All Chapters of Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Chapter 281 - Chapter 290

350 Chapters

Bab 281 (S2 Part 29)

Dya terlihat sangat senang karena Kiki mengajaknya makan malam. Dia benar-benar bahagia, duduk sesekali menatap Kiki yang ada di hadapannya sambil menikmati makanan tersaji di meja.Namun, ketenangan Dya tak berlaku lama karena kembali terusik saat melihat Ana di restoran itu. Dia sampai menegakkan badan, lalu memandang Kiki yang terlihat tenang. Dia tak menyangka jika Ana juga muncul di sana.Dya terlihat sangat geram, tidak mungkin jika Ana dan mereka kebetulan berada di hotel yang sama. Dia lalu menatap curiga ke Kiki, rasa kesal kembali menguasai hatinya karena Kiki secara sengaja menginap di kamar yang sama dengan Ana.“Apa kamu sengaja memesan kamar di hotel ini karena tahu jika Ana juga menginap di sini?” tanya Dya dengan emosi meluap tapi suaranya sedikit ditahan agar tidak terlalu keras.Kiki tak menjawab pertanyaan Dya, bahkan menatap wanita itu pun tidak.“Lebih baik cepat makan makananmu sebelum dingin,” ucap Kiki tak acuh.“Apa susahnya menjawab? Kamu merencanakan semua i
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 282 (S2 Part 30)

Melihat Ana yang membuka pintu, Kiki langsung menarik tengkuk Ana dan mendaratkan bibirnya di bibir Ana. Langkahnya diayunkan maju dan mendorong tubuh Ana masuk ke kamar hotel. Kiki segera menutup pintu dengan kakinya. Kiki menyesap bibir Ana dengan sangat rakus, seolah sedang melampiaskan amarah dan rasa rindunya. Tindakan Kiki yang begitu tiba-tiba itu membuat Ana terkejut. Untuk sesaat dia tidak sadar. Namun, saat tersadar, dia langsung mendorong tubuh Kiki. Sayangnya, kekuatan Ana tidak bisa menghalaunya. Apalagi Kiki merengkuh pinggang Kiki dengan kencang. Hingga membuatnya kesulitan melepaskan diri.Kiki terus saja mencium Ana. Tak peduli dengan penolakan yang dilakukan Ana padanya. Ana yang kesal pun akhirnya menginjak Kaki Kiki. Hingga akhirnya Kiki yang tersadar, langsung melepaskan ciuman itu. Ana menarik napas sedalam-dalamnya. Dicium Kiki membuatnya tak bisa bernapas. Hingga terasa dadanya sesak. Saat lepas dari Kiki, Ana langsung melayangkan tamparan pada Kiki. Mela
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 283 (S2 Part 31)

Yang diharapkan Ana, tapi yang datang justru Dya. Tentu saja itu membuatnya benar-benar kesal. Dan, lagi Dya datang di saat yang tidak tepat. Perasaannya sedang tidak enak. Jadi kehadiran Dya sangat mengganggu sekali.“Ada apa kamu ke sini?” tanya Kiki penuh selidik. Tanpa menjawab apa-apa. Dya langsung menarik tengkuk Kiki kemudian mendaratkan bibirnya di bibir Kiki secara paksa.Tak hanya mencium, Dya bahkan mendorong Kiki hingga masuk kamar dan menutup pintu dengan kakinya. Kiki sangat terkejut karena Dya terus melangkah yang membuatnya mundur, Kiki berusaha melepas paksa ciuman Dya sampai akhirnya terlepas. Sayangnya, saat mendorong, bibir Kiki jadi tergigit. Kiki sampai meringis kesakitan. Karena sakit, refleks Kiki kemudian mendorong tubuh Dya sampai jatuh ke tempat tidur.Kiki mengusap bibirnya yang kesakitan, lalu memandang Dya yang ada di tempat tidur. Dia merasa Dya benar-benar sudah gila“Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba datang dan menciumku?!” amuk Kiki geram lalu me
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 284 (S2 Part 32)

