Semua Bab SUAMI PENGGANTIKU (BUKAN) PRIA PAYAH: Bab 251 - Bab 260

376 Bab

JUJUR

251“Ibu bawa si kembar pulang duluan, ya, biar kamu bisa leluasa ngurusin bayi besarmu di sini.”Mentari tersenyum mendengar ucapan sang ibu mertua. Wanita itu berjalan menyamai kursi roda yang tengah menuju pintu keluar. Widya pamit pulang setelah dirasa cukup bicara dengan anak menantunya. Ia juga harus beristirahat.“Boleh ya, Ibu bawa Bulan sama Barra pindah sekarang?” ulang Widya saat melihat menantunya masih diam dan malah melirik sekilas laki-laki di atas ranjang pasien.“Tidak usah, Bu. Bulan sama Barra biar di apartemen saja dulu. Kan, papanya juga belum sembuh.” Mentari mencoba tersenyum agar tidak menyinggung perasaan ibu mertuanya.“Justru biar sekalian, kalau Samudra sembuh nanti kalian langsung pulang ke rumah saja.”“Tidak apa-apa, Bu. Biar mereka di apartemen saja dulu. Sayang kan, ranjang barunya baru dipakai semalam.”“Nanti biar Nenek belikan ranjang baru yang lebih bagus di sana. Biar mereka betah.” Widya masih membujuk.“Jangan, Bu. Biar mereka pakai yang sekaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya

BUKAN SEKADAR JANJI

252“Enak nggak, Mas?” tanya Mentari seraya menyeka pinggiran bibir Samudra setelah memberikan suapan terakhir salad buah yang ia bawa dari rumah.“Apa pun makanan buatan tanganmu, Mas pasti suka.” Samudra menjawab ambigu.“Walaupun tidak enak maksudnya? Kamu akan tetap suka walaupun makanannya tidak enak?” Mentari melipat tangannya di dada.Samudra meraih tangan Mentari, lalu menggenggamnya erat. “Makanan buatanmu selalu enak di lidah Mas. Bergizi pula. Buktinya saat kamu tinggal lama, tubuh Mas kurus karena tidak mendapat asupan makanan yang bergizi buatan tanganmu.”Mentari memiringkan bibirnya.“Dan lihatlah si kembar, karena dibuatin makanan bundanya setiap hari, mereka gemoy-gemoy. Mereka padat dan sehat. Sementara papanya kurus kering.”“Papanya juga tetap gemoy, kan, dibuatin bekal tiap hari sama asistennya.” Mentari mencibir.“Mulai lagi, deh.” Samudra sebal.“Tapi bener kok, Sayang. Mas kurusan, kan? Lihat, kata orang Mas jadi jelek setelah menduda.” Samudra menempelkan kedu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

MENGHILANG

253“Dek Sam, kondisimu belum memungkinkan untuk keluar rumah sakit.” Dokter Rena yang kembali dimintai tolong, menatap Samudra dengan khawatir. Luka bakar di punggung pria itu masih basah, tetapi ia memaksa ingin keluar untuk mencari Mentari.“Aku tidak mungkin diam saja di sini, sementara istri entah di mana, dokter.”“Kamu sudah menyuruh orang untuk mencarinya, Dek.”Samudra menggeleng. Lalu merentangkan tangannya saat perawat laki-laki membantu memasangkan kemeja berukuran besar di tubuhnya.“Dokter tidak akan mengerti perasaanku. Dan aku memang tidak minta dimengerti. Aku hanya minta tolong untuk mengurus segala administrasi di sini, dok.”“Dek Sam, kalau terjadi sesuatu yang lebih parah dengan lukamu di luar sana, pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab karena kamu pulang sebelum dokter menyatakan sembuh.”“Tidak apa-apa, dok. Lukaku tidak lebih penting dari keselamatan istriku. Lukaku tidak akan lebih sakit dibanding aku kehilangan istriku. Cukup sekali aku kehilangannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

KE MANA MENTARI?

