Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 311 - Bab 320

350 Bab

Bab 311 (S2 Part 59)

Kiki langsung naik ke atas tempat tidur. Mengungkung tubuh Dya dengan kedua tangannya. Tak memberikan ruang gerak untuk istrinya itu kabur.“Ki, aku mohon jangan lakukan ini?” Dya menatap Kiki dengan tatapan iba.“Kenapa kamu menolak, bukankah ini yang kamu inginkan?” Kiki menyeringai, meledek apa yang dikatakan Dya.Dya memang mau hamil, tapi bukan dengan cara seperti ini. Bukan dengan kasar dan membuat dirinya seperti wanita murahan. Dya mau diperlakukan selayaknya sang istri.Kiki tanpa aba-aba langsung mendaratkan bibirnya di bahu Dya. Memberikan kecupan kasar di sana.“Ki, lepaskan aku!” Dya meronta, mendorong tubuh Kiki.Kiki sudah diliputi amarah. Tak peduli dengan apa yang katakan Dya. Merasakan tangan Dya yang terus mendorong membuat Kiki langsung memegangi tangan Dya. Mencengkeramnya erat dan tak membiarkannya bergerak.Dengan kasar Kiki terus mendaratkan ciumannya. Dya berusaha menghindar dari ciuman itu. Tak mau dicium Kiki dengan kasar seperti itu.“Bukankah yang kamu ing
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-17
Baca selengkapnya

Bab 312 (S2 Part 60)

“Apa dia ada di kamarnya?” Kiki melihat kamar Dya masih tertutup rapat, padahal harusnya Dya sudah bangun dan bersiap ke kantor, tapi tak ada pergerakan sama sekali dari kamar.Sejenak Kiki menyesali apa yang dilakukannya kemarin. Itu adalah kebodohan yang dilakukannya. Karena menyakiti seorang wanita.Melihat tak ada pergerakan dari kamar Dya, Kiki segera berangkat bekerja. Namun, baru saja membuka pintu, tampak seseorang berdiri di sana.“Anda siapa?” Kiki tampak penasaran dengan siapa yang datang itu.“Saya Roy, pengacara Nona Dya.”Mendengar hal itu, Kiki terperangah. Memikirkan kenapa ada pengacara yang datang pagi-pagi ke apartemennya.“Anda sudah datang?”Suara Dya seketika membuat Kiki yang sedang menatap pengacara tersebut, mengalihkan pandangan pada sumber suara. Tampak Dya berdiri di belakang Kiki. Dari raut wajahnya, tampak Dya sudah menunggu pengacara tersebut.“Iya, Nona.” Pengacara itu mengangguk.“Silakan masuk!” Dya memberikan perintah pada pengacara itu.Kiki yang me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-17
Baca selengkapnya

Bab 313 (S2 Part 61)

Langkah Dya langsung terhenti ketika mendapati pertanyaan itu dari Kiki.“Aku akan pergi dari apartemen ini.” Dya menjawab tanpa memandang ke arah Kiki.“Aku tahu jika kamu akan pergi, tapi ke mana kamu akan pergi?”Mendapati pertanyaan itu, Dya sendiri bingung. Sejujurnya dia tidak tahu harus pergi ke mana. Paling tidak, dia akan memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri. Rumah peninggalan orang tuanya.“Aku akan pulang ke rumahku.”“Jangan pergi ke sana!” Kiki langsung melarang Dya.Dahi Dya berkerut dalam. Tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kiki. “Kenapa kamu melarang aku?”“Pulanglah ke rumah kelurga Zorion. Aku akan mengantarkan kamu.”Kedua bola mata Dya langsung membulat sempurna ketika mendengar akan hal itu. Padahal sengaja Dya pulang ke rumahnya agar keluarga Zorion tidak tahu perceraiannya, tetapi Kiki justru memintanya untuk pulang ke sana.“Aku tidak mau pulang ke sana.” Dya langsung menolak saran Kiki.“Kenapa tidak mau?” tanya Kiki memastikan lagi.Dya bingung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 314 (S2 Part 62)

