Share

PECUNDANG

256

“Apa kamu suka di sini?”

Mentari mengerjap dan menoleh ke asal suara. Namun, ruangan yang tidak begitu terang karena hanya pencahayaan kecil di atas sana, matanya tak dapat menangkap jelas wajah seseorang yang barusan bertanya. Hanya silau yang ia dapatkan dari pantulan cahaya lampu kecil itu. Terlebih posisinya yang meringkuk.

Sebuah sepakan terasa di kakinya bersamaan pertanyaan yang kembali meluncur.

“Aku sedang bertanya padaku, Mentari. Apa kamu suka di sini?”

Mentari memejam, darahnya mendadak mendidih. Ingin rasanya berteriak di depan wajah orang yang melakukan ini padanya. Bagaimana ia mau menjawab, sementara mulutnya saja disumpal sesuatu.

Kaki dan tangannya bahkan diikat dengan kuat.

Mentari memaksa otaknya untuk mengingat apa yang terjadi sebelum ini padanya.

Ia meninggalkan Samudra di rumah sakit setelah suaminya itu tidur pulas. Bukan karena tega, tetapi Rumi yang menelepon jika Bulan dan Barra mulai rewel di rumah. Padahal stok susu masih banyak.

Ia pulang tanpa memba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
dasar wanita gatel bkin naik darah sja uuch kesel jdinya
goodnovel comment avatar
Triany Andiastuty
heran jg si Ratri knp ga di tahan, kan kmrn ktnya dia yg bertanggung jawab atas kebakaran..smp msh bebas berkeliaran, sampe nyulik. ga percaya jg kalo sopirnya berkhianat jg
goodnovel comment avatar
Siti Halimah
kasian mentari nya baru mau bahagia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status