Dengan mudah Dya melepaskan pengait bra yang dipakainya. Tinggal melepaskannya. Tangannya langsung bergerak maju untuk meraih tali bra yang berada di pundaknya. Melihat aksi Dya yang membuka pengait bra itu membuat Kiki membulatkan matanya. Istrinya memang cukup gila. Dengan gerakan cepat Kiki mendorong tubuh Dya ke tempat tidur. Tubuh Dya langsung terhempas ke tempat tidur sebelum dirinya sempat menurunkan tali bra-nya. Saat tubuhnya jatuh ke tempat tidur, bra yang dipakai Dya masih terpasang menutupi dadanya, meskipun sedikit bergeser, tapi tak memperlihatkan isi dadanya sepenuhnya.Kiki menatap nanar pada Dya. Perasaannya campur aduk kali ini. Kesal, marah, dan jijik bercampur jadi satu. Namun, yang dilakukan tubuhnya berbeda dengan apa yang ada di pikirannya.Perlahan Kiki mendekat ke arah Dya. Membungkukkan tubuhnya. Tangannya bertumpu ke tempat tidur dan berada di samping lengan Dya. Dya menarik senyumnya saat Kiki mendekat ke arahnya. Artinya apa yang dilakukan sudah dapa
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Bab 285 (S2 Part 33)

Ana cukup terkejut mendengar ucapan Dya, tapi tentunya dia mengerti kenapa Dya sampai meminta hal itu. Namun, selama ini bukan dirinya yang berusaha mendekati Kiki, tapi pria itu yang masih terus berusaha untuk tetap bersamanya, meski Ana sudah berulang kali mengingatkan.“Aku sudah berusaha menjauh, tapi--” Ana ingin menjelaskan tapi Dya memotong cepat.“Tapi, Kiki yang masih mengejarmu, begitu ‘kan yang mau kamu katakan? Kamu pikir aku percaya? Aku yakin kamu masih mengharapkannya.” Dya memotong cepat karena emosinya meluap.Dya tersenyum miring penuh kekecewaan lalu kembali bicara. “Setidaknya kalau kamu bisa bersikap tegas, dia takkan mengejarmu lagi.”Ana benar-benar mencoba bersabar menghadapi Dya, hingga mencoba menasihati.“Berusahalah lebih keras mendekatinya, aku yakin Kiki bisa luluh kepadamu,” ucap Ana yang malah memberi dukungannya bukannya melarang atau marah karena Dya sudah merebut Kiki darinya.Dya malah geram mendengar ucapan Ana, seolah Ana hanya sedang meledeknya k
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Bab 286 (S2 Part 34)

Bulan madu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Semua berantakan. Tak ada kemesraan, tak ada perhatian, dan tak ada belaian kasih sayang.Tentu saja hanya pulang dengan penuh kekesalan. Tak ada kebahagiaan sama sekali. Setelah sampai di apartemen pun, Kiki dan Dya memilih masuk ke kamar masing-masing. Tak ada yang keluar hingga pagi hari. Paginya pun mereka memilih untuk pergi sendiri-sendiri. Tak ada yang bertegur sapa. Dya masih kesal dengan Kiki yang membuat bulan madu mereka berantakan, tapi lebih kesal lagi adalah dengan Ana karena wanita itu ada di sana saat bulan madu. Kekesalan Dya pun terbawa sampai ke kantor. Saat di kantor, Dya melihat Ana dengan sinis. Padahal pagi ini ada rapat untuk proyek event baru dan mereka harus berinteraksi. “Dya, aku mau kamu handle event ini. Pastikan jika semua sudah sesuai dengan prosedur.” Ana memberikan perintah. Tak ada jawaban dari Dya. Wanita itu hanya diam saja. Mengabaikan Ana.“Dya, Bu Ana bicara padamu!” Seorang teman menyeng
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more

Bab 287 (S2 Part 35)

Sudah nyaris seminggu Kiki dan Dya saling tidak bertegur sapa. Suasana di antara mereka semakin dingin. Semakin Dya diam, Kiki justru semakin senang, karena dengan begitu dia tidak perlu bersusah payah untuk berdrama. Seperti pagi ini, mereka berangkat dengan mobil sendiri-sendiri. Namun, entah kenapa pagi ini mereka bisa sampai bersamaan. Dya berjalan lebih dulu, sedangkan Kiki berjalan tak jauh di belakang Dya. Mereka menuju ke lift yang ada di lantai basement. “Dya, kenapa kamu tidak berangkat bersama Pak Kiki saja jika kalian sampainya bersamaan?” Seorang teman akhirnya menggoda. Dya menoleh ke belakang di mana Kiki berada. Sebenarnya Dya sadar jika pasti akan ada pertanyaan seperti ini dari teman-temannya, dan tak mungkin terus menghindar. “Kalian tahu bukan jika suamiku sibuk menemani Presdir kapan pun. Jadi kalau aku bawa mobil sendiri, aku tidak harus tergantung.” Dya terpaksa memberikan alasan itu. Kiki yang berhenti di depan lift pun mendengar jawaban Dya itu, tapi ti
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 288 (S2 Part 36)