Papa Raven, Mama Ruby, dan Oma Clarisa begitu terkejut sekali dengan apa yang dikatakan Kiki. Mereka tidak mengerti kenapa tiba-tiba sekali Kiki mengatakan itu.“Apa kamu tidak salah bicara seperti itu, Ki?” Papa Raven memastikan kembali lagi, tak mau salah dengar.“Tidak, Pak. Saya tidak salah bicara. Saya ke sini mengantarkan Dya karena kami berdua memutuskan berpisah.”Papa Raven, Mama Ruby, dan Oma Clarisa tampak begitu terkejut sekali. Mereka tidak menyangka jika Dya dan Kiki akan bercerai.“Kurang ajar, berani-beraninya kamu menceraikan Dya.” Oma Clarisa langsung melemparkan bantal sofa pada Kiki.Kiki yang tidak siap, pasrah saja ketika bantal sofa melayang ke arahnya. Tak mengelak karena ini adalah konsekuensi yang harus diterimanya.Oma Clarisa yang kesal segera berdiri dan menghampiri Kiki. Dia langsung memukul Kiki untuk melampiaskan kekesalannya.Kiki hanya pasrah saja ketika merasakan pukulan dari Nyonya Clarisa.Dya yang melihat hal itu pun berusaha untuk menghentikan ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 315 (S2 Part 63)

Mendengar jawaban Dya yang tanpa keraguan itu membuat Papa Raven tidak dapat berbuat apa-apa lagi.“Kamu juga sudah yakin, Ki? Apa kamu tidak mau berusaha mempertahankan pernikahanmu?” Papa Raven menatap Kiki. Jika Dya tidak mau mendengarkan dirinya, mungkin Kiki pastinya masih bisa.Bagaimana bisa mempertahankan jika Kikilah yang mau perpisahan ini terjadi. Namun, rasanya berat untuk mengatakan kejujuran di saat Dya sudah membuat dramanya sendiri.“Uncle, jangan tanya Kiki seperti itu. Aku sudah jelaskan bukan, jika ini sudah kesepakatan bersama. Ini keputusan kami bersama. Jadi jangan terus mendesak Kiki seolah Kiki yang memutuskan semua sendiri.” Dya langsung mencegah pamannya untuk terus menanyai Kiki.Papa Raven hanya bisa pasrah saja. Mengingat Kiki dan Dya pasti sudah memikirkan dengan matang keputusannya. Kiki juga bukan anak kecil. Jadi dia percaya jika Kiki pasti juga sudah memikirkan dengan matang.“Baiklah, jika mau kamu seperti itu.” Papa Raven akhirnya memilih membiarkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-18
Baca selengkapnya

Bab 316 (S2 Part 64)

“Maaf, Pak saya terlambat datang.”Kiki yang sampai di kantor, segera menghadap ke Naven. Tadi, Kiki mengirim pesan jika dirinya ada urusan mendadak. Karena itu, akan datang ke kantor terlambat.“Tidak apa-apa.” Naven tampak santai menghadapi Kiki yang meminta izin.“Pak, ada yang ingin saya sampaikan.”Naven segera menatap Kiki lekat. Tampak penasaran dengan apa yang ingin Kiki sampaikan padanya.“Ada apa?” tanya Naven memastikan.“Saya dan Dya akan bercerai.”Mendengar apa yang dikatakan Kiki membuat pria itu langsung membulatkan matanya. Naven tahu pasti jika Kiki tidak mencintai Dya. Mungkin bisa saja perceraian jadi pilihan mereka. Namun, tidak menyangka akan secepat ini.“Kalian sudah bicarakan ini semua?” tanya Naven memastikan.“Iya, Pak. Saya sudah bicarakan ini dengan Dya. Saya juga sudah bertemu keluarga Anda untuk mengembalikan Dya secara baik-baik.”Naven hanya mengembuskan napas kasar. Akhirnya dia tahu ke mana perginya Kiki pagi ini. Ternyata menemui keluarganya.“Baikl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 317 (S2 Part 65)

“Kamu jam segini sudah pulang?” Nerissa yang melihat sang suami pulang lebih awal merasa heran.“Aku dari rumah oma.” Naven menjawab sambil melepaskan dasi yang melingkar di kerah bajunya.“Kenapa kamu tiba-tiba ke sana? Apa oma sakit?” Tampak Nerissa sedikit cemas.“Tidak.”“Lalu untuk apa kamu ke sana?”“Dya dan Kiki akan bercerai.” Naven memberitahu apa yang membuatnya ke rumah sang oma.Nerissa membulatkan matanya sempurna ketika rasa terkejut menghampirinya. Tidak menyangka jika akan secepat ini mereka berpisah.“Cinta datang dengan sendirinya, tidak bisa dipaksa. Semakin dipaksa, justru cinta akan semakin menjauh, dan yang hadir hanya luka.” Nerissa merasa itu yang terjadi pada Dya dan Kiki saat ini. Semakin Dya memaksa Kiki untuk mencintainya, semakin Kiki menjauh dari Dya.“Iya, seperti kita, cinta datang begitu saja. Tidak dipaksakan.” Naven tersenyum pada sang istri.Nerissa merasa apa yang dikatakan sang suami benar. Cinta mereka tumbuh dengan sendirinya tanpa dipaksakan.*
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 318 (S2 Part 66)

