Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 331 - Bab 340

350 Bab

Bab 331 (S2 Part 79)

Langkah Ana terhenti di ambang pintu toilet ketika mendengar teman-temannya sedang membicarakan dirinya.Ana pikir kemarin sudah tidak ada yang melihat dirinya, tapi ternyata masih ada juga yang melihat dirinya bersama Kiki.“Benarkah?”“Iya, aku lembur kemarin, dan saat aku mau pulang, aku lihat Ana masuk ke mobil Pak Kiki.”“Wah … apa mereka menjalin hubungan lagi?”“Jika aku lihat bagaimana Ana yang berusaha sembunyi saat berada di mobil Kiki, aku rasa memang mereka menjalin hubungan lagi.”“Kasihan sekali Dya. Dia sedang kuliah, tapi di sini suaminya justru begitu.”“Iya, aku kasih juga pada Dya.”Obrolan yang didengarnya itu membuat Ana, benar-benar tidak nyaman sama sekali. Tak mau mendengar lebih banyak lagi, Ana memilih untuk pergi.‘Harusnya memang aku tidak dekat dengan Kiki, karena orang belum Kiki sudah bercerai.’Ana hanya bisa merutuki apa yang terjadi padanya. Harusnya dia memang jauh lebih berhati-hati. Agar tak membuat gosip semacam ini.Saat berjalan sambil memikirka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-24
Baca selengkapnya

Bab 332 (S2 Part 80)

Kiki melihat jelas jika Ana masuk ke bus. Sejak tadi siang Kiki menyadari jika Ana sedang menghindar dari dirinya, dan sekarang wanita itu kembali menghindar dari dirinya lagi. Kiki sendiri tidak tahu kenapa Ana melakukan itu padanya.Rasa penasaran Kiki pun mengantarkan pria itu melajukan mobilnya ke apartemen Ana. Dia harus dapat kejelasan atas sikap Ana padanya itu.Kiki sengaja memberikan jarak laju antara mobilnya dan juga bus yang dinaiki Ana. Tak mau terlihat mengikuti karena takut Ana justru semakin kabur.Saat sampai di apartemen Ana, Kiki segera menuju unit apartemen. Tepat di depan apartemen, dia menekan bel.Sayangnya, pintu tak kunjung dibuka. Padahal Kiki yakin jika Ana ada di dalam. Tak mau putus asa, Kiki terus menekan bel.Ana yang berada di dalam sudah mengecek siapa yang datang. Saat melihat Kiki, Ana tidak membuka pintu. Namun, bel terus terdengar, hal itu membuat Ana tidak nyaman juga. Dan, lagi Ana memikirkan bagaimana jika penghuni lain merasa tidak nyaman denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-25
Baca selengkapnya

Bab 333 (S2 Part 81)

Saat mendapati pertanyaan itu, Kiki langsung meletakan gelas yang berisi jus dan menatap ke arah Ana.“Bukankah sudah jelas jika aku tidak mencintainya.”“Jika alasan itu, aku tahu. Tapi, Dya yang mau melepaskanmu, tentu saja bukan sesuatu yang mudah.”Kiki tersenyum ketika Ana tidak percaya begitu saja padanya. “Malam itu Nyonya Clarisa meminta aku untuk memiliki anak. Aku yang gelap mata, nyaris menodainya. Dari sana Dya merasa jika aku benar-benar jahat. Karena itu dia memutuskan untuk mengakhiri pernikahan kami.”Akhirnya Ana dapat jawaban yang pas dari apa yang menjadi alasan perceraian Kiki dan Dya. Tidak menyangka jika Kiki akan sekejam itu. “Jangan berpikir jika aku juga jahat. Aku hanya kesal waktu itu.” Kiki langsung membentengi pikiran Ana agar tidak berpikir buruk, tentangnya.Sejujurnya Ana tidak yakin jika Kiki akan setega itu. Mungkin saja kala itu Kiki diliputi amarah"Sejujurnya semua itu sudah berlangsung sejak empat bulan yang lalu.” Kiki melanjutkan ceritanya.Dah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-25
Baca selengkapnya

Bab 334 (S2 Part 82)

