Beranda / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Warisan Artefak Kuno: Bab 121 - Bab 130

408 Bab

Biro Bayangan Malam.

Sebenarnya ada rasa heran yang mendalam, yang tercermin pada wajah pria berotot di Pintu Gerbang Pasar Gelap itu, ketika ia melihat seorang Imam Tao yang masih muda memasuki area terlarang Pasar Gelap. Lebih-lebih ketika Rong Guo mengungkapkan keinginannya untuk membeli informasi, membuat pria bernama Wang Lei itu keheranan."Bukankah seharusnya seorang Imam Tao itu kerjanya adalah membaca doa, dan mengajarkan kebajikan? Mengapa Dao Shi ini malah ingin berbelanja di Pasar Gelap? Apalagi ingin berkunjung ke Biro Bayangan Malam?" pikir Wang Lei dengan alis yang mengerut.Wang Lei baru akan bertanya pada sang Imam, apakah dia salah alamat, namun dengan gerakan cepat Imam kecil itu menyusupkan sesuatu ke telapak tangan Wang Lei. Ketika ia merasakan ada benda padat dan berat, dingin dengan sedikit aroma logam mulia di telapaknya, hati Wang Lei berdebar kencang."Dua potong perak, masing-masing seberat dua liang?" batinnya terkejut.Wajah Wang Lei yang tadinya serius seketika berubah cerah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-03
Baca selengkapnya

Biro Bayangan Malam – Bagian Dua.

Keesokan harinya, tepat pada waktu yang sama sesuai dengan janji Du Shui, Rong Guo sudah berdiri di depan bangunan Biro Bayangan Malam di Pasar Gelap.“Masih dengan pintu setengah terbuka, bau kertas dan tinta serta bunyi gemerincing tabung-tabung pembawa berita yang bergerak bergesekan,” batin Rong Guo, sambil menatap bangunan yang terlihat misterius namun menyimpan banyak sumber informasi itu.Tanpa ragu-ragu, dia membuka pintu setengah terbuka itu.Namun, tak ada siapapun di dalam ruangan, selain bunyi gesekan tabung pipa yang berbunyi halus.“Tuan Du Shui, aku datang!” teriak Rong Guo.Tak ada jawaban dari Tuan Du Shui. Namun ada sebuah suara lain terdengar samar-samar berbicara. Suara itu sepertinya menggunakan kekuatan hawa murni, karena dikirim dari tempat yang jauh, namun terdengar seperti berbisik pelan di telinga Rong Guo. “Seorang praktisi di Ranah Pendekar Merak Api?” batin Rong Guo.“Dao Shi... silakan masuk ke dalam. Aku sudah menunggu Anda sejak tadi!” kata suara itu be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Kejadian Hutan Qingsong.

Sekte Ye Hua terletak di kaki Gunung Baiyun, sekitar seratus lie dari Kota Jiangzhou. Meskipun statusnya adalah sekte Bintang Empat, Sekte Ye Hua sebenarnya berada di bawah supervisi Sekte Khong Tong – sekte Bintang Lima, salah satu sekte aliran Putih yang ternama di Kekaisaran Yue Chuan.Mengapa Sekte Ye Hua masih berada di bawah perlindungan Sekte Khong Tong? Jawabannya adalah karena di Sekte Ye Hua tidak terdapat satupun kultivator yang memiliki kesaktian di ranah Pendekar Lotus Emas. Sementara syarat untuk disebut sekte Bintang Lima adalah memiliki sekurang-kurangnya seorang kultivator di tingkat Pendekar Lotus Emas, untuk mendapat pengakuan dunia bahwa sekte itu termasuk dalam jajaran sekte Bintang Lima.Xu Jian, Pemimpin Sekte Ye Hua, adalah kultivator dengan tingkat kepandaian di ranah Menengah Kura-kura Zircon – membuat Sekte Ye Hua belum memenuhi kualifikasi untuk disebut Sekte Bintang Lima.Baru-baru ini, tidak lebih dari dua tahun yang lalu, terjadi kehebohan besar di Sekte
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Malam Pembantaian.