“Saya ingin mengajukan surat pengunduran diri, Bu.” Dya menyerahkan berkas di meja kerja Ana.Ana begitu terkejut mendengar apa yang dikatakan Dya. Tidak ada angin tidak ada hujan, Dya mengajukan pengunduran diri.“Kenapa kamu mengajukan pengunduran diri?” Ana tampak begitu penasaran sekali.Dari reaksi Ana, Dya merasa jika Ana belum tahu perihal perceraiannya dengan Kiki. Dya juga malas jika harus memberitahu Ana.“Saya akan mengambil S2. Jadi saya mau fokus belajar.” Dya memberikan alasan yang memang dipakainya. Bukan alasan bohong.Ana tidak bisa menghalangi jika memang ada alasan khusus yang dilakukan oleh Dya. “Baiklah, aku terima surat pengunduran dirimu.”“Terima kasih, Bu. Kalau begitu aku permisi dulu.”Ana mengangguk saja. Mempersilakan Dya untuk pergi.Dya segera kembali ke meja kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaanya sebelum pergi. Tak mau membuat teman-temannya susah.“Dya, kamu benar-benar akan berhenti bekerja?” tanya seorang teman.“Iya, aku mau melanjutkan S2 ke luar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 319 (S2 Part 67)

Kiki segera melajukan mobilnya untuk mengejar mobil yang membawa Ana di dalamnya. Di dalam hati kecil Kiki bertanya-tanya, ke mana gerangan siapa pria yang bersama Ana.“Apa dia sudah punya pacar baru?” Kiki mencoba menebak, walaupun berusaha keras untuk menampik hal itu. Berharap itu bukan seperti yang dibayangkan.Mobil yang membawa Ana berbelok ke arah restoran, Kiki pun segera ikut berbelok juga. Sayangnya, tidak ada tempat parkir yang dekat di sana. Jadi Kiki harus parkir cukup jauh dari mobil yang membawa Ana.“Apa aku harus menemuinya?” Namun, saat hendak turun, tiba-tiba Kiki ragu. “Apa yang aku katakan jika bertemu dengannya?” Kiki justru bingung apa yang harus dilakukan saat bertemu dengan Ana. “Aku bisa pura-pura tidak sengaja ‘kan?” Kiki langsung berusaha membuka pintu mobilnya. Namun, tiba-tiba Kiki langsung menutup kembali pintu mobilnya. Merasa alasan tidak sengaja bertemu kurang masuk akal. “Aku akan menunggu di kantor saja. Bertemu di kantor akan lebih masuk akal diba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya

Bab 320 (S2 Part 68)

Ana masih diam. Tak menjawab pertanyaan dari Sandy.“Na.” Sandy menggoyangkan tubuh Ana.Apa yang dilakukan oleh Sandy membuat Kiki geram. Tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh pria yang bersama Ana itu.“Dia mantan asisten Presdir.” Akhirnya Ana menjawab pertanyaan itu.Mata Sandy langsung berbinar. Ternyata pria di depannya adalah mantan Ana. Tentu saja itu sangat menarik baginya.Kiki terus menatap tangan Sandy yang berada di lengan Ana. Ingin rasanya menyingkirkan tangan itu dari sana. Namun, Kiki tak punya kuasa untuk hal itu.Merasa Kiki terus menatap ke arahnya, Ana mulai paham apa yang dilihat oleh Kiki. Pria itu memerhatikan tangan Sandy yang berada di lengannya. Dengan segera dia menyingkirkan tangan tersebut.Melihat aksi Ana, membuat Sandy tersenyum. Sejak tadi dia sudah memerhatikan jika pria di depannya melihat tangannya.“Kamu tidak memperkenalkan aku padanya, Na?” Sandy menggoda Ana.Ana langsung menatap tajam pria yang ada di sebelahnya itu.Reaksi Ana itu membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
303132333435
DMCA.com Protection Status