[Temui aku di restoran hotel Maxton jam tujuh malam. Jika kamu datang, aku anggap kamu menerima aku dan mau kembali padaku. Jika kamu tidak datang, aku anggap kamu tidak menerima aku kembali.]Kiki mengirim pesan itu pagi-pagi pada Ana. Dia ingin malam ini jadi malam spesial. Setelah mengirim pesan pada Ana, Kiki segera menyiapkan semua. Mulai memesan meja di restoran, membeli bunga, dan membelikan hadiah untuk Ana.Tepat jam enam sore, Kiki berangkat ke restoran. Dia ingin datang lebih awal agar bisa memastikan semua sudah siap.Tepat jam tujuh malam, Kiki sudah duduk di kursi, menunggu Ana. Sayangnya, belum ada penampakan Ana di datang.“Apa dia tidak akan datang?” Kiki benar-benar gelisah ketika melihat jam tangan yang berada di pergelangan tangannya. Waktu terus bergulir, tapi belum tampak Ana datang.Tepat jam delapan, Ana tidak datang. Hal itu membuat Kiki benar-benar kecewa sekali. Padahal semua sudah disiapkan.“Sepertinya, dia tidak berniat kembali padaku.” Kiki akhirnya pasr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-25
Baca selengkapnya

Bab 335 (S2 Part 83)

Ana hanya tersenyum tipis ketika mendapati Kiki yang tampak manja. Sejujurnya, dia juga ingin berlama-lama dengan Kiki.“Ayo masuk.” Akhirnya Ana memutuskan mengajak Kiki untuk ke apartemen. Dibukanya pintu lebar-lebar dan mempersilakan Kiki.Tentu saja kesempatan itu tidak dilepaskan Kiki begitu saja. Dengan segera Kiki masuk ke apartemen Ana.Ana yang masuk setelah Kiki, segera menutup pintu. “Mau minum apa?” tanyanya seraya mengayunkan langkah ke dapur.“Air putih saja. Tadi aku sudah banyak minum manis.”Mendengar itu, Ana mengambil gelas dan mengisinya dengan air dingin dari lemari pendingin.Sesaat kemudian Ana kembali dengan membawa dua gelas air putih. “Ini.” Dia memberikannya pada Kiki.Kiki menerimanya. “Terima kasih.”“Sama-sama.”Ana segera duduk di sofa yang berada di seberang sofa yang diduduki Kiki.“Kenapa duduk di sana? Duduklah di sini?” Kiki menepuk sofa yang didudukinya. Masih ada ruang untuk Ana duduk.Mendapati permintaan itu, Ana langsung bergegas pindah. Duduk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-26
Baca selengkapnya

Bab 336 (S2 Part 84)

Selama seminggu menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi dengan Kiki. Ana sudah tidak pernah dengar teman-temannya bergosip lagi tentangnya. Itu karena Kiki dan Ana tidak ada interaksi apa-apa.Karena hari ini libur, maka Ana dan Kiki akan memanfaatkan waktu untuk bersama. Rencananya mereka akan ke bioskop untuk menonton film. Menghabiskan waktu bersama.“Kira-kira ada film bagus apa di bioskop nanti?” tanya Ana menatap Kiki.“Kita lihat saja nanti.”Mereka berbelok ke bioskop ketika sudah sampai. Namun, tiba-tiba Ana menarik tangan Kiki dan mengajaknya keluar.“Kenapa?” Kiki sedikit bingung ketika ditarik keluar.“Ada Sandy dan teman-teman kantor.” Tadi saat berbelok ke bioskop, Ana melihat Sandy dan beberapa teman kantornya sedang memesan tiket bioskop.Kiki yang penasaran segera mengintip. Ternyata yang dikatakan Ana memang benar. Ada Sandy dan beberapa karyawan Zorion di sana.“Lalu bagaimana?” tanya Kiki memastikan.Ana sendiri bingung, dia tidak tahu harus bagaimana. Padahal d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-26
Baca selengkapnya

Bab 337 (S2 Part 85)

“Apalagi jika bukan menunggumu.” Dengan enteng Sandy menjawab.Ana sedikit terkejut dengan hal itu. Tidak menyangka jika Sandy menunggu dirinya.Sandy mengayunkan langkah ke pintu darurat. Kemudian membukanya. Langkahnya diayunkan masuk ke dalam tangga darurat.Ana yang melihat gerakan Sandy yang tiba-tiba tidak bisa mencegah. Buru-buru dia masuk ke tangga darurat. Menyusul Sandy.Sandy langsung tersenyum ketika melihat Kiki di sana. Dia sudah menebak jika Kiki dan Ana ada sesuatu.“Sepertinya kita tidak bisa menyembunyikan lagi, Sayang.” Kiki justru merasa jika kedatangan Sandy memberikan peluang untuk memberitahu hubungan mereka.Ana membulatkan mata ketika mendengar ucapan Kiki.Sandy hanya tertawa. “Aku sudah curiga sejak Pak Kiki menjauh dari Ana. Ternyata Pak Kiki main belakang.”“Aku tetap berusaha secara sehat. Walaupun hasilnya harus disembunyikan.” Kiki merasa dia tidak bersalah dan tidak curang.“Sandy, dengar aku. Aku yang meminta Kiki untuk merahasiakan ini semua. Karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab 338 (S2 Part 86)

