sa.” Ana merasa beruntung mendapatkan solusi untuk masalahnya. Mereka melanjutkan makan. Setelah itu, mereka membeli kue. Nerissa memberikan kue coklat untuk Ana agar mengembalikan moodnya. Tak hanya itu saja, Nerissa sengaja membelikan kue untuk sang suami. Nerissa berniat bicara dengan Kiki sekarang juga agar masalah cepat selesai. Nerissa menumpang di mobil Ana untuk sampai ke kantor sang suami. Sampai di kantor, Nerisaa tidak mendapati sang suami. Jadi dia memilih untuk menunggu di ruangannya. “Sayang, kenapa ke sini tidak bilang?” Naven terkejut ketika mendapati sang istri di ruanganya. “Tadi aku beli kue setelah makan dengan Ana, jadi aku mampir.” Nerissa mengulas senyum manisnya. “Ini.” Dia memberikan paper bag berisi kue. “Terima kasih.”
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 276 ( S2 Part 24)

Kiki berdiri dengan wajah pucat, batuknya semakin menjadi-jadi kala mendengar kata anak."Kamu gila ya? Apa kamu lupa kalau aku tidak ada perasaan sedikit pun kepadamu?" tegasnya dengan suara serak. Dia menatap Dya dengan mata yang tajam, seolah menuntut jawaban. Dya, di sisi lain, tampak terkejut dengan perkataan Kiki. Mulutnya sedikit menganga, dan matanya berkaca-kaca. "Tapi, teman-temanku di kantor terus bertanya kapan kita akan pergi bulan madu. Kita belum sempat merencanakannya karena kita langsung sibuk bekerja setelah menikah," jawab Dya dengan suara yang bergetar, mencoba menjelaskan situasi mereka."Aku tidak peduli. Yang jelas aku tidak akan melakukan hal konyol seperti itu. Menikah denganmu saja sudah membuatku merasa konyol luar dalam!" tegas Kiki."Tapi, Ki. Bagaimana kalau orang jadi berpikir buruk tentang pernikahan kita. Apa kamu tidak masalah jika pernikahanmu dijadikan bahan gosip orang di luar sana?"Kiki tidak tertarik dengan penjelasan Dya. Dia merasa lelah dan
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 277 (S2 Part 25)

“Aku tidak melakukan itu,” sanggah Dya kembali sambil menatap Kiki yang sedang kesal kepadanya.“Meski mengelak, tapi kamu pikir bisa berbohong dariku?” Kiki menggeleng pelan dengan rasa tak percaya karena Dya terus saja menggunakan Oma Clarisa untuk menekannya.Dya sangat terkejut dengan ucapan Kiki, tentu saja dia berusaha untuk menjelaskan.“Aku tidak pernah meminta ke Oma,” ucap Dya menjelaskan.Kiki hanya tersenyum miring mendengar penjelasan Dya. “Kamu tidak minta, tapi kamu pasti mengadu kalau aku tidak mengajakmu bulan madu!” tuduh Kiki.Dya kaget karena Kiki terus menuduh dan memojokkannya, padahal dia sama sekali tak melakukan itu.“Aku hanya berkunjung ke rumah Oma, tiba-tiba saja Oma menyodorkan tiket ini untuk kita. Aku benar-benar tak pernah memintanya,” ucap Dya masih mencoba menjelaskan.“Kamu pikir aku akan percaya?” Setelah mengatakan itu Kiki pergi ke kamarnya karena tak ingin berdebat dengan Dya.Dya hanya bisa mematung mendengar ucapan Kiki. Tampaknya apa pun yang
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 278 (S2 Part 26)

Kiki hanya menatap sekilas ke Dya, lalu berjalan lebih dulu disusul Dya keluar dari unit apartemen mereka karena harus segera pergi ke bandara.Mereka berangkat ke Bali menggunakan penerbangan pagi. Kiki hanya diam saja sepanjang penerbangan meski Dya mencoba mengajaknya bicara. Dia bahkan memalingkan muka, andai saja bisa dia ingin tukar tempat dengan penumpang lain, tapi itu mustahil. Untung saja penerbangan itu tak memakan waktu lama, hingga akhirnya Kiki bisa sedikit menghindar dari Dya.Dya menatap Kiki yang hanya diam, bahkan pria itu kemudian memejamkan mata seolah tak mendengarkan apa yang dia katakan. Dya tahu Kiki tidak tidur, pria itu hanya sedang menghindari dirinya, membuat Dya hanya bisa menghela napas kasar, lalu memandang keluar jendela untuk melihat gumpalan awan.Sesampainya di Bali, ternyata Kiki mengubah rute perjalanan dan tempat yang akan mereka datangi.“Kita tidak pergi ke villa yang sudah Oma siapkan?” tanya Dya karena jalan yang dilewati taksi tak menuju ke s
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 279 (S2 Part 27)

Dya langsung mengalihkan perhatiannya pada Kiki yang tampak semringah melihat Ana. Entah kenapa dia merasa jika Kiki sengaja mengajaknya ke Bali karena ada Ana juga di sini bukan karena berniat bulan madu. Sakit? Jelas sekali. Dya pikir jika Kiki mau benar-benar bulan madu dengannya, tapi aslinya, dia justru sengaja pergi karena Ana di sini. Ana yang sedang berjalan bersama temannya pun dikejutkan dengan Kiki dan Dya. Dia tidak menyangka berada di tempat yang sama dengan mereka. Padahal sengaja Ana pergi untuk menenangkan diri. Berharap jika dia akan bisa melupakan kesedihannya pasca ditinggal Kiki menikah. Namun, apa ini? Orang yang membuatnya lari dari keadaan justru di depan mata. Kiki mengayunkan langkahnya mendekati Ana. Membuat Dya yang masih terpaku tak dapat menghalangi. “Kamu juga di sini?” tanya Kiki pada Ana saat berdiri di depan wanita itu.“Iya, aku sedang bersama teman-temanku di sini. Kamu sendiri kenapa ada di sini?” “Aku ke sini untuk bulan madu.” Kiki menjelask
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 280 (S2 Part 28)

"Aku mau pergi bulan madu karena ada Ana atau tidak, itu bukan urusanmu!" Kiki menatap tajam ke arah Dya, suaranya mengeras bak baja. Dya membalas dengan sorot mata yang tak kalah tajam, suara gemetar namun penuh kekuatan."Tentu saja menjadi urusanku, Kiki! Aku istrimu, dan kamu tahu bahwa Ana itu mantanmu. Mana ada istri yang tidak merasa cemburu ketika suaminya nekat memilih tempat bulan madu hanya karena mantannya ada di sana?"Kemungkinan besar Kiki mengubah rencana menginap di Villa menjadi hotel setelah mengetahui Ana menginap di hotel. Dari sini saja sudah jelas kecurigaan Dya membuahkan hasil. Dya hanya ingin tahu kejujuran Kiki sampai mana. Ya, walau ia tahu pasti rasanya sakit sekali.Melihat Dya tersengal-sengal menahan emosi, Kiki tersenyum tipis. "Kamu ini selain cerewet ternyata, mau tahu urusan orang lain juga." "Jangan berkelit, Ki! Apa lagi alasanmu kalau bukan karena Ana?" Dya menuntut kejujuran, matanya berkaca-kaca, namun suaranya tegas dan memaksa. "Tolong,
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
35
DMCA.com Protection Status