Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 201 - Chapter 210

410 Chapters

Suara Pertempuran Di Bubungan .

“Pandai Besi Zhou?” tanya Rong Guo dengan ekspresi tak percaya. Suaranya terdengar keras, hampir bernada menuduh. “Anda membuntutiku?”Sejak menuebut namanya Pandai Besi Zhou Lianghua, Rong Guo tidak lagi menyebutkan dengan panggilan ‘Yeye’.Meski begitu, di dalam hatinya Rong Guo merasa was-was."Qinggong yang sangat hebat untuk seorang setua dia dan dalam keadaan sakit-sakitan. Sekuat apa sebenarnya Refiner ini?" pikirnya. Rong Guo tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Sebagai pewaris ilmu meringankan tubuh dari Raja Kelelawar Hitam yang terkenal, Rong Guo terbiasa menghadapi para ahli bela diri dengan kemampuan luar biasa.Namun, harus diakui, kemampuan Qinggong yang dimiliki oleh Pandai Besi Zhou ini melebihi ekspektasinya. Untuk menjaga penampilannya agar tetap tenang dan tidak memunculkan kecurigaan, Rong Guo memilih bersikap pura-pura tak tahu siapa sebenarnya orang tua ini.“Er... aku sebenarnya malu untuk menjelaskan,” jawab Pandai Besi Zhou dengan nada rendah. Wajahnya me
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Di Jantung Hutan Pinus.

Menunggu sekian lama membuat hati Rong Guo semakin tak tenang. Ia hanya mondar-mandir di halaman Kuil Hati Suci, yang penuh dengan tumpukan daun pohon maple yang telah gugur.Daun-daun itu berserakan di tanah, menciptakan pemandangan yang suram dengan warna merah kecokelatan.“Guru Tao Guo, apa yang membuat Anda gelisah?” tanya Hanki, murid Tao yang kemarin menyambutnya di depan gerbang. Hanki sedang menyapu halaman yang tampak menguning dengan hamparan daun maple yang mulai membusuk.Suara sapu lidi yang menggesek tanah terdengar berkresekan, menambah kegelisahan yang sudah menguasai Rong Guo."Aku sedang menunggu orang tua yang semalam bersamaku. Dia pergi sejak malam, namun belum juga kembali hingga kini,” jawab Rong Guo sambil melirik ke arah pintu gerbang, berharap melihat sosok yang dinantikannya muncul dari balik bayangan.Wajah Hanki terbelalak, matanya membesar seolah baru saja mendengar sesuatu yang sangat mengejutkan. Dengan wajah polos namun penuh rasa ingin tahu, ia membe
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Tiga Kitab Maha Sakti.

Di tengah jantung Hutan Pinus, seorang Imam Tao tampak duduk dengan tenang sambil membaca sebuah buku kuno.Di sekelilingnya, tanah hutan yang biasanya tenang kini dihiasi oleh deretan makam baru, tanahnya masih segar dan basah. Makam-makam itu seolah menambah keheningan dan kekhidmatan suasana hutan, menciptakan kesan tempat yang sakral dan penuh misteri.Rong Guo sedang asyik mempelajari buku yang diperolehnya dari Penempa Zhou Lianghua. Angin hutan berhembus lembut, membawa serta aroma khas dari daun-daun pinus yang wangi, seolah menyelimuti Rong Guo dalam keharuman yang menenangkan.Tanpa sadar, dia terus membaca isi buku itu, bahkan hingga matahari mulai condong ke barat dan cahaya senja yang lembut menyelimuti hutan dengan keemasan.Di tengah keheningan Hutan Pinus, waktu terasa melambat. Angin membawa aroma pinus yang menenangkan, namun Rong Guo begitu larut dalam kisah di hadapannya, hingga tak menyadari gelap yang mulai menyelimuti.Menurut catatan yang tertulis dalam buku ya
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Kura-kura Zircon Yang Kedua.