Enam bulan pasca perceraian, Dya sibuk belajar di kampus. Karena sibuk dengan kuliahnya, Dya tidak sempat merasakan sedih.“Hai, sepertinya kita bertemu lagi.”Mendengar seseorang bicara dengannya dan duduk di depannya, membuat Dya mengalihkan pandangan. Sejak tadi Dya duduk sendiri di restoran sambil menikmati makan siangnya.“Siapa kamu?” tanya Dya.“Kemarin kita bertemu di perpustakaan.”Dya mencoba mengingat. Sejenak ingatannya kembali pada pria yang duduk di sebelahnya. Namun, karena sedang sibuk membaca Dya tidak terlalu memerhatikan.“Oh ... iya.” Dya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.“Kamu dari Indonesia juga.”“Iya, aku dari Indonesia.”“Wah ... akhirnya aku bisa kenal orang Indonesia juga. Kenalkan aku Dave.” Pria itu mengulurkan tangan.Dya ragu menerima uluran tangan itu.“Tenanglah, aku bukan orang jahat.” Dave berusaha meyakinkan Dya.Akhirnya Dya menerima uluran tangan itu. “Dya.” Dya juga memperkenalkan dirinya.“Boleh aku duduk?”“Silakan.” Tak ada alasan untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab 339 (S2 Part 87)

“Apa kamu jadi pulang ke Indonesia minggu depan?” tanya Dave saat makan siang bersama Dya.“Jadi.”“Kebetulan aku juga pulang. Apa kamu mau pulang bersamaku?”“Kamu juga akan pulang?” Dya tampak berbinar.“Iya, aku akan pulang.”“Wah ... bagaimana jika aku pulang denganmu dan mencoba menginap ke vilamu dulu sebelum pulang?” Sudah beberapa kali Dya mendengarkan cerita tentang vila yang dimiliki oleh Dave. Jadi ingin mencobanya.“Tentu saja. Aku tidak akan keberatan.”“Terima kasih, Dave.” Dya begitu bersemangat sekali. Senyum manisnya menghiasi wajah cantiknya.Dave senang melihat Dya sangat bahagia. Ini yang diharapkan olehnya.****Beberapa hari setelah obrolan kemarin, Dya dan Dave akhirnya memutuskan untuk pulang. Mereka langsung memesan tiket dan turun di pulau dewata. Tak hanya itu, mereka sengaja pulang lebih awal agar lebih leluasa berlibur.Saat sampai, sudah ada sopir yang menunggu mereka. Sopir mengantarkan Dave dan Dya ke vila milik Dave.“Dave.”Saat sampai, Dave sudah dis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab 340 (S2 Part 88)

Untuk sesaat Dya terdiam ketika Dave mengungkapkan perasaannya. Sejak lama Dya sudah merasa jika Dave menyimpan perasaan padanya. Namun, Dya tidak mau besar kepala dan menikmati interaksi dengan Dave.“Aku tahu mungkin berat bagi kamu memulai hubungan lagi, tapi aku mau kamu yakin jika kamu bisa bahagia dengan memulai hubungan lagi.” Dave meyakinkan Dya. Dave meraih tangan Dya. Menggenggamnya erat tangan Dya. “Aku akan sekuat tenaga membuatmu bahagia.”Dya melihat bagaimana Dave meyakinkan dirinya membuat Dya begitu senang. Merasa begitu dicintai oleh Dave. Baru kali ini Dya merasakan dicintai oleh seorang laki-laki. Rasanya sungguh berbeda dengan ketika hanya dirinya sendiri yang mencintai.“Aku mengizinkanmu mencintai aku. Tapi, izinkan aku juga untuk mencintaimu.” Tak ada alasan untuk Dya menolak Dave, mengingat Dave adalah pria baik yang ditemuinya.Dave merasa senang ketika Dya menerima ungkapan cintanya. “Terima kasih.” Dave membelai lembut wajah Dya.Perlahan Dave mengikis jara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
303132333435
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status