Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 151 - Chapter 160

410 Chapters

Pagi Di Gunung Yin Yue.

Malam di puncak Gunung Yinyue, markas Sekte Bulan Perak, pada saat kentungan pertama dibunyikan, suasana sangatlah sepi.Hanya suara angin malam yang bertiup lembut, menimbulkan bunyi desau gemerisik daun-daun pohon pinus yang menambah kesunyian. Sayangnya, embun tebal mulai menutupi dedaunan dan membeku, sehingga aroma segar dari Hutan Pinus seolah tenggelam oleh dinginnya musim dingin.Sesosok tubuh berkelebat cepat melompat-lompat dari satu pohon ke pohon yang lain dengan lincah. Jubahnya yang lebar mengembang menyerupai sayap kelelawar besar, memberikan kesan menakutkan.Ketika sinar rembulan yang muram jatuh ke wajahnya, hanya tampak seraut wajah dingin di balik topeng giok hitam.Dia adalah Bianfu Wang, atau dikenal sebagai Raja Kelelawar Hitam.---Hari itu, ketika pintu gerbang Kuil Sanqing dibuka untuk umum untuk acara sembahyang rutin, Rong Guo ditemui oleh Manager Su. Dari tangan Manager Su inilah ia mendapatkan dua peta sekte aliran putih – Sekte Bulan Perak dan Sekte Zhon
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

Kejar-kejaran di Bawah Purnama.

Setelah kejadian di Puncak Gunung Yinyue, dunia persilatan menjadi geger. Peristiwa ini menciptakan gelombang besar dalam masyarakat, menyebabkan bisik-bisik dan diskusi di mana-mana.Kisah-kisah tentang kesaktian Raja Kelelawar Hitam yang berhasil membobol perpustakaan di Puncak Yinyue semakin banyak diperbincangkan. Dari mulut ke mulut, cerita ini terus berkembang, menambah warna dan detail yang memukau pendengarnya.Di restoran, rumah teh, dan berbagai tempat hiburan di seluruh Kekaisaran Yue Chuan, para pendongeng dan seniman keliling bahkan dengan terang-terangan mementaskan opera tentang kesaktian Raja Kelelawar Hitam, dan mereka menggambarkan secara gamblang, betapa bodohnya Sekte Bulan Perak yang ia pecundangi.Saat pentas opera disajikan di panggung, suara merdu para penyanyi dan gerak lincah para penari menggambarkan semua adegan dengan sempurna, betapa luar biasa kemampuan sang Raja Kelelawar Hitam.Raja Kelelawar Hitam akhirnya di gambarkan, seolah-olah tokoh superhero, da
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Pasukan Kekaisaran dan Para Kultivator.

Kali ini, kejadian pembobolan di Perpustakaan di Gunung Zhonglu tidak seheboh kejadian di Gunung Yunyue, ketika peristiwa perusakan perpustakaan Sekte Bulan Perak terjadi.Meskipun demikian, insiden ini tetap membuat banyak orang gelisah.Dan dampaknya, pagi itu juga, Gao Li, pemimpin Sekte Zhonglu, tampak mendaki puncak Wudang dengan langkah penuh kemarahan. Di belakangnya ada beberapa murid Sekte Zhonglu yang membawa satu peti cukup besar, yang dipikul dua orang.Matahari baru saja terbit, cahayanya lembut menyinari punggung gunung, menciptakan bayangan panjang di sepanjang jalan setapak yang dilalui Gao Li dan pengikutnya.Di pintu gerbang sekte, Gao Li disapa oleh murid-murid penjaga di undak-undakan naik ke puncak Wudang. Dengan wajah tegang dan ekspresi yang tak bersahabat, Gao Li hanya menjawab sapaan mereka dengan anggukan singkat, tanpa sepatah kata pun."Ada apa gerangan, yang membuat wajah pemimpin Gao tampak muram?" salah satu murid berbisik kepada rekannya."Dia bahkan ti
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Jejak Sang Raja Aliran Hitam.

