Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 211 - Chapter 220

412 Chapters

Li Yong dari Akademi Xuehua.

Semua mata tertuju pada panggung dengan rasa deg-degan yang semakin memuncak. Suara decitan cakar tengkorak iblis menimbulkan angin kencang yang berkesiuran, menambah ketegangan di udara.Asap putih mengepul dengan densi menyesakkan, menutupi area pertarungan seperti kabut dingin yang menutupi lanskap beku.Di tengah kabut tersebut, tidak terdengar suara lolongan kesakitan dari Bao Xuan, seolah-olah dia tak tersentuh oleh serangan Wei Qiang.Keheningan itu menambah kecemasan di hati para penonton, membuat mereka bertanya-tanya:"Apakah Bao Xuan benar-benar setangguh itu? Bahkan Wei Qiang dari Sekte Bayangan Hitam tak mampu mengalahkannya dalam sepuluh jurus?""Semoga saja di akhir serangan ini, Wei Qiang yang akan keluar sebagai pemenang!"Para penonton memanjatkan doa dalam hati, penuh kekhawatiran.Tindakan Bao Xuan yang sangat percaya diri sebelumnya telah menanamkan benih keraguan dalam pikiran mereka. Suara gemuruh penonton memenuhi udara, menambah ketegangan dan menantikan hasi
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Kipas Pengacau Lautan.

"Hidup Li Yong!""Hidup Akademi Xue Hua!""Kultivator Jin Shuang pasti menang!""Hajar penyusup itu!"Sorakan membahana dari ribuan penonton menggetarkan arena, memberi semangat tanpa henti kepada jagoan mereka, Li Yong. Suara-suara itu bagaikan gelombang lautan yang tak terhentikan, memenuhi udara dengan energi yang hampir terasa menggema di dada siapa saja yang mendengarnya.Di antara gemuruh itu, para pemimpin sekte, baik dari Sekte Bintang Empat hingga Sekte Bintang Lima, hanya mengangguk pelan, seolah kemenangan sudah terpatri di tangan Li Yong.Tatapan mereka penuh keyakinan, seakan-akan tidak ada kemungkinan lain selain kejayaan Akademi Xue Hua."Akademi Xuehua bukan nama kosong belaka! Tak mungkin Li Yong kalah dari pemuda yang hanya kultivator jalanan seperti Bao Xuan itu!" Wang Yunzhong, pemimpin Akademi Xuehua, berbisik lirih.Meski suaranya hanya bisikan, energi sejati yang digunakannya membuat suaranya terdengar jelas di seluruh panggung utama. Kata-katanya memotong udara
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Menang Lagi!

Ketika semua orang terpaku dalam keheningan yang mencekam, terpesona oleh pertunjukan yang luar biasa dari Bao Xuan, sang ahli dari Kekaisaran Tian Yu.Ouyang Fai tidak bisa menahan kekagumannya. Dengan mata yang masih terbelalak, dia berbisik kepada Rong Guo yang duduk di sampingnya."Saudara Rong, prediksi Anda sungguh mengesankan. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Li Yong akan dipaksa bertekuk lutut, tepat seperti yang dijanjikan Bao Xuan. Tidak lebih dari dua puluh jurus!"Senyum tipis terulas di sudut bibir Rong Guo, nyaris tak terlihat, namun penuh makna. Dengan suara rendah yang hampir menyatu dengan desiran angin, dia menjawab,"Aku hanyalah orang biasa, tak punya tempat di antara para ahli di atas panggung itu. Namun, meski begitu, aku bisa memprediksi bahwa kemenangan akan berada di tangan Bao Xuan."Kata-kata Rong Guo terasa seolah membawa hawa dingin yang meresap ke dalam hati Ouyang Fai. Rasa penasaran menggelayut di wajahnya, membuatnya semakin terdesak untuk mendapa
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Zhou wen dari Sekte Langit Biru,

