Di persimpangan jalan, tepat di gerbang Utara Kota Lengyang, matahari senja mulai tenggelam, mewarnai langit dengan semburat oranye dan merah. Angin dingin bertiup, membawa kesegaran khas musim dingin yang menggigit kulit.“Well... Petarung Yun, Petarung Akai, dan Paman Yan,” kata Rong Guo, suaranya terdengar tenang di antara desiran angin senja. Rambutnya berkibar sehingga menambah kesan dramatis Jika dilihat dari kejauhan.Saat itu, jalanan di Kota Lengyang mulai sepi. Hanya sesekali ada kereta kuda yang berlalu lalang, atas sejumlah orang yang tampaknya baru selesai berdagang pulang ke rumah. Rong Guo, Petarung Yun, dan Akai, serta Kusir Yan diatas kereta, tampak berdiskusi.Lampu-lampu minyak satu per satu dinyalakan di depan rumah penduduk, menciptakan cahaya hangat yang menari-nari di dinding rumah penududuk. Hanya mereka bertiga yang berdiri di jalanan yang lengang, dengan bayangan panjang yang mengikuti gerak-gerik mereka.“Aku harus mengucapkan selamat berpisah. Sudah saatnya
Last Updated : 2024-08-06 Read more