Namun Rong Guo membuang jauh-jauh pikiran negatif dari benaknya, menenangkan hatinya yang sempat bergejolak.Ditengah sorotan mata-mata orang asing, ia sempat berpikir. “Tak akan ada yang tahu kalau aku adalah tokoh baru di balik Raja Kelelawar Hitam!” batinnya, kini tersenyum tipis.“Lagipula, bukankah dengan tingkat kultivasiku ini, aku bisa menyembunyikan ranah kultivasiku, dan tidak terbaca siapapun?” pikirnya, yakin pada kemampuannya.Setelah menenangkan diri sejenak, dan memasang wajah seperti seorang pemuda biasa, Rong Guo melangkah lebar-lebar ke dalam restoran. Langsung meminta tempat duduk di dekat jendela yang menghadap ke taman bunga yang sedang mekar.Saat itu, dengan delikan mata tajam, Rong Guo dapat menangkap sinar kekecewaan di mata orang-orang asing yang menatapnya, seolah ingin menelanjangi isi hatinya. Mata-mata mereka semula seperti menguliti lapisan-lapisan tingkat kultivasinya, harus menelam kekecewaan.“Dia bukan kultivator!” Hanya pemuda biasa!”Rong Guo menan
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Raja Kelelawar Hitam dan Pulau Ular Putih.

Ternyata, setelah Rong Guo mendekat, Panglima Song Jian memberikan sekeping uang perak ke dalam mangkuk. Katanya dengan nada sopan, penuh wibawa, ada sedikit getaran empati di suaranya."Terimalah..."Sesudah melepaskan sekeping uang perak ke dalam mangkuk, Panglima Song langsung naik ke pelana kuda perangnya yang diikatkan di pohon besar. Ia menepuk-nepuk leher kuda itu dengan penuh kasih sayang sebelum menarik kendali.Cahaya matahari sore memantulkan kilau pada pelana dan baju zirahnya, menambah aura keagungan pada sosoknya.Iring-iringan pasukan kerajaan itu pun perlahan menghilang di ujung jalan berdebu, meninggalkan jejak langkah yang samar-samar terhapus angin.Rong Guo cepat-cepat pergi ke pelabuhan Kota Tangye. Suara desiran ombak yang tenang seolah menyambut kedatangannya. Ia mengeluarkan rakit bambu kecil yang biasa dipakainya berlatih di tengah lautan, kemudian mendayung menggunakan tongkat bambu hingga ke tengah lautan.Air laut yang biru jernih memercik halus, menciptaka
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Pertarungan Di Laut Donghai – Bagian Pertama.

“Hahaha... Dia mati! Dia sudah mati!”Suara Panglima Song Jian menggema di seluruh lautan, tawa penuh kemenangan itu memantul dari ombak yang mengalir pada malam yang gelap.Para tentara di kapal itu semua memanjangkan leher, mencoba melihat ke arah di mana sosok Raja Kelelawar Hitam tadi berdiri di atas air, seolah-olah ingin memastikan kabar baik itu dengan mata kepala mereka sendiri.“Benar dia mati!”“Dia sudah mati!”“Horee!”Sekarang mereka melihat bayangan Raja Kelelawar Hitam yang mengapung di atas air laut yang tenang.Jubah hitamnya yang lebar mengembang seperti sayap kelelawar, menciptakan bayangan menyeramkan dari sosok aliran hitam yang paling ditakuti itu. Ia terbaring dengan kepala tenggelam, sementara tubuhnya masih mengapung, tak berdaya dan tanpa tanda-tanda kehidupan.“Hore! Senjata Kapal Perang ini sungguh luar biasa! Bahkan gembong aliran hitam itu tidak berkutik, langsung tewas dalam sekali tembakan meriam!”Seorang tentara bersorak dengan penuh semangat, matanya
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Pertarungan Di Laut Donghai – Bagian Kedua.

Dengan wajah yang berubah menjadi tegang, sosok di balik topeng Giok Hitam, Raja Kelelawar, menggumam pelan, saat melihat dua bayangan berlari diata laut Donghai."Imam Zhang Long Jin dari Sekte Wudang, dan Rahib Kangkay dari Kuil Teratai Perak!"Meskipun sering mendengar tentang kehebatan para master dari sekte besar tersebut, Raja Kelelawar Hitam tidak pernah merasa gentar.Namun malam ini, ketika dua sosok itu berlari di atas air mendekat, ia bisa merasakan aura pedang dan aura pembunuhan yang kuat.Niat atau maksud dari sebuah keterampilan bela diri adalah keadaan batin yang dimiliki seorang jago pedang atau ahli bela diri, bukan hanya teknik pedang semata. Ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang seni pedang atau seni bela diri.Kekuatan niat pedang atau niat bela diri diukur berdasarkan level. Dalam hal ini, ada tiga level: Roh Pedang, Nadi Pedang, dan Istana Pedang. Namun, jika seseorang telah mencapai batas tertinggi hingga disebut abadi, level niat pedangnya bahkan bisa m
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Pertarungan Di Laut Donghai – Bagian Ketiga.