Karena Bao Xuan meminta waktu istirahat satu hari sebelum melanjutkan pertarungan melawan jenius muda nomor satu Kekaisaran Jin Shuang, panitia Kompetisi Naga pun mengumumkan dengan suara lantang,“Kontes akan dilanjutkan besok pagi!”Senja itu, halaman istana Kekaisaran yang biasanya riuh berubah sunyi, seolah tertelan oleh keheningan malam.Namun, suasana berbeda justru terjadi di area Pasar Kota, di mana berdiri banyak rumah makan, rumah teh, dan tempat hiburan.Hiruk-pikuk perbincangan tentang pertandingan esok hari memenuhi udara, menyelimuti kota dengan kegelisahan yang tak terucapkan. Kekhawatiran membayangi setiap obrolan, terutama tentang kemungkinan kemenangan Bao Xuan."Menurutmu, bagaimana peluang besok antara Zhou Wen, jenius nomor satu dari Sekte Langit Biru, melawan Bao Xuan?" tanya seorang pria dengan suara cemas, matanya berkilat-kilat di bawah sinar lampu jalan yang remang."Jelas kemenangan sudah pasti di tangan Zhou Wen," jawab temannya dengan penuh keyakinan."Seb
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Puncak Kesombongan.

Kata-kata Bao Xuan benar-benar menyakitkan, menggores harga diri setiap orang yang mendengarnya. Wajah-wajah di sekitar mulai memerah, amarah merambat di antara kerumunan, namun tak seorang pun berani melangkah maju.Di antara mereka, ada jago-jago tua, pemimpin sekte-sekte besar yang dihormati, namun mereka hanya diam.Dunia persilatan memiliki aturannya sendiri—urusan dan konflik anak muda tak seharusnya dicampuri oleh yang lebih tua. Lagipula, Kompetisi Naga ini adalah gagasan pihak Kekaisaran, ajang untuk merekrut darah baru yang akan memperkuat prestise Kekaisaran Jin Shuang di mata dunia Benua Longhai.Namun, Bao Xuan terlihat semakin angkuh, percaya diri yang berlebihan terpancar dari setiap gerakannya.Ketika menyadari tidak ada seorang pun yang bersuara membantahnya, dan tak ada anak muda yang berani naik ke pentas untuk menantangnya, Bao Xuan mulai berbicara lebih dari yang seharusnya.“Saudara-saudara dari dunia persilatan Kekaisaran Jin Shuang, aku Bao Xuan, seorang kultiv
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Imam Guo, sang Dewa Penyelamat.

Mata Bao Xuan menyipit tajam, mengamati sosok Imam muda yang berdiri tidak jauh darinya, hanya berjarak sekitar lima tombak.Imam itu mengenakan jubah sederhana khas seorang Taois, rambutnya diikat rapi di atas kepala, menambah kesan ketenangan yang memancar dari dirinya.Namun, di balik kesederhanaan itu, Bao Xuan bisa merasakan aura berbahaya yang memancar, membuat kewaspadaannya semakin meningkat.“Guru Tao muda, siapa nama Anda? Apakah Guru Tao ini mewakili sekte tertentu, atau berasal dari klan dan aliran di Jin Shuang ini?” Bao Xuan berbicara dengan hati-hati, nadanya penuh kehati-hatian.Ia tidak ingin sembarangan dalam menyusun kata-kata setelah melihat kehebatan Qinggong yang ditampilkan oleh Imam muda itu.Sebenarnya, bukan hanya Bao Xuan yang terkejut pada saat itu. Para pemimpin Sekte Bintang Empat dan Bintang Lima yang menyaksikan kejadian itu diam-diam terkesiap, ketakjuban jelas terpancar dari wajah mereka.“Ilmu meringankan tubuh yang sangat sempurna!”“Kemunculannya d
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Organisasi Qingxue.

Keesokan harinya, setelah kejadian pertarungan yang menggemparkan, Rong Guo dijadwalkan untuk menghadap ke istana kekaisaran. Di sanalah dia akan menerima hadiah utama yang diincar banyak orang—Pil Zhen Long, simbol kekuatan dan penyembuhan yang sangat didambakan.+++Sehari sebelumnya...Hari itu, di atas panggung yang masih terasa hangat oleh gemuruh pertempuran sebelumnya, seseorang yang tidak dikenal oleh Rong Guo melangkah maju dengan tenang.Pria itu, berperawakan tinggi dengan jubah merah yang berkilau di bawah sinar matahari sore, mengeluarkan sebuah gulungan dan membacakan pengumuman dengan suara yang lantang dan penuh wibawa.“Organisasi Qingxue dengan ini mengumumkan bahwa daftar peringkat Naga Muda akan segera diperbarui dan dikeluarkan pada malam ini!”Suara pria itu bergema di seluruh arena, membuat para hadirin yang tersisa menahan napas.Tak jauh dari sana, seorang prajurit dengan zirah perak yang mengilap, duduk tegak di atas kuda Suiji Ma – Kuda sembrani yang gagah.
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Pangeran Mahkota.