Lu Qiang dan Liang Fen, dua murid kunci Sekte Ye Hua, seketika melancarkan Jurus Tarian Dewa Perang. Pedang di tangan dua pemuda jenius ini lenyap dalam gulungan sinar pedang berwarna putih, memancarkan desingan nyaring yang menggetarkan telinga.“Bagus! Serangan pedang yang mematikan! Ternyata kabar beredar bahwa Jurus Pedang sekte Ye Hua yang berbehaya, itu bukan isapan jempol nelaka!” Song Xuefeng dari Ekspedisi Kuda Perak memuji.Gulungan sinar pedang putih itu berlomba mendekati Imam Tao yang khusyuk dalam doa, seakan-akan tak terganggu oleh ancaman energi pedang yang mengancam nyawanya."Tuk-tuk-tuk!""Orang yang berintegritas lebih dihormati daripada mereka yang bermain curang. Kehidupan yang jujur membawa ketenangan batin, sementara tipu daya membawa kehancuran." Suara Imam Tao itu bergaung, seolah suaranya memenuhi seisi Hutan Qingsong.Dilain pihak, suara muyu semakin keras diketuk, dan iramanya tetap teratur. Suara sang imam membaca doa dan ujar-ujaran kebajikan terasa meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Misi Komplit, Masalah Baru.

Menjelang pagi, suara ayam hutan jantan terdengar berkokok. Bunyinya nyaring terdengar memenuhi Hutan Pinus Qingsong. Sementara daun-daun pohon pinus yang tajam dan panjang seperti jarum terdengar bergemerisik ditiup angin pagi dari utara. Suasana di jalan sepi itu tampak menyeramkan, terutama ketika halimun berarak turun dari Gunung Baiyu, menambah kesan misterius dan mencekam.Saat itu, seorang Imam Tao tampak berdiri tegap dengan punggung yang lurus seperti batang jarum. Jubahnya yang kebesaran, terbuat dari linen kasar yang hampir lapuk, bergelombang tertiup angin pagi. Di kakinya, tergeletak sekumpulan mayat – jasad para kultivator dari Ekspedisi Kuda Perak dan dua murid penting Sekte Ye Hua.Imam itu faktanya Rong Guo. Ia masih diam dan memandang sosok-sosok yang membeku, dengan mata yang tak berkedip.Sejak kecil, hingga usianya menginjak lima belas tahun seperti sekarang, Rong Guo sudah sangat terbiasa melihat kematian dan pembantaian. Jadi, jangan harap ia memiliki rasa bersa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Sidang Di Biara Teratai Perak.

Memasuki musim gugur di Kekaisaran Yue Chuan, meskipun negeri ini berada di bagian Selatan Benua Longhai, keseluruhan iklim adalah empat musim sehingga udara terasa dingin.Tatkala angin berhembus dari kawasan Utara, dinginnya terasamenusuk tulang, menyelinap melalui setiap lapisan jubah yang terlihat bergelombang tertiup angin. Saat itu, puluhan kultivator senior dari Delapan Sekte Aliran Putih Bintang Lima berjalan menaiki anak tangga menuju aula utama di puncak Gunung Yin Lianhua.Pohon maple yang tumbuh di sisi kiri dan kanan undak-undakan tampak berwarna merah dengan sentuhan oranye.Ketika angin dingin musim gugur berdesau, banyak daun yang warnanya merah kekuningan jatuh sepanjang anak tangga. Pemandangan ini membuat semua kultivator dari delapan sekte Bintang Lima berhenti sejenak, menikmati keindahan daun maple yang berjatuhan pada hari pertama musim gugur. Mereka merasakan keindahan alam yang seolah-olah berbisik, mengiringi langkah mereka menuju aula utama."Menurut Anda, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Teng Jiyun, Jenius Nomor Satu Wudang.

Tiba-tiba, ketegangan yang memenuhi atmosfer di Aula Biara Teratai Perak pecah dengan perkataan seseorang yang terdengar penuh semangat dan keyakinan.“Sebenarnya, apa sih keunggulan Imam Sesat Kecil itu? Mengapa dia seolah-olah menjadi bintang utama dari Aliran Hitam, sehingga kami dibuat seperti ketakutan? Aku yakin... kami, para jenius muda dari Aliran Putih pun, tidak kalah memiliki kemampuan tempur yang setara dengannya. Bahkan, aku yakin jika kami bertemu langsung dan bertukar pedang, kupastikan Imam Sesat Kecil itu akan bertekuk lutut di kakiku!”Sejenak suasana menjadi hening, sebelum suara pemuda itu terdengar lagi, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Seorang pemuda berusia delapan belas tahun berdiri di antara jajaran Sekte Wudang. Jubahnya berwarna putih bersih, lengkap dengan logo Sekte Wudang dan simbol Baigua yang tampak menonjol. Wajahnya bersih, dengan rambut diikat ke atas kepala membentuk gulungan kecil. Sebagai pelengkap hiasan rambut, sebuah pita kain satin berw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-06
Baca selengkapnya

Pengutusan - Pertama.