Pagi itu, udara segar menyelimuti Kuil Hati Suci, dan sinar matahari yang lembut menyebar di antara pepohonan pinus yang tinggi. Rong Guo, dengan langkah mantap, meminta audiens untuk bertemu dengan Kepala Kuil, Imam Yin Fai.Di halaman, Hanki, murid Tao yang sering tampak sibuk, sedang menyapu dengan penuh perhatian. Namun, suara gesekan sapu lidi di tanah dan gumaman tak puas yang terus keluar dari bibirnya menunjukkan bahwa dia sedang dalam suasana hati yang kurang baik.Saat Rong Guo tiba, Hanki terkejut dan hampir menjatuhkan sapunya.“Apa yang kamu kesalkan, hai murid Tao?” tanya Rong Guo dengan nada penuh perhatian.Hanki, terkejut dan wajahnya berubah seketika dari ekspresi kesal menjadi lebih tenang, menjawab dengan raut wajah yang dipaksakan ceria.“Ah, Guru Tao Guo. Anda benar-benar membuat saya terkejut. Sebenarnya, saya menggerutu karena daun-daun pohon maple ini terus-menerus gugur setiap hari, menumpuk, dan membuat saya harus bekerja lebih keras...”Sementara itu, tanga
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

Tiba di Kotaraja.

Rong Guo melakukan perjalanan panjang dengan berjalan kaki menuju Kota Xuefeng Du, menghabiskan hampir dua bulan lamanya di jalanan yang berliku, dan sangat menantang.Dia sengaja memilih perjalanan darat yang melelahkan, menggunakan setiap kesempatan untuk melatih Seni Pedang Bianglala dan bermeditasi dalam upaya untuk menerobos ke tingkat Pendekar Lotus Emas.Namun, sekeras apapun ia mencoba, setiap upaya itu berakhir sia-sia, seolah ada tembok tak terlihat yang menghalangi kemajuannya."Aku benar-benar harus mendapatkan Pil Zhen Long untuk bisa menerobos ke tingkat Pendekar Lotus Emas," gumam Rong Guo dalam hati, tatkala ia berdiri di hadapan gerbang Timur Kota Xuefeng Du.Benteng kota yang menjulang tinggi, dicat dengan warna putih kelabu yang pudar, berdiri kokoh di depannya. Jalan di atas benteng itu dipenuhi oleh prajurit yang melakukan patroli, menciptakan suasana yang angker namun sekaligus memberikan rasa aman bagi warga kota.Salah satu prajurit yang berjaga di pintu masuk,
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

Kedatangan Tamu Undangan.

Di tempat para tamu undangan di wilayah istana Kekaisaran Jin Shuang, suasana mendadak tegang saat Pemimpin Sekte Bayangan Hitam, Gong Fang, muncul. Aura menindas yang ia tebarkan menyelimuti udara, membuat setiap orang yang hadir merasakan tekanan yang mencekam.Pandangan semua orang langsung tertunduk, terhimpit oleh kehadirannya yang dominan.Namun, seketika aura menindas itu meredup.Tiba-tiba saja, Seorang pria berpakaian rapi dengan jubah beludru biru tua muncul dengan langkah percaya diri.“Akademi Xue Hua,”“Bukankah itu Pemimpin akademi beladiri Xue Hua?”Bisik-bisik terjadi, dan semua sorotan langsung berpindah pada sosok yang baru datang, yang disebut dari Akademi Xue Hua.Tampaknya, penampilan sosok yang baru datang ini, meski usianya tidak jauh berbeda dari Gong Fang, namun wajahnya yang tampak muda, seperti pemuda berusia dua puluhan, memancarkan karisma yang memikat.Penampilannya yang dramatis menarik perhatian semua orang.Sebagai pendatang di Kekaisaran Jin Shuang, j
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Kejutan Demi kejutan.

Rong Guo memerhatikan pria yang berdiri di tengah kerumunan dengan tatapan tajam. Pria itu tampak megah dan mengesankan, dikelilingi oleh murid-murid Sekte Pedang Emas yang berbaris dengan sikap hormat.Di tengah sorak-sorai dan teriakan yang menggema dari para penonton, Rong Guo tetap tenang, tidak terganggu oleh keramaian di sekelilingnya. Suara tepuk tangan dan sorak-sorai yang memuji Sekte Pedang Emas membaur menjadi satu, menciptakan suasana yang sangat meriah di lapangan."Diakah yang disebut Pemimpin Shen Yutian, pemimpin Sekte Pedang Emas?" tanya Rong Guo dalam hati, matanya tajam meneliti setiap detail penampilan pria tersebut dengan penuh rasa ingin tahu.Shen Yutian berdiri dengan sikap penuh kewibawaan di antara murid-muridnya, mengenakan jubah yang tampak bercahaya dengan warna keemasan di bawah cahaya bulan sabit.Jubah itu, meskipun berdesain mirip pakaian Imam Tao, terbuat dari sutera halus yang melayang lembut di sekeliling tubuhnya, menambahkan kesan mewah.Rambutnya
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

Pertemuan Naga Dimulai.