Mendengar alasan Dya, Kiki hanya memicingkan matanya saja. Terasa aneh alasan itu. Namun, dia tidak mau ambil pusing.Lift akhirnya terbuka, kemudian Kiki dan Dya masuk. Mereka tidak sendiri, ada beberapa karyawan yang ikut masuk juga. Mereka semua menuju ke ruangan mereka masing-masing.Saat lift terbuka di ruangan Dya, maka Dya langsung keluar, sedangkan Kiki masih melanjutkan ke lantai atas.Dya yang ke ruangannya segera menuju ke meja kerjanya. Beberapa saat kemudian, tampak Ana berjalan ke ruangannya. Wajah wanita itu tampak kelelahan. Sampai di meja kerjanya saja dia sampai menegak minuman di dalam botol.‘Sepertinya dia jalan sampai lantai atas.’ Rasanya Dya senang sekali karena Ana kesusahan. Merasa itu balasan pas karena mendekatinya. Dya memulai menyalakan laptopnya, kemudian merapikan sedikit meja kerjanya.Suara telepon terdengar saat Dya sedang merapikan mejanya. Dilihatnya sang oma menghubunginya. Dya heran kenapa omanya menghubungi pagi-pagi sekali. Dengan segera, dia
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 289 (S2 Part 37 )

Dya memberanikan diri untuk mengatakan hal itu. Berharap jika Kiki bisa mengerti dan mau memperlihatkan pada omanya jika mereka bahagia. Senyum tipis tertarik di sudut bibir Kiki. Merasa lucu dengan permintaan Dya itu. “Aku memang akan melakukan perintah, tapi bukan perintahmu!” Kiki jelas hanya akan melakukan perintah Nyonya Clarisa, termasuk datang ke acara makan malam kali ini. Dya hanya bisa menghembuskan napasnya kasar. Ternyata Kiki memang tak semudah itu untuk diajak kerja sama. “Tapi, jika oma lihat kita seperti orang asing, maka dia akan curiga jika pernikahan kita tidak baik-baik saja.” Dya mencoba membujuk Kiki lagi. “Bagus jika dia melihatnya. Jadi dia tahu jika memaksakan kehendak cucunya bukan hal yang baik.” Kiki melemparkan sindiran pada Dya. Rasanya Dya tidak bisa membalas setiap kata yang keluar dari mulut Kiki. Setiap kata yang keluar begitu sangat tajam hingga membuat hatinya sakit. Namun, ini adalah langkah yang diambilnya. Jika berhenti di tengah jalan, art
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 290 (S2 Part 38)

Dya yang mendapati pertanyaan sang oma merasa bingung. Tidak tahu harus menjawab apa, mengingat mereka tidak menginap di vila yang diberikan sang oma.Berbanding terbalik dengan Dya, Kiki tampak tenang. Tak memikirkan apa yang harus dijawab. Tentu saja itu membuat Dya kesal. Harusnya Kiki yang memikirkan alasan ini karena Kiki yang mengubah rute perjalanan mereka.“Enak, Oma. Vilanya besar dan bisa langsung melihat laut dari vila.” Dya tersenyum ketika menjelaskan, meyakinkan sang oma agar percaya.“Pilihan oma memang tidak pernah salah.” Oma Clarisa tampak senang sekali.Naven memerhatikan perbincangan itu. Seketika dia teringat dengan ucapan Kiki yang tidak akan menyentuh Dya jika tidak ada cinta. Artinya sewaktu bulan madu mereka tidak melakukan apa pun.“Sudah, ayo makan. Aku sudah lapar.” Naven sengaja mengakhiri obrolan agar semua aman.“Iya, ayo, makan. Aku juga sudah lapar. Maklum ibu menyusui.” Nerissa ikut menimpali sang suami, tahu kondisi seperti apa.“Iya, ayo.” Dya pun la
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
35
DMCA.com Protection Status