254Ruangan yang awalnya gaduh, kini perlahan tenang hingga hanya menyisakan sedu-sedan dari dua bayi yang kini menyusu dari dot.Samudra memeluk keduanya di kedua sisi agar mereka tenang. Padahal hatinya sendiri tak dapat digambarkan riuhnya seperti apa.Kecemasannya kini bertambah setelah melihat bagaimana kedua anaknya tantrum tak menemukan ibu mereka. Padahal baru beberapa jam saja mereka terpisah, tapi sudah sebegitu rewel keduanya. Tak sanggup Samudra membayangkan jika Mentari lebih lama lagi tak membersamai mereka.Samudra menciumi pucuk kepala kedua anaknya bergantian dengan hati pedih. Matanya memejam selagi ciuman itu masih bersarang di kepala keduanya. Barra dan Bulan baru bisa tenang setelah dirinya bersusah payah menenangkan.Awalnya kedua bayi itu terus saja menangis. Hingga kedua wanita yang menggendongnya kewalahan. Satu hal yang Samudra yakini jika kedua anaknya bukan hanya mencari Mentari, tetapi mereka belum terbiasa dengan tempat baru yang terlalu asing. Itulah mun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

PENCARIAN

255Samudra memejamkan matanya dengan kesal. Kedua tangannya mengepal erat. Bahkan setelah wajah sang sopir tak dapat dikenali lagi karena baru saja menjadi sasaran empuk dua pria berbadan besar, Heru tetap saja tak mengaku menyusul Mentari masuk ke minimarket. Apalagi sampai bersekongkol mengakibatkan hilangnya Mentari.Pria bernama Heru itu bersikukuh jika orang dalam video bukan dirinya. Ia bahkan sampai bersumpah demi nama Tuhan. Ia tetap mengaku tinggal di dalam mobil selama menunggu istri bosnya itu belanja.“Bagaimana ini, Bos? Dia masih belum mengaku. Dia bisa mati kalau terus dipukuli.” Hamish yang ikut bingung, bertanya. Heru sudah terkapar di lantai sebuah ruangan, tetapi tak kunjung mau mengaku.Samudra mengembus napas kasar. Sungguh, ia sebenarnya tidak tega melihat pria yang selama ini dipercaya mendampingi Mentari terkapar tak berdaya dengan wajah babak-belur, tapi tidak ada pilihan selain meminta keterangan pria itu karena wajahnya yang tertangkap kamera bersama istri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-10
Baca selengkapnya

PECUNDANG

256“Apa kamu suka di sini?”Mentari mengerjap dan menoleh ke asal suara. Namun, ruangan yang tidak begitu terang karena hanya pencahayaan kecil di atas sana, matanya tak dapat menangkap jelas wajah seseorang yang barusan bertanya. Hanya silau yang ia dapatkan dari pantulan cahaya lampu kecil itu. Terlebih posisinya yang meringkuk.Sebuah sepakan terasa di kakinya bersamaan pertanyaan yang kembali meluncur.“Aku sedang bertanya padaku, Mentari. Apa kamu suka di sini?”Mentari memejam, darahnya mendadak mendidih. Ingin rasanya berteriak di depan wajah orang yang melakukan ini padanya. Bagaimana ia mau menjawab, sementara mulutnya saja disumpal sesuatu.Kaki dan tangannya bahkan diikat dengan kuat.Mentari memaksa otaknya untuk mengingat apa yang terjadi sebelum ini padanya.Ia meninggalkan Samudra di rumah sakit setelah suaminya itu tidur pulas. Bukan karena tega, tetapi Rumi yang menelepon jika Bulan dan Barra mulai rewel di rumah. Padahal stok susu masih banyak.Ia pulang tanpa memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-11
Baca selengkapnya

SEBENCI ITU

257“Sudah kukatakan jangan berteriak di depanku! Di sini, kamu bukan siapa-siapa!” Ratri membentak seraya mencengkeram dagu Mentari dengan sangat kuat.“Mungkin suami dan mertuamu menyanjung dan menujamu seolah kau seorang putri raja, tapi bagiku, kamu bukan siapa-siapa! Aku bahkan bisa melenyapkan nyawamu saat ini dalam beberapa detik saja!”“Dan kamu akan mendekam di balik jeruji besi selama sisa hidupmu!” Mentari mencoba melawan walaupun hanya dengan kata-kata.“Oh, tidak masalah.” Ratri menyeringai. Tangannya bahkan menggoyang wajah Mentari solah itu adalah mainan dalam genggamannya.“Aku tidak takut mendekam di balik penjara, asalkan puas dapat melihat suami tercintamu menderita seumur hidupnya tanpamu di sisinya. Aku akan tertawa senang melihat pria payah itu menangisi dan meratapi kepergianmu. Dan … kesedihannya pasti berlipat karena anak-anakmu kehilangan ibu mereka ter-sa-yang.” Ratri mendekatkan wajahnya lagi hingga jarak mereka hanya beberapa inci saja. Bukan hanya itu, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-11
Baca selengkapnya