Udara musim gugur tahun ini membawa angin dari Utara yang membuat cuaca terlihat tidak menentu. Sebentar terang, namun tiba-tiba langit mendung, seolah-olah ada tangan tak terlihat yang menarik tirai abu-abu di atas langit biru.Udara di Benua Longhai sendiri menjadi lebih dingin, memaksa orang-orang untuk lebih sering mengurung diri di dalam rumah, menikmati kehangatan api unggun yang gemeretak. Bau kayu terbakar menyebar, menciptakan suasana nyaman dan mengundang nostalgia akan musim-musim semi yang hangat, yang sudah berlalu.Di Biara Teratai Perak, tepatnya di aula biara, udara terasa memanas dan sesak. Bau dupa di udara, mengisi aula kuil dengan aroma yang khas - cendana, bercampur dengan sedikit aroma musk yang menyegarkan. Cahaya remang-remang dari lilin-lilin kecil dan lampu minyak menyoroti asap yang bergelombang ke udara, menciptakan bayangan menari di sekitar patung Buddha yang duduk dalam ketenangan abadi.Seorang pemuda tampak berlutut dipersidangan. Sementara di hadapann
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Pengutusan – Bagian Dua.

Hawa panas didalam Aula Biara Kuil Teratai Perak sungguh Kontras, dengan hawa musim gugur di luar.Biarawati Zengxhin dari Sekte Gurun Gobi berdiri. Sambil mengayun-ayunkan Fuchen, ia berkata dengan nada suara tegas yang bergema di seluruh aula, menambah suasana tegang yang sudah ada.“Biarawati tua ini merasa, sudah selayaknya kaum muda para jenius dari delapan sekte aliansi menunjukkan gigi di kancah dunia persilatan. Namun, jika hanya satu atau dua sekte saja yang turun gunung, takutnya Aliran Hitam justru akan menertawakan kami dari Aliran Putih. Seolah-olah sentralisasi kekuatan hanya berada di Sekte Wudang saja!”“Padahal... sesungguhnya ada banyak jenius-jenius lain dari tujuh anggota aliansi yang memiliki kemampuan yang tidak kalah dibanding jenius-jenius dari Wudang,” lanjutnya dengan suara yang berirama, membakar semangat para pemimpin sekte di luar Sekte Wudang.Keheningan seketika melanda aula. Semua orang merasa ada aura permusuhan yang sengaja dilontarkan oleh Biarawati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Taiji Yin Yang Jian Fa.

Aula Pelatihan Bela Diri – Biara Teratai Perak, Gunung Yin Lianhua.Suasana di dalam sasana pelatihan itu dipenuhi dengan kebahagiaan yang meluap-luap, aura positif menyelimuti setiap sudut ruangan. Wajah-wajah para jenius dari Delapan Sekte Aliran Putih memancarkan kegirangan saat Wulin Mengzhu – Zhang Long Yin berjanji akan mengajarkan sebuah teknik pedang yang bisa digunakan bersama-sama dalam formasi, namun juga sangat mematikan dalam pertempuran solo. Meskipun kekuatan serangan jurus pedang ini akan berkurang jika dieksekusi secara tunggal, potensinya tetap luar biasa.Wulin Mengzhu – Zhang Long Yin berdiri di atas panggung kecil, dikelilingi oleh banyak anak muda dari delapan sekte, semua menatapnya dengan penuh kekaguman. Aura sebagai seorang ahli di ranah Pendekar Lotus Emas membuat Imam Zhang tampak seperti seberkas cahaya di malam yang gelap gulita. Ia berdiri gagah dengan punggung tegak dan lurus seperti sebatang jarum, memancarkan karisma dan kekuatan yang sulit diabaikan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
41
DMCA.com Protection Status