Rong Guo dan Ouyang Fai sedang menikmati teh di Rumah Teh Krisan, tempat di mana suasana tenang dan damai selalu menjadi daya tarik utama.Di antara kepulan asap teh yang wangi, alunan musik Guzheng dan Pipa terdengar lembut, dimainkan oleh gadis-gadis opera yang memiliki suara merdu dan wajah yang menawan.Suara petikan senar yang harmonis itu melengkapi suasana, membuat setiap tegukan teh terasa lebih nikmat. Namun, keheningan yang nyaman itu tiba-tiba terpecah oleh sebuah keributan yang tak terduga."Pangeran Mahkota memasuki aula! Semua membungkuk dan memberi hormat!" teriak seorang penjaga, suaranya memantul di antara dinding aula, seolah menggema di telinga setiap orang yang hadir.Suara derap kaki prajurit dengan sepatu besi mengiringi perintah itu, diikuti oleh gemerincing baju zirah yang bergesekan.Suasana yang semula tenang kini berubah menjadi mencekam. Bahkan gadis-gadis pemusik yang sebelumnya tampak anggun dengan senyum mereka, tiba-tiba menghentikan permainan musik mer
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Aula Naga Emas.

Pada akhirnya, Rong Guo sampai pada sebuah kesimpulan. Di istana, terjadi dua kubu yang saling bersaing kekuatan untuk menguasai ibu kota.Kubu pertama adalah kubu Guru Negara.Guru Negara Xue Yinggui adalah penasihat Kaisar, yang berasal dari Sekte Lembah Hijau. Sekte ini termasuk dalam lima sekte utama di Jin Shuang, bukan di puncak, tetapi juga bukan yang terlemah.Ketika Kaisar menunjuk Xue Yinggui, seorang Elder dari Sekte Lembah Hijau, sebagai Guru Negara, sekte tersebut mulai mengembangkan pengaruhnya, tidak hanya di dunia persilatan tetapi juga di dunia politik.Ambisi mereka jelas: menjadikan Sekte Lembah Hijau sebagai yang terkuat di antara semua sekte di Kekaisaran Jin Shuang.Dampaknya, Guru Negara kini berdiri berseberangan dengan Pangeran Mahkota Su Qingsheng dan malah mendukung Pangeran Kesembilan, Su Weizhao, seorang putra selir biasa, untuk memperebutkan tahta Kekaisaran.Sebagai putra selir biasa, Su Weizhao sebenarnya memiliki status yang jauh di bawah para pangeran
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Ketegangan di Aula Naga Emas.

Guru Negara – Xue Yinggui terlihat masih gagah, dengan wajah penuh wibawa yang seperti seorang pria berusia empat puluh tahun.Namun, kenyataannya, usia Guru Negara hampir mendekati tujuh puluh tahun. Meski demikian, semangat dan ketajaman matanya masih memancarkan kekuatan yang tidak tergerus oleh usia.Langkah kakinya yang mantap menggema di aula Naga Emas saat ia menjadi yang pertama memasuki ruangan, menarik perhatian semua yang hadir.Setiap pasang mata tertuju padanya, memantau setiap gerakan dan ekspresi wajahnya. Di dalam keheningan yang tercipta, para jagoan muda segera berdiri dan memberi hormat, menundukkan kepala mereka dengan hormat yang tulus.Namun, Xue Yinggui tampak tak terganggu oleh itu semua. Pandangannya dengan tenang melintasi aula, seolah-olah mencari seseorang. Matanya yang tajam berhenti pada sosok anak muda yang sederhana, Rong Guo.Pakaian ala Taois yang dikenakan Rong Guo menambah kesan tenang dan sederhana pada dirinya, meski ada kekuatan besar yang tersem
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
42
DMCA.com Protection Status