“Ini adalah senjata yang aku peroleh dari seseorang secara pribadi! Untuk apa kamu bertanya dan mencari tahu? Lagipula... jika aku memegang senjata yang di wariskan seseorang... untuk apa kamu menjadi terkejut?” dari ketinggian ting kapal, Raja Kelelawar menjawab penuh hinaan.Rahib Kangkay seketika berubah menjadi malu, mendengar jawaban lawannya. Kata-kata ini semakin mempertegas dugaannya, apa senjata di tangan Raja Kelelawar.+++Di saat yang berbeda, Biksu Kangkay tidak menyadari perubahan ekspresi di wajah Zhang Long Jin.Dengan keringat yang bercucuran di keningnya, ia berbisik pada Zhang Long Jin, suaranya terdengar panik.“Daozhang, ini terdengar sedikit memalukan,” kata Rahib Kangkay, wajahnya memerah malu.“Namun, pinseng merasa... jika kita melawan Raja Kelelawar Hitam ini satu per satu, kemungkinan besar kita tidak akan meraih kemenangan! Ada sesuatu yang sangat aneh tentang Raja Kelelawar Hitam itu! Senjatanya memancarkan aura aneh yang mematikan!”Mendengar ini, Zhang L
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Pantai Negri Asing.

Hingga matahari muncul di ufuk Timur, dan cakrawala menguning. Zhang Long Jin dan Rahib Kankay masih berputar-putar di Laut Donghai. Angin pagi yang sejuk menampar wajah mereka, sementara aroma asin laut memenuhi udara.Sebagai dua Datuk Persilatan aliran putih, mereka berdiri di atas sebatang bambu yang digunakan untuk mengambang di permukaan air yang tenang, terlihat agung eperti kaum dewa saja.Suara deburan ombak kecil mengiringi setiap gerakan mereka.Wajah Zhang Long Jin tampak semakin keruh, alisnya berkerut dalam kecemasan.Pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang senjata peringkat Tianli – Payung Iblis milik Raja Kelelawar Hitam sangat ingin ia miliki. Ia mengepalkan tangan, merasakan dinginnya gagang pedang yang digenggamnya erat.“Seandainya aku bisa menggunakan Payung Iblis itu, meskipun kondisinya sudah rusak, dampaknya pada kultivasi dan teknik pedangku akan sangat besar. Mungkin aku bisa menjadi setengah Abadi – disebut Demigod dan makin di puja-puja,” gumamnya.Namun,
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Kota Hanjiang.

Kekaisaran Jin Shuang, yang terletak di ujung utara Benua Longhai, dikenal dengan empat kota utama yang mempengaruhi status perekonomiannya di mata empat kekaisaran lainnya.Tersebutlah Kota Baiyung Chen terkenal dengan para ahli pengobatan dan alkimia yang menghasilkan ramuan-ramuan ajaib.Sementara itu, Xuefeng Du, ibu kota Jin Shuang, berdiri megah dengan istananya yang berkilauan di bawah sinar matahari, adalah pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan Kekaisarabn Jin Shuang.Kota Lengyang adalah kota yang terkenal karena dipenuhi dengan suara latihan para seniman bela diri. Akademi-akademi bela diri ternama berdiri kokoh di sini, menghasilkan para pendekar yang disegani di seluruh kekaisaran.Kota terakhir adalah Kota Hanjiang, dengan pasar ikannya yang ramai, aroma laut yang khas terasa kental, dimana Industri sumber daya laut yang melimpah menjadikan perekonomian kota ini terus berkembang pesat.Du Fu, seorang bujang di restoran ternama di Kota Hanjiang, sore itu memutuskan untuk
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
41
DMCA.com Protection Status