MASIH MENCARI

258“Mentari ….”Dengan tertatih-tatih, Samudra keluar dari mobil, lalu mengejar wanita berkerudung yang berjalan di trotoar.“Tari ….” panggilnya lagi dengan terus mempercepat langkah walaupun terseok, hingga ia dapat menggapai lengan baju si wanita. Ditariknya lengan itu agar pemiliknya menghadap padanya. Pakaian dan kerudung yang mirip dengan yang dipakai Mentari tadi pagi membuatnya yakin jika itu adalah sang istri. Namun ….“Ada apa, ya?”Samudra tertegun. Ia mundur dan pundaknya meluruh, sebelum berbalik dan berkata.“Maaf, keliru orang, Mbak.”Pria itu berjalan gontai menuju kembali ke mobilnya yang terjebak di lampu merah. Sampai semalam ini, ia belum juga menemukan Mentari. Padahal Hamish dan beberapa orang yang menyertainya sudah mencari hingga seluruh penjuru ibu kota.Rumah Mentari tak luput dari tujuan mereka. Dengan melompati pagar dan mendobrak pintu, ia dapat masuk ke sana. Namun, bukan menemukan Mentari seperti tujuannya, hatinya malah dibuat semakin remuk redam karen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-12
Baca selengkapnya

SAKIT JIWA

259“Kalau aku meminta statusmu, apa suami dan ibu mertuamu tersayang itu akan memberikannya?” tanyanya dengan mencondongkan kepala.“Apa maksudmu?”Ratri mengibaskan tangannya. “Jangan berpura-pura bodoh! Kalian semua tahu apa yang aku inginkan, tapi kalian berpura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu. Kalian semua malah sengaja mempermalukanku. Kalian pikir aku akan diam saja, hah?” Kembali Ratri membentak. Bukan hanya itu, sepatunya menginjak punggung kaki Mentari yang tanpa alas, hingga wanita itu menjerit kesakitan. Namun, gegas tangan Ratri membekap mulut Mentari agar teriaknya tidak terdengar keluar.Alhasil Mentari hanya menggeram dengan punggung kaki yang terasa remuk karena Ratri bukan hanya menginjaknya, tetapi juga menekan dan menuusukkan ujung sepatunya.Mentari merasakan tubuhnya lemas pasca Ratri menghentikan aksinya. Air mata yang sejak tadi ditahannya, kini meluncur bebas sudah karena rasa sakit yang tidak terkira. Wanita itu menangis mengenaskan.Apalagi yang dapat ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-12
Baca selengkapnya

RENCANA YANG MATANG

260“Bos yakin mau ikut masuk?” Hamish menatap wajah Samudra yang semakin kusut.“Tentu saja, aku harus menyelamatkan istriku.”“Tapi kondisi Bos ….”“Sudah kubilang lukaku tidak lebih penting dari keselamatan istriku.”“Aku hanya takut mereka dalam jumlah banyak, Bos. Kita kan, tidak tahu bagaimana kekuatan mereka. Lagipula, ini baru praduga. Ada yang mencurigakan di sana. Belum tentu juga itu istri bos disekap di sana.”“Makanya kalian pastikan dulu, baru setelah itu beritahu aku. Jika benar istriku di sana, aku akan masuk sendiri.”Hamish mengangguk dan menginstruksikan beberapa pengawal yang sudah disewanya untuk mengecek lokasi gudang terbengkalai dekat bangunan yang terbakar. Sementara beberapa lainnya menginterogasi petugas keamanan yang berjaga.Pasca gulung tikar tempo hari, perusahaan itu memang memiliki beberapa ruangan yang terbengkalai karena Samudra mengefektifkan fungsi-fungsi bangunan menjadi hanya beberapa saja yang dipakai setelah ia mengoperasikannya lagi. Ada sebua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
38
DMCA.com Protection Status