Tak lama setelah langkah-langkah prajurit yang mengendarai Suiji Ma—kuda sembrani yang agung—hilang dari pandangan, perhatian orang-orang segera teralihkan ke iring-iringan yang tak kalah memukau.Sejumlah gadis-gadis muda dan pemuda yang berwibawa tampak berjalan dengan penuh kehormatan, memikul sebuah peti besar yang dihias dengan ukiran indah.Peti itu tidak hanya besar, tetapi juga penuh makna, dengan lambang-lambang suci Kekaisaran Jin Shuang terpahat pada setiap sudutnya. Ukiran naga yang meliuk-liuk dengan megah dan phoenix yang melambangkan keabadian, menambah aura mistis pada peti tersebut."Menurut Saudara Rong, apa yang ada di dalam peti itu?" tanya Ouyang Fai dengan nada penuh teka-teki. Sejak mengetahui usia Rong Guo yang masih muda, Ouyang Fai dengan penuh hormat mulai menyapanya dengan sebutan "Saudara" alih-alih "Daozhan."Sambil memperhatikan sorai sorak dan tepuk tangan penonton yang memenuhi arena, Rong Guo mengerutkan keningnya, lalu menjawab dengan tenang namun te
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Bao Xuan Sang Roque Kultivator.

Mendengar kata-kata penuh arogansi yang diucapkan oleh Bao Xuan, wajah Jiang Hui berubah menjadi tegang, disertai amarah yang membara. Seketika, aura kebencian terpancar dari matanya.Sekte Pedang Surgawi dikenal sebagai yang terkuat di antara Sekte Bintang Empat di Kekaisaran Jin Shuang, dan Jiang Hui, calon pemimpin generasi berikutnya, tidak akan membiarkan kehormatannya diinjak-injak begitu saja."Aku tidak peduli siapa dirimu! Namun, dengan sikapmu yang begitu sombong, aku, Jiang Hui, tidak akan bermurah hati lagi!" suara Jiang Hui menggelegar, penuh dengan tekad dan kemarahan yang tak tertahankan.Wajahnya yang semula merah padam kini menyunggingkan senyum dingin yang menakutkan.Setelah kata-kata itu terucap, suara siulan pedang bergema, memecah keheningan yang menegangkan. Pedang di tangan Jiang Hui, yang pada pertarungan sebelumnya masih ia sembunyikan kekuatannya, kini diungkapkan dalam wujud sejatinya.Seluruh hawa murni yang dimilikinya tercurah dalam gerakan pedangnya. Ce
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

Cakar tengkorak Iblis.

Melihat Bao Xuan, sang Roque Kultivator, yang dengan mudahnya mendapat panggung dan menjadi pusat perhatian semua orang, diam-diam lima jenius dari lima Sekte Bintang Lima Kekaisaran Jin Shuang merasa tidak puas.Dengan memenangkan pertarungan dalam waktu singkat, Bao Xuan tidak hanya mencoreng wajah Sekte Pedang Surgawi, tetapi juga memancing kemarahan dari banyak orang. Kesombongan Bao Xuan setelah kemenangan tersebut semakin membakar amarah penonton, yang merasa tersinggung dan marah melihat sikapnya yang merendahkan."Izinkan aku memperkenalkan diri," Bao Xuan memulai, suaranya dipenuhi arogansi yang tak tersembunyi."Memang benar, aku seorang Roque Kultivator. Namun, aku bukanlah petarung sembarangan. Aku datang dari Kekaisaran Tian Yu, dataran Tengah, hanya untuk melihat-lihat keramaian. Siapa yang menyangka, kepandaian anak muda di Kekaisaran ini sungguh mengecewakan. Hanya dengan satu jurus saja, jenius Sekte Pedang Surgawi itu langsung keok!"Bao Xuan mengipas-ngipas tubuhnya
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
41
DMCA.com Protection Status